Anda di halaman 1dari 6

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.

1
TENTANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

CGP Angkatan 8 : Abdul Aziz Arrasyid


Dari SMP Negeri 7 Tasikmalaya
Dibimbing Dengan Fasilitator Ibu Dewi Puspa Sari
Dan Pengajar Praktik Ibu Dedeh Rahwati

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dalam kesempatan ini saya akan menuliskan jurnal refleksi dwimingguan pada modul 2.1
mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Dalam refleksi dwimingguan ini, saya menggunakan
4F yaitu:
1. Fact (Peristiwa)
2. Feelin (Perasaan)
3. Finding (Pembelajaran)
4. Future (Penerapan) Tentang semua hal yang telah dipelajari dalam modul ini.

Saya coba merefleksikan kembali materi dalam modul 2.1 dan merefleksikan hasil dari
kegiatan yang ada di LMS. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mengungkapkan
perasaan saya, gagasan dan praktik baik yang sudah saya lakukan.
Tak terasa sudah masuk minggu ke 9, saya akan mencoba merfekleksikan pembelajaran dan
aktivitasnya yang telah saya lakukan dan lewati setiap langkahnya di Learning Mangement
System(LMS).
Dalam minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yang harus saya kerjakan, pertama
diawali dengan Test Awal Paket Modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas
pembelajaran alur MERDEKA.

Mulai dari Diri


Eksplorasi Konsep
Ruang Kolaborasi 1 dan 2
Demonstari Kontekstual
Elaborasi Pemahaman
Koneksi Antar Materi, dan
Aksi Nyata

1. Fact (Fakta)
 Pembelajaran modul 2.1 ini dimulai pada tanggal 8 Februari 2023 dengan kegiatan
pretest. Pada awal modul 2.1 di bagian mulai dari diri saya membuat refleksi diri
kondisi kelas yang saya ajar saat ini, saya diminta menjelaskan tantangan-tantangan
yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas serta tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.
 Pada tahap eksplorasi konsep, saya membuat diagram frayer mengenai apa yang saya
pahami tentang pembelajaran berdiferensiasi. Diagram tersebut saya muat di
halaman kompasiana link Diagram Frayer.
 Dalam ruang kolaborasi yang dipandu oleh Ibu Dewi Puspasari selaku fasilitator, Ibu
Dedeh Rahwati dan Bapak Asep Idin selaku PP, saya bersama 2 orang rekan CGP yakni
Bapak D Lukman Nul Hakim, dan Bu Wiwin Wintarsih menganalisis kasus SMK
dimana kami dapat menyimpulkan bahwa tokoh Pak Ceta sebagai guru SMK
melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi walaupun kondisi pembelajaran jarak
jauh.
 Dalam Demonstrasi kontekstual, saya membuat RPP pembelajaran berdiferensiasi.
Dari ketiga mata pelajaran yang saya ampu, saya mengambil pelajaran Proyek IPAS
materi interaksi sosial.
 Dalam sesi elaborasi, saya sangat bersyukur karena dipertemukan oleh instruktur
Bapak Riva'i karena Beliau sangat jelas menggambarkan bagaimana menggambarkan
pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
 Dalam menyusun koneksi antar materi, saya menemukan semua materi yang telah
dipelajari dari modul 1.1 sampai 2.1 sangat berkaitan dengan keberpihakan proses
pendidikan kepada murid.
 Aksi nyata yang sudah saya lakukan adalah pembelajaran berdiferensiasi kelas XI
dalam pelajaran Kimia farmasi

Feelings (Perasaan)

Saya bersyukur mendapat ilmu baru yang sangat luar biasa berpengaruh terhadap eksistensi
saya menjalani profesi sebagai guru. Modul 2.1 memang memberikan saya banyak ilmu
mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Walaupun saya pernah menjuarai praktik baik
pembelajaran berdiferensiasi pada HUT PGRI Kabupaten Klungkung tahun 2022, nyatanya
banyak hal yang belum saya kuasai sepenuhnya. Di modul ini, saya mendapatkan hal yang luar
biasa terkait ilmu-ilmu baru yang memacu saya lebih bersemangat dalam
mengimplementasikan semua yang saya dapatkan. Forum diskusi selama sesi ruang
kolaborasi dan elaborasi membuat saya semakin paham mengenai implementasi
pembelajaran berdiferensiasi. Saya harap dengan mempelajari ini, saya konsisten
menjalankan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Findings (Pembelajaran)

 Pembelajaran berdiferensiasi merupakan adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses


pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut
Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon
kebutuhan belajar murid.
 Dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru harus memiliki
pertimbangan yang masuk akal, seperti tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara
jelas, bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya,
lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar, manajemen kelas yang efektif
serta penilaian berkelanjutan.
 Ada 3 aspek yang mengkategorikan kebutuhan murid, yakni kesiapan belajar, minat dan
profil belajar.
 Kesiapan belajar adalah adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau
keterampilan baru.
 Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu
situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
 Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.
 Strategi diferensiasi ada 3, yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
produk.
 Diferensiasi konten saya mengacu pada pemetaan kebutuhan murid. Guru menyajikan
beragam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid
 Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana jalannya sebuah pembelajaran berdasarkan
gaya belajar.
 Diferensiasi produk mengacu pada produk yang dihasilkan sebagai unjuk kerja sesuai
dengan kemampuan murid.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul ini, saya akan melakukan tes diagnostik baik dengan kuisioner,
membaca data yang sudah ada atau wawancara dalam memetakan kebutuhan murid saya di
kelas. Saya juga akan merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Saya akan sering berkolaborasi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman dalam
melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Karena saya pengajar SMK, saya akan lebih
sering menggandeng guru produktif untuk mencocokkan materi yang diperlukan sehingga
kerjasama antarguru dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya saya ingin mengimbaskan
praktik baik saya agar keberpihakan pada murid terlaksana di sekolah saya.
Saya akan mencoba merefleksikan kembali materi dalam modul 2.1 dan merefleksikan hasil
dari kegiatan yang ada di LMS. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk
mengungkapkan perasaan saya, gagasan dan praktik baik yang sudah saya lakukan.
Tak terasa sudah masuk minggu ke 9, saya akan mencoba merfekleksikan pembelajaran dan
aktivitasnya yang telah saya lakukan dan lewati setiap langkahnya di Learning Mangement
System(LMS).
Dalam minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yang harus saya kerjakan. Pertama
diawali dengan Test Awal Paket Modul 2. 1 kemudian dilanjutkan dengan aktivitas
pembelajaran

2.1.a.3 yaitu Mulai dari Diri

2.1.a. 4 yaitu Eksplorasi Konsep

2.1 a. 5.1 yaitu tentang Ruang Kolaborasi 1

2.1.a 5.2 yaitu tentang Ruang Kolaborasi 2 Google meet

2.1.a.6 yaitu Refleksi Terbimbing

Modul 2.1.a.7 yaitu tentang Demonstari Kontekstual

1. Facts( Peristiwa)

Aktivitas pertama yaitu dengan melakukan Test Awal Modul 2. Setiap memulai modul saya
melaksanakan tes awal paket modul 2 dilanjutkan dengan pembelajaran di LMS dimulai dari
diri, eksplorasi konsep, ruang kolborasi 1 dan 2. Yang pertama adalah diskusi bersama
kelompok keesokan harinya dilanjutkan dengn Ruang kolaborasi 2 kami harus
mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang kasus dalam skenario yang diberikan.
Kami mempresentasikan materi Pembelajaran Berdiferensiasi jenjang skenario SMP. Banyak
sekali manfaat dari diskusi ini menjadi saya menambah wawasan, ilmu dan pengalaman. Saya
jadi mengetahui bagaimana mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi ke dalam sebuah
RPP sesuai mata pelajaran yang kita ampu, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan belajar
peserta didik.
Berikutnya, saya melakukan Refleksi terbimbing. Kami diminta untuk menjawab beberapa
pertanyaan pemantik yang makin memperkuat kami meningkatkan pemahaman terkait
pembelajaran berdiferensiasi. Di aktivitas ini tidak ada hambatan yang dirasakan karena di
sesi ini bagaimana CGP menggali lebih dalam konsep pembelajaran berdiferensiasi. Aktivitas
berikutnya yaitu demonstrasi kontekstual. Di aktivitas ini kami diminta membuat Rencana
pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama
rekan CGP. Disini, saya membuat RPP berdiferensiasi dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik ditinjau dari Profil Belajarnya. Perjalanan mempelajari modul 2.1 ini merupakan
serangkaian kelanjutan dari ,odul sebelumnya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kegiatan ini diawali dengan Pre Test tanggal 8
Februari 2023.
Kegiatan ini menggunakan alur MERDEKA yaitu, Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi Konsep,
Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elabborasi pemahaman, Koneksi Antar materi
dan Aksi nyata.
Kegiatan pertama setelah pre test adalah Mulai dari diri yang merupakan langkah awal untuk
mempersiapkan diri menerima ilmu pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan Eksplorasi Konsep tentang pemikiran kita seperti apa terhadap modul 2.1
yang kita pelajari, saya berdiskusi dengan CGP lainnya dalam Ruang Kolaborasi untuk
menemukan kesamaan persepsi serta saling memberikan masukan yang konstruktif dalam
menyusun pembelajaran berdiferensiasi. Saya bersama teman di kelompok berdiskusi tentang
skenario jenjang SMP dan kami buat dalam power point.
Keesokan harinya saya dan tim dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
dan mendapatkan umpan balik baik dari teman di kelompok lain maupun dari Fasilitator. Dari
hasil umpan balik kami rapikan kembali hasil diskusi dalam power point kami. Setelah rapi
kami upload di LMS masing masing sebelum tenggat waktu. Setelah itu kami mengikuti
Elaborasi Pemahaman dari narasumber hebat, mendapatkan ilmu dan pemantapan materi
tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.
Serelah elaborasi pemahaman kami memnuat Demonstrasi Kontekstual dalam materi
pembelajaran berdiferensiasi berupa RPP mapel yang berdiferensiasi. Setelah demonstrasi
kontekstual kami akan mengaitkan materi dalam setiap bagian modul dengan KOneksi Antar
Materi. Stelah koneksi Antar materi (KAN) maka akan kami lanjutkan dengan membuat Aksi
Nyata.

2. Feelings (Perasaan)

Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi membuat saya merasa sangat senang
namun penasaran karena harus memperhatikan semua kebutuhan murid yang tentu satu
sama lain berbeda kebutuhan. Selama ini saya hanya berfokus pada ketercapaian materi
kurikulum, sehingga harus harus mengejar ketuntasan belajar. dampak yang ada adalah belum
semua murid dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya dan ada sedikit pengabaian tentang
ternyata banyak keberagaman kebutuhan belajar murid dalam satu kelas. Hal ini tentunya
harus kita kaitkan dengan nilai-nilai Filososfi pendidkan menurut KH Dewantara bahwa
belajar adalah menuntun murid untuk mencapai tujuan belajar dan dalam mencapai tujuan
belajar tersebut diharapkan guru dapat menuntun murid dengan berbagai macama cara atau
metode yang sesuai dengan kebutuhan murid. Saya sangat senang dan lebih memahami
menjadi tahu dalam menyusun RPP dengan pembelajaran berdiferensiasi., saya sangat
bahagia bisa Menyusun langkah-langkah pembelajran untuk menyelaraskan dengan
karakteristik murid. Saya sangat senang karena banyak hal yang saya dapatkan dari pelatihan
ini dan siap saya terapkan di kelas serta berbagi dengan reksn sejawat dan disekolah ataupun
lingkup yang lebih luas lagi.

3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran berdiferensiasi itu dibuat agar para guru dapat melaksanakan pembelajaran
yang mampu untuk mengakomodir semua kebutuhan belajar murid. Guru harus mampu
untuk memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan murid. Tentu dalam
mememnuhi kebutuhan murid ada beberapa hal
yang harus diperhatikan seperti :

1. Kesiapan belajar (Readiness)


2. Minat belajar
3. Profil belajar murid.

Kemudian dalam pembelajaran berdiferensiasi kita juga harus memperhatikan beberapa


strategi antara lain:

1. Diferensiasi proses
2. Diferensiasi konten
3. Diferensiasi produk

Dalam proses penilaian , guru menggunakan penilaian berjenjang, dengan harapannya semua
murid memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga murid
akan mendapatkan lingkungan yang aman dan nyaman dalam proses pembelajaran. Kali ini
saya mendapatkan Pelajaran tentang bagaimana kita menyiapkan pembelajaran dengan
model berdiferensiasi. Dan tentu saja ini sangat bermanfaat agar semua kebutuhan murid
minimal dapat kita akomodir.
Terimakasih telah berbagi ilmu tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Semoga Jurnal Refleksi
Dwimingguan ini dapat bermanfaat.

GURU PENGGERAK

TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN.

4. Future ( Penerapan)

Dalam modul ini, saya belajar untuk lebih memperhatikan kompetensi saya dalam memilih
aktivitas belajar yang sesuai dengan gaya belajar murid. Hal ini tentu untuk menghindari dari
pengalaman be3lajar yang kurang tepat, kurang berpihak pada murid dan kuang
menyenankan. Akan saya coba terapkan di kelas dan imbaskan kepada rekan sejawat di
sekolah bahkan di lingkup yang lebih luas sehingga harapan saya semua guru dapat
mengetahui seperti apa itu penvelajaran berdiferensiasi dan bagaimanakah penerapannya di
kelas dalam pembelajaran.
Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana dengan baik dan efektif, maka perlu
dilakukan pemetaan kebutuhan belajar murid yaitu berdasarkan kesiapan murid, minat murid
dan profil belajar murid. Penilaian ini dilakukan yaitu dengan asesemen diagnostik non
kogitif. Data pemetaan ini dapat diperoleh dari data tahun lalu atau pada semester
sebelumnya. Bisa melalui angket, soal pilhan ganda, wawancara, pengamatan dan lainnya
sessama rekan guru dan wali murid.
Bagi saya ini merupakan materi yang sangat baik agar dapat kami terapkan di sekolah, berbagi
dengan rekan guru ataupun dengan murid baik disekolah maupun di luar sekolah. Dalam
proses ini tentu saja saya akan belajar dan terus belajar. Semoga saya dapat terus
berkontribusi dalam memajukan dunia pendidikan ke arah byang lebih maju lagi sehingga kita
dapat mempersiapkan murid menjadi pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai