Sebagai seorang pendidik sudah menjadi kewajiban untuk membantu siswa dalam mencapai
kesuksesannya baik akademik maupun non akademis. Guru merupakan orang tua siswa di
sekolah yang harus senantiasa mampu menciptakan berbagai metode dan media pembelajaran
yang unik, menarik, kreatif dan inovatis sehingga siswa tidak jenuh akan pelajaran yang
diberikan. Dan semua itu bisa terwujud jika refleksi pembelajaran dilakukan dengan benar
dan berkelanjutan. Karena dengan adanya refleksi, guru jadi tahu apa yang bisa dilakukan
untuk proses belajar-mengajar yang lebih baik kedepannya.
Yang terpenting dari refleksi adalah guru mampu menentukan mengapa pelajaran tidak
memuaskan (aktivitas atau materi pelajaran tidak tepat, langkah-langkah yang lemah, atau
pengelompokan siswa yang tidak tepat) sehingga dapat diperbaiki di waktu mendatang.
Seorang guru yang telah melakukan refleksi diri, jika ditanya apa yang akan dilakukan jika
harus mengajarkan ulang materi yang sama kepada siswa yang sama di waktu mendatang,
maka guru itu dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dilakukan.
Gambaran yang diberikan guru tersebut, apabila dibandingkan dengan skenario pembelajaran
sebelumnya, pasti ada perubahan yang mengarah pada perbaikan. Hasil alami dari refleksi
atas praktik pembelajaran adalah guru dapat merasakan di area mana dari pembelajaran yang
paling penting untuk diperkuat. Pada intinya refleksi pembelajaran dilakukan diakhir
pembelajaran dengan maksut dan tujuan agar dipertemuan selanjutnya tau dipembelajaran
selanjutnya dapat berjalan lebih efektif
Tegar Termin 1, Bagaimana cara kita membuat pola arefleksi pembelajaran agar bisa tetap
efektif
1. Adanya sumber belajar yang beraneka ragam. Dalam melaksanakan kegiatannya yang
beraneka ragam itu, tampaklah antusiasme dan rasa senang siswa.
2. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan belajar melalui berbuat.
3. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
4. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan pojok baca.
5. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
6. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolahnya.
7. Pada akhir proses pembelajaran, semua siswa melakukan kegiatan dengan apa yang
disebut sebagai refleksi, yakni menyampaikan (kebanyakan secara tertulis) kesan dan
harapan mereka terhadap proses pembelajaran yang baru saja diikutinya