Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ACHMAD ALFANUL HAKIM ROCHIMUL HIDAYAH

NIM : 858171466
TUGAS TUTORIAL 2 : Strategi Pembelajaran

1. Buatlah rancangan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dalam
pembelajaran?

Rancangan Pembelajaran
Sekolah : SDN Kauman II Baureno
Kelas /Semester : I (Satu) / 1
Tema : 3 (Kegiatanku)
Subtema : 2 (Kegiatan Siang Hari)
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (1 kali pertemuan)

Pendahuluan (15 Menit)


1. Guru memberi salam, menyapa siswa, menanyakan kabar dan kondisi kesehatan
mereka, serta mengondisikan kelas agar siap untuk belajar.
2. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa. Guru menekankan pentingnya
berdoa (agar apa yang akan dikerjakan dan ilmu yang didapat akan bermanfaat).
3. Sebagai pembuka pelajaran, siswa dapat diajak melakukan kegiatan “ice
breaking” untuk menghidupkan suasana kelas agar semangat, misalnya dengan
bernyanyi dan meneriakkan yel-yel penyemangat.
4. Guru mengarahkan siswa agar mengetahui tujuan pembelajaran yang akan
dicapai termasuk sikap yang akan dinilai selama proses pembelajaran.

Kegiatan Inti (145 Menit)


1. Siswa menyimak teks percakapan yang dibacakan oleh guru.
2. Setelah dibacakan teks percakapan siswa mencermati ungkapan perintah yang
ada pada percakapan.
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang ciri-ciri ungkapan perintah serta
fungsinya dalam komunikasi sehari-hari.
4. Lalu beberapa siswa memberi contoh ungkapan peritah yang biasa disampaikan
baik di rumah maupun di sekolah.
5. Setelah siswa memahami ungkapan perintah, siswa menyusun percakapan yang
berisi ungkapan perintah. Siswa diberi waktu untuk berlatih.
6. Kemudian siswa memeragakan percakapan yang sudah dibuatnya di depan kelas.
7. Siswa lain menyimak temannya yang sedang membacakan percakapan.
8. Kemudian siswa duduk melingkar lalu mendiskusikan tentang kebiasaan yang
merupakan perbuatan yang sesuai dengan aturan di rumah. Guru melakukan
tanya jawab tentang kebiasaan siswa pada siang hari di rumah.
9. Setelah itu secara berpasangan siswa saling menceritakan kegiatan-kegiatan
yang baik di siang hari di rumah. Setelah itu masing-masing bertukar pasangan.
Siswa diminta menceritakan kegiatan teman diskusinya tadi kepada teman
pasangan yang baru.
10. Kemudian siswa mengerjakan lembar kerja.
11. Setelah diskusi siswa membentuk kelompok.
12. Siswa mengadakan permainan adu cepat menentukan bilangan berdasarkan
angka nilai tempat yang guru sebutkan. Misalnya guru menyebutkan nilai tempat
bilangan sebagai berikut: 1 puluhan dan 5 satuan. Lalu perwakilan kelompok
memilih kartu bilangan yang tepat dan menyodorkannya ke guru.
13. Setelah siswa mengerti, guru meminta siswa menyelesaikan soal latihan yang ada
di buku teks.

Penutup (15 menit)


1. Siswa menyimak ulasan guru tentang kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta
siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja dilakukan dengan
menjawab pertanyaan:
- Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan hari ini?
- Kegiatan apa yang paling kamu sukai? Mengapa?
- Kegiatan mana yang paling mudah/sulit? Mengapa?
- Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah
belajar?
- Apakah kamu merasa telah berhasil menunjukkan sikap yang tadi pagi ingin
kamu tunjukkan?
2. Siswa menyimak penguatan dan kesimpulan pembelajaran hari ini yang
disampaikan guru.
3. Siswa bersama guru merayakan keberhasilan pembelajaran dengan
mengumandangkan yel-yel penyemangat.
4. Sebagai penutup guru mengajak siswa untuk bersyukur atas ilmu dan semua
kegembiraan yang telah mereka rasakan di hari ini dengan berdoa bersama. Guru
juga mengingatkan tentang sikap berdoa yang baik.
5. Selesai berdoa, siswa memberi salam pada guru. Guru mengingatkan siswa untuk
memberi salam pada orang tua

2. Jelaskan masing-masing prinsip pembelajaran !


1) Motivasi
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang
sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang
hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul
dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi intrinsik atau motivasi internal.
Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar, karena siswa ingin menguasai
kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Motivasi intrinsik disebut
pula motivasi murni, karena muncul dari dirinya sendiri. Oleh karena itu sedapat mungkin
guru harus berusaha memunculkan motivasi intrinsik di kalangan para siswa pada saat
mereka belajar; umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran
dengan kepentingan atau kebutuhan siswa. Sedangkan motivasi yang datang dari luar
diri si pembelajar disebut sebagai motivasi ekstrinsik. Memunculkan motivasi ekstrinsik
dapat dilakukan antara lain dengan cara: memberi pujian, hadiah, menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan, atau memberi nasihat.

2) Perhatian
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (fikiran dan perasaan) terhadap suatu objek.
Makin terpusat perhatian pada pelajaran maka proses dan hasil belajar akan makin baik.
Oleh karena itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada
pelajaran. Perhatian erat sekali kaitannya dengan motivasi. Memunculkan perhatian
seseorang pada suatu objek dapat diakibatkan oleh dua hal. Pertama, orang itu merasa
bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya; umpamanya dengan
kebutuhan, cita-cita, pengalaman, bakat, dan minat. Kedua, objek itu sendiri dipandang
memiliki sesuatu yang lain dari yang lain, atau yang lain dari yang sudah biasa, lain dari
yang pada umumnya muncul.
Dalam kaitannya dengan keberhasilan pembelajaran, berikut ini beberapa kesimpulan
tentang perhatian: 1) Siswa yang belajar dengan penuh perhatian pada pelajaran yang
sedang dipelajari, maka proses dan hasilnya akan lebih baik, 2) Upaya guru
menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain: a) Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman,
kebutuhan, cita-cita, bakat, atau minat siswa, dan b) Menciptakan situasi pembelajaran
yang menyenangkan (fun learning) misalnya dengan penggunaan metode mengajar
yang bervariasi, penggunaan multimedia, atau menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar.

3) Aktivitas
Belajar adalah suatu aktivitas, yang terdiri dari aktivitas mental dan emosional.
Bagaimana seorang guru dapat mengaktifkan siswa belajar sangat tergantung pada
kepiawaian guru itu sendiri dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran. Guru
dituntut memiliki kemampuan untuk membelajarkan siswa secara aktif baik fisik,
mental/intelektual, dan emosional. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus
berupaya mengoptimalkan aktivitas siswa dalam belajar. Kegiatan mendengarkan
penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. Namun demikian, guru
harus merancang kegiatan-kegiatan belajar seperti apa yang akan dilakukan oleh siswa,
agar kadar aktivitas belajar mereka relatif tinggi.

4) Umpan Balik
Dalam suatu proses pembelajaran, seorang siswa perlu mengetahui apakah tugas-tugas
yang ia lakukan sudah benar atau belum. Bila ternyata masih salah, pada bagian mana
ia masih salah dan mengapa bisa terjadi salah, serta bagaimana seharusnya ia
melakukan kegiatan belajar tersebut dengan benar. Untuk itu siswa perlu sekali
memperoleh umpan balik dengan segera, supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan
yang dapat menimbulkan kegagalan belajar. Umpan balik dapat diberikan tidak hanya
pada saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga terhadap tugas sekolah yang
dikerjakan siswa di rumah. Umpan balik dari guru sebaiknya mampu menyadarkan siswa
terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran
tersebut.

5) Perbedaan Individual
Belajar dalam arti proses mental dan emosional terjadi secara individual, dalam arti siswa
yang belajar adalah seorang pribadi tersendiri, yang memiliki perbedaan dari siswa lain.
Perbedaan itu mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat, kebiasaan belajar,
kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Guru yang memperlakukan mereka dengan
sama, pada prinsipnya bertentangan dengan hakikat manusia sebagai individu, yang
memiliki karakteristik khas. Guru yang bijaksana akan menghargai dan memperlakukan
siswa sesuai dengan karakteristik mereka masing-masing. Suatu tindakan guru yang
dipandang tepat terhadap seorang siswa, belum tentu tepat untuk siswa yang lain.
Meskipun, tetap ada perlakuan tertentu yang memang harus sama terhadap semua.
Perlakuan guru terhadap siswa yang mampu belajar dengan cepat harus berbeda
dengan perlakuan terhadap siswa yang lamban. Siswa yang lamban perlu banyak
dibantu.Sedangkan siswa yang cepat dapat diberi kesempatan lebih dulu maju atau
melakukan pengayaan. Demikian juga halnya dalam menggunakan metode mengajar.
Guru perlu menggunakan metode mengajar yang bervariasi, sebab mungkin siswa yang
diajar memiliki tipe belajar yang berbeda. Siswa yang memiliki tipe belajar auditif akan
lebih mudah belajar melalui pendengaran, siswa yang memiliki tipe belajar visual akan
lebih mudah belajar melalui penglihatan, sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar
motorik akan lebih mudah belajar melalui perbuatan. Berkaitan dengan ini catatan pribadi
setiap siswa sangat diperlukan.

3. Jelaskan hakikat dan faktor dalam pemilihan metode pembelajaran !

ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses mengajar ini,prinsip
tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan
siswa,diantaranya sebagai berikut:

1.Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tau siswa
lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curiosity)

2.Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk


berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.

3.Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.

4.Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk slalu ingin menguji kebenaran
sesuatu.
5.Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
(inkuiri)terhadap suatu topik

6.Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak

7.Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri


(independen study)

8.Metode mengajar harus memungkinkan untuk beljar bekerja sama (cooperative


learning)

9.Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih memotivasi dalam


belajarnya.

prinsip-prinsip tersebut dalam prosesnya merupakan esensi dan berkarakteristik dari


masing-masing metode mengajar.penggunaan metode belajar dalam pembelajarannya
ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

• sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk
kompetensi siswa,setiap pebelajaran memiliki tujuan sehingga dalam proses
pembelajarannya harus ada suatu cara maupun teknik yang memungkinkan dapat
mencapai tujuan tarsebut secara efektif.
• sebagai gambaran aktifitan yang harus di tempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajan. tahap-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasarnya
adalah prosedur dari masing-masing metode yang digunakan dalam pembelajaran
tersebut.
• sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
• sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran, aik dalam kegiatan pembelajaran individu atau kelompok.

Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Metode


Mengajar. penentuan tau pemilihan dalam metode mengajar dalam pembelajaran
harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran.

faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1). tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang harus
dapat diketahui,disikapi atau dilakukan oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran uraian tentang taxanomy bloom :
a.kognitif

• pengetahuan,lebih menitik beratkan pada kemampuan mengetahui atau untuk


mengingat sesuatu
• pemahaman,lebih menekankan pada kemampuanmenerjemahkan,memahami
sesuatu dan seterusnya.
• enerapan,lebih
menekankan pada kemampuan membuat,menggerjakan atau
menggunakan teori atau rumus
• analisis,
lebih menekankan pada kemampuan
mengkaji,menguraikan,membedakan,mengidentifikasi.
• sintesis,lebih
menekankan pada kemampuan menggabunkan
kelompk,menggelompokkan,menyusunmembuat rencana program dan
seterusnya.
b. efektif

• penerimaan,lebih menekankan pada kemampuan peka tau kemampuan


menerima
• partisipas,lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan dan kerelaan
hati
• penilaian
dan penetuan sikap,lebih menekankan pada penetuan
sikap,organisasi,kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup
c. psikomotor

• persepsi,lebih
menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap sesuatu
atau peka terhadap suatu hal
• kesiapan,kemampuan bersiap,kemampuan bersiap diri secara fisik
• gerakan terbimbing,kemapuan dalam meniru pekerjaan lain atau meniru contoh
• gerakan terbiasa,keterampilan yang berpegang pada pola
• gerakan kompleks,keterampilan yang lincah,cepat dan lancar.
2).karakteristik bahan pembelajaran atau materi pembelajaran salah satu yang harus
dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah karakteristik bahan pelajaran.
3) Waktu yang digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia
dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif banyak
menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri. Penggunaan
metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif
singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dengan
pembentukan kemampuan siswa.
4) Faktor Siswa
Faktor siswa merupakan saah satu faktor yang harus dipertimbangkan karena berkaitan
dengan aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan
kemampuan siswa. Guru harus bisa mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa
dan harus mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar .
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Agar memeperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus
dirancang secara sitematis dan sistemik. Prinsip-prinsip dasar yang dijadikan landasan
dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas, media, dan sumber
belajar. Dalam hal ini perlu diupayakan, apabila sekolah tidak memiliki fasilitas dan alat
belajar yang lengkap, sedangkan guru dan siswa akan menggunakan alat atau fasilitas
maka guru harus mempersiapkan terlebih dahulu.

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode mengajar ?

Metode ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak
senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung
dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan
penggunaannya. Menurut Ibrahim, (2003: 106)
metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah
secara lisan
Metode ini seringkali digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila
menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa
metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya
metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini,
karena jika disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa
akan bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa
tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.

Metode diskusi
Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama
yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Dengan demikian, Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar
menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang
sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh
karena itu diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut orang beradu
argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya
sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh
kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.

Metode Simulasi
Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat
seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan
demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan
sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran
mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang
sebenarnya.

Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab
membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta
yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang cukup efektif
sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu
proses atau peristiwa tertentu.

Metode Eksperimen
Metode Eksperimen, metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan
satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya
dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari (Djamarah, 2002: 95).

Metode Karyawisata
Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas. Jadi
karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan
waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh
disebut study tour.
Melalui metode ini siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar
sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal
yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah kegiatan siswa
diminta membuat laporan.

Metode Pemecahan Masalah


Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam
kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik
itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan
sendiri atau secara bersama-sama.
Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha – usaha
untuk menyelesaikannya sampai menemukan penyelesaiannya. menurut Syaiful Bahri
Djamara (2006 : 103) bahwa:
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada
menarik kesimpulan

5. Berikan contoh kongkrit dalam prosedur metode pemecahan masalah !

Contohnya, sebelum memulai pelajaran, kita bisa memberikan pertanyaan yang


merangsang pemikiran siswa. Misalnya, masalah banjir yang terjadi di beberapa daerah
di Indonesia. Selain menemukan solusi alternatif dari masalah ini, kita juga bisa
mengajarkan siklus air, proses terjadinya hujan, pentingnya mendaur ulang sampah, dan
menjaga lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai