Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Refleksi Minggu ke-10 Modul 2.

1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

Di mingu ke-10 saya akan coba merefleksi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS). Di minggu ini ada
beberapa aktivitas pembelajaran yaitu 2.1.a.5.2. Ruang Kolaborasi 2 Google Meet;
2.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Modul 2.1; 2.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.1;
dan 2.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.1. Jurnal Refleksi Minggu 10 ini, saya
menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).

1. Facts (Peristiwa)
Aktivitas pertama yaitu mempresentasikan hasil kolaborasi pertemuan sebelumnya
tentang membuat RPP berdiferensiasi. Kali ini kelompok saya kebagian presenter ke-1
karena Alhamdulillah kelompok kami yang terdiri dari saya sendiri Taryadi, Bu Mia, Bu
Mona, dan Bu Ery. Kami mempresentasikan RPP berdiferensiasi mata pelajaran Bahasa
Inggris, dengan materi “Procedure text”

Di sesi ini kami mampu mempresentasikan RPP Berdifensiasi dengan cukup baik. Dan
mendapat masukan dari kelompok lain sebagai bahan perbaikan. Demikian juga ketika
kelompok yang lain mempresentasikan RPP nya kami turut berperan aktif memberikan
masukan dan tanggapan yang dapat diterima sehingga diskusi di ruang kolaborasi
antarkedua kelompok dengan moderator faslitator Bapak Bimas Yanto berjalan cukup
kondusif.

Di hari kedua, saya melakukan Refleksi terbimbing. Kami diminta untuk menjawab
beberapa pertanyaan pemantik yang makin memperkuat kami meningkatkan
pemahaman terkait pembelajaran berdiferensiasi. Di aktivitas ini tidak ada hambatan
yang dirasakan karena di sesi ini bagaimana CGP menggali lebih dalam konsep
pembelajaran berdiferensiasi.

Saya lebih memahami bahwa Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus


mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika
guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional,
efesien, dan efektif akan terwujud.

Adapun aktivitas yang saya lakukan di refleksi terbimbing ini tergambar dalam
dokumentasi berikut:

Gambar 2 Refleksi Terbimbing

Aktivitas ketiga yaitu demonstrasi kontekstual. Di aktivitas ini kami diminta membuat
Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat
oleh sesama rekan CGP. (peer assessment). Saya membuat RPP berdiferensiasi
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik ditinjau dari Profil Belajarnya.

Profil belajar yang terdapat di RPP Berdiferensiasi yang dibuat saya itu tiga gaya belajar.
Auditori anak yang akan lebih cepat memahami sebuah konsep dengan menyajikan
dominasi suara dan saya buat sebuah rekaman untuk membantu anak auditori. Anak
visual mereka akan lebih cepat menyerap suatu konsep dengan berbantuan gambar-
gambar yang secara visual terlihat jelas oleh indera penglihatan mereka. Kinestetik,
mereka belajar sambil mempraktekan konsep tersebut.
Jadi akan cepat terpahami jika langsung dipraktekkan. Saya mengalami kesulitan
mencari sebuah media yang membantu peserta didik dalam memahami suatu konsep
matematika berdasarkan kebutuhana mereka. Karena matematika sejatinya sudah mulai
bersifat abstraksi untuk anak usia sekolah. tetapi dengan menggali berbagai sumber
referensi masalah ini dapat terselesaikan.

Aktivitas penutup di minggu ke-10 yaitu Elaborasi Pemahaman, mengelaborasi


pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan
diskusi. Ruang untuk menyampaikan keraguan dan persepsi tentang potensi hambatan
dalam implementasi. Ruang elobarasi pemahaman diinstrukturi oleh Ibu Kartika Kirana
dengan peserta seluruh CGP Angkatan 4 kota Semarang. Dalam aktivitas ini tidak ada
hambatan yang begitu krusial karena sebelumnya kita telah melalui proses untuk
memahami materi.

2. Feelings (Perasaan)
Saya antuias dan semangat mengikuti aktivitas pembelajaran di minggu ke-10. Saya jadi
mampu menyusun RPP berdiferensiasi. Paham bagaimana menyusun pembelajaran
yang menyelaraskan dengan karakteristik peserta didik sekolah saya. Mulai tergambar
treatment seperti apa yang dapat diambil oleh saya sebagai bentuk tindakan yang
mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.

3. Findings (Pembelajaran)
Informasi, pengetahuan dan pengalaman baru akan diterima oleh saya sebagai calon
guru penggerak pemimpin pembelajaran. Salah satu aplikasi nyata bagaimana seorang
guru harus menghamba pada anak adalah mengintegrasikan pembelajaran
berdiferensiasi terhadap pelaksanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pembelajaran yang
mengakomodir seluruh kebutuhan peserta didik dari minat, kesiapan belajar dan profil
belajar peserta didik.
Butuh waktu dan proses yang tidak sebentar adalah Menciptakan Lingkungan belajar
yang mendukung. Lingkungan yang Setiap orang di kelas akan menyambut dan merasa
disambut dengan baik, Setiap orang dalam kelas tersebut saling menghargai, Murid
merasa aman secara pisik dan psikis, lingkungan yang Apa saja harapan bagi
pertumbuhan, Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan,

Ada keadilan dalam bentuk yang nyata, lingkungan yang Guru dan siswa berkolaborasi
dalam membangun pertumbuhan dan kesuksesan bersama, dan membangun atsmosfir
lingkungan kelas yang positif Jika lingkungan belajar tersebut secara otomatis akan
tercipta pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan tersebut tercipta jika ada peran serta
seluruh pemangku kepentingan di sekolah berjalan bersinergis bergerak dan saling
menggerakan lingkungan yang memberikan hak-hak setiap peserta didik yang
menumbuhkembangkan minat peserta didik secara holistic.

4. Future (Penerapan)

Saya coba memberikan pemahaman yang efektif kepada guru-guru yang dari strategi,
pendekatan dan perlakuan kepada peserta didik masih bersipat tradisonal dan mengakar
kepada mereka. Yang menganggap Hanya ada satu definisi keunggulan yaitu intelektual.
Guru sangat jarang memperhatikan Minat dan profil belajar peserta didik.

Saya akan coba memperhatikan kemampuan siswa dalam memilih aktifitas belajar yang
sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki akan membantu menghindarkan siswa
dari pengalaman belajar yang tidak tepat, membosankan dan cenderung pasif.
Oleh karena itu penting bagi siswa untuk memahami gaya belajar yang milikinya agar
siswa mampu belajar secara aktif dan efektif serta dapat melakukan improvisasi setiap
proses belajar

Anda mungkin juga menyukai