BAB I ORGANISASI
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari istilah latin organum istilah yunani organon, arti istilah tersebut
adalah alat, anggota, bagian, atau badan.Dari berbagai pendapat tentang pengertian organisasi
dapat disimpulkan ada tiga macam pendapat yaitu :
Dari 3 macam pendapat tersebut yang benar adalah pendapat ketiga yaitu organisasi
merupakan sistem kerjasama. Organisasi bukan hanya sekedar kumpulan orang dan bukan
pula hanya sekedar pembagian kerja, sebab pembagian kerja hanyalah salah satu asas
organisasi, salah satu asas tidaklah dapat menjadi pengertian umum atau dapat dikatakan arti
sebagai tidak menjadi arti keseluruhan. Atas dasar pengertian bahwa organisasi adalah suatu
sistem kerjasama maka dapat kiranya disusun definisi tentang organisasi secara sederhana
sebagai berikut: organisasi adalah suatu sistem kerja sama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari defenisi yang sederhana ini dapat dikemukakan adanya faktor-faktor yang dapat
menimbulkan organisasi, berbagai faktor tersebut adalah orang- orang, kerjasama, dan tujuan
tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling
kait merupakan suatu kebetulan. Maka disini digunakan istilah sistem yang berarti kebulatan
dari berbagai faktor yang terkait oleh berbagai asas tertentu.
2. Daya bukan manusia yang meliputi alam, udara, cunca, air dan lain-lain
Organisasi sebenarnya tak berwujud, agar organisasi menjadi konkrit haruslah ia diberi nama
jenis tertentu, dan agar dia menjadi jelas harus dibentuk struktur organisasi dan agar menjadi
tegas harus dituangkan dalam bagan organisasi.
Yang disebut/dimaksud dengan struktur organisasi adalah kerangka yang terdiri dari satuau-
satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, serta wewenang yang masing-
masing mempunyai peranan serta hubungan tertentu dalam kesatuan yang utuh. Struktur
organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik, struktur organisasi
yang baik harus memenulni syarat sehat dan efisien.
Syarat sehat berarti tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan
tertib. Syarat efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masing dapat
mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja, agar dapat diperoleh struktur
organisasi yang sehat dan efisien, pada waktu membentuk harus memperhatikan berbagai
asas organisasi.
Asas-asas organisasi berperanan dua macam yaitu pertama: sebagai pedoman untuk
membentuk struktur organisasi yang sehat efisien, dan kedua sebagai pedoman untuk
melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar. Atas dasar dua macam peranan ini
dapatlah kiranya disusun definisi asas organisasi sebagai berikut: "asas-asas organisasi adalah
berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur
organisasi yang baik aktivitas organisasi dapat berjalan lancar.
B. AZAS-AZAS ORGANISASI
4. Organisasi yang menginginkan persaingan yang efektif dan tumbuh harus terus menerus
memperbaharui tujuannya.
6. Tujuan yang diperoleh sebelumnya untuk menetapkan haluan, metode, strategi dan peraturan.
7. Tujuan-tujuan organisasi merupakan tempat pasti dari organisasi, mereka bergerak kedepan
8. Perumusan organisasi yang jelas adalah sama dengan sebuah bintang yang dapat dipakai
Menurut Herbert G. Hicks hubungan antara tujuan individu dengan tujuan organisai
digambarkan sebagai berikut:
2. Antara tujuan individu dengan tujuan organisasi bertentangan sebagian. 3. Antara tujuan
4. Antara tujuan individu dengan tujuan organisasi dapat didekatkan. 5. Antara tujuan organisasi
b) Departemenisasi adalah asas pembentukan satuan organisasi yang akan beban kerja
tertentu.
Untuk pembentukkan satuan-satuan organisasi harus memperhatikan pedoman-pedoman
sebagai berikut:
ditampung lebih dahulu oleh satuan yang telah ada sehingga tidak perlu tergesah-gesah
5. Bila suatu aktivitas telah ada satuan organisasi yang menampungnya jangan
b. Satuan haluan yaitu satuan organisasi yang melakukan aktivitas menciptakan norma,
peraturan, kebijaksanaan lingkungannya.
c. Satuan operasi yaitu satuan organisasi yang melakukan aktivitas pokok yang langsung
berhubungan dengan tercapainya tujuan organisasi.
d. Satuan komersial yaitu satuan organisasi yang melakukan aktivitas pokok yang langsung
berhubungan dengan tercapainya tujuan organisasi perumusannya berdasarkan pada asas-asas
ekonomi.
e. Satuan penunjang yaitu satuan organisasi yang melakukan untuk melayani kebutuban satuan
lain agar berjalan lancar aktivitas
f. Satuan kontrol yaitu satuan organisasi yang melakukan aktivitas memeriksa apakah aktivitas
yang dilakukan telah sesuai dengan yang.Direncanakan.
g. Satuan konsultasi yaitu satuan organisasi yang melakukan aktivitas memberikan bantuan
keahlian kepada satuan lain.
7. Dalam pembentukkan satuan organisasi perlu dilakukan penerbitan pemakaian momenklatur
atau sebutan satuan organisasi sehingga dari sebutannya yang tepat segera dapat diketahui
fungsi satuan yang bersangkutan.
b. Sebutan untuk satuan untuk haluan adalah Majelis, Dewan, Senat. c. Sebutan untuk satuan
operasi Direktorat Jenderal, Direktor, Seksi,Jawatan.
8. Bila satuan-satuan organisasi tersebut dituangkan kedalam bagan organisasi kelompok satuan
organisasi hendaknya diberi warna tertentu pada kotaknya sehingga dari warnanya segera dapat
diketahui fungsinya.
f. Berdasarkan alat
g. Berdasarkan wilayah
h. Berdasarkan waktu
i. Berdasarkan jumlah
c) Pembagian Kerja
1. Berarti perincian serta pengelompokkan aktivitas yang semacam atau cara hubungannya satu
sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.
2. Berarti perincian serta pengelompokkan tugas yang semacam atau hubungannya satu sama
lain untuk dilakukan oleh pejabat tertentu. Erat
Dalam melakukan pembagian kerja hendaknya diperhatikan berbagai pedoman sebagai berikut:
3. Jumlah perincian tugas yang sebaiknya dipegang oleh seorang pejabat berkisar antara 4
macam sampai 12 macam.
4. Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya yang sejenis atau erat hubungannya.
8. Pembagian kerja terutama yang menyangkut para pejabat dalam suatu. satuan organisasi
jangan sampai menimbulkan "Pengkotakan pejabat"
9. Penggolongan tugas
10. Inti Hukum Perkinson adalah bahwa ada kecendrungan para pejabat untuk selalu menambah
jumlah pegawainya tanpa melihat volume kerja dan ada kecendrungan para pejabat untuk saling
memberikan beban pada pihak lain.
b. Berdasarkan produksi.
d. Berdasarkan llangganan
e. Berdasarkan jasa.
f. Berdasarkan alat.
d) Koordinasi
Koordinasi adalah suatu asas yang menyalakan bahwa dalam suatu organisasi harus ada
keselarasan aktivitas diantaranya satuan-satuan organisasi atau keselarasan tugas diantara para
pejabatnya. koordinasi
1.Menghindarkan konflik
1. Pertemuan informal.
2. Pertemuan resmi.
3. Edaran beranting.
4. Penyebaran kartu.
5. Mengangkat koordinator.
Macam-macam koordinasi :
1. Koordinasi menegak yaitu koordinasi antara satuan atau pejabat yang kedudukannya tidak
sederajat.
2. Koordinasi mendatar yaitu koordinasi diantara satuan atau pejabat yang kedudukannya
sederajat.
3. Koordinasi mekanis yaitu koordinasi urutan penyelesaian pekerjaan secara mekanis, yang
antara lain dapat berupa penyelesaian dengan pekerjaan dengan berjalan atau adanya saling
tanggap diantara para pejabat dalam menghadapi sauatu pekerjaan bersama.
e) Pelimpahan Wewenang
Wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas
serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Pelimpahan adalah penyerahan. Jadi
pelimpahan wewenang berarti penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang
diperlukan agar tugas serta tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang
satu kepada pejabat yang lain.
Manfaat yang diperoleh dengan melakukan pelimpahan wewenang antara lain:1) Pimpinan
dapat melakukan pekerjaan yang pokok-pokok saja.2)Tiap-tiap tugas dapat dikerjakan pada
tingkat yang tepat.3)Putusan-putusan dapat dibuat dengan lebih cepat.4)Inisiatif dan rasa
tangung jawab dapat dipertinggi.5)Dapat dihindarkan sikap selalu menunggu perintah.
6)Pelayanan dapat berjalan terus walaupun pejabatnya sedang berhperintah7)Berguna pula
untuk latihan menduduki jabatan yang lebih tinggi .
f) Rentangan Kontrol
Rentangan Kontrol adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat di pimpin dengan
baik oleh seseorang atasan tertentu.
Faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentangan kontrol adalah: (1) Faktor Subyektif:
pengalaman, kecakapan kesehatan dan umur.(2) Faktor Obyektif: corak pekerjaan, jarak atau
letak bawahan, stabil labilnya organisasi, jumlah tugas pada atasan, jumlah tugas pada bawahan
waktu penyusaian pekerjaan.
Ada suatu pengecualian bahwa walaupun bawahannya banyak beban pimpinan dapat tetap
ringan asal frekuensi hubungan antara atasan bawahan dapat dikurangi. Yang dapat mengurangi
frekuensi tersebut antara lain:1) Adanya Program yang masak. 2)Adanya bawahan yang pandai.
3) Adanya komunikasi yang baik.4) Adanya limpahan wewenang yang cukup. 5) Tidak banyak
terjadinya perubahan.
g) Jenjang Organisasi
Yang dimaksud dengan jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat satuan organisasi yang
didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke
bawah dalam satu fungsi tertentu.
Tingkat-tingkat dalam struktur organisasi dapat dibedakan menjadi 3(tiga) macam :1)Struktur
organisasi pipih ("Flat Top organizating"), yaitu struktur sampai organisasi yang melaksanakan
jenjang organisasi antara dengan 3 tingkat. 2)Struktur organisais datar yaitu struktur organisasi
yang melaksanakan jenjang sampai dengan 4 tingkat.3)Struktur organisasi curam yaitu struktur
organisasi yang melaksanakan jenjang dengan 5 tingkat. Struktur semacam ini nasib dipandang
baik sebagai mana dikatakan oleh Henry G. Hodges" bahwa jumlah terbanyak jenjang
organisasi yang pada umumnya disepakati adalah enam, dengan anjuran supaya lima tingkat.
h) Kesatuan Perintah
Asas kesatuan perintah berarti bahwa tiap-tiap pejabat hendaknya hanya dapat diperintah dan
bertangung jawab kepada seorang atasan tertentu. W. Warren Haynes dan L. Massi mengatakan
bahwa "tidak ada orang dapat melayani dua kepala" lebih lanjut beliau mengatakan bahwa
dalam buku-buku manajemen, hal itu biasanya dilafalkan sebagai "tidak ada anggota suatu
organisasi dapat melapor kepada dari seorang atasan". Luther Gulick mengatakan bahwa
"seorang tak dapat melayani dua pilihan".)
i) Fleksibilitas
j) Berkelangsungan
Suatu organisasi harus dapat menyediakan berbagai sarana agar dapat melanjutkan aktivitas
operasinya secara terus-menerus. Misalnya dengan meningkatkan mutu para pejabatnya
menggali sumber baru, mengikuti perkembangan lingkungan, menggunakan peralatan baru. J
k) Keseimbangan
Satuan-satuan organisasi harus ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya.
Suatu organisasi yang peranannya penting hendaknya ditempatkan pada satuan utama. Satuan
organisasi yang berperanan jangan hanya diletakan dibawah satuan lain secara tidak tepat.
Beberapa satuan organisasi yang berperanan sama hendaknya ditempatkan pada jenjang yang
sama.
Sasaran organisasi publik adalah ditujukan kepada masyarakat secara umum, sementara
organisasi bisnis atau privat lebih ditujukan pada hal-hal yang 'terpisah dari masyarakat secara
umum. Organisasi publik dibedakan dengan organisasi bisnis, yaitu dari aspek: (1) tujuan
(antara laba dan non-laba); (2) produk yang dihasilkan (antara public goods dan privnt goods);
(3) cara pengambilan keputusan (antara proses demokratis/birokratis dan proses strategi bisnis),
dan (4) ukuran kinerja (antara socini welfare dan efisiensi). Kendati demikian, dewasa ini
perbedaan antara organisasi publik dan organisasi bisnis cenderung makin kabur, khususnya
setelah munculnya berbagai gagasan baru untuk mengadopsi cara kerja organisasi bisnis pada
organisasi publik. Tujuanya adalah untuk memperbaiki kinerja organisasi publik yang
dipandang tidak efisien, lambat, birokratis, dan tidak berorientasi pada pengguna.
perbedaan utama antara lingkungan organisasi publik dan organisasi bisnis adalah: lingkungan
otorisasi (authorizingenvironment). Artinya, untuk melakukan sesuatu, organisasi publik
terlebih dulu harus mendapat izin atau legalitas. Sumber publik untuk pendanaan (money) dan
Wewenang (legal authority) diperoleh melalui lingkungan otorisasi tersebut. Misalnya di sini,
pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan
pemerintah. Ini merupakan dasar bagi organisasi membangun kapasitas organisasi dan
kemampuan operasionalnya (operation capabilities).
karakteristik organisasi publik yang membedakannya dari organisasi bisnis, yaitu:1)Target atau
sasaran yang tidak bisa terdefinisi secara jelas (multiple, sometimes conflicting, service
objective).2)Harapan-harapan yang beragam dan acapkali bersifat artifisal atau politis (multiple,
sometimes artificially raised expectation).3)Tuntutan dari berbagai pihak yang berbeda (many
stakeholders, often wich with high potential power). 4. Tantotan dari badan-badan yang
menpicurkan soggaran Golemanet expectation of funding bodies), baik pemerintah pusat atau
badan y di tingkat nasional.5) Penerima jasa, yaitu masyarakat, tidak memberikan kontribusi
secara langsung melainkan melalui mekanisme pajak (beneficiaries of service not contributing
directly).6)Sumber anggaran yang berbeda-beda (variable resources from funding
bodies).7)Anggaran yang diterima mendahului pelayanan yang diberikan (funding received in
advance of services). 8)Ada pengaruh dari perubahan politik (changes in ruling local parties).9)
Tuntutan dan arahan yang harus dipatuhi dari pusat (government directives).10)Batasan-batasan
yang ditetapkan oleh undang-undang (statutory requirements).11)Larangan atau pembatasan
untuk melakukan usaha-usaha yang menghasilkan laba (restrictions on raising revenue or
capital). 12)Larangan atau pembatasan untuk menggunakan anggaran di luar tujuan yang secara
formal telah ditetapkan (restriction on spending revenue or capital) 13) Tingkat sensitivitas
terhadap tekanan kelompok masyarakat (sensitivity to community pressure)
Salah satu pendapat adalah Sorensen (dalam Elliassen dan Kooiman 1993.225-6), Yang
membagi organisasi empat kategori. masing-masing kategori dibedakan berdasarkan dua hal:
(1) tingkat kejelasan (clarity) dan keterukuran sasaran-sasaran yang ingin dicapai; dan (2)
sejauh mana hubungan sebab-akibat dalam proses operasional organisasi dapat diketahui.
Melalui dua kriteria ini kita memperoleh empat kategori organisasi publik.
Keterkaitan admmistrasi publik dan administrasi bisnis terutama dapat dijelaskan dari adanya
kritik yang tajam terhadap kinerja sector publik. Kritik terhadap kinerja organisasi publik yang
lamban, tidak responsif, dan tidak efisien itu sendiri barangkali bukan sesuatu yang baru. Di
negara-negara Barat pun, di mana konsep birokrasi modern pertama kali dicetuskan, juga
terdapat kecenderungan sintsme atau sikap antipati bila seseorang mendengar kata 'birokrasi'
atau 'birokrat' Terbayang oleh mereka deretan meja dan dokumen yang bertumpuk serta perilaku
yang dingin dan kurang bersahabat dari orang- orang yang ada di sana.
Upaya-upaya memperbaiki kinerja organisasi publik dipelopori oleh paradigma New Public
Management (NPM). yang secara bersemangat ingin merombak badan-badan pemerintah
menjadi seperti perusahaan swasta. Kendati hasil-hasil nyata dari pemikiran NPM telah terlihat
dalam berbagai kasus, kritik terhadap pendekatan ini cukup tajam. Sejumlah ahli administrasi
berpendapat bahwa organisasi publik memiliki ciri-ciri dan tugas-tugas yang berbeda daripada
organisasi bisnis, sehingga tidak mungkin untuk mencangkokkan ide-ide bisnis ke dalam tubuh
pemerintahan tanpa melakukan penyeleksian terlebih dahulu. Kritik ini menghasilkan
pandangan baru. yaitu NPS, yang terutama menekankan pada jenis-jenis layanan publik yang
sensitif seperti pendidikan, kesehatan, transportasi publik, dan lain-lain. Mereka berpendapat
bahwa di sini badan-badan pemerintah memiliki peran dan tugas yang berbeda, sehingga cara
pandang dalam memperbaiki kinerjanya pun mungkin tidak bisa disamakan dengan organisasi
bisnis.
Yang dimaksud dengan analisa organisasi adalah proses menelaah dan memeriksa bagian-
bagian dari suatu organisasi dalam hubungannya dengan keseluruhan organisasi. Untuk
melaksanakan analisa organisasi perlu dilakukan penyelidikan organisasi. Yaitu aktivitas untuk
mendapatkan bahan- bahan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi dengan
maksud untuk melakukan penyempurnaan terhadap organisasi yang bersangkutan.
daftar perincian tugas, tetapi daftar perincian tugas yang disusun sebelum yang bersangkutan
mulai bekerja belum tentu tepat. Guna menilai pembagian kerja sudah tepat atau belum dapat
ditempuh jalan:
1. Para pegawai dipersilakan membuat daftar pekerjaan yaitu daftar yang berisi pekerjaan yang
nyata-nyata dilakukan oleh seorang pegawai. Daftar ini dibuat untuk jangkat waktu :a)
Semingu atau b)Semingu pada masa sibuk dan semingu pada masa tidak sibuk, atau c)
Tergantung kebutuhan asal minimum semingu
4. Dari daftar aktivitas dan daftar tugas kemudian dibuatkan daftar pembagian kerja yaitu daftar
yang berisi perincian aktivitas dari suatu satuan organisasi dan daftar perincian tugas dari para
pejabat yang bekerja pada satuan itu.
5. Setelah daftar pembagian kerja selesai lalu dianalisa dengan pertanyaan- sebagai
berikut:a)Aktivitas manakah yang mengunakan waktu terbanyak didalam daftar pembagian
kerja harus terjawab: aktivitas pokok. B)Apakah ada aktivitas yang tidak pada tempatnya?
didalam daftar pembagian kerja harus terjawab tidak ada aktivitas yang waktu terbanyak
padahal tidak ada memakai hubungannya langsung dengan aktivitas pokok.c. Apakah
kemampuan para pegawai telah digunakan dengan tepar? didalam daftar pembagian kerja harus
terjawab tidak ada pegawai yang cakap melakukan pekerjaan sederhana, sebaliknya tidak ada
pegawai yang kurang cakap malah melakukan tugas yang sulit. d)Apakah para pegawai
melaksanakan terlalu banyak tugas yang variasinya sangat berbeda? di dalam daftar pembagian
kerja harus terjawab tidak ada seorang pegawai yang melakukan tugas yang sangat bermacam-
macam.e)Apakah ada satu tugas yang dilakukan oleh terlalu banyak orang? di dalam daftar
pembagian kerja harus terjawab: tidak satu tugas yang terlalu banyak yang menangani sehingga
penyelesaiannya terlambat.f.)Apakah beban kerja telah terbagi merata ? didalam daftar
pembagian kerja harus terjawab tidak ada pegawai yang beban kerjanya banyak sekali, dan juga
tidak ada pegawai yang beban kerjanya terlalu sedikit. Bila atas barbagai pernyataan tersebut
jawabnya tidak seperti tersebut dibelakang, maka berarti bahwa pembagian kerja masih salah.
Perhitungan kerja adalah satu cara untuk menghitung atau mengukur banyaknya pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang pegawai. Perhitungan kerja dapat diperhitungkan untuk mengusahakan
adanya keseimbangan antara beban kerja dengan tata kerja.
Perhitungan kerja dapat digunakan untuk maksud-maksud yang berikut:1. Mengatur pekerjaan.
2)Menggabungkan tugas atau peralatan.3)Membagi pekerjaan secara merata.4)Menemukan
letak suatu kemacetan.5) Menunjukkan kebutuhan jumlah pegawai.6)Mendorong minat kerja.
Cara menghitung pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai tergantung dari macamnya pekerjaan,
misalnya bisa dengan membubuhkan nomor urut, menimbang, mencatat jarak, mencatat
kecepatan dan lain-lain.
C. Satuan O dan M
Yang dimaksud dengan O&M adalah rangkaian kegiatan penyempurnaan yang dilaksanakan
secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Beberapa istilah
yang memiliki makna yang sama atau setidak-tidaknya termasuk bidang O&M antara lain
analisa administrasi, manajemen administrasi dan rasionalisasi, efisiensi, penelaahan kerja,
analisa manajemen, pemeriksaan manajemen, konsultasi manajemen, manajemen, tata cara dan
tata aliran, analisa tata cara, penyempurnaan tata cara. Penelitian tata cara, tata cara kerja,
penelaahan gerak dan waktu, penelaahan gerak analisa operasi, operasi dan tata cara, analisa
sistem, sistem dan tata aliran, sistem-sistem keteknikan, penelaahan waktu dan gerak,
penelaahan waktu, pengukuran kerja, penyempurnaan tata kerja.
Fungsi satuan O&M adalah: 1) Memelihara struktur organisasi yang sehat dan efisien yaitu
masing-masing satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib serta
dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.2) Mengusahakan agar
terlaksana dengan baik penerapan asas-asas organisasi. 3) Mengusahakan terpeliharanya pola-
pola hubungan kerja yang sederhana,jelas dan resional yang sesuai dengan kebutuhan yang
nyata.
A. SIKLUS ORGANISASI
Siklus organisasi adalah pertumbuhan organisasi sejak dari pembentukan,
perkembangan, kemunduran, perbaikan setelah perbaikan mengalami lagi
perkembangan, kemunduran, perbaikan, demikian seterusnya merupakan suatu
lingkungan,
BAB IV
BIROKRASI,UKURAN DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI
A. BIROKRASI
Menurut Weber bentuk organisasi birokratis merupakan jenis organisasi yang
mempunyai karakteristik yang sesuai bagi sebuah masyarakat industri, baik untuk
lembaga pemerintahan maupun untuk organisasi usaha. Organisasi birokratis, menurut
Weber, dapat menjamin tercapainya alokasi sumber yang terbatas pada sebuah
masyarakat yang kompleks seperti masyarakat industri Eropa. Ia juga mengemukakan
adanya 7 ciri yang dapat dijumpai pada sebuah organisasi birokratis, yaitu:
1. Adanya pengaturan ataupun ke organisasian fungsi-fungsi resmi
2. Adanya pembagian kerja yang jelas dalam organisasi
3. Adanya pengorganisasian yang mengikuti prinsip hirarki
4. Adanya sistem penempatan karyawan yang di dasarkan kemampuan teknis
5. Adanya pemisahan antara pemilikan alat produksi maupun administrasi dari
kepemimpinan organisasi
6. Adanya obyektivitas dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan suatu
jabatan dalam organisasi
7. Kegiatan administratif, keputusan keputusan ,peraturan peraturan dalam
organisasi selalu di tuangkan dalam bentuk tertulis.
a)Otoritas dalam Organisasi
Weber menyatakan bahwa terdapat 3 jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola
kepemimpinan maupun kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, yaitu:
1)Otoritas Rasional-Legal.2)Otoritas Tradisional. 3) Otoritas karismatik
1. Tahapan Bayi
Organisasi baru berdiri, berukuran kecil dan bersifat tidak birokratis. Organisasi hanya
diarahkan oleh seorang pimpinan tunggal, yang juga menetapkan struktur maupun
sistem pengendalian maupun pengawasan.
2. Tahapan Remaja
Organisasi mulai bersifat birokratis, terjadi penambahan jumlah staf penunjang, dengan
prosedur-prosedur yang bersifat lebih formal, dan adanya pembagian kerja yang jelas
Pimpinan.
3. Tahapan Dewasa
a) Performansi Ekonomis
organisasi yang berukuran besar terdapat hubungan yang erat antara performansi
ekonomisnya dengan birokrasi, sementara perusahaan yang mencoba untuk tetap tidak
birokratis mempunyai performansi yang tidak cukup baik. Untuk organisasi berukuran
kecil (kurang dari 2000 karyawan), dijumpai hal yang sebaliknya, yaitu perfor- mansi
yang baik justru dicapai oleh organisasi yang bersifat tidak formal (tidak birokratis).
Dengan demikian berhasil dibuktikan bahwa terdapat hubungan antara ukuran,
birokrasi, dan performansi organisasi.
b) Pandangan Berbeda mengenai Performansi dan Birokrasi
1. Kepuasan Karyawan
KRITIK : 1)Aturan mengurangi spontanitas dan kebebasan, menghambat muculnya
pikican-pikiran yang cemerlang. 2) Spesialisasi membuat pekerjaan jadi "kecil" dan
tidak menantang karyawan agar bekerja dengan baik.
DUKUNGAN : 1)Aturan mengurangi ketidak-pastian, kelicikan, dan akan melindungi
karyawan, Tidak ada aturan membawa lebih banyak masalah dibanding terlalu banyak
aturan. 2) Spesialisasi memberikan kesempatan pada karyawan untuk memperdalam
keahliannya dan menjadi profesional
2. Perubahan
KRITIK : Birokrasi menjadikan organisasi kaku sehingga responnya lambat dan
menghambat inovasi.
DUKUNGAN : Birokrasi menjamin adanya perilaku dan respon yang seragam,
sehingga organisasi menjadi aman dan karyawan berani mengambil resiko.
3. Manajemen
KRITIK : 1)Birokrasi menjadikan organisasi rumit, kompleks, dan sulit dipahami.
2)Birokrasi menyebabkan kontrol dan koordinasi dalam organisasi menjadi sulit
DUKUNGAN : 1)Kekuatan birokrasi terletak pada kemampuannya untuk melampaui
batas atas kekuatan individu. Karena itu, mampu menyelesaikan masalah yang terlalu
rumit bagi individu.2)Struktur birokratis (adanya aturan, hirarki, dsb.) justru merupakan
kontrol dan juga koordinasi
Performansi organisasi tidak selalu jadi baik jika birokrasi ditingkatkan. Birokrasi
memang dapat memberikan beberapa macam keuntungan, tetapi sebaiknya tidak
digunakan pada organisasi yang berukuran kecil, pada organisasi yang anggotanya
sebagian besar terdiri dari para ahli (profesional), dan pada organisasi yang berada di
lingkungan yang tidak stabil, seperti dijelaskan berikut: 1)Organisasi berukuran kecil.
2) Adanya karyawan ahli (profesional). 3) Lingkungan yang tidak stabil.