Anda di halaman 1dari 11

3.3.a.10.

Aksi Nyata - Pengelolaan


Program yang Berdampak pada
Murid

Satromi Aryo Putra, S.Pd


Judul

Literasi Seni Budaya Dalam Pentas Seni Murid


di SMP Negeri 40 Seluma
Latar Belakang
Untuk mewujudkan merdeka belajar murid butuh bereksplorasi untuk
mengembangkan minat dan bakat nya. Selain akademik murid juga butuh
mengembangkan kemampuan Seni Budaya, untuk menyalurkan keterampilan
tersebut murid membutuhkan wadah dan bimbingan yang tepat, Disekolah
saya yaitu SMP Negeri 40 Seluma sangat memungkinkan untuk diadakan
kegiatan literas seni budaya, apa lagi didaerah kami banyak kearifan lokal yang
perlu dilestarikan namun sayangnya para murid belum banyak yang mengenal
budaya daerahnya, justru mereka suka mencontoh dan menirukan budaya
barat karena mereka lebih mudah mengaksesnya melalui smart phone. Untuk
itu saya ingin membuat program literasi seni budaya memanfaatkan kearifan
lokal daerah saya sehingga anak kenal dan mencintai budayanya sendiri juga
ada wadah untuk menuangkan minat dan bakatnya.
“Literasi Seni Budaya Dalam Pentas Seni Murid di SMP Negeri 40 Seluma”

Tahap awal yang saya lakukan untuk menjalankan rencana aksi nyata yang telah
saya buat sebelumnya adalah :
*Diskusi bersama kepala Sekolah dan rekan kerja bagaimana program literasi
seni budaya daerah melalui pentas seni ini dapat terlaksana dan berhasil
dijalankan, mengingat aset yang dimiliki sekolah kami sangat terbatas oleh sebab
itu kami harus dapat menfaatkan aset yang ada dengan maksimal dan sebaik
mungkin kemudian
*Mengidentifikasi bakat dan minat murid dalam seni dan budaya melalui
dialog dan wawancara kepada murid
Dari hasil diskusi dengan rekan guru dan murid maka saya Mendapatkan
aspirasi tentang program yang berdampak pada murid dan dapat
meningkatkan bakat minat murid dalam bidang literasi seni dan budaya
melalui kegiatan di sekolah. Untuk melaksanakan kegiatan literasi seni
murid juga diarahkan untuk dapat berkolaborasi dengan tokoh
masyarakat di sekitar sekolah yang mengetahui tentang kesenian khas
serawai, murid diminta berlatih di kelas mengenai kesenian khas serawai
yang telah mereka pelajari.
2. Perasaan (Feeling)
Perasaan yang saya rasakan ketika melaksanakan program ini
sangat senang dan gembira, karena dapat membuat aksi nyata
yang berdampak pada murid, mulai dari tahap perencanaan
berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan guru dan
menanyakan langsung minat dan bakat kepada murid,
selanjutnya yang membuat saya sangat bergembira adalah
ketika murid menampilkan kesenian khas serawai (tari dan
mencak), karena untuk anak-anak zaman sekarang sudah sangat
jarang yang ingin mempelajari kesenian ini, apalagi
melestarikannya.
3. Pembelajaran (Finding)
Pembelajaran yang dapat saya ambil adalah melalui Metode
BAGJA dan pendekatan berbasis aset maka saya dapat membuat
sebuah program yang berdampak pada murid. Koordinasi dan
kolaborasi adalah hal yang paling penting dalam menjalankan
program kegiatan, memperhatikan pentingnya suara, pilihan
serta kepemilikan murid dalam membuat rancangan program
yang berpihak pada murid adalah hal mendasar, melalui literasi
seni budaya (serawai) ini saya dapat memotivasi dan
menumbuhkan rasa cinta murid terhadap kesenian daerah serta
menggali minat dan bakat murid sesuai dengan keinginannya
masing-masing.
4. Penerapan ke Depan (Future)
Untuk perbaikan kedepan saya akan mendatangkan narasumber
yang berkompeten mengenai kesenian serawai di sekolah,
kemudian juga akan menyediakan tempat pementasan yang
lebih baik lagi. dengan adanya dukungan dari kepala sekolah,
dewan guru, murid dan wali murid maka saya optimis akan
melanjutkan program ini pada tahun pelajaran 2022/2023,
semoga program ini dapat memberikan dampak baik kepada
murid serta menumbuhkan rasa cinta terhadap kesenian asli
daerah serawai,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai