Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SEKOLAH MELALUI

BADAN USAHA MILIK SEKOLAH

Oleh: Murdiyanto, S.Pd


SD Aisyiyah Gemolong
Email : garvile@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu dimensi kompetensi dari seorang Kepala Sekolah adalah


kewirausahaan. Kewirausahaan dalam hal ini bermakna untuk kepentingan
peningkatan pendidikan yang bersifat bukan untuk kepentingan bisnis semata yang
mengkomersilkan sekolah. Akan tetapi kewirausahaan yang membantu sekolah
untuk dapat lebih mandiri, dalam hal ini dalam pembiayaan. Lebih lanjut dalam
lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
SD Aisyiyah Unggulan Gemolong sejak tahun 2012 memulai
mengembangkan kemandirian sekolah melalui upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Salah satu diantaranya adalah menciptakan dan lebih
mengefesiensikan beberapa sarana dan prasarana pendukung yang digumakan di SD
Aisyiyah Unggulan Gemolong. Dimulai dari penanganan pengadaan konsumsi
snack dan makan siang bagi peserta didik, dari kerjasama dengan pihak ketiga
merubah melalui system dapur sekolah. Selanjutnya dari koperasi sekolah yang
hanya menyediakan ATK, dikembangkan memenuhi semua kebutuhan sekolah,
kebutuhan pokok sehari-hari, dan kebutuhan masyarakat umum.
Secara bertahap melengkapi dengan usaha-usaha peningkatan dan pemenuhan
dibidang yang lain, seperti : Biro Konsultasi Psikologi, Biro Perjalanan dan Rumah
Makan. Hasil dari upaya-upaya ini adalah terbantu pembiayaan operasional sekolah,
lebih memberikan kreatifitas lebih pada program-program kegiatan sekolah, serta
secara tidak langsung meningkatkan keprofesionalan guru dan prestasi peserta didik
SD Aisyiyah Unggulan Gemolong.

Kata kunci : Pengembangan, Kemandirian Sekolah, Badan Usaha Milik


Sekolah

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Model manajemen yang dilaksanakan di SD Aisyiyah Unggulan
Gemolong adalah Manajamen Berbasis Sekolah yang memungkinkan
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, agar lebih fleksibel dan luwes
untuk mengelola sumber daya sekolah meningkatkan partisipasi secara
langsung warga sekolah (Kepala Sekolah, Karyawan, Guru, Siswa) dan
masyarakat (orangtua siswa, masyarakat, ilmuwan dan pengusaha) untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan dan perundang-undangan
yang berlaku. Salah satunya esensi dari adalah otonomi sekolah, fleksibilitas,
partisipasi untuk meningkatkan mutu sekolah.
Otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan atau kemandirian dalam
mengatur dan mengurus sekolahnya sendiri, tidak tergantung kepada pihak
lain. Kemandirian dalam program sekolah dan pendanaan merupakan tolok
ukur utama kemandirian sekolah. Dengan kemandirian sekolah yang terus
menerus diharapkan akan menjamin keberlanjutan sekolah (sustainabilitas)
sekolah.
Fleksibilitas dapat diartikan sebagai keluwesan yang diberikan kepada
sekolah untuk mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya
sekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah. Dengan cara
sekolah akan lebih responsif dan lebih cepat dalam menanggapi tantangan yang
dihadapi, namun harus tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Peningkatan partisipasi yang dimaksud adalah penciptaan lingkungan
yang terbuka dan demokratik, dimana warga sekolah (guru, siswa, karyawan)
dan masyarakat (orang tua, komite sekolah, tokoh masyarakat, usahawan atau
ilmuwan dan sebagainya) terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan
pendidikan, mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan dan evaluasi
pendidikan agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dilandasi
keyakinan bahwa bila semua berpartisipasi maka semua akan mempunyai rasa
memiliki yang tinggi. Dengan demikian tercipta keterbukaan, akuntabilitas dan
kerja tim yang kuat.
Salah satu fungsi-fungsi apa yang menjadi wewenang sekolah dalam hal
ini adalah Pengelolaan Keuangan, artinya sekolah diberi kewenangan
mengelola dana terutama pengalokasian dan melakukan kegiatan yang
mendatangkan penghasilan. Hal ini harus dilakukan ketika perkembangan
didalam dunia pendidikan yang harus selalu dapat mengikuti perkembangan
teknologi dan zaman untuk mendapatkan output peserta didik yang unggul.
Kondisis tersebut tentunya membutuhkan pembiayaan yang tidak
sedikit. Akan tetapi kondisi tersebut berbanding terbalik dengan lingkungan SD
Aisyiyah Unggulan Gemolong yang kurang mendukung dalam pemenuhan
kebutuhan pembiayaan tersebut. Disatu sisi sekolah membutuhkan biaya besar
untuk operasional dan pengembangan, serta guru dituntut untuk semakin
meningkatkan keprofessionalanya, disisi lain masyarakat digemolong dari segi
ekonominya masih tergolong menengah kebawah.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
mengambil judul Pengembangan Kemandirian Sekolah Melalui Badan
Usaha Milik Sekolah

2. Permasalahan
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memenuhi besarnya pembiayaan operasional sekolah yang
sangat besar di SD Aisyiyah Unggulan?
2. Apa saja yang dapat dilakukan sebagai upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar untuk menunjang kemandirian
sekolah?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada kemandirin sekolah melalui
badan usaha milik sekolah terhadap prestasi sekolah?

3. Strategi Pemecahan Masalah


SD Aisyiyah Unggulan Gemolong beralamatkan di Gandurejo RT 05B
Gemolong Sragen. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2017/2018
menjadi jumlah peserta didik terbanyak di Kecamatan Gemolong dengan 762
peserta didik dan jumlah 26 rombongan belajar. Semakin banyak peserta didik
yang dimiliki, maka membutuhkan semakin banyak pula pendanaan yang
dibutuhkan untuk menghasil out put peserta didik yang berkualias. Hal ini akan
sedikit terkendala denagn kondisi perekonomian orang tau peserta didik yang
rata-rata dalam kategori menengah kebawah. Maka beberapa hal yang bisa
dilakukan adalah dengan melakukan upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar untuk menunjang kemandirian
sekolah.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan tersebut adalah melakukan
efesiensi dan pengoptimalan dibeberapa bidang, terutama segala sesuatu yang
berlangsung continue dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik dan dalam hal
kegiatan pembelajaran. Beberapa contoh bentuk langkah nyatanya adalah
pemenuhan disegala bidang secara kelola mandiri. Semisal pemenuhan logistik
peserta didik dalam hal pengadaan snack pada istirahat pertama dan makan
siang pada istirahat kedua pada dapur sekolahan, tidak melalui pihak ketiga.
Pemenuhan semua kebutuhan pembelajaran di toko milik sekolah. Mengadakan
konsultasi psikologi secara mandiri di Biro psikologi milik sekolah. Segala
macam perjalanan keluar di lakukan secara mandiri. Upaya-upaya tersebut
tentunya butuh pengorganisiian yang baik. Maka ditunjuklah koordinator yang
merencanankan, mengontrol dan mengevaluasi. Upaya-upaya usaha tersebut
dikoordinir dan tergabung dalam Badan Usaha Milik Sekolah.
Adapun tahapan-tahapan operasional pelaksanakan upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar untuk menunjang
kemandirian sekolah adalah;
1. Melakukan sosialisasi tentang rencana pengelolaan madiri beberpa kebutuha
sekolah melalui Badan Usaha Milik Sekolah.
2. Mengidentifikasi bidang-bidang yang dapat dijadikan Badan Usaha Milik
Sekolah
3. Melakukan analisis SWOT
4. Menyusun rencana dan program pengelolaan Badan Usaha Milik Sekolah
5. Melaksanakan rencana program pengelolaan Badan Usaha Milik Sekolah
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan Badan Usaha
Milik Sekolah
7. Merumuskan sasaran mutu baru pengelolaan Badan Usaha Milik Sekolah

B. IMPLEMENTASI BEST PRACTICE.

1. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah


Dalam upaya memberikan excellent Servise kepada peserta didik
dengan kondisi perekonomian rata-rata masayarakat disekita lingkungan
sekolah dalam kategori menengah kebawah maka diperlukan cara-cara yang
tepat. Tidak terlalu membebani orang tua wali murid, akan tetapi semua
kebutuhan sekolah dapat terpenuhi. Salah satu cara adalah dengan mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar untuk menunjang
kemandirian sekolah.
Maka cara yang paling memungkinkan adalah mendirikan Badan
Usaha Milik Sekolah untuk mengelola segala sesuatu untuk pemenuhan
kebutuhan seklah secara mandiri. Denag dilakukan secara mandiri maka
biaya yang dilakukan bisa direncenakan sedemikan rupa disesuaikan dengan
kemampuan sekolah. Langkah kontrol dan evaluasi dapat lebih cepat dan
leluasa dilakukan secara mandiri. Setelah melakukan efesiensi dan
pengoptimal tersebut maka sekolah masih mendapatkan keuntungan
membantu pembiayaan sekolah tanpa membebankan kepada orang tua wali
peserta didik.

2. Implementasi strategi pemecahan masalah


Sampai dengan Tahun Pelajaran 2017/2018 ini yang dapat dilakukan
pemenuhan kebutuhan sekolah secara mandiri adalah :
a. Pengadaan snack dan makan siang peserta didik, guru, dan karyawan
b. Biro psikologi
c. Toko sekolah Khodijah dalam hal pemenuhan ATK, Kebutuhan dan
bahan proses kegiatan belajar mengajar, foto copy serta kebutuhan pokok
setiap hari
d. Toko cabang Suara Muhammadiyah di SD Aisyiyah Gemolong dalam
pemenuhan seragam dan atribut sekolah dan persyarikatan
kemuhammadiyahan
e. Pembuatan modul dan buku-buku pelajaran secara mandiri
f. Biro perjalanan internal seperti karyawisata dan kegiatan-kegiatan keluar
lainya
g. Pendirian rumah makan

Badan Usaha Milik Sekolah diatas adalah selain untuk memenuhi kebutuhan
sekolah secara mandiri, juga dapat memenuhi secara umum. Artinya
masayarakat umum, tidak harus orang tua wali dari SD Aisyiyah Gemolong
juga dapat memanfaatkan usaha-usaha yang dimiliki SD Aisyiyah Gemolong
tentungan denganbiaya yang berbeda. Sehingga selain dapat menekan biaya
SD Aisyiyah Gemolong juga dapat mendapatkan keuntungan lebih untuk
membantu pembiayaan sekolah.

3. Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih


Pada tahun pelajaran 2017/2018 usaha-usaha yang dilakukan oleh SD
Aisyiyah Unggulan Gemolong yang tergabung dalam Badan Usaha Milik
Sekolah (BUMS) dengan dikoordinatori seorang Koordinator BUMS.
Koordinator BUMS dibawah koordinasi seorang wakil kepala sekolah
bagian personalia. Untuk lebih detail dalam mengawal perencanaan, control
dan evaluasi maka masing-masing usaha ada satu orang penanggung
jawabnya. Dengan system pelaporan, koordinasi yang rutin terjadwal maka
BUMS membawa dampak yang signifikan baik secara langsung, maupun
secara tidak langsung. Dampak tersebut tentunya dampak positif tidak hanya
dalam segi pembiayaan tapi secara tidak langsung terhadap prestasi sekolah.
Secara garis besar dapat disimpulkna sebagai berikut;
a. Jika dibandingkan dengan melibatkan pihak ketiga, maka biaya yang
dikeluarkan lebih dapat efesien, sesuai dengan yang diharapkan pihak
sekolah. Sehingga keuntungan yang biasanya dimiliki pihak ketiga maka
dengan BUMS menjadi milik sekolah.
b. Jika ada permasalahah, kompalin dari peserta didik atau bahkan orang
tua wali maka akan lebih cepat dan leluasa dalam proses penyelesaian
dan solusinya. Karena pelaksana pada BUMS adalah dibawah koordinasi
langsung sekolahan
c. Kebutuhan sekolah dapat lebih terencana dan pemenuhanya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan maupun sesuai kemampuan sekolah.
d. Adanya tambahan pemasukan dari berbagai hasil dari BUMS, yang
selanjutnya dapat menambah kesejahteraan dari guru dan karyawan serta
penambahan kegiatan-kegiatan sekolah yang tidak hanya mengandalkan
bantuan dari pemerintah
e. Dengan bertambahnya kesejahteraan pada guru, karyawan SD Aisyiyah
Gemolong, maka Guru dan karyawan semakin lebih mudah untuk
dituntut selalu meningkatkan profesioalitas masing sesuai dengan
jobdisknya
f. Semakin profesioanitasnya guru dan karyawan SD isyiyah maka yang
didapatkan peserta didik SD Aisyiyah Gemolong juga lebih berkualitas,
maka prestasi peserta didik juga akan semakin lebih baik.

4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang


dipilih
a. Semakin banyaknya bidang yang harus di pikirkan dan disiapkan oleh
seorang kepala sekolah dari segi waktu dan pemikiran
Solusi : dengan menugaskan pada setiap usaha dengan seorang
penanggung jawab yang akan bertanggung jawab kepada coordinator
BUMS, Koordinator BUMS Bertanggung jawab kepada Wakil Kepala
bagian personalia. Selanjutnya Wakil Kepala sekolah berkoordinasi
denagn kepala sekolah berkaitan permasalahan tertentu yang belum
dapat diselesaikan tingkat bawahnya

b. Belum semuanya memahami dan familiar sebuah sekolah melakukan


kegiatan usaha.
Solusi : meningkatkan sosialisasi berkaitan BUMS beserta dampaknya
positifnya secara kreatif, sehingga sampai orang tua dan masayrakat
memahami adanya hubungan yang saling menguntungkan antara
sekolahan dan BUMS.

5. Faktor-faktor pendukung.
a. Banyaknya dunia usaha yang membantu pelaksanaan BUMS.
b. Banyaknya orang tua wali murid, yang merupakan wali murid terbanyak
di kecamatan Gemolong. Sehingga dari wali murid sendiri yang
memanfaatkan BUMS sudah banyak.
c. Karyawan-karyawan yang berdedikasi tinggi, jujur dan pekerja keras
yang sangat mendukung perkembangan BUMS

6. Alternatif Pengembangan
Badan Usaha Milik Sekolah ini dapat lebih dikembangkan dengan
pemasaran yang lebih professional. Tidak hanya mengandalkan orang tua
wali peserta didik dan masyarakat sekitar sekolah saja, akan tetapi lebih luas
diluar kecamtan gemolong bahkan sampai keluar kabupaten Sragen. Cara
yang bisa ditempuh adalah dengan penggunaan media social dan usaha
secara online. Disamping mengoptimalkan jejaring yang dimilik SD
Aisyiyah Gemolong. Diantaranya jaringan SD Aisyiyah Se-Indonesia,
jaringan sekolah-sekolah Muhammadiayah dari tingkat kabupaten sampai
dengan nasional dan jejaring dengan lembaga-lembaga swasta yang lain.
Tidak kalah pentingnya adalah menjalin kerjasam baru dengan pelaku dunia
usaha yang lain.
C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL

1. Rumusan simpulan
Berdasarkan pelaksanaan BUMS yang sudah berjalan maka dapat
disimpulkan BUMS meberikan dampak yang positif bagi eksistensi dan
prestasi sekolah baik secara langsung mapun secara tidak langsung. Secara
langsung dapat berupa adanya tambahan keuntunagn dari BUMS yang dapat
membantu keungan sekolah. Adanya tambahan pemasukan tersebut maka
kesejahteraan gurupun dapat bertambah. Disamping itu sekolah dapat
membuat lebih banyak kegiatan dibanding sekolah-sekolah yang lain.
Kemudian keuntungan secara tidak langsung adalah Dengan
bertambahnya kesejahteraan pada guru, karyawan SD Aisyiyah Gemolong,
maka Guru dan karyawan semakin lebih mudah untuk dituntut selalu
meningkatkan profesioalitas masing sesuai dengan jobdisknya. Semakin
profesioanitasnya guru dan karyawan SD isyiyah maka yang didapatkan
peserta didik SD Aisyiyah Gemolong juga lebih berkualitas, maka prestasi
peserta didik juga akan semakin lebih baik.
Disamping itu, kebutuhan sekolah dapt terpenuhi dengan baik,
denagn tanpa pihak ketiga maka jika ada permasalahan akan lebih cepat
deteksi dan penanganan solusinya.

2. Rumusan Rekomendasi Operasional Untuk Implementasi Temuan.


BUMS ini sangat tepat digunakan untuk membantu masyarakat pada
lingungan ekonomi menengah kebawah untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan yang minimal sama dengan sekolah-sekolah maju lainya dengan
pembiayaan yang relative terjangkau. Karena adanya subsidi dari hasil
keuntungan yang diperoleh dari BUMS.
Akan tetapi BUMS ini akan lebih dapat memberikan manfaat yang
lebih optimal dengan memperkejakan atau bekerjasam dengan tenaga-tenaga
professional dibidang usaha yang dilakukan oleh BUMS tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://teddywirawan.wordpress.com/2009/08/04/pengertian-kewirausahaan/ di
unduh tanggal 1 Oktober 2017

http://fe.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/opini/239268-pentingnya-
sekolah-berbasis-manajemen-kewirausahaan diunduh tanggal 1 Oktober 2017

Anonim 1. 2005. Apakah Usaha dan Kewirausahaan Itu? Turin, Italiy: International
Training Centre, ILO

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/06/14/tentang-kewirausahaan-kepala-
sekolah/ diunduh tanggal 1 Oktober 2017

Depdiknas. 2007. Kewirausahaan Sekolah 4 pebruari 2015

http://www.slideshare.net/NASuprawoto/kompetensi-kewirausahaan-kepala-
sekolah diunduh tanggal 1 Oktober 2017

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/25311diunduh tanggal
1 Oktober 2017

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah


diunduh tanggal 1 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai