Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jujun Jaelani, S.

Pd

CGP Angakatan 9 Kab. Pandeglang

Assalamualikum, Wr. Wb.

Salam dan bahagia Bapak/Ibu Guru Hebat dimana pun berada. Kembali lagi dengan saya Jujun Jaelani,
S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari SDN Tarumanegara 3 Kecamatan Cigeulis, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten. Pada kesempatan ini saya akan menulis tentang apa yang sudah saya
Kerjakan dan alami pada Pendidikan Guru Penggerak di materi Modul 2.1 yaitu Pembelajaran
Berdiferensiasi.

Jurnal Dwi mingguan ini saya tulis untuk menggambarkan refleksi saya setelah mempelajari Modul 2.1
dan ini merupakan tugas setelah selesainya modul yang dipelajari sebagai seorang Calon Guru
Penggerak. Saya akan menuliskan semua pengalaman saya dan semua yang saya rasakan selama
mempelajari modul 2.1 ini dalam artikel ini dengan model refleksi 4P/4F yang diprakarsai oleh Dr. Roger
Greenaway yaitu:

1.PERISTIWA/FACT

Setelah berakhirnya pembelajaran pada Paket Modul 1 (modul 1.1- modul 1.4), kami Calon Guru
Peggerak angkatan 9 segera memulai pembelajaran modul 2.1. Pembelajaran pada Modul 2.1 diawali
dengan tes awal (pretest) paket Modul 2 yakni Jum’at, 20 Oktober 2023 di LMS (learning manejemen
system). Pembelajaran masih menggunakan alur "MERDEKA" (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang
Kolabolasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata).
Pada Modul 2.1 ini pembelajaran dimulai dari kegiatan Mulai dari Diri, Lalu dilanjutkan dengan
Eksplorasi Konsep Modul 2.1 dengan materi memenuhi kebutuhan belajar murid melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi.

Kegiatan demi kegiatan telah dilewati dengan lancar, baik


secara sinkronus maupun ansinkronus. Pada hari Selasa,
24 Oktober 2023 Calon Guru Penggerak (CGP) dilibatkan
dalam forum diskusi eksplorasi konsep yang kemudian
diminta mengunggah tugas eksplorasi konsep di LMS
berupa kesimpulan dalam bentuk Diagram Frayer.
Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023 kami melaksanakan kegiatan
Sinkronus di ruang kolaborasi bersama Fasilitator kami Bapak
Husen, M.Pd, Pengajar Praktik Bapak. Rosi Siumapari, M.Pd, Bapak.
Moh. Aris Hidayat, S.Pd dan rekan Calon Guru Penggerak Angkatan
9. Tugasnya adalah mengamati dan analisa sekenario pembelajaran
dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Setelah itu bersama kelompok membuat
bahan presentasi untuk kegiatan ruang kolaborasi 2.

Pada hari Kamis, 26 Oktober 2023 kami dipertemukan Kembali dalam


ruang kolaborasi 2 dengan kegiatan persentasi hasil diskusi ruang
kolaborasi 1 dan selanjutnya hasil diskus serta tanya jawab diunggah
dalam LMS.

Tugas kami masih berlanjut di kegiatan Demonstrasi kontekstual. Yakni, membuat Rencana Program
Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi dan mengunggahnya ke dalam LMS. Tak hanya itu, tugas lainnya
adalah memberikan kritik, saran dan tanggapan terkait RPP berdiferensiasi yang dibuat oleh rekan CGP
lainnya.

Selang beberapa hari berikutnya, yakni Selasa, 31


Oktober 2023 kami bergabung dalam ruang
Elaborasi Pemahaman bersama instruktur Ibu. Dra.
Dwikora Hayuati, M.Pd dengan didampingi oleh
Fasilitator, Pengajar Praktik, dan rekan CGP lainnya.
Kegiatan yang dilakukan adalah menyimak
pemaparan instruktur, tanya jawab, dan
memperdalam materi pembelajaran berdiferensiasi. Adapaun tugas selanjutnya adalah membuat video
yang memuat tentang koneksi antar materi; keterkaitan modul 2.1 pembelajaran berdiferensiasi dengan
modul 1.1 filosofi Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak, modul 1.3 visi guru
penggerak, dan modul 1.4 budaya positif.

Kegiatan modul 2.1 diakhiri dengan kegiatan Aksi Nyata. Yang mana kegiatan tersebut diupload di
Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=Ou_eCtQYrN4) dan diunggah pada LMS.

2. PERASAAN/FEELING

Perasaan selama mempelajari modul 2.1 tentang memenuhi kebutuhan belajar murid melalui
pembelajaran berdiferensiasi adalah lebih memahami bahwa perbedaan setiap murid data dilesesaikan
dengan pembelajara berdiferesiasi. Jadi setiap murid akan tetep belajar sesuai bakat dan minatnya
masing-masing tanpa adanya tekanan dan paksaan dalam pemahaman materi yang sulit menurut versi
murid.

Melalui pembelajaran diferensiasi ini, kami calon guru penggerak mendapatkan pencerahan dan
penguatan dalam menentukan metode yang berbeda untuk setiap murid di kelas kami. Dan untuk
kedepannya masih akan terus belajar agar penerapan pembelajaran diferensiasi dapat terlaksana
dengan makasimal.

3. PEMBELAJARAN/FINDING

Pembelajaran berharga yang diperoleh dari pembelajaran di modul 2.1 yakni tentang pembelajaran
berdiferensiasi. Banyak hal baru sebagai modal penting untuk menggali dan meningkatkan minat, bakat
dan potensi anak didik dikelas. Berikut beberapa hal mendasar dan penting dalam penerapan
pembelajaran berdiferensiasi:
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal yang dilakukan oleh guru
yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Keputusan masuk akal ini berlandaskan pada tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Guru harus mampu merespon kebutuhan belajar murid
dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Yakni; diferensiasi konten, proses, dan
produk. Selain itu, guru juga musti mampu menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid
untuk belajar, manajemen kelas yang efektif, dan penilaian yang berkelanjutan.

Untuk tahap awal, tugas guru adalah melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid. Terdapat 3 (tiga)
aspek dalam memetakan kebutuhan belajar murid yaitu: (1) kesiapan belajar, (2) minat belajar, dan (3)
profil belajar murid

4. PENERAPAN KE DEPAN/FUTURE

Hal yang akan saya lakukan agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif,
maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan
kesiapan, minat dan profil belajar murid. Dengan memetakan kebutuhan belajar murid guru dapat
menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan
bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya baik melalui angket, pengamatan
maupun wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Memang, pembelajaran berdiferensiasi
ini bukan sesuatu yang baru namun sudah juga di laksanakan oleh semua guru. Hanya saja terkadang
guru mengabaikan dan tidak melakukan pengembangan serta peneguhan dalam penerapannya dikelas.
Dan pada akhirnya guru tidak mampu memahami kebutuhan belajar murid. Oleh karena itu, dengan
mempelajari modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi maka seorang guru untuk merefleksikan
kembali agar selalu semangat dalam mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak
pada murid.

=Salam dan Bahagia CGP Angkatan 9=

Anda mungkin juga menyukai