Satromi Aryo Putra - Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu
Peristiwa
Pengambilan keputusan menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari
keberadaan SMP Negeri 40 Seluma. Bukan saja dilakukan oleh kepala sekolah,
melainkan juga warga sekolah lain. Termasuk salah satunya adalah guru.
Kenyataan menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum memahami
perbedaan antara bujukan moral dengan dilema etika. Selain itu, masih banyak
juga yang belum memahami tentang langkah-langkah tepat mengambil
keputusan. Tidak jarang beberapa keputusan yang diambil belum tepat. Oleh
karena itu, memerlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah
terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Berangkat dari kondisi tersebut, saya berusaha menyusun langkah-langkah
strategis. Langkah-langkah tersebut tertuang dalam rancangan tindakan aksi
nyata.
Perasaan
Setelah melakukan aksi nyata modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai
Pemimpin Pembelajaran awalnya merasa akan mengalami kesulitan. Terutama
dalam membuka komunikasi awal terkait pelaksanaan kegiatan. Namun, berkat
kolaborasi aksi nyata pun bisa terlaksana dengan baik. Saat pelaksanaan
perasaan lebih lega dan tenang. Hal ini karena sesuai rencana yaitu kolaborasi
atau bersamaan dengan kegiatan lain sejenis yang dilaksanakan r e k a n sejawat
untuk efektivitas waktu. Demikian halnya setelah aksi nyata selesai. Perasaan
bahagia sekaligus tertantang menjaga dan meningkatkan pemahaman diri dan
rekan sejawat terkait pengambilan keputusan.
Pembelajaran
Banyak pembelajaran baru dalam perubahan yang telah dilakukan.
Pembelajaran tersebut terkait dengan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu
pembelajaran baik bagi diri sendiri, yaitu bahwa awal baik bagi sebuah
perubahan adalah kolaborasi. Dari kolaborasi ada pembelajaran tentang
menyamakan persepsi dalam menyusun langkah perubahan. Dengan
berkolaborasi kita dapat berbagi pengalaman terkait pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Perubahan
Perubahan nyata dalam diri, yaitu adanya tekad menguatkan kolaborasi
sebagai bentuk dukungan dari rekan sejawat. Hal ini penting kaitannya dengan
implementasi aksi perubahan ke depannya. Selain itu, rasa optimis yang
meningkat terutama terkait kompetensi diri dalam pengambilan keputusan. Hal
ini akan berpengaruh nyata terhadap keputusan yang diambil ke depannya
terkait peran sebagai pemimpin pembelajaran. Perubahan lainnya, yaitu semakin
meningkatnya komitmen diri untuk melakukan perubahan ke arah kebaikan di
sekolah.
Demikian portofolio aksi nyata modul 3.1. Pengambilan Keputusan
sebagai Pemimpin Pembelajaran ini disusun. Ada harapan hal -hal kecil yang
dilakukan dapat membawa ke perubahan besar yang lebih baik ke depannya.