Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Yunita Ningsi


Nim : 859777043
Program Studi : Pgsd Bi
Kode Mata Kuliah : Pdgk 4105
Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Di Sd

1. Menurut pemahaman saya dalam konsep belajar yang dibagi menjadi 3 (tga) atribut pokok
dalam proses, perubahan perilaku dan pemahaman adalah
a. Proses
Belajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau biasa disebut juga sebagai
proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya
aktif. Aktivitas ini tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi akan terasa oleh yang
bersangkutan. Seorang guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa,
tetapi akan dapat mengamati manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya
aktivitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut. Manifestasi tersebut dapat
diamati jika ada aktivitas semisal: siswa bertanya, siswa menjawab pertanyaan, siswa
menanggapi, siswa melakukan diskusi, siswa menjawab soal, siswa mengamati sesuatu,
siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman, dan sebagainya.
Sebab, kegiatan-kegiatan seperti ini hanya akan muncul jika adanya aktivitas mental
(pikiran dan perasaan) dengan kadar yang tinggi.
b. Perubahan perilaku
Perubahan perilaku atau tingkah laku adalah hasil belajar. Seseorang yang belajar akan
berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan
motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Perubahan perilaku sebagai hasil belajar
ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana
proses mental dan emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar
dikelompokkan ke dalam tiga ranah (kawasan), yaitu: pengetahuan (kognitif),
keterampilan motorik (psikomotorik), dan penguasaan nilai-nilai atau sikap (afektif).
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar pada aspek afektif tidak dapat diamati
dengan cepat, dan paling membutuhkan waktu yang relatif lama dibandingkan yang
lainnya. Misalnya seorang anak yang oleh kedua orang tuanya dibiasakan untuk berlaku
santun, bersikap jujur, dan memiliki tanggung jawab; akan memakan waktu yang relatif
lama untuk dapat diamati hasilnya, namun perubahan tersebut akan relatif permanen.

Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan adanya perubahan kemampuan
berpikir. Untuk itu seorang guru harus mampu mengembangkan proses pembelajaran
yang melatih kemampuan berpikir kritis, misalnya dengan mengasah kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah melalui model pembelajaran problem solving. Oleh karena
perubahan perilaku siswa dalam proses pembelajaran merupakan satu tujuan yang harus
dicapai, maka perubahan perilaku harus dirumuskan lebih dulu dalam suatu rumusan
tujuan pembelajaran, sehingga dalam suatu proses pembelajaran akan lebih terukur
pencapaian perubahan perilaku yang diharapkan.
c. Pengalaman
Belajar adalah mengalami dalam arti belajar terjadi didalam interaksi antara indiviu
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan
fisik misalnya buku, alat peraga, lingkungan sekitar. Lingkungan sosial misalnya guru,
siswa pustawan dan kepala sekolah.
2. a. Pendekatan Pembelajaran adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek
kajian.
Contoh guru hendaknya merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan
hubungan antarkompnem pembelajaran untuk mencapaitujuan pembelajaran.
b. Strategi Pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar
peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai.
Contoh membaca dan memahami apa yang dibaca, berlatih mengerjakan soal-soal, serta
rajin bertanya kepada guru tentang apa yang tidak dimengerti.

c. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Contoh Metode pengajaran dengan berceramah atau menyampaikan informasi secara


lisan kepada siswa merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis karena tidak
membutuhkan banyak alat bantu.

d. Teknik pembelajaran adalah sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam


mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Contoh teknik umpan balik dan teknik mengaktifkan kembali siswa.
3. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik.
Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses
pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan
membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat
membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap
perkembangannya peserta didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistik).Pembelajaran tematik memiliki ciri khas, antara lain:Pengalaman dan kegiatan
belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah
dasar;Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari
minat dan kebutuhan peserta didik;Kegiatan belajar dipilih yang bermakna dan berkesan
bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;Memberi penekanan pada
keterampilan berpikir peserta didik;Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis
sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya;
danMengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.Tujuan dari pembelajaran tematik
adalah:Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi.Memudahkan
peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna.Memudahkan peserta didik
untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik
dan meningkat.Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari semua mata
pelajaran kecuali agama. Mata pelajaran yang dimaksud adalah: Bahasa Indonesia, PPKn,
Matematika, IPA, IPS, Penjasorkes dan Seni Budaya dan Prakarya.Model-model
Keterpaduan Pembelajaran tematik dapat dilaksanakan dengan menggunakan model
pembelajaran. Forgaty (1991, 61) menyebut sepuluh model, yaitu fragmented, connected,
nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Pada
tahun 1997, Tim Pengembang D-II PGSD memilih tiga model untuk dikembangkan yaitu
Model Jaring laba-laba (Spider Webbed) – selanjutnya disebut Jaring, Model Terhubung
(connected), dan Model Terpadu (integrated). Model Jaring Laba-laba (Spider Webbed) ini
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema. Setelah tema disepakati, jika dirasa
perlu, maka dikembangkan menjadi subtema dengan tetap memperlihatkan keterkaitan antar
mata pelajaran lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang
mendukung.

4. Kegiatan Pra Pembelajaran dan Kegiatan Awal Pembelajaran


a. Kegiatan Pra Pembelajaran

Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap pra pembelajaran IPS sebagai berikut:

1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik yaitu kondisi belajar dapat
dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus memperliahatkan sikap yang
menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku, bahkan takut mengikuti
pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal
pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh
percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat aktivitasnya.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa yaitu kegiatan yang dilakukkan guru pada jam pertama
pembelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk meghemat waktu dalam
mengecek kehadiran siswa, dengan mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah
memberikan motivasi terhadap siswa, disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu
membantu mengembangkan kesiapan belajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam
belajar.
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis yaitu menciptakan suasana belajar yang
demokratis daapat dikondisikan melaului pendekatan proses belajar Cara Belajar Siswa
Aktif. Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing
siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani mengeluarkan ide.

b. Kegiatan Awal Pembelajaran

1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa, membangkitakan motivasi dan perhatian


siswa merupakan kegitanan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan
pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran siswa perlu difokuskan
perhatiannya pada materi yang akan dibahas.
2. Memberi acuan , memberi acuan dapat diartikan sebagai upaya guru dalam
menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal yang akan
dipelajari dan kegitan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan
guru dalam memberikan acuan sebagi berikut: memberitahukan kemampuan yang
diharapkan atau materi yang akan dipelajari.
3. Membuat kaitan, kegiatan pembelajaran kaitan pada awaln pembelajaran biasanya dikenal
dengan melakukan apersepsi. Cara guru dalam membuat kaitan: mengajukan pertanyaan
tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, menunjukkan manfaat materi
yang dipelajari, meminta siswa menggemukakan pengalaman yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas.
4. Melaksanakan Tes Awal

Hal yang harus dilkukan guru dalam melaksanakan kegitan awal pembelajaran sebagai berikut:

1. Memahami kemampuan siswa.


2. Dapat membangkitkan perhatian siswa sehinnga perhatian siswaterpusat pada pelajaran
yang akan diikutinya.
3. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
4. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya
suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
5. Memberikan penguatan pada siswa.
6. Menanamkan sikap disiplin pada siswa.

Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman


ataukesimpulan pelajaran.
2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas , baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai