DISUSUN OLEH
Agun Radeka
NIM : 20226013105
i
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan..................................................................................................................... i
Bab II Pembahasan................................................................................................................... ii
Daftar Pustaka........................................................................................................................... 10
ii
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1
BAB II
Pembahasan
2
dikatakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, bisnis,
kemajuan menuju sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk organisasi pendidikan.
Komunikasi juga merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis pendidikan. Dari
pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut
Istilah kata Perencanaan strategis awal mulanya di kenal di kalangan militer, dalam hal
ini mengandung makna perencanaa operasi ke daerah lawan dengan memperhitungkan segala
kemungkinan, keuntungan dan kelemahannya serta mempertimbangkan kondisi riil yang
dimiliki serta kondisi lingkungan yang ada dengan berupaya memperhitungkan kekuatan
lawan agar operasi militer itu berhasil dengan baik.
Di dalam melaksanakan perencanaan strategis ini, berbagai hal yan dimungkinkan dapat
mempengaruhi keberhasilan atau kegagaan operasi akan benar-benar diperhitungkan secara
matang,detai dan maksimal sehinggan kecenderungan mencapai keberhasilan sangat tinggi.
Ketika pada saat itu Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi yang tinggi
pada tahun 1970 an, maka salah satu upaya yang digunakan oleh pemerintah nya ada waktu
itu adalah menerapkan konsep “ Perencanaan Strategis” di lingkungan pemerintahan.
Sejak waktu itulah perencanaan strategis diterapkan dan diadopsi oleh kalangan
birokrasi pemerintahan, dan dapat dikatakan bahwa sejak saat itu konsep perencanaan
strategis mulai diterapkan di kalangan publik. Kebutuhan terhadap perencanaan strategis
menjadi meningkat pada abad 20an seiring dengan kompleksitas organisasi-organisasi dan
hubungan antar bangsa yang menjadi lebih global.
3
Dalam proses untuk perencanaan strategi dalam berbagai bidang organisasi salah satunya
pada organisasi pendidikan memiliki 4 elemen dasar yaitu.
a. Environmental ( analisis lingkungan)
b. Strategik formulation ( formulasi strategik)
c. Strategik implementation( pelaksanaan strategik)
d. Evaluation dan control ( telaah dan pengawasan)
Pilar strategis dalam organisasi pendidikan menurut (Moore, 1995:71) yaitu:
1. Secara mendasar bernilai (substantively useful); Pemda harus menghasilkan sesuatu
yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna jasa (klien), dan masyarakat dengan
biaya murah
2. Absah dan politis dapat diterima (sah dan berkelanjutan secara politik); Pemda harus
bisa mendapatkan mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap institusi
politik yang ada
3. Secara operasional dan administratif dapat dilaksanakan (layak secara operasional
dan administratif); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan
dalam organisasi yang ada atau dengan bantuan pihak-pihak lain yang membantu
organisasi Pemda.Keberadaan manajemen strategis pendidikan tidak untuk mendikte
tujuan , sebaliknya tujuan sasaran harus dipengaruhi peluang yang ada.
Pendidikan bermutu akan diperoleh pada sekolah yang bermutu pula, sekolah yang
bermutu tinggi akan menciptakan SDM yang bermutu. Faktor penting dalam peningkatan
mutu pendidikan adalah kepala sekolah yang menjadi stakeholder dan sebagai pimpinan di
sekolah. Perencanaan memiliki dua arti penting. Pertama, sebagai pijakan (titik awal) dari
keseluruhan proses manajemen. Kedua, berfungsi mengarahkan aktivitas dalam organisasi.
Perencanaan secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu perencanaan
strategis, rencana tetap yaitu rencana yang relatif baku untuk jangka waktu tertentu, dan
rencana sekali pakai yaitu rencana untuk sekali/sebuah program/kegiatan (Kompri,2017, hlm.
109).
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional harus menerapkannya dengan baik. Dalam menjalankan peran
sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan
tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak
profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat
menghambat langkah sekolah untuk menjalankan fungsinya sebagai lembagai pendidikan
formal. Agar pengelolaan pendidikan berjalan dengan baik, makan di butuhkan strategi
sebagai upaya untuk mengendalikan sekolah sebagai organisasi secara efektif dan efisien
sehingga tujuan dapat tercapai. Komponen dalam perencanaan strategi bisa terdiri
visi,misi,tujuan, sasaran dan strategi atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran. Dari
penjelasan tersebut maka bisa disimpulkan dalam mengelola organisasi sangat diperlukan
sebuah strategi yang saling berkaitan satu sama lain agar dapat mencapai tujuan dan sasaran
dengan maksimal.
Jika dilihat dari kelembagaan atau organisasi, maka perencanaan dapat dibedakan
kedalam dua kategori, yaitu
a. Perencanaan strategis (strategic planning)
Namun visi besar tersebut tetap realistis dengan indikator pencapaian yang jelas.
Perencanaan strategis mengarahkan organisasi dan para pemimpin mengembangkan
visi dalam menggambarkan masa depan yang dikehendaki. Selain visi, kemudian
sekolah memiliki rumusan misi, melakukan analisis lingkungan strategis yang
komprehensif, merumuskan isu-isu strategis, memiliki tujuan jangka panjang dan
strategi utama, memiliki tujuan tahunan dan strategi jangka pendek sesuai dengan
tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan,
mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber daya yang
dianggarkan, dan mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai
masukan pengambilan keputusan di masa datang. Kesemuanya merupakan tahapan
implementasi perencanaan strategis yang menuntun sekolah akan dapat menjawab
tantangan perubahan yang begitu cepat dan kompleks serta akan meraih kemenangan
dalam persaingan yang semakin ketat
Dalam membuat strategi untuk meningkatkan mutu maka harus merencanakan sebuah
tahapan agar tujuan dapat tercapai dengan maksimal, tahapan tersebut yaitu.
6
sesuai dengan nilai-nilai visi organisasi pendidikan tersebut. Biasanya, langkah terakhir
dalam tahap ini adalah menulis misi yang secara ringkas mengomunikasikan tujuan
organisasi pendidikan kepada manjamen internal dan staff yang terlibat dalam organisasi
pendidikan.
Misi menjelaskan tujuan organisasi atau mengapa organisasi harus melakukan apa
yang dilakukannya dan Visi merupakan cara pandang jauh ke depan yang
menggambarkan ingin menjadi apa organisasi di masa depan. Visi adalah cita-cita yang
akan menjadi arah bagi gerak organisasi.Visi adalah deskripsi mengenai bagaimana
organisasi akan tampak ketika organisasi berhasil mengimplementasikan strateginya dan
mencapai potensi penuh.
c. Merumuskan strategi
Meninjau informasi yang diperoleh dari penyelesaian analisis. Tentukan sumber
daya apa yang dimiliki bisnis saat ini yang dapat membantu mencapai sasaran dan target
yang ditetapkan. Identifikasi setiap hal dalam bisnis yang harus mencari sumber daya
eksternal. Masalah yang dihadapi lembaga pendidikan harus diprioritaskan lebih dari
kepentingan individu. Setelah diprioritaskan, mulailah menyusun strategik. Karena
situasi lingkungan pendidikan berubah ubah, pada tahap ini penting untuk
mengembangkan pendekatan alternatif yang menargetkan setiap langkah dari rencana.
7
e. Evaluasi dan control
Evaluasi strategis dan kontrol tindakan termasuk pengukuran kinerja, kesadaran
yang konsisten terhadap masalah internal dan eksternal dan membuat tindakan korektif
bila perlu. Setiap evaluasi strategis yang berhasil dimulai dengan menentukan parameter
yang akan diukur. Parameter ini harus mencerminkan tujuan yang ditetapkan pada satu
tahap. Tentukan kemajuan organisasi pendidikan dengan mengukur hasil aktual versus
rencana yang dibuat organisasi pendidikan. Memantau masalah internal ataupun
eksternal memungkinkan para pendidik melakukan evaluasi terhadap perubahan besar
apapun itu di lingkungan pendidikan.
Mengacu kepada pendapat para ahli maka secara umum mengenai manfaat
perencanaan strategis dapat dirumuskan sebagai berikut. Sebagai alat bagi pimpinan dan
seluruh jajaran, Organisasi untuk membangun arah dan tujuan organisasi dalam jangka
panjang, Mendorong sistem kerja yang efektif dan efisien dengan membangun acuan,
kerja yang jelas melaui sistem proritas dan tahapan-tahapan kerja, Menciptakan rasa
tanggung jawab dan mendorong komitmen dari seluruh anggota organisasi pada semua
tingkatan, Senantiasa mendorong organisasi untuk berorientasi kepada hasil yang harus
diraih di masa depan, agar eksistensi organisasi tetap terpelihara melalui strategi yang
rasional dan logis, Menjadi alat komunikasi dan koordinasi kerja yang efektif untuk
senantiasa mengarah pada tujuan yang sama.
8
KESIMPULAN
Dari penjelasan tentang strategi pendidikan diharapkan para pimpinan dan stakeholder dapat
membuat strategi yang matang dengan menimbang setiap resiko melalui perencanaan yang
berorientasi kemasa depan sehingga setiap aspek strategi sesuai dengan tujuan organisasi yang
dapat dicapai dengan maksimal, sehingga membuat organisasi tersebut memiliki SDM yang
bermutu dengan etos kerja dan produktivitas yang baik sehingga akan mampu bersaing dengan
organisasi lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
10