Anda di halaman 1dari 6

Aksi Nyata

Satromi Aryo Putra - Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu

Dalam modul yang mempelajari tentang Pengambilan Keputusan sebagai


Pemimpin Pembelajaran ini, Calon Guru Penggeraknya (CGP) diminta membuat
portofolio aksi nyata. Portofolio yang disusun menggunakan metode refleksi 4P,
yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Perubahan.
Berdasarkan rancangan yang telah dibuat, saya pun melakukan serangkaian aksi
nyata. Aksi nyata tersebut adalah sebagai berikut:

Peristiwa
Pengambilan keputusan menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari
keberadaan SMP Negeri 40 Seluma. Bukan saja dilakukan oleh kepala sekolah,
melainkan juga warga sekolah lain. Termasuk salah satunya adalah guru.
Kenyataan menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum memahami
perbedaan antara bujukan moral dengan dilema etika. Selain itu, masih banyak
juga yang belum memahami tentang langkah-langkah tepat mengambil
keputusan. Tidak jarang beberapa keputusan yang diambil belum tepat. Oleh
karena itu, memerlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah
terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Berangkat dari kondisi tersebut, saya berusaha menyusun langkah-langkah
strategis. Langkah-langkah tersebut tertuang dalam rancangan tindakan aksi
nyata.

Pertama, koordinasi dengan kepala sekolah. Saya melakukan aksi nyata


ini sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab bawahan terhadap atasan. Selain
itu juga untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan. Hasil dari aksi nyata
tersebut adalah adanya dukungan dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan
rangkaian aksi nyata pengambilan keputusan.

Koordinasi dengan Kepala Sekolah

Kedua, mensosialisasikan dan menyusun rencana aksi. Bagaimanapun


juga penyusunan rencana yang baik adalah langkah awal untuk pelaksanaan
kegiatan. Hal ini penting untuk menjamin kegiatan berjalan dengan baik. Hasil
aksi nyata ini adalah tersusunnya rencana aksi pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran.
Ketiga, melakukan analisis kasus terkini di sekolah. Langkah ini untuk
menguatkan pemahaman tentang pengambilan keputusan. Hal ini sangat
penting karena mengingat pemahaman terkait masalah dilema etika dan
bujukan moral masih kurang oleh karena itu membutuhkan penguatan
secara langsung di sekolah. Hasil dari aksi ini adalah tersusunnya analisis
kasus yang terjadi di sekolah.

Berkolaborasi dengan Guru dalam Rangka Analisis Kasus

Keempat, menyusun materi diseminasi. Ini akan saya lakukan untuk


menyiapkan bahan diseminasi. Materi yang saya buat merupakan ringkasan
materi modul 1.3. Saya akan melakukan beberapa perubahan terutama pada
studi kasus. Studi kasus dalam materi akan saya sesuaikan dengan kasus nyata
yang ada di sekolah. Tujuannya adalah agar materi lebih dekat dan memberikan
kemudahan kepada sejawat untuk menjalani proses belajarnya. Hasil aksi ini
adalah tersusunnya materi diseminasi terkait pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran.
Kelima, melakukan transfer pengetahuan melalui kombinasi daring dan
luring. Sebagai langkah pertama, saya melakukan diseminasi materi secara
daring. Langkah ini saya ambil dengan memanfaatkan grup WA sekolah dan
mengirim beberapa materi. Hasil dari langkah ini adalah adanya pemahaman
awal rekan sejawat terkait pengambilan keputusan berbasis dilema etika atau
bujukan moral. Setelah itu, saya akan melakukan sosialisasi secara langsung
kepada rekan sejawat. Hasil aksi nyata ini adalah meningkatnya pemahaman
dan keterampilan rekan sejawat dalam pengambilan keputusan.
Kolaborasi Diseminasi Materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Perasaan
Setelah melakukan aksi nyata modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai
Pemimpin Pembelajaran awalnya merasa akan mengalami kesulitan. Terutama
dalam membuka komunikasi awal terkait pelaksanaan kegiatan. Namun, berkat
kolaborasi aksi nyata pun bisa terlaksana dengan baik. Saat pelaksanaan
perasaan lebih lega dan tenang. Hal ini karena sesuai rencana yaitu kolaborasi
atau bersamaan dengan kegiatan lain sejenis yang dilaksanakan r e k a n sejawat
untuk efektivitas waktu. Demikian halnya setelah aksi nyata selesai. Perasaan
bahagia sekaligus tertantang menjaga dan meningkatkan pemahaman diri dan
rekan sejawat terkait pengambilan keputusan.

Pembelajaran
Banyak pembelajaran baru dalam perubahan yang telah dilakukan.
Pembelajaran tersebut terkait dengan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu
pembelajaran baik bagi diri sendiri, yaitu bahwa awal baik bagi sebuah
perubahan adalah kolaborasi. Dari kolaborasi ada pembelajaran tentang
menyamakan persepsi dalam menyusun langkah perubahan. Dengan
berkolaborasi kita dapat berbagi pengalaman terkait pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Perubahan
Perubahan nyata dalam diri, yaitu adanya tekad menguatkan kolaborasi
sebagai bentuk dukungan dari rekan sejawat. Hal ini penting kaitannya dengan
implementasi aksi perubahan ke depannya. Selain itu, rasa optimis yang
meningkat terutama terkait kompetensi diri dalam pengambilan keputusan. Hal
ini akan berpengaruh nyata terhadap keputusan yang diambil ke depannya
terkait peran sebagai pemimpin pembelajaran. Perubahan lainnya, yaitu semakin
meningkatnya komitmen diri untuk melakukan perubahan ke arah kebaikan di
sekolah.
Demikian portofolio aksi nyata modul 3.1. Pengambilan Keputusan
sebagai Pemimpin Pembelajaran ini disusun. Ada harapan hal -hal kecil yang
dilakukan dapat membawa ke perubahan besar yang lebih baik ke depannya.

Guru Bergerak Indonesia Maju !!!

Salam Guru Penggerak… !!!

Anda mungkin juga menyukai