Anda di halaman 1dari 34

IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU DI DESA MATABAHO KECAMATAN WAWONII

BARAT KABUPATEN
KONAWE KEPULAUAN

OLEH
MARWIA
NIM : A1J117067

HASIL PENELTIAN

PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Dra. Asmawati Munir, M.Si Dra. Suriana Gende Ede, M.Si
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Jenis tumbuhan paku ( Pteridophyta ) apa sajakah yang
terdapat di Desa Matabaho Kecamatan Wawonii Barat
Kabupaten Konawe Kepulauan ?

Tujuan Peneleitian
Untuk mengetahui jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) yang
terdapat di Desa Matabaho Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten
Konawe Kepulauan.
MANFAAT PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk mengetahui jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) yang terdapat di Desa Matabaho
Kecamatan Wawonii Barat
Kabupaten Konawe Kepulauan.
2. Melatih diri penulis dalam mengembangkan ide-ide yang dituangkan dalam bentuk karya
ilmiah
3. Sebagai rujukan terhadap pengembangan dan pelestarian tumbuhan yang bermuatan etnobotani
khususnya pada tumbuhan tingkat rendah
Indonesia merupakan wilayah geografis yang Tumbuhan paku (Pteridhopyta) merupakan
startegis dengan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan yang mempunyai kormus, artinya
yang tinggi karena terletak di wiliayah equator tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam
yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun.
tropik. Indonesia memiliki banyak kawasan hutan Tumbuhan paku memiliki peranan penting dalam
yang dilindungi dan dipelihara kelestariannya. ekosistem hutan sebagai plasma nutfah. Selain
Hutan juga berperan sebagai plasma nutfah karena itu juga tumbuhan paku berpotensi sebagai
memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan yang sumber makanan, dan obat-obatan (Suraida,
penyusunnya mulai dari tumbuhan tingkat rendah 2013). Tumbuhan paku dapat hidup dihabitat
sampai tumbuhan tingkat tinggi. Menurut Yaney yang lembab (higrofit), berbagai tempat di air
(1990) bahwa salah satu ciri kawasan hutan adalah (hidrofit), dan menempel (efipit) pada
kaya akan berbagai jenis tumbuhan. permukaan batu, tanah, dan pohon.(Ulfa 2017).

Sulawesi Tenggara termasuk dalam wilayah


Indonesia yang memiliki banyak kawasan hutan. Tjitrosoepomo (2009) mengungkapkan bahwa

LATAR Salah satu kawasan hutan tersebut adalah kawasan


hutan Wawonii yang terdapat di Desa Matabaho
divisi Pteridophyta dapat di kelompokkan
menjadi empat kelas yaitu Psylopitinae (paku

BELAKANG Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe


Kepulauan. Secara administratif Konawe
purba), Lycopodinae (paku rambut atau paku
kawat), Eqisetinae ( paku ekor kuda ), dan
Kepulauan (Wawonii) merupakan salah satu pulau Filicinae ( paku sejati ). Secara tidak langsung
kecil yang terletak di Laut Banda dan dipisahkan tumbuhan paku dapat memberikan manfaat
dengan Pulau Sulawesi oleh selat Sulawesi dan dalam memelihara ekosistem hutan dalam hal
memiliki luas 867,58 Km². Pulau ini masuk pengamanan tanah terhadap erosi serta berperan
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan terbagi dalam proses pelapukan di dalam tanah.
menjadi 7 kecamatan.Di Desa Matabaho Tumbuhan paku dapat tersebar dengan mudah,
Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe sehingga membentuk keanekaragaman yang
Kepulauan memiliki kawasan hutan yang dijaga dapat di identifikasi berdasarakan morfologi dan
kelestariannya oleh masyarakat setempat. anatominya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1989:219).
Paku (Pteridhopyta)

Ekologi Tumbuhan Paku (Wiesner, 1907; Went 1940 dalam


(Pteridhopyta) Hasairin dan Kaban, 1997).

Taksonomi tumbuhan Paku Stern (1992), dan Tjitrosoepomo (2009).


(Pteridhpyta)

KAJIAN Daur Hidup Tumbuhan Paku (Wulandari, 2015), Campbel dan Reece

TEORI (Pteridhopyta) (2008).

Manfaat Tumbuhan Paku (Sastrapradja, 1989:11).


(Pteridhopyta)

Faktor Lingkungan Yang


(Thomas dan Garber, 1999), (Hoshizaki
Mempengaruhi Penyebaran
dan Mohan, 2001).,
Tumbuhan Paku
Bagan Kerangka Pikir

KAWASAN HUTAN DESA MATABAHO

Beragam Jenis Tumbuh-Tumbuhan

Lumut Herba Liana Tumbuhan Paku

Paku Efipit Paku Tersetial

Gambar Desain Kerangka Berpikir Beranekaragam

Keterangan : : Yang di teliti


Identifikasi
: Yang tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat B. Definisi Operasional
Penelitian ini akan 1. Definisi Operasional
dilaksanakan bulan Juli sampai 2. Metode dan Sketsa Penelitian
November 2022 di Kawasan
Hutan Desa Matabaho
Kecamatan Wawonii Barat
Kabupaten Konawe Kepulauan.

C. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini
adalah semua jenis tumbuhan
paku (Pteridhopyta) yang
terdapat dikawasan hutan Desa
Matabaho Kecamatan wawonii
Barat Kabupaten Konawe
Kepulauan.
E. Instrument Penelitian dan Prosedur F.Teknik Anilsa Data
Pengumpulan Data Hasil penelitian dianalisa secara
1. Instrument penelitian, terdiri atas Alat dan Bahan deskriptif dan ditampilkan
yang digunakan dalam bentuk tabel dan foto.
2. Prosedur pengumpulan data

G.Penarikan Kesempulan
(Verifikasi)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini di laksanakan pada maret sampai juni


2016 di SMK Negeri 1 Kendari kecamatan kadia kabupaten
kendari.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif,
sebab penelitian bertujuan menggambarkan tentang
Manjemen Layanan Bimbingan dan Konseling dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Kendari.
Menurut Strauss (1990) yang dikutf oleh Rulam Ahmadi
(2005:2) penelitian kalitatif adalah suatu jenis penelitian yang
menghasilkan temuan-temuan yang tidak diperoleh oleh alat-
alat prosedur statistic atau alat-alat kuantifikasi lainya.
C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yaitu 1


orang koordinator BK, 3 orang guru BK SMK Negeri 1
Kendari, 4 orang siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Rulan Ahmadi (2005:2) terdapat tiga teknik


pengumpulan data dalam penelitian kualitaif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini
adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
2. Dokumentasi
3. Observasi
E. Teknik Analisa Data

Sebelum melakukan analisis data maka langkah


pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data
terlebih dahulu yang diperoleh dari berbagai sumber. Data
yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan
penelitian kualitatif serta analisis domain untuk memperoleh
gambaran umum dan menyeluruh pada objek dengan
menerangkan teknik analisis selama dilapangan, dan
dilakukan secarai interaktif melalui proses data reduksi, data
display, dan verification (Miles and Hubermen 1984) dikutif
Sugiyono 2008:337)
F. Analisis Rangkuman

Data yang didapat di lapangan langsung diketik atau


ditulis dengan rapi, serta sistematis setiap selesai
mengumpulkan data .Data-data yang terkumpul semakin
bertambah biasanya mencapai ratusan bahkan ribaun
lembar.Oleh sebab itu laporan itu harus dianalisis sejak
dimulainya penelitian. Laporan-laporan itu perlu dirangkum,
yaitu dengan memilih hal pokok yang sesuai denagn fokus
penelitian kita. Kemudian dicari temannya. Data-data yang
telah dirangkum memberikan gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan dan mempermudah penelitian
untuk mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan.Rangkuman
dapat pula membantu dalam memberikan kode-kode pada
aspek tertentu
G. Penyajian Data

Data yang semakin bertumpuk-tumpuk itu kadang


dapat memberikan gambaran secara menyeluruh. Oleh
sebab itu diperlukan penyajian data.Penyajian data adalah
menyajikan data dalam bentuk matrik,network,chart,atau
grafik, dan sebagainya.Dengan demikian, penelitian dapat
menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data.
H. Penarikan Kesimpulan (vertivikasi)

Sejak semula peneliti berusaha mencari makna dari


data yang diperolehnya.Untuk maksud itu,ia berusaha
mencari pola, model,tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering muncul,hipotesis, dan sebagainya.Jadi dari data
yang didapatnya itu ia mencoba mengambil kesimpulan.
Mula-mula kesimpulan itu kabur, tetapi lama-kelamaan
semakin jelas karena data yang diperoleh semakin banyak
dan mendukung. Vertivikasi dapat dilakukan dengan singkat
yaitu dengan cara mengumpulkan data baru.Laporan
penelitian kulitatif dikatakan ilmiah jika syaratnya validitas,
rehabilitas, relabilitas, dan objektivitasnya sudah
terpenuhi.Oleh sebab itu, selama proses analisis hal-hal
tersebut selalu mendapat perhatian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Tahap perencanaan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
Di SMKN 1 Kendari

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru


bimbingan dan konseling di SMKN 1 Kendari, maka diperoleh
informasi yang releven mengenai pelaksanaan bimbingan dan
konseling dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMKN
1 Kendari. Untuk lebih jelasnya mengenai program
pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat disajikan pada
kutipan hasil wawancara terhadap ibu Dra.Hj.Sutrismi selaku
koordinator guru bimbingan dan konseling pada SMK Negeri 1
Kendari.
b. Tahap Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling

Tahap selanjutnya yang harus dilaksanakan dalam


pengorganisasian layanan bimbingan konseling disekolah
SMKN 1 kendari yang menjadi pertanyaan pertama kami
kepada ibu koordinator adalah “Bagiamana pengorganisasian
layanan BK disekolah ini ?”.

c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Dalam tahap pelaksanaan bimbingan konseling yang menjadi


pertanyaan pertama kami kepada koordinator adalah
“Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan konseling di
SMKN 1 Kendari?”
d. Tahap Penilaian/Mengevaluasi kegiatan bimbingan
Konseling

Untuk memahami sejauh mana penilaian atau mengevaluasi


kegiatan bimbingan dan konseling di SMKN 1 Kendari, terkait
dengan penelitian ini peneliti melanjutkan pertanyaan yang
berhubungan dengan penialain,adapun pertanyaan
selanjutnya, ”Bagaiamana penilaian proses dan hasil kegiatan
layanan bimbingan konseling?”

e. Tahap motivasi siswa dalam layanan bimbingan konseling


di SMKN 1 Kendari
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik
instrinsik maupun ekstrinsik sangat di perlukan serta dapat
mengetahui kompetensi setiap siswa.
f,. Tahap Sarana dan Prasarana Bimbingan Konseling di SMKN
1 Kendari
Tahap selanjutnya penggunaan sarana dan prasarana yang
digunakan di SMKN 1 Kendari, Berikut ini hasil wawancara
dengan ibu koordinator BK mengenai penyediaan sarana dan
prsarana di sekolah “Apa saja sarana dan prasarana yang
disediakan untuk mendukung dalam melaksanakan Bimbingan
konseling di SMKN 1 Kendari?”

g. Tahap masalah yang sering muncul atau di alami siswa yang


dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
Setelah penyediaan sarana dan prasarana dalam mendukung
bimbingan konseling, tugas guru bimbingan konseling bukan
sampai di sini. Dalam pelayanan bimbingan konseling ada
berbagai masalah yang sering muncul di kalangan siswa yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
B. Pembahasan

Perencanaan Bimbingan dan Konseling di SMKN 1 Kendari


dalam meningkatkan program,tahapan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian dan
pengadministrasian dalam melayani dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa relatif cukup baik. Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling tersebut tidak telepas dari kebutuhan.
Pengembangan potensi siswa dalam belajar,karena proses
belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja
diciptakan untuk kepentingan siswa.Pelaksanaan bimbingan
konseling untuk siswa berawal dari beberapa tahapan yang
tersusun berdasarkan kebutuhan, lengkap dan menyeluruh,
sistematik, terbuka dan luwes, memungkinkan bekerja sama
dan memungkinkan diselenggarakannya penilaian terhadap
siswa yang bermasalah dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Pelaksanaan bimbingan konseling yang baik dan benar
serta terinci dalam program tahunan, program
semesteran, program mingguan, program harian memang
merupakan faktor terpenting karena keterpaduan dalam
melaksaanakan sebuah kegiatan harus didasari dengan
komitmen yang tinggi, konsistensi serta rasa tanggung
jawab secara profesional. Apalah artinya jika anak didik
pergi ke sekolah tanpa adanya tujuan dan hanya membuat
keonaran dan masalah bagi siswa lain untuk belajar.
Pelaksanaan bimbingan konseling tidak terlepas dari
komponem didalam sekolah atau diluar
sekolah,komponem-komponem diluar sekolah yaitu
personil yang melakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling
demikian juga didalam sekolah seperti kepala sekolah,
guru mata pelajaran, para wali kelas,siswa dan staf tata
usaha.pengawas sekolah bimbingan konseling bidang
bimbingan konseling demi tercapainya tujuan dan hasil
pendidikan yang berprestasi dan bermanfaat bagi bangsa
dan negara.
Pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah dapat di uraikan
dalam beberapa indikator yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Konseling


b. Pengorganisaian Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa.
c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Konseling
d. Tahap penilaian mengevaluasi kegiatan bimbingan konseling
e. Tahap Pemberian Motivasi Belajar Bimbingan Konseling
f. Sarana dan Prasarana Bimbingan Konseling
g. Masalah Yang Sering Muncul Atau Dialami Siswa Yang
Dapat mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, bahwa
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Kendari
mulai dilaksanakan dengan baik hal ini di tujukan dengan
dilakukannya beberapa cara dalam bertindak yaitu dengan
melakukan :
1. Perencanaan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling meliputi :
pengumpulan data siswa, sahabat dekatnya, keadaan
keluarganya, keadaan tempat tinggalnya, dan kebiasaan yang
dilakukannya sehari-hari diluar jam sekolah;
2. Tahap Pelaksanaan bimbingan dan konseling meliputi tahap
program perencanaan, tahap inti
pelaksanaan/pengorganisasian, tahap evaluasi, tindak tindak
lanjut;
3. Pemberian layanan responsif, individual, dan
dukungan sistem meliputi tindakan pencegahan yang
dianggap perlu mengubah tingkah laku siswa dengan
memberi bimbingan yang sesuai bentuk permasalahan
siswa;
4. pemberian motivasi yang meliputi memberi angka,
hadiah, saingan, ego, memberi ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, dan
minat;
5. penilaian yang meliputi bimbingan kelompok, sosial,
karir dan jangka panjang.
B. SARAN

1. Kepada guru Bimbingan Koseling SMK Negeri 1 Kendari


Kiranya agar dapat terus meningkatkan peran dan
fungsinya pengembang amanah dalam memperbaiki diri
siswa Khususnya di SMK Negeri 1 kendari.
2. Membangun kerja sama yang baik dengan siswa supaya
kegiatan dapat memberikan layanan dasar ,layanan
responsif, individual dan bekerja sama dengan komponem
sekolah sehingga semua masalah dapat di atasi dengan
baik.
3. Pihak kepala sekolah seyoganya memahami fungsi dan
tugas guru bimbingan konseling, dengan memberikan
fasilitas yang cukup dalam bimbingan dan konseling.
4. Guru-Guru mata pelajaran dibutuhkan kerja samanya yang baik
dalam meningkatkan kemampuan pesera didik dengan bentuk
pelayanan yang optimal.
5. Bagi Guru, hendaknya lebih memahami kondisi siswa yang
mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga guru
harus tepat dalam menentukan metode mengajar apa yang tepat
untuk digunakan mengajar.
6. siswa agar lebih aktif dalam belajar dan meningkatkan sarana dan
prasarana pembelajaran yang mendukung.
7. Bagi peneliti selanjutnya, untuk lebih memantapkan hasil penelitian
ini. Perlu dilakukan penelitian yang sejenis dengan observasi yang
lebih luas dan melibatkan faktor-faktor bimbingan belajar semakin
giat dalam belajar. Bimbingan konseling juga merupakan salah satu
sarana agar siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar, sehingga
siswa akan dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai