KOMITE SEKOLAH
III. TUJUAN
Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut:
1. Mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidi- kan yang bermutu;
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia usaha / dunia
indus-tri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang
3. bermutu;
Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
4. pendidikan yang diajukan oleh pemerintah;
Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai :
a. kebijakan dan program pendidikan;
b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS);
c. kriteria kinerja satuan pendidikan;
d. kriteria tenaga kependidikan;
5. e. kriteria fasilitas pendidikan dan;
f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;
Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan;
V. ORGANISASI
Tata hubungan antara Komite Sekolah dengan satuan pendidikan, Dewan Pendidikan, dan
Instansi lain yang bertanggungjawab dalam pengelolaan pendidikan dengan Komite-Komite
Sekolah pada satuan pendidikan lain bersifat koordinatif.
VIII. PENUTUP
1. Dalam pembentukan Komite Sekolah, kepala satuan pendidikan dapat berkonsultasi
dengan Pemerintah Kabupaten.
2. Pembentukan Komite Sekolah dapat diatur melalui Peraturan Daerah yang berkaitan
dengan pengelolaan pendidikan di kabupaten.
3. Pembentukan Komite Sekolah dapat difasilitasi oleh Sekretariat Tim Pengembangan
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dengan alamat Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah, Gedung E lantai 5, Jalan Jendral Sudirman Senayan Jakarta tlp.
(021)5725613, 5725608, fax (021) 5725608, website www,depdiknas.go.id,email dpkp
2002@yahoo,com.
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 044 / U / 2002
TENTANG
Menimbang dst.
Mengingat dst.
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
(1) Pada setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pendidikan atas prakarsa masyarakat
dan atau Pemerintah Kabupaten / kota.
(2) Pada setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dibentuk Komite
Sekolah atas prakarsa masyarakat, satuan pendidikan dan atau Pemerintah Kabupaten
/ kota.
Pasal 2
Dengan berlakunya keputusan ini , keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0293/U/ 1993 Tahun 1993 tentang Pembentukan Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan (BP3) dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2 April 2002
Menteri Pendidikan Nasional
ttd
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup
dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang menjadi
tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dari pada itu,
pembinaan dan pengembangan siswa melalui pendidikan nasional memerlukan adanya
hubungan dan kerjasama yang erat dan serasi antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Dengan demikian , untuk menjalin hubungan dan kerjasama ini perlu dibentuk
wadah sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah serta memberi pertimbangan dan sebagai
pendukung , baik yang berbentuk spirituil maupun materiil yang bermutu dan demokratis
demi kelangsungan pendidikan selanjutnya.
BAB I
Pasal 1
Badan ini bersifat mandiri, yang mewadahi peranserta orangtua / wali murid dan
masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan , bernama : KOMITE
SEKOLAH yang bertempat di :
1. Sekolah Dasar Negeri : SDN 2 Sukamanah
2. A l a m a t : Jl.Sukamanah
3. Desa : SDN 2 Sukamanah
4. Kecamatan : Cigalontang
5. Kabupaten : Tasikmalaya
Pasal 2
Komite Sekolah , yang dimaksud pada pasal 1 di atas dibentuk pada tanggal 6 Januari 2010
sampai dengan 2013
BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 3
1. Komite Sekolah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Komite Sekolah bertujuan untuk:
a. Menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
operasional dan program pendidikan.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan
pendidikan.
c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyeleng-garaan dan pelayanan pendidikan yang bermutu
BAB III
TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 4
Pasal 5
Komite Sekolah di Sekolah Dasar berfungsi sebagai :
1. Pendorong timbulnya perhatian / partisipasi / komitmen orangtua dan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan guna peningkatan mutu dan pemerataan
pendidikan.
2. Pelaku untuk mengadakan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi/
dunia usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
3. Penampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh pemerintah.
4. Pemberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, misal
rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS) dan hal-hal lain yang terkait
dengan pendidikan.
5. Penggerak dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.
6. Mengevaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan
keluaran pendidikan.
Pasal 6
Komite Sekolah di Sekolah Dasar mempunyai tanggungjawab atas :
1. Penyusunan dan terlaksananya Anggaran Rumah Tangga (ART) dan program kerja
tahunan.
2. Terkumpulnya dana / iuran / sumbangan / dan bantuan lainnya dari
perorangan/masyarakat / dunia usaha / dunia industri dan pemerintah untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan pendidikan.
3. Pemanfaatan bantuan dari perorangan / masyarakat dan pemerintah secara tepat
sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.
4. Terwujudnya kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan siswa dalam upaya
peningkatan pola pikir, sikap dan perilaku siwa.
5. Penyusunan laporan penggunaan bantuan sesuai dengan ketentuan dan program kerja
yang telah ditetapkan.
BAB IV
PROGRAM KERJA
Pasal 7
Program Kerja Komite Sekolah di SDN SDN 2 Sukamanah , meliputi :
1. program kegiatan;
2. program pengadaan sarana dan prasarana;
3. program pengaadaan dana;
4. program pendayagunaan tenaga, meliputi: tenaga, ide, keahlian, dan keterampilan.
5. program pengembangan, meliputi: peningkatan program kegiatan yang bermutu.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 8
Keanggotaan
1. Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas :
a) Orangtua / Wali Peserta Didik;
b) Tokoh Masyarakat;
c) Tokoh Pendidikan;
d) Dunia / Industri;
e) Organisasi Profesi Tenaga Pendidikan;
f) Wakil Alumni;
g) Wakil Peserta Didik.
Pasal 9
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak dan kewajiban yang timbul karena keanggotaan Komite Sekolah dilaksanakan oleh
anggota yang bersangkutan.
2. Anggota Komite Sekolah yang tidak hadir dalam rapat anggota paripurna dianggap
menyetujui segala keputusan yang diambil dalam rapat anggota.
4. Anggota biasa mempunyai hak mengeluarkan pendapat, hak memilih dan hak dipilih.
Pasal 10
1. Keputusan Komite Sekolah yang berkenaan dengan program, sarana atau prasarana,
biaya dan tenaga, sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan.
Pasal 11
Kepengurusan
1. Kepengurusan Komite Sekolah :
2. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas :
a) Ketua;
b) Sekretatis;
c) Bendahara;
3. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota;
4. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan.
Dasar hukum utama pembentukan Komite Sekolah/Komite Madrasah (selanjutnya akan disebut
komie sekolah dalam tulisan ini) untuk pertama kalinya adalah Undang-Undang No. 25 Tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas), Rumusan Propenas tentang pembentukan
Komite Sekolah kemudian dijabarkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
044/U/2002 yang merupakan acuan utama pembentukan Komite Sekolah. Disebutkan sebagai acuan
karena pembentukan Komite Sekolah di berbagai satuan pendidikan atau kelompok satuan
pendidikan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing satuan pendidikan atau kelompok satuan
pendidikan. Demikian pula sebutan Komite Sekolah dapat berbeda di setiap satuan pendidikan atau
kelompok satuan pendidikan. Namun demikian ada prinsip yang harus difahami dalam pembentukan
Komite Sekolah.
Komite Sekolah harus dibentuk berdasarkan pada prakarsa masyarakat yang peduli pendidikan,
bukan didasarkan pada arahan atau instruksi dari lembaga pemerintahan. Pembentukan Komite
Sekolah harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan demokratis. Transparan berarti
pembentukan Komite Sekolah dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat khususnya
masyarakat lingkungan sekolah mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, sosialisasi oleh
panitia persiapan, penentuan kriteria calon anggota, pengumuman calon anggota, proses pemilihan,
sampai penyampaian hasil pemilihan kepada masyarakat. Akuntabel berarti pembentukan Komite
Sekolah yang dilakukan oleh panitia persiapan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat baik secara substansi maupun finansial. Demokratis berarti bahwa proses pembentukan
Komite Sekolah dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat khususnya masyarakat lingkungan
sekolah, baik secara musyawarah mufakat maupun melalui pemungutan suara.
Mekanisme Pembentukan Komite Sekolah
Sejak awal disosialisasikan pembentukan Komite Sekolah melalui Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No. 044/U/2002 diperkirakan Komite Sekolah telah terbentuk di hampir lebih 200 ribu
satuan pendidikan mulai jenjang SD/MI sampai jenjang sekolah menengah. Namun diperkirakan pula
pembentukan Komite Sekolah tersebut tidak atau belum mengikuti prinsip pembentukan Komite
Sekolah yang diharapkan. Oleh karena itu perlu disosialisasikan kembali mekanisme pembentukan
Komite Sekolah yang baku.
Pembentukan Komite Sekolah diawali dengan pembentukan panitia persiapan atas prakarsa
masyarakat atau dipelopori oleh orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat/pemimpin informal,
atau kepala satuan pendidikan. Panitia persiapan sekurang-kurangnya 5 orang terdiri atas kalangan
praktisi pendidikan (guru, kepala satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan), pemerhati
pendidikan (LSM berorientasi atau peduli pendidikan, tokoh masyarakat/pemimpin informal, tokoh
agama, dunia usaha/dunia industri), serta orang tua/wali peserta didik.
Pembentukan Komite Sekolah yang dipandu oleh panitia persiapan seyogyanya mengikuti 7 langkah
pokok, sebagai berikut :
Langkah pertama :
Sosialisasi tentang Komite Sekolah dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan
No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
Langkah kedua:
Penyusunan kriteria dan identifikasi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat. Bakal
calon yang diusulkan tidak harus berdomisili di lingkungan sekolah, namun diketahui memiliki
keterikatan batin dengan sekolah (misalnya alumni).
Langkah ketiga :
Seleksi bakal calon anggota yang diusulkan masyarakat, berdasarkan kriteria yang disepakati
bersama pada langkah kedua.
Langkah keempat :
Pengumuman bakal calon anggota yang telah diseleksi pada langkah ketiga, dan yang
menyatakan kesediaannya dicalonkan sebagai calon anggota Komite Sekolah. Langkah ini
dilakukan untuk mengantisipasi adanya keberatan dari masyarakat terhadap satu atau lebih
bakal calon.
Langkah kelima :
Penyusunan nama-nama calon anggota yang dinyatakan resmi sebagai calon anggota.
Langkah keenam :
Pemilihan anggota Komite Sekolah oleh masyarakat. Pemilihan dapat dilakukan dalam suatu
forum baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara.
Langkah ketujuh :
Penyampaian nama-nama pimpinan dan anggota Komite Sekolah dan struktur organisasinya
kepada kepala satuan pendidikan untuk mendapat surat keputusan kepala satuan pendidikan.
Panitia persiapan memfasilitasi pengukuhan terbentuknya Komite Sekolah. Selanjutnya panitia
persiapan dinyatakan bubar.
Langkah-langkah pembentukan Komite Sekolah seperti yang diuraikan di atas adalah langkah-
langkah pembentukan Komite Sekolah untuk pertama kali, atau pembentukan kembali Komite
Sekolah (yang telah dibentuk sebelumnya tetapi tidak didasarkan pada prinsip pembentukan
Komite Sekolah yang baku).
Tulisan singkat di atas, merupakan sebagian isi dari buku modul yang diterbitkan Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kegiatan Peningkatan Kegiatan dan Usaha Manajemen Pendidikan.
Ada 3 (tiga) modul yang disusun dalam rangka pelatihan untuk kepentingan Pemberdayaan
Komite Sekolah. Ketiga modul tersebut dapat diunduh (didownload) di sini. Untuk mengunduh,
silakan klik kanan-tulis kode yang diberikan-kemudian klik download:
BUKU WIRA WIRI/SEKONYONG-KONYONG
BERANGKAT KEMBALI PUKUL TANDA TANGAN
HARI TANGGAL NO NAMA
PUKUL TUJUAN KE
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
TANGGAL
NO NAMA URAIAN KEJADIAN/KASUS PENYELESAIAN TINDAK LANJUT
KEJADIAN
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
BANYAK SISWA BANYAK SISWA YANG LULUS BANYAK SISWA YANG TIDAK LULUS
NO KELAS
L P JML L P JML % L P JML %
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
II ( DUA )
III ( TIGA )
IV ( EMPAT )
V ( LIMA )
VI (ENAM)
JUMLAH
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
ASPEK PENILAIAN
NILAI
NO NAMA/NIP PRESTASI TANGGUNG KEJUJURA PRAKARS JM
KESETIAAN KETAATAN KERJASAMA KEPEMIMPINAN RATA
KERJA JWB N A
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)
NIP.196710071990092001
BUKU SUPERVISI
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
BUKU CUTI
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
(Tete Nurnaningsih, S.Pd.,M.Mpd ) (______________________)
NIP.196710071990092001
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
1 6 TAHUN
2 7 TAHUN
3 8 TAHUN
4 9 TAHUN
5 10 TAHUN
6 11 TAHUN
7 12 TAHUN
8 13 TAHUN
9 14 TAHUN
JUMLAH
Tasikmalaya, .................................
Mengetahu Ketua Komite
Kepala Sekolah SDN2 Sukamanah
BUKU INVENTARIS
A. LAHAN TANAH
PENGGUNAA ASAL HARGA KET
STATUS TANAH
JENIS LOKASI/ N USUL
LUAS
BARANG/LAHAN ALAMAT HAK SERTIFIKAT
TGL NO
B. GEDUNG
Nama Kondisi Konstruksi Letak Luas Dokumen Tanah Bangunan
Barang Banguna Bangunan Lantai Gedung
ASAL HARG
n KET
USUL A
TGL NO LUAS STATUS NO
KOHIR
C. KENDARAAN
Nomor Tahun BPKB Asal Harg KE
Jeni Mer Typ C Warn Nopo
Ran Mesi Pembuata Pembelia Tg N Usu a T
s k e c a l
g n n n l O l
BUKU KUNJUNGAN
NO HARI, TGL NAMA/NIP/JABATAN MAKSUD KUNJUNGAN KESAN DAN SARAN TT
....
BUKU PIKET
NAMA TANDA TANGAN
NO HARI, TANGGAL CATATAN KEJADIAN PENTING
PETUGAS PETUGAS KS
BUKU INVENTARIS RUANGAN
MUTASI DAN KEADAAN AKHIR
NAMA AWAL TAHUN
RUANG NOMOR TAHUN KET
BARANG ( BANYAKNYA)
2003 2004 2005
PAPAN
1 4
KS DATA
........
ANGKA TRANSISI
JUMLAH JML LULUS
MURID MURID TIDAK TIDAK MELANJUTKAN ANGKA
NO TAHUN
IKUT LULUS MELAN SMP N MTs N SWASTA TRANSISI
L P
UAS JUTKAN L P L P L P
HUBUNGAN KEMASYARAKATAN
JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN DENGAN
TANGGAL
KOMITE SEKOLAH MEDIA MASSA LEMBAGA LAINNYA