Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348503152

Eksplorasi Dan Identifikasi Mikroba Pada Rhizosfer Tanaman Stroberi


(Fragaria x ananassa Dutch.) Di Kawasan Pancasari Bedugul

Article in Metamorfosa Journal of Biological Sciences · September 2020


DOI: 10.24843/metamorfosa.2020.v07.i02.p09

CITATIONS READS

7 2,449

3 authors, including:

Yan Ramona Meitini Proborini


Udayana University Udayana University
76 PUBLICATIONS 124 CITATIONS 32 PUBLICATIONS 39 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Biocontrol agent development View project

Development of probiotic for human use and development biocontrol agent to plant pathogens View project

All content following this page was uploaded by Meitini Proborini on 19 February 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020)
DOI: 10.24843/metamorfosa.2020.v07.i02.p09
https://ojs.unud.ac.id/index.php/metamorfosa/article/view/51837

JURNAL METAMORFOSA
Journal of Biological Sciences
eISSN: 2655-8122
http://ojs.unud.ac.id/index.php/metamorfosa

Eksplorasi Dan Identifikasi Mikroba Yang Diisolasi dari Rhizosfer Tanaman Stroberi (Fragaria
x ananassa Dutch.) Di Kawasan Pancasari Bedugul
Exploration And Identification Of Microbes Isolated from Strawberry (Fragaria x ananassa Dutch.)
Rhizosphere In Pancasari Bedugul, Bali
Gustu Widi Kencana Putra1, Yan Ramona1,2, Meitini Wahyuni Proborini1
1
Program Studi Magister Biologi, FMIPA, Universitas Udayana
2
UPT Laboratorium Terpadu Biosain dan Bioteknologi, Uninersitas Udayana
Email: yan_ramona@unud.ac.id

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba yang terdapat pada
daerah rhizosfer tanaman stroberi (Fragaria x ananassa Dutch.) yang dibudidayakan di kawasan
Pancasari, Bedugul Bali. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif eksploratif yang dilakukan pada bulan
April sampai bulan Juli 2018. Sampel tanah diambil pada bagian rhizosfer tanaman stroberi dan
mikroba yang terdapat didalamnya diisolasi dengan metoda pengenceran dan sebar, dimurnikan dan
diidentifikasi di Laboratorium Mikrobiologi Pangan FTP Universitas Udayana. Karakteristik penting
mikroba yang diamati dibandingkan dengan yang tertera pada buku referensi Bergey’s Manual of
Determine Bacteriology 9th Edition (Holt et al., 1994) untuk isolat bakteri dan buku kunci identifikasi
jamur (Barnett and Hunter, 1972; dan Pitt and Hocking, 2009). Mikroba yang berhasil diisolasi dan
diidentifikasi pada penelitian ini adalah jamur-jamur Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Fusarium
oxysporum, Colletotrichum sp., dan bakteri-bakteri Pseudomonas sp. dan Bacillus sp.
.
Kata Kunci: rhizosfer, stroberi, mikroba.

ABSTRACT
The main objective of this research was to isolate and identify microbes residing in the
rhizosphere zone of strawberry (Fragaria x ananassa Dutch.), cultivated at Pancasari village, Bedugul
Bali. This was an explorative and descriptive research conducted from April to July 2018. Soil samples
were collected from the rhizosphere of strawberry plants and microbes residing in them were isolated by
applying dilution and platting method, purified, and identified at the Food Microbology Laboratory,
Faculty of Agricultural Technology, Udayana University. Important characteristics of the isolated
microbes were compared to those specified in references, such as Bergey’s Manual of Determine
Bacteriology 9th Edition (Holt et al., 1994) for bacterial isolates and Fungal Identification keys (Barnett
and Hunter, 1972; dan Pitt and Hocking, 2009) for fungal isolates. Microbes successfully isolated and
identified in this research included fungi and bacteria belong to Aspergillus flavus, Aspergillus niger,
Fusarium oxysporum, and Colletotrichum sp., Pseudomonas sp., and Bacillus sp.

Keywords: rhizosphere, strawberry, microbes.

PENDAHULUAN menjaga kesuburan tanah dengan cara


Mikroorganisme berperan sebagai melapukkan residu, mengimobilisasi unsur hara
pengurai atau dekomposer yang berguna untuk

62
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

didalam biomassanya, serta menghasilkan yang sangat tinggi, serta memiliki nilai
senyawa organik baru sebagai sumber nutrisi ekonomis (Dwiastuti dkk. 2015). Di Indonesia,
dan energi bagi organisme lainnya (Rao, 1994). stroberi banyak dibudidayakan di daerah
Mikroorganisme yang ada di sekitar rhizosfer Sumatera Utara, Jawa Barat, Malang, Sulawesi
memiliki peranan sangat penting untuk dan Bali (Hanif dan Ashari, 2013). Di Bali,
memelihara kesehatan akar tanaman. Selain itu, tanaman ini paling banyak dibudidayakan di
mikroba-mikroba tersebut juga berperan dalam Desa Pancasari Bedugul Kabupaten Buleleng
pengambilan nutrisi dan unsur hara serta (Yohan dkk., 2015). Desa Pancasari merupakan
melindungi tanaman dari kondisi kondisi salah satu lokasi strategis dalam pembenihan
lingkungan yang ekstrin. dan pengembangan stroberi dilihat dari sektor
Rhizosfer merupakan daerah disekitar produksi, jumlah petani dan kesesuaian
perakaran tanaman yang mendukung lingkunganya (Sari dkk., 2018).
perkembangan dan aktivitas mikroba dalam Fokus pada penelitian ini adalah
mendukung pertumbuhan dan perkembangan mengeksplorasi dan mengidentifikasi mikroba
tanaman. Pada daerah rhizosfer terdapat unsur yang terdapat pada zona rhizosfer tanaman
karbon dan asam amino yang sangat berguna stroberi yang dibudidayakan di kawasan
untuk kelangsungan hidup mikroorganisme Pancasari, Bedugul Bali.
(Sylvia dkk., 2005). Secara ekologi, komponen-
komponen yang ada pada rhizosfer antara lain MATERI DAN METODA
akar tanaman, tanah, mikroorganisme, Tempat dan Waktu Penelitian
nematode, dan protozoa (Amelia dan Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap,
Aditiawati, 2016). Beberapa mikroorganisme yaitu eksplorasi mikroba rhizosfer pada
rhizosfer berperan dalam berbagai aspek seperti tanaman stroberi (yang dilakukan di kawasan
siklus unsur hara dan proses pembentukan Pancasari Bedugul Bali) dan isolasi serta
tanah, pertumbuhan tanaman, aktivitas identifikasi mikroba rhizosfer (yang dilakukan
mikroorganisme lainnya, serta sebagai agen di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas
pengendali hayati (Prayudyaningsih dkk, 2015). Teknologi Pertanian Universitas Udayana) pada
Penelitian terkait eksplorasi mikroba bulan April sampai Juli 2018.
rhizosfer telah banyak dilakukan pada berbagai
jenis tanaman, seperti yang dilaporkan oleh Teknik Pengambilan Sampel
Wulandari dkk. (2013) pada tanaman jambu Sampel tanah diambil dari bagian
mete, Advinda dkk. (2013) pada tanaman rhizosfer tanaman stroberi yang sehat dan
pisang, dan Gofar dkk. (2014) pada tanaman terinfeksi penyakit, di kawasan Pancasari,
karet. Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi Bedugul Bali. Sampel tanah yang telah diambil,
dan identifikasi mikroba rhizosfer pada tanaman dimasukan ke dalam kantung plastik steril
stroberi untuk mengetahui jenis mikroba yang berukuran 1 kg dan dibawa ke Laboratorium
dapat diisolasi dan diidentifikasi dari bagian Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi
rhiszosfer. Pertanian Universitas Udayana untuk dilakukan
Stroberi (Fragaria x ananassa Dutch.) isolasi dan identifikasi mikroba yang terdapat
merupakan salah satu tanaman hortikultura pada sampel.
yang tumbuh di negara-negara beriklim tropis.
Stroberi pertama kali ditemukan di Chili, Isolasi Mikroba Rhizosfer
Amerika latin yang saat ini penyebaran Isolasi mikroba tanah dilakukan dengan
geografisnya sangat luas di berbagai benua, menggunakan metoda seri pengenceran dan
antara lain Amerika, Eropa dan Asia, termasuk sebar pada medium Potatto Dextose Agar
di Indonesia (Chehri dkk., 2010). Stroberi (PDA) yang ditambah streptomycin 50 mg/L
banyak diminati oleh masyarakat karena atau medium Nutrient Agar (NA) yang
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, ditambah nystanin 10 µg/L. Sebanyak 10 gram
karena kandungan dan aktivitas antioksidan sampel diencerkan 10 kali dengan cara

63
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

menambahkan air pengencer sampai volume HASIL


akhir 100 ml, dan selanjutnya dilakukan Isolat Mikroba Rhizosfer
pengenceran berseri sampai diperoleh tingkat Pada sampel tanah rhizosfer tanaman
pengenceran 10-5. Masing-masing hasil stroberi (Fragaria x annassa Dutch.) sehat dan
pengenceran tersebut kemudian diambil terinfeksi penyakit, yang sampel tanahnya
sebanyak 0,1 mL menggunakan pipet mikro dan diambil dari kawasan Pancasari, Bedugul Bali,
disebar pada media diatas (Dwiastuti dkk. berhasil diisolasi sebanyak 13 isolat mikroba,
2015). Medium PDA dan NA yang sudah yang terdiri dari 8 isolat jamur dan 5 isolat
diinokulasi selanjutnya diikubasi selama 5 hari bakteri. Isolat-isolat tersebut ditunjukkan pada
pada temperatur berturut-turut 370C dan suhu Tabel 1.
kamar. Koloni mikroba yang tumbuh
dimurnikan dengan streak for single colony Tabel 1. Isolat Mikroba Rhizosfer pada
pada media baru dan diikubasi selama 48 jam Rhizosfer Tanaman Stroberi Sehat dan
pada temperatur 37 oC, untuk memperoleh Rhizosfer Tanaman Stroberi Terinfeksi
biakan murni. Penyakit di Kawasan Pancasari Bedugul Bali.

Identifikasi Mikroba Rhizosfer Nama Isolat Tanaman Stroberi


Mikroba yang sudah dimurnikan Stroberi Sehat Terinfeksi
diidentifikasi dengan mengamati beberapa Penyakit
karakteristik penting, seperti morfologi F. oxysporum ˗ √
makroskopis dan mikroskopis. Isolat jamur Colletotrichum sp. √ ˗
diidentifikasi secara makroskopis dengan Aspergillus flavus √ ˗
Aspergillus niger √ ˗
melihat warna dan bentuk miselia, permukaan ˗
Isolat Jamur (J1) √
koloni, serta mengukur diameter koloni. ˗
Isolat Jamur (J2) √
Pengamatan mikroskopisnya meliputi bentuk Isolat Jamur (J3) √ ˗
dan ukuran konidia, vesikel, konidiofor, hifa, Isolat Jamur (J4) √ ˗
serta ada tidaknya septa. Hasil yang diperoleh Pseudomonas sp. √ ˗
dicocokkan dengan karakteristik yang tertera Bacillus sp. √ ˗
pada buku kunci identifikasi Barnett and Hunter Isolat Bakteri (B1) √ ˗
(1972) dan Pitt and Hocking (2009). Isolat Bakteri (B2) √ ˗
Sementara itu, isolat bakteri diidentifikasi Isolat Bakteri (B3) √ ˗
sampai level genus dengan menggunakan uji-uji Keterangan : (√) = ada
karakteristik, seperti pewarnaan Gram, uji ( ˗ ) = tidak ada
katalase, uji biokimia dan uji fermentasi gula-
gula. Hasilnya dicocokkan dengan karakteristik Identifikasi Jamur Rhizosfer
genus bakteri yang tertera pada buku Bergey’s Dari 8 isolat jamur yang berhasil diisolasi,
Manual of Determine Bacteriology 9th Edition sebanyak 4 isolat termasuk dalam kelas
(Holt dkk., 1994). Deuteromycetes, yaitu jamur Fusarium
oxysporum, Colletotrichum sp., Aspergillus
Analisis Data flavus dan Aspergillus niger. Isolat jamur J1, J2,
Data yang diperoleh dianalisis secara J3 dan J4 teridentifikasi sebagai jamur
deskriptif dengan mengamati morfologi bentuk Aspergillus niger. Dalam penelitian ini, A. niger
dan warna koloni, bentuk mikroskopis, bentuk mendominasi rhizosfer tanaman stroberi yang
konidia dan hifa, serta beberapa uji biokimia sehat, sedangkan jamur Fusarium oxysporum
pada bakteri tanah seperti yang dilaporkan oleh dan Colletotrichum sp. lebih banyak diisolasi
Wulansari dkk. (2015). dari rhizosfer tanaman stroberi yang terinfeksi
penyakit. Karakteristik dari masing-masing
jamur rhizosfer yang berhasil diidentifikasi
antara lain:

64
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

a) Fusarium oxysporum
Fusarium oxysporum memiliki ciri
morfologi, seperti spora berwarna putih dan
bentuk miseliumnya seperti kapas dengan
diameter koloni 9 cm pada media Potato
Dextrose Agar (PDA) pada umur 7 hari. Bentuk
mikroskopis jamur ini atara lain: memiliki
mikrokonidia, makrokonidia, klamidospora dan
hifa. Ciri khusus yang dimiliki oleh jamur ini
adalah makrokonidianya yang berbentuk khas
melengkung seperti bulan sabit yang terdiri dari
3-5 septa yang berukuran 22,13-26,29 µm x Gambar 2. Bentuk makroskopis dan mikroskopis
3,78-4,74 µm. Mikrokonidianya yang berbentuk Colletotrichum sp. (A) Koloni biakan murni
bulan lonjong hanya terdiri dari 1-2 septa Colletotrichum sp. umur 5 hari pada media PDA.
(B) Bentuk mikroskopis Colletotrichum sp.
berukuran yang berukuran 5,65-8,29 µm x 2,48- Keterangan: (1) Mikrospora, (2) Makrospora.
3,14 µm. Klamidospora jamur ini berbentuk Jamur Colletrotrichum sp. memiliki bentuk
bulat berukuran 4,12-5,07 µm dan terletak di mikroskopis, seperti konidia berbentuk silindris
bagian interkalar dari hifa yang bersekat dengan ukuran panjang 7-14 µm dan lebar 3-5
(Gambar 1). µm, spora tidak bersepta dengan warna hyaline.
Hifa jamur ini tidak bersekat seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.

C) Aspergillus flavus
Aspergillus flavus memiliki morfologi
koloni berwarna hijau sampai hijau kekuningan
dengan bentuk koloni granular dan kompak.
Koloni yang masih muda berwarna putih dan
warnanya berubah menjadi hijau kekuningan
setelah membentuk konidia. Pengamatan A.
flavus tampak vesikel yang berbentuk bulat
hingga lonjong dengan diameter 25-45 µm.
Gambar 1. (A) Foto koloni biakan murni jamur
Fusarium oxysporum yang berumur 7 hari pada Konidianya berbentuk bulat dan berdiameter 3-
media PDA, (B) Foto mikroskopis jamur Fusarium 6 µm, serta konidiofornya panjang dan
oxysporum. Keterangan : (1) Mikrokonidia, (2) berbentuk silinder (Gambar 3).
Makrokonidia.

b) Colletotrichum sp.
Colletotrichum sp. memiliki ciri
morfologi miselium yang berwarna putih abu-
abu. Pada medium PDA, koloni yang sudah tua
terdapat noda-noda hitam pada permukaan
koloninya.

Gambar 3. (A) Koloni biakan murni Aspergillus


flavus yang berumur 7 hari pada media PDA. (B)
Bentuk mikroskopis Aspergillus flavus. Keterangan:
(1) Vesikel, (2) Konidia, (3) Konidiofor.

65
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

d) Aspergillus niger
Aspergillus niger memiliki ciri spora
berwarna putih kehitaman dan intensitas
warnanya bertambah pada biakan yang semakin
tua. Bentuk permukaan koloninya timbul
dengan tekstur yang halus pada medium PDA.
A. niger memiliki ciri mikroskopis vesikel yang
berbentuk bulat dengan diameter yang berkisar
antara 17,52 sampai 23,4 µm. Pada permukaan
vesikelnya terdapat sterigma kemudian fialid,
dimana konidianya terdapat. Konidianya
berbentuk bulat dengan kisaran diameter antara
3,5 sampai 4,5 µm. Konidioforanya panjang dan Karakteristik isolat yang tertera pada
berbentuk silinder serta tidak berwarna (hialin) Tabel 2 mengarah pada genus Pseudomonas
(Gambar 4). (isolat B1 dan B3) dan Bacillus (isolat B2, B4,
dan B5) setelah dicocokkan dengan
karakteristik yang tertera pada buku Bergey’s
Manual of Determine Bacteriology 9th Edition
(Holt et al., 1994). Pada penelitian ini, genus
Bacillus merupakan antagonis dominan pada
daerah rhizosfer tanaman stroberi yang sehat di
kawasan Pancasari, Bedugul Bali.
Secara mikroskopis, isolat Pseudomonas
sp. Memiliki ciri sel yang berbentuk batang
tunggal dengan ukuran 0,83-1,94 x 0,2-0,64
Gambar 4. Bentuk makrokopis dan mikroskopis µm, sedangkan isolat bakteri Bacillus sp.
Aspergillus niger. (A) Koloni biakan murni memiliki sel berbentuk batang berantai dengan
Aspergillus niger yang berumur 7 hari pada media ukuran 2,54-2,93 x 0,64-1,75 µm (Gambar 5).
PDA. (B) Bentuk mikroskopis Aspergillus niger. A B
Keterangan: (1) Vesikel, (2) Konidia, (3)
Konidiofor.

Identifikasi Bakteri Rhizosfer


Karakteristik bakteri yang berhasil
diisolasi dari zona rhizosfir tanaman stroberi di
desa Pancasari, Bedugul ditampilkan pada Gambar 5. Bentuk mikroskopis bakteri antagonis
Tabel 2. yang diamati dibawah mikroskop cahaya pada
perbesaran 1000x. Keterangan: (A) Pseudomonas
sp.; (B) Bacillus sp.
Tabel 2. Karakteristik Isolat Bakteri Rhizosfer
Tanaman Stroberi berdasarkan morfologi sel
PEMBAHASAN
dan uji-uji Biokimia bakteri tanah.
Rhizosfer merupakan daerah dengan
kedalaman ± 20 cm dari permukaan tanah yang
kondisinya sangat mendukung pertumbuhan
akar tanaman. Kondisi yang baik pada daerah
perakaran ini menyebabkan rhizosfir sangat
kaya dengan eksudat akar, sehingga sangat
disukai oleh berbagai mikroba untuk hidup dan
berkembang pada daerah ini. Kehidupan di zona
rhizosfir ini direview secara mendalam oleh

66
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

Odelade dan Babalola (2019). Mikroba yang berbentuk silindris (Gambar 2). Hal ini sejalan
hidup pada zona ini dapat bersifat pathogen atau dengan hasil penelitian Smith and Black (1990),
bermanfaat bagi tanaman sebagai pelindung yang melaporkan bahwa morfologi dan
dari infeksi pathogen (sebagai antagonis dari karakteristik jamur Colletotrichum sp. yang
pathogen tanaman). diisolasi pada tanaman stroberi memiliki bentuk
Pada penelitian ini berhasil diisolasi spora gelondong dan warna koloni putih abu-
beberapa jamur pathogen, seperti Fusarium abu.
oxysporum dan Colletotrichum sp. seperti yang Genus Aspergillus yang berhasil diisolasi
ditunjukkan pada Tabel 1. Beberapa peneliti pada penelitian ini (Gambar 4 dan Tabel 1)
sebelumnya, seperti Muxiang dkk. (2014) dlaporkan mempunyai sifat antagonis terhadap
melaporkan bahwa F. oxysporum dan penyakit layu pada berbagai jenis tanaman
Colletotrichum sp. merupakan jamur yang (Suryanti dkk., 2013). Kelompok jamur
bersifat patogen pada tanaman stroberi. Infeksi Aspergillus sp. merupakan salah satu jamur
jamur ini pada tanaman stroberi menyebabkan yang bersifat kosmopolit, karena
penyakit layu pada tanaman ini. Penelitian penyebarannya sangat luas dan dapat dijumpai
serupa yang dilakukan oleh Dwiastuti dkk. di berbagai tempat (Agrios, 2005). Morfologi
(2015) juga melaporkan jamur Fusarium koloni jamur Aspergillus niger memiliki spora
oxysporum sebagai penyebab utama penyakit berwarna putih kehitaman dan intensitas warna
layu di kawasan Pandanrejo dan Sumber spora ini semakin pekat sejalan dengan semakin
Brantas Kabupaten Malang. Penelitian terbaru tuanya umur koloni (Gambar 4). Sementara itu,
yang dilakukan oleh Wirya dkk. (2017) di Aspergillus flavus yang juga berhasil diisolasi
daerah Bedugul dan sekitarnya juga melaporkan pada penelitian ini mempunyai ciri morfologi
Fusarium oxysporum sebagai penyebab koloni yang berwarna hijau sampai hijau
penyakit layu pada tanaman stroberi. kekuningan, dengan bentuk koloni granular dan
Fusarium oxysporum merupakan patogen kompak (Gambar 3). Menurut Scheidegger and
tular tanah (soil borne pathogen) yang dapat Payne (2003) Aspergillus flavus merupakan
menginfeksi berbagai jenis tanaman, seperti jamur saprofit yang berada di dalam tanah dan
buah naga, semangka, stroberi, dan tanaman berperan sebagai dekomposer sisa-sisa
sayuran (Akanmu dkk., 2013). Keberadaan tumbuhan dan binatang yang telah mati.
jamur pathogen ini di dalam tanah dapat Aspergillus niger merupakan jenis jamur
bertahan dalam jangka waktu lama, walaupun antagonis yang biasa digunakan untuk
tanpa kehadiran inangnya. Hal ini disebabkan menghambat pertumbuhan jamur patogen F.
oleh kemampuannya membentuk klamidospora oxysporum, seperti yang dilaporkan oleh Suniti
yang merupakan struktur resisten dari jamur ini, dan Sudarma (2016). Sarah dkk. (2018) juga
sehingga mampu bertahan pada lingkungan melaporkan penggunaan jamur A. niger sebagai
yang miskin unsur hara (Nicoli dkk., 2013). agen biokontrol untuk mengendalikan
Selain F. oxysporum, Colletotrichum sp. pertumbuhan jamur F. oxysporum pada bawang
juga berhasil diisolasi pada penelitian ini (Tabel merah (Allium cepa L.), dan efektivitas daya
1). Colletotrichum sp. merupakan kelompok hambatnya mencapai 66,33%.
jamur yang bersifat tular benih (seed borne) dan Selain jamur, kelompok bakteri juga
dapat bertahan hidup pada sisa tanaman yang berhasil diisolasi pada penelitian ini (Tabel 1).
mati di dalam tanah (Garg dkk., 2013) dan Isolat bakteri yang diperoleh teridentifikasi
merupakan penyebab utama penyakit sebagai Pseudomonas sp. dan Bacillus sp.
antraknosa pada tanaman cabai merah (Hariati, (Gambar 5; Tabel 2). Chakravarty and Kalita,
2007). (2012) menyatakan bahwa bakteri kelompok
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah genus Pseudomonas dan Bacillus merupakan
dilakukan, Colletotrichum sp. memiliki ciri bakteri antagonis yang mudah diisolasi dan
morfologi koloni yang berwarna putih abu-abu cenderung mendominasi pada lingkungan
dengan apresorium berbentuk lonjong dan spora rhizosfer. Menurut Moore dkk. (2006) bakteri

67
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

Pseudomonas sp. mampu memanfaatkan dilakukan percobaan skala rumah kaca atau
berbagai senyawa organik maupun anorganik skala lapangan.
sehingga dapat bertahan pada berbagai kondisi
lingkungan. Sementara itu, Bacillus sp. UCAPAN TERIMA KASIH
memiliki kemampuan untuk membentuk Penulis mengucapkan terima kasih kepada
endospora yang memungkinkan kelompok ini Bapak Nyoman Widana yang telah
dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang meminjamkan lahan perkebunan stroberinya di
lama serta pada kondisi lingkungan yang kawasan Pancasari Bedugul Bali, untuk
ekstrim (Emmert and Handelsman, 1999). digunakan selama penelitian ini. Selain itu
Genus Pseudomonas dan Bacillus juga dikenal ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
sebagai kelompok bakteri pelarut fosfat, seluruh staff laboran di Laboratorium
sehingga dapat dipakai sebagai biofertilizer Mikrobiologi Pangan FTP Unud yang telah
dengan cara melarutkan unsur fosfat. Hal ini memberikan kontribusi dan bantuannya selama
akan meningkatkan ketersediaan unsur P bagi penelitian ini dilakukan.
tanaman (Marista dkk. 2013).
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi DAFTAR PUSTAKA
keberadaan mikroba rhizosfer di dalam tanah Agrios, G. N. 2005. Plant Pathology 5th
antara lain derajat keasaman (pH), temperatur Editions. New York : Elsevier Academic
dan kelembaban (Semangun, 2001). Selain Press.
faktor diatas, kondisi tanah memiliki peranan Akanmu, A. O., M. A. Abiala, and A. C.
penting yang dapat mempengaruhi diversitas Odebode. 2013. Pathogenic Effect of
mikroba pada zona rhizosfer (Wang dkk., Soilborne Fusarium Species on the
2006). Tanah yang memiliki tingkat kesuburan Growth of Millet Seedlings. World
tinggi cenderung memiliki keragaman mikroba Journal of Agricultural Sciences 9(1): 60
yang tinggi, karena mikroba-mikroba tersebut – 68.
berperan dalam menghancurkan atau Amelia, R. dan P. Aditiawati. 2016.
mendekomposisi limbah organik, memfiksasi Keanekaragaman Bakteri Rhizosfer
nitrogen, meningkatkan kelarutan fosfat, dan Pemacu Pertumbuhan Tanaman (Plant
membantu penyerapan unsur hara. Hasil-hasil Growth Promoting Rhizobacteria /PGPR)
dari proses-proses tersebut dapat dimanfaatkan Selama Pertumbuhan Ubi Jalar Cilembu
oleh tanaman untuk memacu pertumbuhannya (Ipomoea batatas L. var. Rancing).
(Wulandari dkk. 2013). Prosiding SNIPS. Hal: 899-906.
Barnett, H. L. and B. B. Hunter. 1972.
KESIMPULAN Illustrated Genera of Imperfect Fungi 2th
Mikroba yang berhasil diisolasi dari Edition. West Virginia: Burgress
rhizosfer tanaman stroberi terdiri dari 4 isolat Publishing Company.
jamur (Fusarium oxysporum, Colletotrichum Chakravarty, G., and M. C. Kalita. 2012.
sp., Aspergillus flavus, dan Aspergillus niger) Biocontrol Potential of Pseudomonas
dan 2 isolat bakteri (Pseudomonas sp., dan fluorescens Againts Bacterial Wilt of
Bacillus sp.). Jamur-jamur dan bakteri-bakteri Brinjal and its Possible Plant Growth
tersebut teramati mendominasi rhizosfer Promoting Effects. Annals of Biological
tanaman stroberi dalam penelitian ini. Research 3(11): 5083 – 5094.
Chehri, K., T. J. Saeed, R. N. R. Kasa, A.
SARAN Saeed, and S. Baharuddin. 2010.
Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan Occurrence of Fusarium spp. and
adalah mengivestigasi potensi jamur dan bakteri Fumonisins in stored wheat grains
tersebut sebagai agen biokontrol. Uji marketed in Iran. Toxins. 2(28): 16 – 23.
antagonism in vitro merupakan topic penelitian Dwiastuti, M. E., M. N. Fajri, dan Yunimar.
menarik yang dapat dilakukan sebelum 2015. Potensi Trichoderma spp. Sebagai

68
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

Agens Pengendali Fusarium spp. 2013. Chlamydospore Concentration For


Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Assessment of Fusarium Root Rot on
Stroberi (Fragaria x ananassa Dutch). J. Common Bean. Tropical Plant Pathology
Hort. 25(4): 331 – 339. 38(2): 149 – 151.
Emmert, E. A. B. and J. Handelsman. 1999. Odelade, K. A. and O. O. Babalola. 2019.
Biocontrol of Plant Disease: a (Gram) Bacteria, Fungi and Archaea Domains in
Positive Perspective. FEMS Microbiol Rhizospheric Soil and Their Effects in
Lett 171: 1 – 9. Enhancing Agricultural Productivity. Int. J.
Garg, R., S. Kumar, R. Kumar, M. Loganathan, Environ. Res. Public Health. 16, 3873.
S. Saha, S. Kumar, A. B. Rai, and B. K. Doi:10.3390/ijerph16203873.
Roy. 2013. Novel Source of Resistance Pitt, J. L., and A. D. Hocking. 2009. Fungi and
and Diffrential Reactions on Chili Food Spoilage. New York: Great Britain
Infected by Colletotrichum capsici. at The University Press.
African Journal of Microbiology Prayudyaningsih, R. N. dan R. Sari. 2015.
Research. 4(13): 1346 – 1351. Mikroorganisme Tanah Bermanfaat Pada
Hanif, Z. dan H. Ashari. 2013. Sebaran Rhizosfer Tanaman Umbi di Bawah
Stroberi (Fragaria x ananassa) di Tegakan Hutan Rakyat Sulawesi Selatan.
Indonesia. Kota Batu: Balai penelitian Semnas Masy Biodiv Indon. 1(4): 954 –
tanaman jeruk dan buah subtropika. 959.
Hariati, N. 2007. Analisis Keragaman 23 Prusky, D., and R. A. Plumbley. 1992.
Genotipe Cabai (Capsicum sp.) Quiescent Infections of Colletotrichum in
Berdasarkan Kenampakan Fenotipik Serta Tropical and Subtropical Fruit.
Ketahanannya Terhadap Penyakit Wallingford (UK): CABI.
Antraknosa (Colletotrichum sp.) (skripsi). Rao, N. S. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan
Bogor: Institut Pertanian Bogor. Pertumbuhan Tanaman Edisi Kedua.
Holt, J. N., N. R. Krieg, P. H. A. Sneath, J. T. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Staley, and S. Williams. 1994. Berge’s Sarah, Asrul, dan I. Lakani. 2018. Uji
manual of determinative bacteriology 9th Antagonis Jamur Aspergillus niger
Edition. USA: Lippincoot Williams and Terhadap Perkembangan Jamur Patogenik
Wilkins. Fusarium oxysporum Pada Bawang
Martista, E., S. Kotimah, dan R. Linda. 2013. Merah (Allium cepa agregatum L.) Secara
Bakteri Pelarut Fosfat Hasil Isolasi Dari In Vitro. Jurnal Online Agrotekbis. 6(2):
Tiga Jenis Tanah Rhizosfer Tanaman 266 – 273.
Pisang Nipah (Musa paradisiaca var. Sari, I. G. A. D. V., G. N. A. S. Wirya, dan I. P
Nipah) di Kota Singkawang. Journal Sudiarta. 2018. Identifikasi Penyebab
Protobiont. 2(2): 93 – 101. Penyakit Layu Pada Tanaman Stroberi
Moore, E. R. B., B. J. Tindal, V. A. P. Santos, (Fragaria sp.) di Desa Pancasari dan
D. H. Pieper, J. Ramos, and N. J. Potensi Pengendaliannya dengan Mikroba
Palleroni. 2006. Nonmedical: Antagonis. Jurnal Agroekoteknologi
Pseudomonas. Prokaryotes 6: 646 – 703. Tropika. 7(1): 103 – 112.
Muxiang, J. L., K.Yao, G. Li, X. Wu, H. Chen, Semangun. 2001. Penyakit-penyakit tanaman
and Y. Zhuang. 2014. Control Effects of hortikultura di Indonesia. Yogyakarta:
Bacillus subtilis DJ-6 and Pyraclostrobin Universitas Gajah Mada Press.
Alone and Combination Againts Scheidegger, K. A. and G. A. Payne. 2003.
Fusarium oxysporum. Agricultural Unlocking The Secrets Behind Secondary
Scirnce & Technology. 15(11): 2020 – Metabolism: A Review of Aspergillus
2025. flavus From Pathogenic to Functional
Nicoli, A., L. Zambolim, T. J. P.Junior, R. F. Genomics. Journal Toxicol. 22: 423 –
Vieira, H. Teixeira, and J. E. S. Carneiro. 459.

69
Metamorfosa:Journal of Biological Sciences 7(2): 62-70 (September 2020) eISSN: 2655-8122

Smith, B. J., and L L. Black. 1990. Wirya, G. N. A. S., P. Sudiarta, G. R. M.


Morphological, Cultural, and Pathogenic Temaja, dan G. A. D. V Sari. 2017.
Variation Among Colletotrichum Species Isolasi dan Identifikasi Patogen Penyebab
Isolated From Strawberry. Journal of Penyakit Layu Stroberi Di Kawasan
Plant Disease. 74(1): 69 – 76. Bedugul. Biodiversitas Journal of
Suniti, N. W., dan I. M. Sudarma. 2016. Uji Biological Diversity. ABS Masy Biodiv
Daya Hambat Jamur Endofit dan Eksofit Indo. 120: 269 – 324.
dalam Menekan Pertumbuhan Fusarium Wulandari, N. L. D., M. W. Proborini, dan I. K.
oxysporum f.sp. valillae Penyebab Busuk Sundra. 2013. Eksplorasi Spasial
Batang Panili Secara In Vitro. Agrotrop. Cendawan Tanah Pada Sekitar Rhizosfer
6(2): 137 – 145. Tanaman Jambu Mete (Anacardium
Suryanti, I. A. P., Y. Ramona, dan M. W. occidantale L.) Di Karangasem dan
Proborini. 2013. Isolasi dan Identifikasi Buleleng, Bali. Jurnal Simbiosis. I(2): 85
Jamur Penyebab Layu dan Antagonisnya – 101.
Pada Tanaman Kentang yang Wulansari, N. T., Y. Ramona, dan M. W.
Dibudidayakan di Bedugul, Bali. Jurnal Proborini. 2015. Identification of
Biologi. XVII (2): 37 – 41. Xanthomonas campestris isolated from
Sylvia, D., J. Fuhrmann, P. Hartel, dan D. rhizosphere zone of broccoli farm at
Zuberer. 2005. Principles and Kembang Merta village, Tabanan-Bali.
Applications od Soil Microbiology. New Jurnal Metamorfosa. Vol. II(1): 29 – 33.
Jersey: Pearson Education Inc. Yohan, D. C., G. N. Ustriyana, dan P.R. Yusuf.
Wang J. W., J. H. Wu, Y.W. Huang, and R. X. 2015. Analisis Sistem Pemasaran Stroberi
Tan. 2006. Laccase Production by Pada Koptan Bali Buyan Berry di Desa
Monotospora sp. an Endophytic Fugus In Pancasari Kabupaten Buleleng. E-Jurnal
Cynodon dactylon. Biores Technol. 97: Agribisnis dan Agrowisata. 4(3).
786 – 789.

70

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai