Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH

DINAMIKA ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN


Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A

JUDUL MAKALAH
ORGANIZATION AS SOSIAL SYSTEM
“ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL”

Disusun Oleh
1. Tohir Muntoha
2. Luqman Hidayat
3. Enok Mulyanah USDA

PROGRAM DOKTOR
PASCA SARJANA UIN RADEN INTAN LAMPUNG
URUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berbicara tentang organisasi dan sistem sosial, tentu saja sejatinya tidak akan
terlepas dengan adanya hubungan sosial atau keterkaitan yang ada dalam masyarakat. Karena
sisitem merupakan hubungan yang saling memiliki ketergantungan sosial antara bagian satu
dengan lainnya sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.

Di zaman yang serba modern saat ini, kini banyak aktifitas manusia yang
berhubungan dengan system informasi. Tidak hanya di Negara – Negara maju, di Indonesia
pun system informasi telah banyak diterapkan dimana – mana. Seperti di kantor, di pasar –
pasar swalayan, di bandara, bahkan dirumah ketika pemakai sedang bercengkerama dengan
dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia
dalam banyak hal.

Dewasa ini, sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu
organisasi atau lembaga. Dengan adanya sistem informasi suatu lembaga atau perusahaan
akan lebih dimudahkan dalam segala aktivitas lembaganya tersebut.

Dalam sebuah perusahaan, sistem informasi dianggap sebagai senjata dalam


melakukan persaingan bisnis. Dengan adanya sistem maka suatu lembaga atau perusahaan
dapat mencapai suatu keunggulan yang kompetitip.

2. Tujuan Penulisan

Dengan membahas materi tentang “Organisasi sebagai sistem sosial” ini, penulis
bertujuan agar:
1) Lebih mengerti dan faham tentang gambaran organisasi sebagai sistem sosial
2) Lebih mengetahui apa itu organisasi dan sistem sosial
3) Memenuhi tugas Mata Kuliah “Dinamika Organisasi Lembaga Pendidikan”
BAB II
PEMBAHASAN

A. Organisasi dan Sistem Sosial

Secara etimologis, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, “organon”, yang dapat
diterjemahkan sebagai “alat atau instrulem”. Organisasi adalah sistem yang dirancang untuk
mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Sistem ni dapat terdiri dari subsistem terkait lainnya
yang memenuhi fungsi spesifik. Dengan kata lain, suatu organisasi adalah sekelompok social
yang terdiri dari beberapa orang, tugas, dan administrasi, yang berinteraksi dalam kerangka
struktur sistematis untuk memenuhi tujuannya.

Didalamnya ada satu set elemen yang secara langusng terkait dengan organisasi,
seperti pelanggan, pemasok, pesaing dll. Disisi lain, ada seseorang yang memainkan peran
kunci dalam kepemimpinan, perencanaan, control peran sumber daya manusia, sumber daya
keuangan dan teknologi. Jadi, sekelompok orang dalam suatu organisasi memiliki peran
masing – masing. Divisualisasikan dalam arti yang luas, organisasi kemudian muncul sebagai
ruang kegiatan social par excellence yang secara historis telah memungkinkan pencapaian
berbagai tujuan seperti organisasi pemerintah, budaya, politik, militer dan ekonomi.
Karakterikstis suatu organisasi meliputi moral, kepemimpinan, kerja tim, kinerja dan struktur.
Karakteristik lain yang dimiliki organisasi yang sukses termasuk optimism, saling
menghormati, dan adaptasi. Karakteristik lain yang dimiliki organisasi yang sukses termasuk
optimisasi, saling menghormati dan adaptasi. Sedangkan ciri penting dari organisasi yang
sukses adalah moral karyawan atau anggota.

Menurut Stoner adalah suatu pola hubungan orang – orang di bawah manajer
menegjar tujuan bersama. Menurut James D. Mooney organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan menusia untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Chester I Bernard organisasi
adalah suatu sistem aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Jadi organisasi adalah orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari
sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerjasama atas dasar
pembagian kerja, peran wewenang, tanggung jawab serta memiliki tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki suatu tujuan yang sama, saling
menggerakkan, dan memiliki sarana untuk mencapai tujuan tersebut dengan adanya suatu
koordinasi.

B. Jenis – Jenis Organisasi

Jenis – jenis organisasi dapt dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan
(a) Bentuk tunggal
Yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas
pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(b) Bentuk komisi
Yaitu pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa
orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu
kesatuan.
b. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan
Bentuk organisasi ini meliputi
(a) Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan
organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang mempimpin unit – unit dalam
organisasi
(b) Bentuk lini dan staf
Dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas
sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi
(c) Bentuk Fungsional
Bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi – fungsi yang dipimpin
oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
c. Berdasarkan sifat hubungan personal
(a) Organisasi formal
Adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan,
organisasi yang berbadan hokum
(b) Organisasi informal
Adalah organisasi yang terbentu karena hubungan bersifat pribadi, antara lain
kesamaan minat atau hobby, dll.
d. Berdasarkan tujuan
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu:
(a) Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau “profit oriented”
(b) Organisasi sosial atau “non profit oriented”
e. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat,
(a) Organisasi pendidikan
(b) Oganisasi kesehatan
(c) Organisasi pertanian, dll
f. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani
(a) Organisasi produksi
Misalnya organisasi produk makanan
(b) Organisasi berorientasi pada politik
Misalnya partai politik
(c) Organisasi yang bersifat integrative
Misalnya serikat pekerja
(d) Organisasi pemelihara
Misalnya organisasi peduli lingkungan, dll
g. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat
(a) Mutual benefit organization
Yaitu organisasi yang kemanfaataannya terutama dinikmati oleh pelanggan
Misalnya Koperasi
(b) Service organization
Organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan
Misalnya bank
(c) Business Organization
Organisasi yang bergerak dalam dunia usaha
Misalnya perusahaan – perusahaan
(d) Commonwealth organization
Adalah organisasi yang kemnfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum,
seperti organisasi pelayanan kesehatan
Contohnya Rumah sakit, puskesmas, dll.
C. Karakteristik / Ciri – Ciri Organisasi

(a) Terdiri dari sekelompok orang

Suatu organisasi harus memiliki anggota yang terdiri dari dua orang atau lebih
(b) Memiliki Tujuan
Alasan mengapa beberapa orang bekerjasama untuk membentuk organisasi adalah
karena mereka memiliki tujuan bersama yang ingin mereka wujudkan. Dengan
tujuan ini, anggota organisasi akan bekerja bau membahu dalam upaya mencapai
tujuan.
(c) Saling Bekerjasama
Untuk mencapai tujuan organisasi, para anggota harus bekerjasama. Tanpa kerjsama
antar anggota organisasi maka tujuan tidak dapat tercapai secara efektif dan efisien.
(d) Adanya peraturan
Setiap organisasi harus memiliki aturannya sendiri. Peraturan ini bertujuan untuk
mengatur dan membatasi sumber daya yang mereka miliki untuk bekerja bersama
dalam proses mencapai tujuan dan menciptakan manajemen yang baik dalam
organisasi.
(e) Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Dengan peraturan itu, tentunya harus disertai dengan pembagian tugas dan tanggung
jawab yang jelas untuk setiap anggota organisasi. Pembagian tugas dapat dilakukan
dengan membentuk beberapa divisi yang bertanggung jawab atas beberapa tugas dan
tanggung jawab.

D. Tujuan Organisasi

Mengacu pada gagasan organisasi, tujuan organisasi tidak hanya terfokus pada
pencapaian visi dan misi perusahaan, tetapi juga meningkatkan pendapatan yang melebihi
biaya produksi. Inilah yang membedakan organisasi nirlaba dan nirlaba.

Secara umum, beberapa tujuan organisasi adalah sebagai berikut:


a. Sebagai wadah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
b. Meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan sumber daya yang dimiliki
c. Sebagai forum bagi individu yang ingin memiliki posisi, penghargaan, dan
pembagian kerja
d. Sebagai tempat mencari untung bersama
e. Organisasi memainkan peran dalam mengelola lingkungan bersama
f. Organisasi dapat membantu individu untuk meningkatkan hubungan dan
memanfaatkan waktu luang
g. Sebagai tempat untuk memiliki kekuatan/kekuasaan dan pengawasan

Tujuan Organisasi pada umumnya dibagi menjadi tiga, termasuk:


a. Tujuan jangka pendek
Ini adalah tujuan organisasi yang harus dicapai dengan cepat dan berkala, biasanya
dalam enam bulan atau satu tahun.

Tujuan organisasi jangka pendek ini nantinya akan menjadi referensi untuk mencapai
tujuan jangka menengah dan panjang.

Periode tujuan yang pendek ini disesuaikan dengan periode keuangan suatu
organisasi, biasanya per enam bulan atau per tahun. Biasanya disebut sebagai tujuan
operasional. Contoh : Peningkatan turnover sebesar 30% dalam waktu enam bulan.

b. Tujuan Organisasi Jangka Menengah


Ini adalah tujuan organisasi yang harus dicapai di tengah waktu atau lebih lama dari
tujuan jangka pendek. Periode waktu untuk mencapai jangka menengah ini adalah
satu tahun hingga tiga tahun.

Tujuan organisasi jangka menengah ini adalah serangkaian pencapaian tujuan


organisasi jangka pendek. Biasanya disebut tujuan taktis.
Contoh: Peningkatan pangsa pasar sebesar 20% dalam satu tahun
c. Tujuan Organisasi Jangka Panjang
Ini adalah tujuan atau hasil akhir yang ingin dicapai oleh suatu organisasi yang dapat
direalisasikan setelah melaksanakan misi organisasi.
Periode waktu adalah 3 tahun hingga 5 tahun. Sasaran jangka panjang ini dapat
dicapai jika anda berhasil mencapai sasaran jangka menengah. Biasanya disebut juga
strategis.
Contoh: Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis waralaba makanan dalam waktu 5
tahun.

E. Manfaat Organisasi
(a) Mempermudah pencapaian tujuan bersama
(b) Secara mental melatih seseorang untuk menjadi lebih baik
(c) Mempermudah pemecahan masalah
(d) Melatih kepemimpinan seseorang
(e) Hubungan menjadi lebih luas
(f) Menambah wawasan ke anggota organisasi
(g) Membentuk karakter seseorang
(h) Ajang pembelajaran untuk anggota

F. Unsur – Unsur Organisasi

Berikut 6 unsur dari sebuah organisasi yang diringkas secara umum.


(a) Personil / Man
Personil atau anggota organisasi adalah sebuah unsur yang sangat penting karena
memiliki peran dan tingkatan masing – masing.

Tanpa adanya personil maka sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik
apalagi mencapai tujuan yang diinginkan.
(b) Kerjasama (Team Work)
Kerjasama sangat dibutuhkan dalam organisasi agar tujuan dari sebuah organisasi
tersebut bias terlaksana dengan baik.
(c) Tujuan bersama
Tujuan adalah sasaran atau target yang akan dicapai dalam sebuah pembentukan
organisasi. Mulai dari prosedur, program yang dilakukan, pola sampai hasil akhir
dari sebuah program organisasi dilakukan.
(d) Peralatan / Equipment
Tujuan dalam organisasi memerlukan peralatan sebagai sarana dan prasarana agar
bias dicapai. Sarana dan prasarana ini adalah berupa kelengkapan baik berupa fisik
atau sumber daya manusia. Seperti gedung, kantor, kendaraan, uang, SDM dan
sebagainya.
(e) Lingkungan / Environment
Faktor lain yang tidak kalah penting demi tercapainya sebuah tujuan yang dibuat
organisasi dalah lingkungan.

Lingkungan ini mencakup beberapa bidang seperti sosial, budaya, politik, peraturan
yang berlaku, ekonomi hingga masalah anggaran.
Lingkungan organisasi yang baik akan menghantarkan pada tujuan dengan benar dan
cepat, berlaku sebaliknya.
(f) Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam juga tidak kalah penting sebagai salah satu unsur dalam sebuah
organisasi yang dibentuk. Kehidupan berorganisasi bias dipengarui oleh factor –
faktoralam yang tidak terduga seperti perubahan cuaca, kondisi tanah, iklim, flora
dan fauna. Misalnya jika sedang ingin rapat namun jalanan menjadi banjir maka
akan mempengaruhi kegiatan organisasi tersebut.

G. Contoh – Contoh Organisasi

Secara umum bentuk dari organisasi ada dua yaitu organisasi formal dan informal.
Organisasi informal merupakan organisasi yang tidak mempunyai aturan atau dasar hukum
yang tetap. Contoh dari organisasi ini adalah arisan, kelompok belajar, keluarga, dan
sejenisnya.

Sementara itu organisasi formal merupakan organisasi yang terstruktur dan


mempunyai aturan dan dasar hukum yang tetap. Organisasi formal ini dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
(a) Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis adalah organisasi profit atau organisasi yang dibangun untuk
mendapatkan keuntungan. Organisasi bisnis ini dapat berupa perusahaan atau
sejenisnya. Tujuan utama organisasi ini adalah mendapatkan keuntungan untuk
pribadi dan kelompok.
(b) Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang sosial.
Tujuan utama organisasi ini adalah untuk membantu orang lain. Contoh, Panti
Asuhan, Panti Jompo, dll.
(c) Organisasi Pendidikan
Bentuk organisasi ini adalah organisasi yang dibentuk dalam lingkup dunia
pendidikan. Misalnya saja pada jenjang sekolah menengah terdapat OSIS, PMI,
Pramuka, Rohis, Paskibra, UKS dll.
(d) Organisasi Politik
Sudah jelas bahwa bentuk organisasi politik adalah partai. Tujuan utama dari
organisasi politik adalah untuk mendapatkan kekuasaan.
(e) Organisasi Keprofesian
Organisasi ini merupakan organisasi yang erat hubungannya dengan profesi
seseorang. Salah satu contoh dari organisasi keprofesian adalah PGRI, IDI, dll.

H. Pengertian Sistem Sosial

Sistem sosial adalah serangkaian konsep yang paling umum digunakan dalam
menjelaskan dan mempelajari hubungan manusia di dalam suatu contoh kelompok primer
arau kelompok sekunder dalam organisasi social. Dalam hal ini manusia sebagai anggota
masyarkat merupakan individu – individu yang saling bergantungan, sehingga menciptakan
interaksi antara individu. Berkembang berdasarkan standar penilaian dan kesepakatan
bersama yaitu berpedoman pada norma – norma sosial merupakan dasar dari terbebntunya
sistem social. Untuk lebih dapat memahami lebih jauh mengenai sistem sosial yang ada
didalam kehidupan sehari – hari yaitu adalah sebagai berikut:
a. Keluarga
Keluarga merupakan sistem social yang paling dasar yang terdapat dalam masyarakat.
Didalam keluarga selalu melakukan berbagai macam kegiatan. Ada sebuah
ketergsntungsn disana, yaitu antar anggota keluarga selalu membutuhkan satu dengan
yang lainnya sehingga membentuk sistem sosial dalam keluarga.
b. RT atau Rukun Tetangga
RT atau Rukun Tetangga merupakan sistem sosial yang paling bawah dalam susunan
pemerintahan di desa atau satu tingkat diatas keluarga. Didalam RT atau Rukun Tetangga,
warga yang terdapat dalam RT tersebut selalu melakukan interaksi antar tetangga yang
aman salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan rutin antar warga, arisan,
ronda.
c. RW atau Rukun Warga
Sama halnya dengan RT atau Rukun Tetangga, RW atau Rukun Warga merupakan salah
satu sistem sosial yang ada di dalam masyarakat RW atau Rukun Warga juga merupakan
sususnan pemerintah di bawah desa. Namun RW atau warga cakupannya lebih luas
dibandingkan dengan RT atau Rukun Tetangga.
d. Desa
Desa merupakan salah satu sistem sosial yang ada di dalam masyarakat. Desa adalah
suatu unit pemerintahan yang paling dasar dalam suatu daerah. Desa tentu saja
membutuhkan warganya dalam menjalankan bberbagai bentuk kegiatan. Selain itu, untuk
membangun desa diperlakukan kontribusi dari semua pihak serta warga tersebut.
e. Kecamatan
Kecamatan merupakan salah satu sistem sosial yang ada dalam masyarakat terutama
dalam pemerintahan. Kecamatan merupakan untik pemerintahan yang lebih luas dari desa.
Pelayanan yang ada di kecamatan biasanya harus mendapat keterangan dari desa terlebih
dahulu. Desa dan kecamatan mempunyai hubungan atau syarat interaksi sosial yang
berkaitan dengan birokrasi pemerintahan yang ada, karena mereka saling memiliki
ketergantungan satu sama lain.
f. Sekolah merupakan salah satu bentuk sistem sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat
terutama di lembaga pendidikan, sekolah sebagai lembaga pendidikan yang direncanakan
untuk mencapai suatu tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara. Sekolah
terdiri dari guru, murid, petugas TU, karyawan yangs emuanya memiliki peran masing –
masing dan saling berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan.
g. Komunikasi
Komunikasi merupakan salah sebuah sistem yang ada dalam masyarakat. Adanya
komunikasi tentu sja akan terjadi interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Komunikasi dalam sistem sosial mempunyai fungsi sebagai tempat untuk bertukat
informasi, bersosialisasi, berdiskusi, dan lain sebagainya yang melibatkan individu
lainnya.
h. Gotong Royong
Gotong royong merupakan kegiatan yang sering dilakukan dilingkungan masyarakat sama
halnya dengan kegiatan kerja bakti. Gotong royong yang juga merupakan sistem sosial
yang ada di dalam masyarakat. Gotong royong dilakukan karena adanya rasa saling
bergantung antar warganya.
k. Arisan
Arisan sering kali kita temui yang dilakukan oleh ibu – ibu di dalam masyarakat. Arisan
merupakan sebuah sistem sosial yang ada di masyarakat. Arisan termasuk ke dalam sistem
sosial karena arisan tentu terdapat interaksi antara individu dengan individu lain.
m. Politik
Sistem sosial menggambarkan suatu interaksi atau realitas sosial yang ada di masyarakat
sedangkan politik menggambarkan hubungan antara masyarakat dengan pemerintah yang
mengatur sebuah kebijakan maupun kekuasaan. Antara sistem sosial dan politik ini
keduanya saling bertkaitan karena politik merupakan salah satu sub sistem sosial.
I. Hubungan antara sistem, Organisasi, dan Status Sosial

Sistem sosial adalah Sejumlah kegiatan atau sejumlah orang dengan hubungan timbal
balik yang kurang lebih bersifat konsisten. Sistem sosial diciptakan manusia untuk
mempengaruhi prilaku manusia. Dalam sistem sosial hubungan timbal balik terjadi antara
masyarakat, organisasi dan kelompok sosial. Dalam masyarakat terjadi interaksi dan juga
terdapat fakta sosial yang bersifat umum. Selain fakta umum juga terdapat fakta eksternal
yang bersifat memaksa seperti norma hukum.

Pada organisasi yaitu kelompok-kelompok yang mempunyai tujuan tertentu, akan


terjadi suatu interaksi yang langgeng, memiliki identitas yang jelas, memiliki keanggotaan,
terdapat program dan prosedur. Sedangkan pada kelompok sosial interaksi tidak terlalu
intens. Dalam sistem sosial selalu mempertahankan batas untuk membedakannya dari
lingkungan. Dalam masyarakat terdapat suatu interaksi yaitu hubungan timbal balik yang pas
dimana semakin dekat atau sama tujuannya hubungan akan semakin solid. Menurut Robert K.
Merton terdapat dua fungsi dari interaksi yaitu fungsi manifest dan laten. Fungsi manifest
bersifat jelas, terang dan diketahui atau dengan kata lain fungsi yang diketahui oleh orang
yang bertindak (aktor). Contohnya adalah peran atau status sebagai dosen. Sedangkan fungsi
laten memiliki sifat tersembunyi atau yang tidak diketahui atau dengan kata lain kebalikan
dari fungsi manifest, yaitu fungsi yang tidak diketahui oleh orang yang bertindak (aktor).

Kelompok adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang
berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam suatu kegiatan bersama dan memiliki sikap
lebih solidaritas serta bersifat kolektivitas .Jika organisasi lebih memiliki peraturan dan
bersifat role expectation yaitu memiliki harapan kelompok. Dalam masyarakat terdapat
kategori sosial yaitu tidak ada interaksi, tidak ada ikatan moral, dan juga tidak ada harapan-
harapan peran contohnya adalah perempuan dan laki-laki sama saja tidak ada batasan. Jadi
dapat disimpulkan jika kategori sosial memiliki harapan dan bersifat kolektivitas serta
terdapat nilai disebut kelompok. Jika kelompok memiliki sifat lebih mengikat lagi disebut
dengan organisasi.

Adapun perbedaan antara organisasi dan masyarakat adalah jika masyarakat


merupakan sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang
terperinci, program kegiatan yang jelas & prosedur pengganti anggota serta interaksinya lebih
solid dan makin terintegrasi. Sedangkan pada masyarakat cangkupannya lebih luas dan
merupakan sistem interaksi, atau keseluruhan komplek hubungan manusia yang luas sifatnya.
BAB III
KESIMPULAN

Organisasi dikatakan sebagai suatu sistem sosial, karena organisasi merupakan suatu
wadah yang merupakan tempat orang berinteraksi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam organisasi tersebut dan mempunyai
tujuan dari proses interaksi mereka, sedangkan dalam pelaksanaannya organisasi tidak
terlepas dari keadaan sosial atau masyarakat, yang artinya organisasi bersifat terbuka. Sistem
sosial yang dimaksudkan adalah organisasi tersebut disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat setempat, sehingga terdapat hubungan antara organisasi dan
masyarakat.

Sedangkan masyarakat adalah kumpulan individu-individu dalam suatu tempat yang


berlangsung untuk jangka waktu yang sangat lama bahkan seumur hidup dan terjadi proses
interaksi diantara mereka sehingga terjadi atau terbnetuk suatu peraturan-peraturan yang
mengikat kehidupan mereka. Maka dari pada itu, Getzels dan Guba, menggambarkan
organisasi sebagai sistem sosial yang dilihat dari proses interaksi sosialnya yang dilakukan
oleh seorang pemimpin yaitu terdapat interaksi yang sangat jelas antara lembaga dan individu
atau para anggota organisasi yang merupakan bagian dari masyarakat dalam menjalankan
suatu organisasi.

Oleh karena itu, organisasi sebagai sistem sosial perlu dipejari dalam kajian perilaku
organisasi karena kajian perilaku organisasi juga menyangkut pada perilaku atau kondisi
masyarakat yang dapat mempengaruhi pada perilaku individu dan kelompok dalam
organisasi.
 
DAFTAR ACUAN

Nasikin. (2006). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Grafindo Persada.


Sutisna, Oteng. (1985). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional.
Bandung: Angkasa.
Patria, Daisy. (2010). Sistem Perilaku Organisasi. [Online].

Anda mungkin juga menyukai