Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah sudah terwujud buku branding


sekolah SMAN 1 NGLUWAR SOCIO –
ECOPRENEURSHIP, walau dengan segala keterbatasannya.
Dorongan penulisan buku ini datang dari keinginan segenap
warga sekolah supaya sekolah memiliki media untuk
mewujudkan keinginan membangun karakter peserta didik
SMAN 1 Ngluwar yang dapat dibanggakan bagi masyarakat
disekitarnya, yaitu peserta didik yang berkarakter wirausaha
yang mandiri dan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini merupakan pengembangan sekolah


untuk mendukung komunitas pembelajar yang berkualitas.
Semoga buku ini bermanfaat.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Dasar Hukum.........................................................................4
C. Sasaran...................................................................................5
D. Tujuan....................................................................................5
E. Manfaat..................................................................................6
BAB II
KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH BERBASIS SOSIO-
ECOPRENEURSHIP........................................................................9
A. Pengertian Ecopreneurship....................................................9
B. Mengembangkan kewirausahaan berbasis ecopreneurship...10
C. Socio – ecopreneurship........................................................13
D. Implementasi socio - ecopreneurship di SMAN 1
NGLUWAR.........................................................................13
BAB III KESIMPULAN.................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan sumber pemenuhan


kebutuhan manusia untuk mendukung kehidupannya dan
sebagai tempat berkembang biak semua makhluk hidup
terutama manusia. Manusia tak akan dapat melepaskan diri
dari lingkungannya, menurut Sutikno (1988) "Sejauh yang
kita ketahui hingga sekarang tidak ada rumah lain bagi
manusia di alam semesta. Jadi kita menghargai dan
melindungi bumi serta imbangan lingkungannya yang
mudah sekali terpengaruh itu adalah agar kita tetap bisa
hidup di bumi dan kita harus memulainya sekarang" Kita
harus menyadari bahwa apapun yang dilakukan oleh
manusia terhadap lingkungannya dampaknya akan kembali
lagi kepada manusia, baik berupa keuntungan maupun
kerugiannya. Kemajuan teknologi yang sudah sedemikian
rupa mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Sikap dan
keinginan yang serba ingin mudah secara perlahan dan

1
pasti terus merasuki kehidupan manusia yang pada
akhirnya memujud dalam perilaku sehari hari, termasuk
sikap dan perilakunya terhadap lingkungan.
Kita ingin lingkungan yang layak huni dan
berkecukupan secara berkelanjutan yang dapat kita
wujudkan melalui sarana pendidikan. Dalam lingkungan
sekolah kita dapat mengupayakannya dengan menggiring
segenap warga sekolah kearah perubahan gaya hidup dan
perilaku yang ramah lingkungan . Kegiatan di sekolah
dipilihkan yang dapat mengarahkan kepada pemahaman
dan motivasi serta ketrampilan yang diwarnai dengan
kepedulian terhadap penggunaan dan konservasi sumber
daya alam secara wajar. Secara sederhana dapat dikatakan
bagaimana caranya agar mampu membuat semua warga
sekolah menjadi melek lingkungan. Dimana mereka ikut
bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan yang
dapat mendukung kehidupan seluruh makhluk secara
layak.
SMAN 1 Ngluwar yang berlokasi di desa
Plosogede yang mayoritas penduduknya hidup dari hasil
pertanian. Sebagian besar peserta didik tinggal di desa,
harapannya mereka setelah lulus dapat mengembangkan
ketrampilannya di masyarakat. Peserta didik dapat
2
mengatasi masalah perekonomian dan lingkungannya di
masa yang akan datang., oleh karena itu, perlu kiranya
untuk mengembangkan sikap ecopreneurship pada peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran agar peserta didik
dapat memilih jalan hidupnya sebagai ecopreneur.
Ecopreneurship adalah sebuah kewirausahaan yang
melakukan berbagai upaya untuk menjaga lingkungan baik
air, tanah, dan udara. Seorang ecopreneur melihat
lingkungan sebagai sesuatu yang harus dilestarikan dan
dijaga. Dan dari kegiatannya itu, ecopreneurship
menghasilkan pendapatan sehingga membuat kegiatannya
berlanjut. Sikap ecopreneurship merupakan solusi dalam
memberdayakan peserta didik dengan memanfaatkan
potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya. Pengembangan sikap ecopreneurship bertujuan
untuk menanamkan sikap wirausaha dan kesadaran serta
kepedulian terhadap lingkungan sejak dini agar peserta
didik selain belajar untuk memberdayakan dirinya secara
ekonomi juga memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap
lingkungan sekitarnya sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup peserta didik. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

3
dan berbeda dengan berpikir kreatif dan bertindak inovatif
dalam menciptakan peluang.
SMAN 1 Ngluwar mengangkat Socio-
ecopreneurship sebagai branding sekolah. Socio
ecopreunership merupakan generasi baru wirausaha yang
berperan juga sebagai agen perubahan sosial. Tidak
sekedar ecopreneur, tapi sosio ecopreneur, yang
mengandung tujuan supaya peserta didik memiliki
kesadaran sosial dan komitmen sosial yang tinggi dan
dilengkapi dengan dorongan yang kuat untuk memenuhi
kebutuhan sosial atau memperbaiki masalah sosial dengan
menerapkan prinsip-prinsip ilmu dan kepekaan, empati,
pembuatan ide dan kesediaan membantu sesama.

B. Dasar Hukum
1. Undang –undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 19 yang direvisi I dengan PP No.32 tahun
2013 dan revisi II dengan PP No.13 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas No.13 tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah

4
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 54 tahun 2013 tentang SKL Kurikulum
2013
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar Proses.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.

C. Sasaran

Sasaran branding sekolah ini adalah :


1. Peserta didik SMAN 1 Ngluwar
2. Pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 1
Ngluwar
3. Masyarakat sekitar SMAN 1 Ngluwar
4. User (pengguna)

D. Tujuan

5
Langkah yang telah dilakukan oleh kepala sekolah
dengan tim efektif yang terdiri atas para wakil kepala
sekolah dengan didukung para pendidik dan tenaga
kependidikan di SMAN 1 Ngluwar adalah dengan
membuat formulasi strategis untuk mengembangkan
sekolah. Tim efektif inilah yang menjadi motor penggerak
keberlangsungan kegiatan berdasarkan branding yang
ditetapkan yaitu SMAN 1 Ngluwar socio ecopreunership.
Tujuan dari Socio-ecopreunership adalah untuk
membentuk persepsi masyarakat, membangun rasa percaya
masyarakat kepada brand dan membangun rasa cinta
masyarakat tersebut yaitu membangun generasi baru
wirausaha yang berperan juga sebagai agen perubahan
social, supaya peserta didik memiliki kesadaran sosial dan
komitmen sosial yang tinggi dan dilengkapi dengan
dorongan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan sosial
atau memperbaiki masalah sosial dengan menerapkan
prinsip-prinsip ilmu dan kepekaan, empati, pembuatan ide
dan kesediaan membantu sesama.

E. Manfaat

6
Branding itu penting. Branding tidak hanya berlaku
bagi perusahaan atau produk tapi juga bagi lembaga
pendidikan. Bagi SMA N I Ngluwar, branding berfungsi
sebagai kekuatan dan pembeda. Branding dikembangkan,
kemudian masyarakat yang akan membuktikan dan
melihat hasilnya. SMAN 1 Ngluwar membuat brand
SMAN 1 Ngluwar Socio-ecopreneurship. Brand telah
melekat dan akan menentukan bagaimana lulusan SMA
N I Ngluwar di terima di lembaga sekolah yang lebih
tinggi dan bagaimana lulusannya di terima di masyarakat,
termasuk di dunia kerja. Brand itu nanti menjadi salah
satu faktor penentu calon siswa memilih SMAN 1
Ngluwar tersebut sebagai sekolah yang dipilihnya, dan
menjadikannya predikat sekolah favorit . Melalui brand
ini suatu saat nanti akan terpetakan dalam benak
masyarakat, mana sekolah favorit dan mana yang
bukan, dari word of mouth atau dari mulut ke mulut
antar siswa dan orang tua siswa.
Manfaat branding SMAN 1 Ngluwar socio
ecopreneurship adalah :
1. Sebagai pembeda dengan SMA yang lain,
di mana branding sekolah akan menjadikan
SMAN 1 Ngluwar mudah dibedakan
7
dengan SMA yang lain. Lulusan SMAN 1
Ngluwar adalah entrepreneur yang mampu
menjadi agen perubahan social bagi
masyarakat di mana dia tinggal.
2. Promosi dan daya tarik , branding ini akan
memudahkan promosi sehingga masyarakat
akan semakin mengenal SMAN 1 Ngluwar
melalui brand tersebut masyarakat akan
memlih SMAN 1 Ngluwar sebagai tempat
belajar.
3. Membangun citra, keyakinan, jaminan
kualitas dan prestise , beberapa hal tersebut
akan membuat SMAN 1 Ngluwar menjadi
mudah diingat dan menimbulkan
kebanggaan bagi masyarakat sekitarnya.
4. Pengendali pasar (pelanggan): brand yang
kuat dapat mengendalikan pasar karena
masyarakat telah mengenalnya.

8
BAB II

KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH BERBASIS SOSIO-


ECOPRENEURSHIP

A. Pengertian Ecopreneurship
Ecopreneurship berasal dari dua kata yaitu eco dan
entrepreneur. Eco diambil dari kata ekologi yaitu ilmu
yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan preneur
berasal dari kata Entrepreneurship yaitu kewirausahaan.
Entrepreneur dan Entrepreneurship mempunyai makna
yang berbeda, entrepreneur yaitu setiap orang yang
bertindak untuk mengubah kondisi sekarang dan meraih
tujuan di masa depan dalam bidang kewirausahaan.
Sedangkan entrepreneurship (kewirausahaan) yaitu
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Alma,
2010 : 33). Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan

9
berpikir kreatif dan bertindak inovatif dalam menciptakan
peluang.

Jadi, ecopreneurship yaitu sebuah entrepreneurship


yang mengacu pada aktifitas usaha dengan kegiatan yang
memberikan manfaat dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sebuah ecopreneurship adalah sebuah enterprise
(kewirusahaan) yang melakukan berbagai upaya untuk
menjaga lingkungan baik air, udara maupun tanah. Maka
dalam menjalankan kegiatan usahanya, mereka juga selalu
memperhatikan daya dukung lingkungan dan berusaha
meminimalisirkan dampak dari hasil kegiatannya terhadap
lingkungan.

Ecopreneurship menyangkut tiga dimensi penting


yaitu masyarakat dan sosial, ekonomi dan
ekologi/lingkungan (Murniningtyas, 2014). Tuhan
menciptakan alam dan isinya untuk dapat dimanfaatkan
oleh kita sebagai sesuatu yang berguna bagi kehidupan
manusia.

B. Mengembangkan kewirausahaan berbasis


ecopreneurship
Eco Entreprenuership bisa diartikan sebagai
kemampuan berfikir kreatif dan inovatif untuk

10
menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda dengan
memanfaatkan peluang yang ada disekitar lingkungan dan
dijadikan produk yang dapat menghasilkan keuntungan
finansial. Ecopreneurship dimulai pada wacana ‘bisnis
hijau’ yang artinya, bisnis dengan memperhatikan apakah
bisnis tersebut merugikan alam? Sebaliknya, bisnis ini
memberikan manfaat alami atau alam yang berfungsi
sebagai sumber bisnis masih mampu berkelanjutan.
Mengenai kegiatan kewirausahaan ini adalah sebuah
ecopreneurship, yaitu sebuah entrepreneurship yang
mengacu kepada aktifitas usaha dengan kegiatan yang
memperhatikan lebih dan khusus terhadap ekosistem atau
kelestarian lingkungan. Wirausaha adalah seseorang yang
bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri
dalam menjalankan bisnisnya. Wirausaha yang berkualitas
harus memiliki kekuatan, kekuatan tersebut sebagai modal,
maka untuk memiliki modal kekuatan ini orang harus
belajar sehingga mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas. Besar kecilnya sumber daya manusia
tergantung pada kuat tidaknya pribadi setiap individu.
Pribadi yang kuat akan tumbuh motivasi dan potensi untuk
maju dan berprestasi, sebaliknya kalau pribadi yang lemah
terpancar benih-benih sikap dan pikiran yang picik, kerdil,
11
dan miskin. Seseorang yang berjiwa wirausaha biasanya
akan belajar mempraktekkan sesuatu inovasi secara
sistematis, dimulai dengan sesuatu keunggulan tentang
potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk memulai
usaha. Secara umum dapat dikatakan bahwa manusia
wirausaha memiliki potensi untuk berprestasi karena ia
senantiasa memiliki motivasi yang besar untuk maju dan
berprestasi, manusia wirausaha mampu menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup.
Seorang wirausaha perlu membuka mata dan membaca
lingkungan sekitarnya, karena banyak peluang bisnis yang
bisa dijadikan sebuah keuntungan, namun tetap harus
menjaga lingkungan. Percuma saja bisnis sukses tapi tidak
bisa menjaga lingkungan, karena bisnis akan hancur
apabila lingkungan alam juga hancur Kewirausahaan
diajarkan dan dikembangkan di sekolah-sekolah dasar,
Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan di berbagai
kursus bisnis. Dalam pelajaran kewirausahaan para siswa
diajari dan ditanamkan sikap-sikap untuk membuka bisnis,
agar menjadi seorang wirausahawan yang berbakat.
Tujuan kewirausahaan adalah untuk meningkatkan jumlah
para wirausahawan yang berkualitas, mewujudkan
kemampuan para wirausaha menghasilkan kemajuan dan
12
kesejahteraan masyarakat, membudayaan semangat, sikap
maupun perilaku dan kemampuan kewirausahaan
dikalangan pelajar dan masyarakat yang handal dan
unggul, menumbuhkan kesadaran dan orientasi
kewirausahaan yang tangguh dan kuat untuk para siswa
dan masyarakat.

C. Socio – ecopreneurship
Antara ecopreneurship dengan socio-ecoprenership
mempunyai sedikit perbedaan sebab keduanya sama-sama
memiliki unsur pengertian yang sama yaitu berwirausaha.
Tetapi ada sesuatu yang perlu digaris bawahi.
Entrepreneurship adalah seorang wirausaha yang memiliki
tujuan demi mendapatkan keuntungan. Sedangkan social
entrerprise merupakan suatu usaha yang pada awal
berdirinya memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Hal tersebut memiliki tujuan supaya usaha itu
dapat terus bertahan hidup atau berlangsung. Kemudian
keuntungan tersebut akan di salurkan sebagai misi sosial.
Indonesia saat ini membutuhkan banyak pahlawan
baru di dalam bidang social entrepreneurship supaya
masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan serta lapangan
pekerjaan dapat di selesaikan dengan kewirausahaan agar

13
menciptakan negara yang lebih sejahtera, makmur dan adil
merata.

D. Implementasi socio - ecopreneurship di SMAN 1


NGLUWAR
1. Penanaman dan Budidaya Anggrek
Bunga Anggrek adalah salah satu jenis bunga yang
memiliki warna bunga, spesies yang cukup banyak
dan daerah persebarannya pun luas. Anggrek juga
tidak hanya bisa ditanam dan dibudidayakan di
tempat dataran tinggi akan tetapi anggrek bisa juga
ditanam di dataran rendah. Selain memiliki corak
warna pada bunganya yang bermacam-macam
anggrek juga memiliki manfaat apabila di tanam
dilingkungan sekitar. Seperti pada tanaman lain
yang menghasilkan bunga, anggrek umumnya juga
digunakan sebagai penghias untuk memperindah
bagian depan rumah atau taman. Warna-warni
bunganya yang begitu indah dimata tentu membuat
siapapun yang melihatnya akan merasakan
ketenangan dalam jiwa, maka dari itu banyak dari
para peneliti juga yang menyatakan manfaat dari
menanam anggrek di lingkungan sekolah adalah

14
untuk menghilangkan rasa kejenuhan ataupun
stress. Selain memberikan keindahan tanaman bisa
bermanfaat untuk menangkal polusi-polusi udara
yang tidak baik bagi kesehatan paru-paru.
Begitupun dengan anggrek, dengan menanam
anggrek disekitar lingkungan sekolah tentu akan
berguna untuk kelangsungan udara disekitar rumah
menjadi segar, sehat dan nyaman.

Budidaya tanaman anggrek di SMAN 1 Ngluwar


berasal dari bapak ibu dan juga para peserta didik,
sekolah yang menyediakan tempat tanam (pot) dan
medianya. Perawatan oleh semua warga sekolah.
Selain budidaya, sekolah juga menjual koleksi
tanaman anggreknya kepada masyarakat sekitar
yang menginginkannya.
2. Penanaman tanaman hias

15
16
Tanaman hias mudah ditanam , baik di tanah
langsung atau ditanam di pot, semuanya
menjadikan lingkungan sekolah menjadi lebih asri.
3. Penanaman tanaman Buah
Di lingkungan sekolah ditanam cukup banyak
tanaman buah, selain memberikan kesejukan dan
kerindangan, ada tanaman yang sudah mulai rajin
berbuah yaitu mangga. Tanaman lain yang sedang
mulai tumbuh dengan baik adalah : kelangkeng,
anggur, alpukat dan papaya.

17
4. Penanaman dan Budidaya Bunga telang
Di halaman belakang sekolah , di samping
lapangan sepak bola ditaman bunga telang yang
tumbuh cukup rimbun dan selalu berbunga.
Tanaman ini, bunganya memiliki manfaat bagi
kesehatan. Di lingkungan sekolah bunga telang
dimanfaatkan untuk membuat sirup dan berbagai
jenis makanan khas yang menyehatkan.
5. Pembuatan Kolam Ikan Lele di belakang Dapur
Sekolah
Di belakang dapur sekolah yang mulanya menjadi
tempat untuk nyamuk dan sampah sekarang sudah
dirubah untuk kolam ikan, Airnya diperoleh dari
saluran buangan dari dapur, makanan ikan juga dari
limbah dapur. Harapannya tempat yang kotor dan

18
jorok akan berubah menjadi bersih indah dan
produktif.
6. Pembuatan Kolam Ikan Nila di sekeliling masjid
dan di belakang Gazebo.
Kolam ikan hias di dekat gerbang sekolah dengan
air mancurnya memberikan kesejukan bagi warga
sekolah atau tamu yang datang. Kolam ikan nila
sedang dibangun di sekeliling masjid dan di
belakang gazebo.

19
7. Penanaman sayuran dalam pot
Sayuran dalam pot pot besar disediakan di tempat
tempat yang jarang mendapat perhatian, di sudut
sudut halaman kelas, ada toga, ada sayuran yang
sangat bermanfaat dan sekaligus memberikan
keindahan.
8. Produksi sirup bunga telang.
Sirup bunga telang yang diproduksi oleh siswa
SMAN 1 Ngluwar ini cukup banyak diminati oleh
masyarakat. Minuman ini banyak mengandung
khasiat bagi kesehatan.

20
9. Kerjasama dengan penduduk lingkungan sekitar
pemilik home industri slondok.
Slondok yang diproduksi masyarakat sekitar yang
masih original disertai kemasan yang seadanya,
tentu kurang menarik konsumen. SMAN 1
Ngluwar menjalin kemitraan dengan home industry
yang ada di sekitar sekolah dengan memberikan
banyak bimbingan baik dalam pemasaran maupun
inovasi inovasi supaya produk slondok tersebut
memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
10. Kerjasama produksi air mineral “SMAR”
SMAN 1 Ngluwar bekerja sama dengan
Universitas Wangsa Manggala memproduksi air
21
mineral SMAR, baik kemasan botol maupun gelas.
Air mineral "SMAR" tersebut dijual kepada warga
sekolah di "MS Mart" yang merupakan Unit Usaha
Sekolah.

11. Kerjasama dengan Bank Sampah.


Aktivitas di sekolah sehari hari tentu tidak lepas
dari sampah, pengelolaan sampah yang benar
sangat diperlukan utamanya sampah plastic. Untuk
itu sekolah menjalin kerjasama dengan bank
22
sampah, sehingga sampah bisa dikelola dengan
baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat
maupun lingkungan.

12. Lomba antar kelas mengumpulkan sampah.


Kgiatan ini dijadwalkan oleh OSIS secara rutin
dengan tujuan supaya lingkungan sekolah tetap
terjaga kebersihannya serta menumbuhkan rasa
tanggung jawab siswa untuk ikut berperan serta
menjaga kebersihan sekolah.

23
13. Penyelenggaraan Bussiness day (berupa bazar hasil
karya siswa)
Hasil karya yang berupa karya seni, maupun kriya
dihasilkan oleh siswa baik setelah terhimpun dalam
jumlah banyak, dipajang dan dijual untuk umum.
Kegiatan itu bertujuan untuk menumbuhkan jiwa
enterprener siswa.
14. Unit Usaha Sekolah

24
Salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan warga sekolah sekaligus sebagai
laboratorium kewira usahaan untuk peserta didik
adalah dengan mendirikan Unit Usaha Sekolah
yang terdiri dari "MS Mart", POM MINI, Air
minum SMAR, dan kkoperasi simpan pinjam. Unit
Usaha sekolah ini modalnya dihimpun dari warga
sekolah harapannya supaya dapat memenuhi
kebutuhan sehari hari yang disebabkan sempitnya
waktu bagi bapak atau ibu baik guru maupun
karyawan untuk bisa berbelanja di luar.

25
15. Bakti social , memberikan bantuan berupa sembako
dan bibit tanaman kepada warga sekitar.

26
16. dll

27
BAB III

KESIMPULAN

Produk Ecopreneur adalah solusi dalam mengatasi


permasalahan lingkungan, karena terdapat beberapa produk
mendaur ulang (recycle) sampah dan limbah yang dapat
merusak lingkungan. Sampah dan limbah adalah zat kimia
yang tidak mempunyai nilai guna dan memiliki kecenderungan
untuk merusak segala yang disekitarnya. Ecopreneurship
adalah sebuah kewirausahaan yang melakukan berbagai upaya
untuk menjaga lingkungan baik air, tanah, dan udara. Seorang
ecopreneur melihat lingkungan sebagai sesuatu yang harus
dilestarikan dan dijaga. Dan dari kegiatannya itu,
ecopreneurship menghasilkan pendapatan sehingga membuat
kegiatannya berlanjut

Dengan adanya ecopreneurship maka dapat


memberikan dampak baik pelestarian lingkungan. Sedangkan
Socio Ecopreneurship merupakan suatu usaha yang pada awal
berdirinya memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Hal tersebut memiliki tujuan supaya usaha itu dapat terus
bertahan hidup atau berlangsung. Kemudian keuntungan
tersebut akan di salurkan untuk mendidik warga supaya
menjadi agen agen perubahan social yang peduli terhadap
28
lingkungan. Pelestarian lingkungan dengan mengolah produk
limbah maupun sampah menjadi berdaya guna melalui socio -
ecopreneurship akan menyelamatkan dunia dan mempunyai
nilai yang bermanfaat dan berkelanjutan.

Sekolah merupakan salah satu media yang sangat


tepat untuk menggiring segenap warga sekolah kearah
perubahan gaya hidup dan perilaku yang ramah lingkungan.
Lulusan yang dihasilkan akan menjadi agen agen perubahan
social yang mencintai.lingkungan. Jadi selain mendapat
keuntungan dari sisi ekonomi, mereka mensosialisasikan
kehidupan ramah lingkungan yaitu ekologi dan usahanya tetap
ada.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Murniningtyas, Endah. 2014. Prakarsa Strategis


Pengembangan Konsep Green Economy. Jakarta : DEPUTI
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
2. Buchari, Alma. 2010. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.
3. Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan Sekelumit
Wawasan Pengantar. Bandung : Refika Aditama.
4. Soemarwoto, Otto.1999. Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Pembangunan . Jakarta: Penerbit Djambatan.

30

Anda mungkin juga menyukai