Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.wb. Ibu Bapak Guru Hebat...

Catatan saya selama mengikuti pembelajaran modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Kegiatan merefleksi diri atau menilai diri sejauh mana pemahaman terhadap pembelajaran yang telah di
ikuti atau seberapa besar keberhasilan yang telah di capai pada penerapan meteri pembelajaran
berdiferensiasi. Hal apa yang perlu diperbaiki dan perlu ditingkatkan agar ke depannya kita dapat
meningkatkan kompetensi diri.

Pada refleksi kali ini saya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan)
yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

Peristiwa

Modul 2.1 dengan materi Pembelajaran berdiferensiasi ,Perjalanan mempelajari modul 2.1 merupakan
kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1. Kegiatan diawali dengan pre-test dengan soal
sebanyak 30 soal, pada saat mengerjakan pre-test mendapatkan kesulitan di karenakan sebelum
mengerjakan pre-test di sekolah mempersiapkan untuk acara kunjungan KASAU sehingga saat
mengerjakan pre-test pada pukul 14.00 saya merasa kelelahan dan mengantuk, sehingga kurang
konsentrasi dan tidak dapat menjawab semua pertanyaan yang ada di LMS. Pembelajaran menggunakan
alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual,
Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata).

Mulai dari diri merupakan awal untuk mempersiapkan diri dalam menerima pengetahuan baru pada
modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi konsep pemikiran kita dari modul yang sudah
dipelajari, diskusi dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi
serta saling memberi masukan konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi,
secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari
sesama CGP dan fasilitator, mendapat penguatan dari narasumber dalam elaborasi pemahaman,
membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang sudah dipelajari, dan diakhiri dengan aksi nyata
praktik pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan RPP yang sudah dibuat.

Perasaan

Saat pertama saya melihat judul materinya pembelajaran berdiferensiasi saya masih belum familiar
dengan kata berdiferensiasi, namun setelah membaca rangkaian materi pada LMS saya baru memahami
ternyata pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang di butuhkan oleh murid pembelajaran
yang memenuhi kebutuhan murid sesuai minat murid. Saya merasa senang mengikuti dan mendapatkan
kesempatan untuk mempelajari modul ini Pembelajaran berdiferensiasi, karena memang saya kadang
hanya menyajikan satu media saja pada pemberian materi sedangkan kebutuhan siswa/gaya belajar
siswa beragam. Ada siswa yang belajar melalui audio,visual,dan kinestetik. Dengan keberagaman gaya
belajar siswa maka seorang guru harus dapat memenuhi kebutuhan belajarnya begitu juga dalam
menyajikan produk hasil belajar. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan
hasil karyanya dalam berbagai hasil karya sesuai minat dan bakat siswa.
Pembelajaran

Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu
mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki kepekaan dalam
merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan : bagaimana
kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa
profil belajar murid. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi :
diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. Dan dalam proses penilaian, guru
menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang
sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan
murid.

Penerapan

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu pemetaan
kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid, agar guru dapat
menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan
bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan,
atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Pembelajaran berdiferensiasi bukan
sesuatu yang baru namun sudah di laksanakan oleh semua guru namun terkadang guru lupa dan ingin
selalu di posisi zona nyaman dengan tidak memenuhi kebutuhan belajar siswa. Dengan mempelajari
modul pembelajaran berdiferensiasi guru di ingatkan kembali di bangkitkan lagi semangat nya agar
terwujud merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid. Saya menerapkan
pembelajaran berdiferensiasidi sekolah saya jenjang taman kanak-kanak memulai dengan diferensiasi
konten yaitu menyedikan berbagai media dalam pemebelajaran seperti gambar, vidio, maupun audio.

Semangat untuk kita semua bapak ibu guru, mari ikut berkontribusi dalam transformasi pendidikan di
Indonesia, murid kita sekarang adalah aset yang kelak menjadi pemimpin bangsa.

Salam Guru Penggerak

Anda mungkin juga menyukai