Anda di halaman 1dari 27

 

     KOMITE  SEKOLAH

I. PENGERTIAN  DAN  NAMA


  1. Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam
rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan, baik pd pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur
pendidikan luar sekolah
2. Nama badan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing satuan
pendidikan seperti Komite Sekolah, Komite Pendidikan, Komite Pendidikan Luar Sekolah,
Dewan Sekolah, Majelis Sekolah, Majelis Madrasah, Komite TK, atau nama lain yang
3. disepakati;
BP3, Komite sekolah dan atau majelis sekolah yang sudah ada dapat memperluas fungsi,
peran dan keanggotaan sesuai dengan acuan ini.

II. KEDUDUKAN  DAN  SIFAT


  1. Komite Sekolah berkedudukan di satuan pendidikan;
2. Komite Sekolah dapat terdiri dari satu satuan pendidikan, atau beberapa satuan
pendidikan dalam jenjang tetapi berada pada lokasi yang berdekatan, atau satuan-
satuan pendidikan yang dikelola oleh suatu penyelenggara pendidikan, atau karena
3. pertimbangan lainnya;
Badan ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga
pemerintahan.

III. TUJUAN

Komite Sekolah bertujuan untuk:


  1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan;
2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan;
3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis dalm
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

IV. PERAN  DAN  FUNGSI

Komite Sekolah berperan sebagai:


  1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidi- kan di satuan pendidikan;
2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun
tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan;
3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan;
4. Mediator antara pemeritah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.

 
Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut:
  1. Mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidi- kan yang bermutu;
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia usaha / dunia
indus-tri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang
3. bermutu;
Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
4. pendidikan yang diajukan oleh pemerintah;
Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai :
a.      kebijakan dan program pendidikan;
b.      Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS);
c.      kriteria kinerja satuan pendidikan;
d.      kriteria tenaga kependidikan;
5. e.      kriteria fasilitas pendidikan dan;
f.       hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;
Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung                         peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan;

6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di


satuan pendidikan;
7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan,
dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

V. ORGANISASI

1. Keanggotaan Komite Sekolah;


a.    Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas:
a)      orangtua / wali peserta didik;
b)      tokok masyarakat;
c)      tokok pendidikan;
d)      dunia usaha / industri;
e)      organisasi profesi tenaga pendidikan;
f)       wakil alumni;
g)      wakil peserta didik.
b.      Anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan) orang dan
jumlahnya
gasal.
2.
Kepengurusan Komite Sekolah:
a.    Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas:
1)      Ketua;
2)      Sekretaris;
3)      Bendahara;
b. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota;
c. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan.

3. Anggaran  Dasar  dan  Anggaran  Rumah  Tangga (AD / ART)


a.      Komite Sekolah wajib memiliki AD dan ART;
b.      Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memuat:
1)      Nama dan tempat kedudukan;
2)      Dasar, tujuan dan kegiatan;
3)      Keanggotaan dan kepengurusan;
4)      Hak dan kewajiban anggota dan pengurus;
5)      Keuangan;
6)      Mekanisme kerja dan rapat-rapat;
7)      Perubahan AD dan ART, serta pembubaran organisasi.

VI. PEMBENTUKAN  KOMITE  SEKOLAH 

1.      Prinsip Pembentukan


Pembentukan Komite Sekolah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.      transparan, akuntabel, dan demokratis;
b.      merupakan mitra satuan pendidikan.
2.   Mekanisme Pembentukan
a.   Pembentukan Panitia Persiapan
1) Masyarakat dan atau kepala satuan pendidikan membentuk panitia persiapan. 
Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang yang terdiri
atas kalangan praktisi pendidikan (seperti guru, kepala satuan pendidikan,
penyelenggara pendidikan) pemerhati pendidikan (LSM peduli pendidikan,
tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha dan industri), dan orangtua
peserta didik.
2) Panitia persiapan bertugas mempersiapkan pembentukan Komite Sekolah
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a). Mengadakan forum sosialisasi kepada masyarakat (termasuk pengurus /
anggota BP3, Majelis Sekolah, dan Komite Sekolah yang sudah ada) tentang
Komite Sekolah menurut keputusan ini;
b). Menyusun kriteria dan mengidentifikasi calon anggota berdasarkan usulan
dari masyarakat;
c). Menyeleksi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat;
d). Mengumumkan nama-nama calon anggota kepada masyarakat;
e). Menyusun nama-nama anggota terpilih;
f). Memfasilitasi pemilihan pengurus dan anggota Komite Sekolah;
g). Menyampaikan nama pengurus dan anggota Komite Sekolah kepada kepala
satuan pendidikan.
b. Panitia Persiapan dinyatakan bubar setelah Komite Sekolah terbentuk.
 
3. Penetapan Pembentukan Komite Sekolah.
Komite Sekolah ditetapkan untuk pertama kali dengan Surat Keputusan Kepala Satuan
Pendidikan dan selanjutnya diatur dalam AD dan ART.

VII. TATA  HUBUNGAN  ANTAR  ORGANISASI

Tata hubungan antara Komite Sekolah dengan satuan pendidikan, Dewan Pendidikan, dan
Instansi lain yang bertanggungjawab dalam pengelolaan pendidikan dengan Komite-Komite
Sekolah pada satuan pendidikan lain bersifat koordinatif.

VIII. PENUTUP
1. Dalam pembentukan Komite Sekolah, kepala satuan pendidikan dapat berkonsultasi
dengan Pemerintah Kabupaten.
2. Pembentukan Komite Sekolah dapat diatur melalui Peraturan Daerah yang berkaitan
dengan pengelolaan pendidikan di kabupaten.
3. Pembentukan Komite Sekolah dapat difasilitasi oleh Sekretariat Tim Pengembangan
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dengan alamat Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah, Gedung E lantai 5, Jalan Jendral Sudirman Senayan Jakarta tlp.
(021)5725613, 5725608, fax (021) 5725608, website www,depdiknas.go.id,email dpkp
2002@yahoo,com.

KEPUTUSAN
MENTERI  PENDIDIKAN  NASIONAL REPUBLIK  INDONESIA
NOMOR: 044 / U / 2002

TENTANG

DEWAN  PENDIDIKAN  KOMITE  SEKOLAH

Menimbang dst.

Mengingat dst.

MEMUTUSKAN:

 Meneta KEPUTUSAN  MENTERI  PENDIDIKAN  NASIONAL  TENTANG  DEWAN 


pkan PENDIDIKAN  DAN  KOMITE  SEKOLAH

Pasal  1

(1) Pada setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pendidikan atas prakarsa masyarakat
dan atau Pemerintah Kabupaten / kota.
(2) Pada setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dibentuk Komite
Sekolah atas prakarsa masyarakat, satuan pendidikan dan atau Pemerintah Kabupaten
/ kota. 

Pasal  2

Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dapat menggunakan Acuan


Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan II Keputusan ini. 
Pasal  3

Dengan berlakunya keputusan ini , keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0293/U/ 1993 Tahun 1993 tentang Pembentukan Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan (BP3) dinyatakan tidak berlaku.

Pasal  4

       Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2 April 2002
Menteri Pendidikan Nasional

ttd

ANGGARAN  DASAR  KOMITE  SEKOLAH


PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup
dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang menjadi
tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.  Dari pada itu,
pembinaan dan pengembangan siswa melalui pendidikan nasional memerlukan adanya
hubungan dan kerjasama yang  erat dan serasi antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.  Dengan demikian , untuk menjalin hubungan dan kerjasama ini perlu dibentuk
wadah sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah serta memberi pertimbangan dan sebagai
pendukung , baik yang berbentuk spirituil maupun materiil yang bermutu dan demokratis
demi kelangsungan pendidikan selanjutnya.

BAB  I

NAMA, KEDUDUKAN  DAN   WAKTU

Pasal  1

Badan ini bersifat mandiri,  yang mewadahi peranserta orangtua / wali murid dan
masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan , bernama : KOMITE 
SEKOLAH  yang bertempat di :
1.       Sekolah Dasar Negeri :  SDN 2 Sukamanah
2.       A l a m a t :  Jl.Sukamanah
3.       Desa :  SDN 2 Sukamanah
4.       Kecamatan :  Cigalontang
5.       Kabupaten :  Tasikmalaya

Pasal  2

       Komite Sekolah , yang dimaksud pada pasal 1 di atas dibentuk pada tanggal  6 Januari 2010
sampai dengan 2013

BAB  II
 DASAR  DAN  TUJUAN
Pasal  3
1. Komite Sekolah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Komite Sekolah bertujuan untuk:
 a. Menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
operasional dan program pendidikan.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam  menyelenggarakan
pendidikan.
c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyeleng-garaan dan pelayanan pendidikan yang bermutu

BAB  III
TUGAS,  FUNGSI  DAN  TANGGUNGJAWAB
Pasal  4

KKomite Sekolah, di Sekolah Dasar bertugas sebagai :


1. Penyusun program kerja tahunan dan anggaran rumah tangga Komite Sekolah.
2. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan.
3. Pendukung, baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam
penyelenggara-an pendidikan.
4. Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran
pen-didikan.
5. Mediator antara pemerintah dengan masyarakat.

                                                                    Pasal  5
Komite Sekolah di Sekolah Dasar berfungsi sebagai :
1. Pendorong timbulnya perhatian / partisipasi / komitmen orangtua dan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan guna peningkatan mutu dan pemerataan
pendidikan.
2. Pelaku untuk mengadakan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi/
dunia usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu. 
3. Penampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh pemerintah.
4. Pemberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, misal
rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS) dan hal-hal lain yang terkait
dengan pendidikan.
5. Penggerak dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.
6. Mengevaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan
keluaran pendidikan. 
                                                         
                                                                                Pasal  6
Komite Sekolah di Sekolah Dasar mempunyai tanggungjawab atas :
1. Penyusunan dan terlaksananya Anggaran Rumah Tangga (ART) dan program kerja
tahunan.
2. Terkumpulnya dana / iuran / sumbangan / dan bantuan lainnya dari
perorangan/masyarakat / dunia usaha / dunia industri dan pemerintah untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan pendidikan.
3. Pemanfaatan bantuan dari perorangan / masyarakat dan pemerintah secara tepat
sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.
4. Terwujudnya kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan siswa dalam upaya
peningkatan pola pikir, sikap dan perilaku siwa.
5. Penyusunan laporan penggunaan bantuan sesuai dengan ketentuan dan program kerja
yang telah ditetapkan.

BAB  IV
PROGRAM  KERJA
Pasal  7
Program Kerja Komite Sekolah di SDN SDN 2 Sukamanah , meliputi :
1. program kegiatan;
2. program pengadaan sarana dan prasarana;
3. program pengaadaan dana;
4. program pendayagunaan tenaga, meliputi: tenaga, ide, keahlian, dan keterampilan.
5. program pengembangan, meliputi: peningkatan program kegiatan yang bermutu.

BAB  V
ORGANISASI
Pasal  8
Keanggotaan
1. Keanggotaan  Komite  Sekolah terdiri atas :
a) Orangtua / Wali Peserta Didik;
b) Tokoh Masyarakat;
c) Tokoh Pendidikan;
d) Dunia / Industri;
e) Organisasi Profesi Tenaga Pendidikan;
f) Wakil Alumni;
g) Wakil Peserta Didik.

2. Anggota  Komite Sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan) orang dan


jumlahnya gasal.
3. Anggota Komite Sekolah berhenti karena :
a)      Meninggal dunia;
b)      Mengundurkan diri.

Pasal  9
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak dan kewajiban yang timbul karena keanggotaan Komite Sekolah dilaksanakan oleh
anggota yang bersangkutan.

2. Anggota Komite Sekolah yang tidak hadir dalam rapat anggota paripurna dianggap
menyetujui segala keputusan yang diambil dalam rapat anggota.

3. Tidak hadir dalam rapat anggota wajib memberitahukan secara tertulis.

4. Anggota biasa mempunyai hak mengeluarkan pendapat, hak memilih dan hak dipilih.

5. Anggota kehormatan mempunyai hak mengeluarkan pendapat, tetapi tidak


mempunyai hak memilih dan hak dipilih.

6. Anggota biasa dan anggota kehormatan  berkewajiban:


a)      menjunjung tinggi asas dan dasar Komite Sekolah;
b)      melaksanakan program kerja;
c)      membayar iuran yang besarnya sesuai dengan kemampuan;
d)      menghadiri rapat anggota dan berperan aktif.
e)      Melaksanakan keputusan yang sudah disepakati dalam rapat anggota;
f)       Tiap anggota senantiaasa memelihara terwujudnya persatuan dan kesatuan.
7. Anggota kehormatan atas kerelaan dapat memberikan bantuan berupa biaya maupun
sarana serta bantuan lain yang diperlukan dalam usaha kelancaran pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Pasal  10
1. Keputusan Komite Sekolah yang berkenaan dengan program, sarana atau prasarana,
biaya dan tenaga, sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan.

2. Sarana dan prasarana yang pengadaannya dari Komite Sekolah, harus


diserahterimakan kepada Kepala Sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran dan
selanjutnya menjadi kekayaan daerah yang dipergunakan sebagai inventaris sekolah
serta dikelola berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Pasal  11
Kepengurusan
1. Kepengurusan  Komite  Sekolah :
2. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas :
a)    Ketua;
b)    Sekretatis;
c)    Bendahara;
3. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota;
4. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan.

Panduan Pembentukan Komite Sekolah

Dasar hukum utama pembentukan Komite Sekolah/Komite Madrasah (selanjutnya akan disebut
komie sekolah dalam tulisan ini)  untuk pertama kalinya adalah Undang-Undang No. 25 Tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas), Rumusan Propenas tentang pembentukan
Komite Sekolah kemudian dijabarkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
044/U/2002 yang merupakan acuan utama pembentukan Komite Sekolah. Disebutkan sebagai acuan
karena pembentukan Komite Sekolah di berbagai satuan pendidikan atau kelompok satuan
pendidikan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing satuan pendidikan atau kelompok satuan
pendidikan. Demikian pula sebutan Komite Sekolah dapat berbeda di setiap satuan pendidikan atau
kelompok satuan pendidikan. Namun demikian ada prinsip yang harus difahami dalam pembentukan
Komite Sekolah.

Prinsip Pembentukan Komite Sekolah

Komite Sekolah harus dibentuk berdasarkan pada prakarsa masyarakat yang peduli pendidikan,
bukan didasarkan pada arahan atau instruksi dari lembaga pemerintahan. Pembentukan Komite
Sekolah harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan demokratis. Transparan berarti
pembentukan Komite Sekolah dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat khususnya
masyarakat lingkungan sekolah mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, sosialisasi oleh
panitia persiapan, penentuan kriteria calon anggota, pengumuman calon anggota, proses pemilihan,
sampai penyampaian hasil pemilihan kepada masyarakat. Akuntabel berarti pembentukan Komite
Sekolah yang dilakukan oleh panitia persiapan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat baik secara substansi maupun finansial. Demokratis berarti bahwa proses pembentukan
Komite Sekolah dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat khususnya masyarakat lingkungan
sekolah, baik secara musyawarah mufakat maupun melalui pemungutan suara.
Mekanisme Pembentukan Komite Sekolah

Sejak awal disosialisasikan pembentukan Komite Sekolah melalui Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No. 044/U/2002 diperkirakan Komite Sekolah telah terbentuk di hampir lebih 200 ribu
satuan pendidikan mulai jenjang SD/MI sampai jenjang sekolah menengah. Namun diperkirakan pula
pembentukan Komite Sekolah tersebut tidak atau belum mengikuti prinsip pembentukan Komite
Sekolah yang diharapkan. Oleh karena itu perlu disosialisasikan kembali mekanisme pembentukan
Komite Sekolah yang baku.

Pembentukan Komite Sekolah diawali dengan pembentukan panitia persiapan atas prakarsa
masyarakat atau dipelopori oleh orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat/pemimpin informal,
atau kepala satuan pendidikan. Panitia persiapan sekurang-kurangnya 5 orang terdiri atas kalangan
praktisi pendidikan (guru, kepala satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan), pemerhati
pendidikan (LSM berorientasi atau peduli pendidikan, tokoh masyarakat/pemimpin informal, tokoh
agama, dunia usaha/dunia industri), serta orang tua/wali peserta didik.

Pembentukan Komite Sekolah yang dipandu oleh panitia persiapan seyogyanya mengikuti 7 langkah
pokok, sebagai berikut :

Langkah pertama :
Sosialisasi tentang Komite Sekolah dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan
No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

Langkah kedua:
Penyusunan kriteria dan identifikasi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat. Bakal
calon yang diusulkan tidak harus berdomisili di lingkungan sekolah, namun diketahui memiliki
keterikatan batin dengan sekolah (misalnya alumni).

Langkah ketiga :
Seleksi bakal calon anggota yang diusulkan masyarakat, berdasarkan kriteria yang disepakati
bersama pada langkah kedua.

Langkah keempat :
Pengumuman bakal calon anggota yang telah diseleksi pada langkah ketiga, dan yang
menyatakan kesediaannya dicalonkan sebagai calon anggota Komite Sekolah. Langkah ini
dilakukan untuk mengantisipasi adanya keberatan dari masyarakat terhadap satu atau lebih
bakal calon.

Langkah kelima :
Penyusunan nama-nama calon anggota yang dinyatakan resmi sebagai calon anggota.

Langkah keenam :
Pemilihan anggota Komite Sekolah oleh masyarakat. Pemilihan dapat dilakukan dalam suatu
forum baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara.

Langkah ketujuh :
Penyampaian nama-nama pimpinan dan anggota Komite Sekolah dan struktur organisasinya
kepada kepala satuan pendidikan untuk mendapat surat keputusan kepala satuan pendidikan.
Panitia persiapan memfasilitasi pengukuhan terbentuknya Komite Sekolah. Selanjutnya panitia
persiapan dinyatakan bubar.
Langkah-langkah pembentukan Komite Sekolah seperti yang diuraikan di atas adalah langkah-
langkah pembentukan Komite Sekolah untuk pertama kali, atau pembentukan kembali Komite
Sekolah (yang telah dibentuk sebelumnya tetapi tidak didasarkan pada prinsip pembentukan
Komite Sekolah yang baku).

Pembentukan Komite Sekolah masa bakti berikutnya


Bila masa bakti Komite Sekolah sudah hampir selesai, Komite Sekolah wajib membentuk panitia
persiapan (sebaiknya dinyatakan dalam AD/ART) pemilihan anggota Komite Sekolah masa bakti
berikutnya. Pembentukan Komite Sekolah masa bakti berikutnya termasuk pengukuhan Komite
Sekolah mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, yang disusun oleh Komite
Sekolah masa bakti pertama. Namun demikian prinsip dan langkah-langkah pembentukan
Komite Sekolah tetap menjadi pegangan, namum dengan penyempurnaan disesuaikan dengan
kondisi setempat sebaiknya dinyatakan dalam AD/ART).

Tulisan singkat di atas, merupakan sebagian isi dari buku modul yang diterbitkan Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kegiatan Peningkatan Kegiatan dan Usaha Manajemen Pendidikan.
Ada 3 (tiga) modul yang disusun dalam rangka pelatihan untuk kepentingan Pemberdayaan
Komite Sekolah. Ketiga modul tersebut dapat diunduh (didownload) di sini. Untuk mengunduh,
silakan klik kanan-tulis kode yang diberikan-kemudian klik download:
BUKU WIRA WIRI/SEKONYONG-KONYONG
BERANGKAT KEMBALI PUKUL TANDA TANGAN
HARI TANGGAL NO NAMA
PUKUL TUJUAN KE

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001
DAFTAR PENYELESAIAN KASUS DI SEKOLAH

TANGGAL
NO NAMA URAIAN KEJADIAN/KASUS PENYELESAIAN TINDAK LANJUT
KEJADIAN

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001
DAFTAR MUTASI SISWA
NAMA ALAMAT JENIS MUTASI NO INDUK
NO TANGGAL
MURID L/P ORTU MASUK KELUAR ALASAN/SEBAB

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001
REKAPITULASI MURID YANG NAIK TINGKAT DAN BERHASIL UAS

BANYAK SISWA BANYAK SISWA YANG LULUS BANYAK SISWA YANG TIDAK LULUS
NO KELAS
L P JML L P JML % L P JML %

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001

MUTASI MURID DALAM SEBULAN


BULAN : _____________

KEADAAN AWAL BLN MUTASI MASUK MUTASI KELUAR KEADAAN AKHIR


PINDAH
KELAS DO MENINGGAL L P JML
L P JML L P JML
L P JML L P JML L P JML
I (SATU)

II ( DUA )

III ( TIGA )

IV ( EMPAT )

V ( LIMA )

VI (ENAM)

JUMLAH

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001
DAFTAR PENILAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

ASPEK PENILAIAN
NILAI
NO NAMA/NIP PRESTASI TANGGUNG KEJUJURA PRAKARS JM
KESETIAAN KETAATAN KERJASAMA KEPEMIMPINAN RATA
KERJA JWB N A

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)
NIP.196710071990092001

BUKU SUPERVISI

TANGGAL NAMA/NIP JABATAN MAKSUD KUNJUNGAN DITERIMA OLEH KESAN/SARAN TT

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001

BUKU CUTI

NO NAMA/NIP JABATAN JENIS CUTI TANGGAL CUTI JUMLAH HARI KET

CATATAN: KALAU ADA KET. DOKTER DILAMPIRKAN

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)
NIP.196710071990092001

BUKU EDARAN RAPAT/ PERTEMUAN

NO NOMOR, TANGGAL SURAT ALAMAT PENGIRIM ISI POKOK SURAT SASARAN TT

KET : YANG MENANDATANGANI SEMUA SASARAN YANG DITUJU

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001

BUKU BIMBINGAN DAN KONSELING UMUM (OLEH KS)

Jenis Bp Tindak Lanjut


Sasaran/ Gejala Sikap Dan Bantuan Pemecahan Masalah TT
No Tanggal
Klien Permasalahannya B.Belajar B.Sosial Yang Diberikan TGL Hasil Klien

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001
JUMLAH MURID MENURUT TINGKAT USIA
TAHUN : _______________________

KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV KELAS V KELAS VI JUMLAH


NO TINGKAT,USIA
L P L P L P L P L P L P

1 6 TAHUN

2 7 TAHUN

3 8 TAHUN

4 9 TAHUN

5 10 TAHUN

6 11 TAHUN

7 12 TAHUN

8 13 TAHUN

9 14 TAHUN

JUMLAH

Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah

(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)


NIP.196710071990092001
BUKU PEMBINAAN /SUPERVISI KELAS

TEKNIK ASPEK HASIL KESIMPULAN TT


HARI/ SASARAN
NO SUPERVISI SUPERVISI PENGAMATAN DAN SARAN GR
TGL
KELAS NAMA GURU

DAFTAR PENERIMAAN MURID BARU


KELAMIN TANGGAL TEMPAT DITEMPATKAN DI
NO NO. IND NAMA MURID
L P LAHIR TINGGAL KELAS

BUKU INVENTARIS
A.     LAHAN TANAH
PENGGUNAA ASAL HARGA KET
STATUS TANAH
JENIS LOKASI/ N USUL
LUAS
BARANG/LAHAN ALAMAT HAK SERTIFIKAT
TGL NO

B.     GEDUNG
Nama Kondisi Konstruksi Letak Luas Dokumen Tanah Bangunan
Barang Banguna Bangunan Lantai Gedung
ASAL HARG
n KET
USUL A
TGL NO LUAS STATUS NO
KOHIR
C.     KENDARAAN
Nomor Tahun BPKB Asal Harg KE
Jeni Mer Typ C Warn Nopo
Ran Mesi Pembuata Pembelia Tg N Usu a T
s k e c a l
g n n n l O l

           D. BARANG INVENTARIS LAINNYA


No Kode Nama No.Reg Merk Tipy Bahan Th Pabrik Ukuran Asal Harga Ket
Brg Brg Pembelian Usul

BUKU PENGHAPUSAN BARANG


BARANG YANG DIHAPUSKAN KET. URAIAN
NO TANGGAL
NOMOR KODE NAMA BRG/JENIS BANYAKNYA PENGHAPUSAN

BUKU KEGIATAN EKSTRA KURIKULER


URAIAN MATERI JUMLAH TANDA TANGAN
NO TANGGAL JENIS KEGIATAN
KEGIATAN PESERTA GURU KS

BUKU KEGIATAN SEKOLAH


URAIAN
NO TANGGAL NAMA KEGIATAN TEMPAT SASARAN/PESERTA KET
KEGIATAN
BUKU HASIL KEGIATAN LOMBA
NAMA
NO TANGGAL HASIL / PRESTASI YANG DIRAIH
KEGIATAN
KET
KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI NASIONAL
I II III I II III I II III I II III

BUKU PENERIMAAN IJASAH DAN KETERANGAN MELANJUTKAN


NOMOR TEMPAT TGL
NAMA MURID L/P MELANJUTKAN KE TT
URUT INDUK STTB LAHIR

BUKU KUNJUNGAN
NO HARI, TGL NAMA/NIP/JABATAN MAKSUD KUNJUNGAN KESAN DAN SARAN TT

REKAPITULASI MURID DALAM SEBULAN


BANYAK ABSENSI
NO KELAS % kET
MURID SAKIT IJIN ALPA JUMLAH
1
I

....

BUKU  PIKET
NAMA TANDA TANGAN
NO HARI, TANGGAL CATATAN KEJADIAN PENTING
PETUGAS PETUGAS KS
BUKU INVENTARIS RUANGAN
MUTASI DAN KEADAAN AKHIR
NAMA AWAL TAHUN
RUANG NOMOR TAHUN KET
BARANG ( BANYAKNYA)
2003 2004 2005
PAPAN
1 4
KS DATA

........

ANGKA TRANSISI
JUMLAH JML LULUS
MURID MURID TIDAK TIDAK  MELANJUTKAN ANGKA
NO TAHUN
IKUT LULUS MELAN SMP N MTs N SWASTA TRANSISI
L P
UAS JUTKAN L P L P L P

HUBUNGAN KEMASYARAKATAN
JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN DENGAN
TANGGAL
KOMITE SEKOLAH MEDIA MASSA LEMBAGA LAINNYA

BUKU PENYERAHAN IJASAH


NOMOR NAMA SISWA NOMOR STTB TANDA TANGAN
URUT INDUK

Anda mungkin juga menyukai