PERCOBAAN V
IDENTIFIKASI JAMUR MAKROSKOPIS (MUSHROOM)
OLEH :
NAMA : MAKMUR HAMZAH
STAMBUK : F1D1 20 067
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : FITRIA DIAN LESTARI
A. Latar Belakang
berdasarkan jumlah selnya fungi ada yang uniseluler (bersel satu) dan ada yang
Fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariotik lainnya
dan reproduksi. Anggota kingdom fungi memiliki ciri khusus, yaitu eukariotik
yang memiliki dinding sel namun tidak memiliki klorofil. Hal inilah yang
Fungi secara garis beras dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
fungi mikroskopis yang memiliki ukuran sangat kecil dan fungi makroskopis
(Mushroom) yang dapat dilihat dengan mata tanpa alat bantuan. Mushroom yang
khas dengan adanya askokarp yaitu tubuh buah yang berbentuk seperti mangkuk.
Habitat yang cocok bagi fungi adalah tempat lembab, oleh sebab itu fungi
sangat banyak ditemukan pasca hujan. Fungi bersifat saprotrofik yaitu organisme
yang memanfaatkan organisme lain yang sudah mati, sehingga fungi makroskopis
banyak ditemukan menempel pada batang kayu yang sudah lapuk. Fungi juga
berperan dalam daur materi termasuk penguraian senyawa organik. Peran fungi
balance ecological dengan keberagaman morfologi dan anatomi sebagai ciri khas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
D. Manfaat Praktikum
A. Fungi
aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara, yaitu dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot, lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan
hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Sporangium ini
memainkan peran penting pada daur ulang nutrisi. Jamur makroskopis dapat
permukaan tudung, tipe sisik permukaan tudung, garis tepi tudung dan irisan
Ascomycota adalah divisi dari fungi dari salah satu jenis fungi
makroskopis. Ascomycota disebut juga sac fungi karena memproduksi spora dari
bagian reproduksi seksual yang berbentuk seperti kantung. Anggota divisi ini
tersebar di seluruh dunia. Jamur ini sama seperti zigomycota juga memiliki
berantai pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor (Haelewaters et al.,
2012).
D. Basidiomycota
Divisi Basidiomycota sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang
sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur ini
basidiokarp. Kelompok ini memiliki miselium yang bersekat dan memiliki tubuh
atau bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofit dan parasit, umumnya berkembang
E. Habitat Fungi
dengan cara menyerap zat organik dari tempat hidupnya (habitat). Nutrisi yang
berupa zat organik kompleks dapat diuraikan secara ekstraseluler (diluar sel
tubuh) menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim
hidrolitik. Jamur mempunyai habitat yang beraneka ragam sesuai cara hidupnya
(saproba, parasit atau simbiosis mutualisme). Jamur saproba dapat tumbuh subur
pada sisa-sisa organisme, baik yang berada dilingkungan darat, air tawar maupun
air laut. Jamur yang hidup secara simbiosis mutualisme (liken) dapat hidup di
daerah kutub yang sangat dingin, di gurun yang sangat panas, pada batuan dan
A. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.1.
B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.2.
1. Mengambil kertas putih polos, kemudian setengah dari kertas diberi wama
4. Tudung jamur kemudian di simpan di atas kertas yang sudah diberi warna
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. dan 4.2.
(Adi et al.,
2017)
2. Merah Merah 4,2 0,8 1,7 Batang
bata bata pohon
(Adi et al.,
2017)
3. Coklat Putih 2,4 1,3 - Batang
pohon
(Herjayanti,
et al., 2020)
(Nurfajrina,
2021)
5. Coklat Putih 2,4 - 1 Batang
muda pohon
(Ahmad ,201
1)
Tabel 4.1. Lanjutan
6. Kuning Putih 2,8 1 - Batang
pohon
(Nurfajrina,
2021)
7. Putih Putih 2,8 0,9 2,9 Tanah
kecoklat
an
(Nurfajrina,
2021)
9. Orange Orange 5,5 0,5 - Batang
pohon
(Nurfajrina,
2021)
10. Coklat Hitam 1,9 0,3 0,3 Serasah
tua daun
(Wati et al.,
2019) Tanah
11. Ungu Putih 5,8 2,7 5,3
(Wati et al.,
2019)
12. Coklat Coklat 6,6 1,4 2,7 Batang
muda tua pohon
(Adi et al.,
2017)
Tabel 4.1. Lanjutan
13. Merah Merah 2,4 2,3 1 Batang
bata bata pohon
(Herjayanti,
2020)
14. Putih Putih 5,7 1,7 1,3 Batang
pohon
(Adi et al.,
2017)
15.
Coklat - 4,1 - - Batang
tua pohon
(Herjayanti,
2020)
B. Pembahasan
Jamur makroskopis yang tampak di alam umumnya berasal dari divisi
basidiomycota dan ascomycota. Kedua jamur ini memiliki struktur tubuh yang
menjadi pembeda diantara kedua ini yaitu letak spora dan jenis spora.
pada permukaan kayu yang lapuk, akar pohon dan permukaan tanah.
morfometri dan morfologi yang dapat dilihat pada tabel karakter morfometri
banyak warna, bentuk dan ukuran. Famili Polyporaceae memiliki ciri umum
intensitvas cahaya yang rendah. Jamur ini berukuran sedang, berwarna putih
keliling 2,8 cm dan panjang 1 cm, bilah atau lamella (gill) bertipe Funnel
Shaped, tudung atau pilles (cap) bertipe Cylindrical dengan ukuran diameter 2,8
cm. Jamur kedua diidentifikasi sebagai jamur spesies Russula fragilis dimana
genus Russula merupakan salah satu genus dari ordo russulales yang memiliki
lamella dan juga tangkai yang tidak memiliki volva dan juga annulus. Jamur ini
berukuran sedang, stipe bertipe fusiform, panjang stipe 5,1 cm dan kelilingnya
2,7 cm serta berwarna putih, gill bertipe Subdecurrent. Tipe tudung Depressed
Habitat jamur yang ditemukan terdiri atas tanah, pohon yang telah
mati dan serasah daun. Habitat yang banyak ditemukan jamur yaitu pohon
yang telah mati yaitu 12 spesies, kemudian substrat tanah dengan jamur yang
pada pohon yang telah mati karena banyak sumber nutrisi didalamnya
berkorelasi positif dengan pernyataan Afifah et al. (2022) pohon yang sudah
sumber nutrisi tersebut berasal dari bahan-bahan organik dari batang pohon
tersebut. Menurut Rima Paramita (2021) Jamur makroskopis yang banyak
ditemukan di batang pohon yang sudah mati dan pada serasa pohon karena
A. Kesimpulan
makroskopis yang ditemukan diambil secara acak pada setiap trek yang
tangkai (stipe), warna tudung atau pilleus (cap), tipe tangkai (stipe), tudung
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk asisten diarapkan lebih baik dan lebih kreatif dalam menjelaskan
dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, N., Susanti, A., & Febrianti, R. (2022). Eksplorasi Jamur Indigenous
Tanaman Jambu Bol Gondang Manis Pada Cekaman Kemarau.
Agrosaintifika, 4(2), 273–282.
Haelewaters, D., van Wielink, P., van Zuijlen, J., Verbeken, A., & De Kesel, A.
(2012). New records of Laboulbeniales (Fungi, Ascomycota) for the
Netherlands. Entomologische Berichten, 72(3), 175–183.
Wawan, I. K., & Wijaya, A. (2020). Potensi Lidah Buaya ( Aloe vera ) sebagai
Antimikroba dalam Menghambat Pertumbuhan Beberapa Fungi : Literature
Review. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(2), 202–211.