Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Disusun Oleh:

EIREINE INJILIA LIOW

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2019
I. Metode Praktikum
I. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal : Senin, 25-11-2019
Waktu          : 11.00 - 12.00 WITA
Tempat         : Lab Jurusan Biologi Universitas Negeri Manado

II. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu untuk mengenal bentuk-bentuk kapang/jamur. 

III. Teori Dasar


Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak
memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya
tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia
tidak termasuk dalam kindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur
temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya),
dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di
lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik
seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh
bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup
dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu berupa benang
tunggal atau bercabang – cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu
kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium,
sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal da tidak berfilamen. Fungi merupakan
organisme menyerupai tanaman , tetapi mempunyai beberapa perbedaan yaitu :
a.    Tidak mempunyai kolorofil
b.    Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
c.    Berkembang biak dengan spora
d.   Tidak mempunyai batang , cabang, akas dan daun
e.    Tidak mempunyai system vesicular seperti pada tanaman
f.     Bersifat multiseluler tidak mempunyai pembagian fungi masing -  masing bagian seperti
pada tanaman.
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit apabila dalam
memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda hidup yang ditumpanginya,
sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh makanan dari benda mati dan tidak merugikan
benda itu sendiri. Fungi dapat mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon dari
karbohidrat   ( misalnya glukosa,sukrosa,atau maltose ), sumber nitrogen dari bahan organic atau
anorganik, dan mineral dari substratnya. Ada juga beberapa fungi yang dapat mensintesis 
vitamin – vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan biakan sendiri, tetapi ada juga yang tidak
dapat mensintesis sendiri sehingga harus mendapatkan dari substrat, misalkan tiamin dan biotin
Jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini
memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
 Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan secara
seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari
rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dalam
perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk
spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara
inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora  askus atau spora sidium.
Zoospora atau spora kembara adalah spora yang dapat bergerak di dalam air dengan
menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab
atau berair.
Endospora adalah spora yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel
tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur
ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan
dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di
dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.

IV. Alat dan Bahan


 Alat
No Alat Jumlah
1 Mikroskop 2 buah
2 Kaca preparat 1 buah
3 Jarum/Tusuk gigi 1 buah
4 Tissue Secukupnya
5 Catton bud 1 buah

 Bahan
No Bahan Jumlah
1 Jamur pada roti secukupnya

V. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini yaitu:
1. Menyiapkan alat da bahan
2. Mengambil jamur yang ada pada masing-masing bahan, lalu meletakan pada kaca
3. Mengamati masing-masing preparat di bawah mikroskop.
4. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
VI. Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
N Gambar
Gambar Pembanding Keterangan
O Pengamatan
1 Jamur pada
roti

Gambar
hasil
pengamatan
pada
mikroskop

VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami mengamati jamur pada roti
1.    Pada Roti
Mengamati jamur mikroskopis pada Roti, dan ditemukan adanya jamur Mucor Mucedo
dengan sporangium serta hifa yang berseket (sepsat). Mucor Mucedo adalah dari ordo ini terdiri dari
muselium yang lebat serta hifa yang memiliki inti banyak, beberapa spesies rizoid yang berguna
untuk berpegangan pada substrat, hidup saprofit misalnya pada roti atau kotoran hewan. Jamur ini
mempunyai keturunan diploid yang lebih singkat dari Rhyzopus Phylobolus yang sering ditemukan
tumbuh pada kotoran fotografi, yaitu tumbuh membengkoknya sporangium ke arah datangnya
cahaya. Sebagian besar anggotanya merupakan saproba atau parasit rinan pada tumbuhan.
Kalsifikas ilmiah :
Kindom         : Fungi
Divisi            : Zygomycota
Kelas             : Zygomycotes
Ordo              : Mucorales
Family           : Mucoraceae
Genus            : Mucor
Spesies          : Mucor Mucedo

VIII.  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pada praktikum Jamur dapat ditarik kesimpukan sebagai berikut:
Pada pada roti di temukan Jamur Mucor Mucedo dengan sporangium serta hifa yang berseket
(sepsat). Mucor Mucedo adalah dari ordo ini terdiri dari muselium yang lebat serta hifa yang
memiliki inti banyak, beberapa spesies rizoid yang berguna untuk berpegangan pada substrat, hidup
saprofit misalnya pada roti atau kotoran hewan.

IX. Saran
Semoga Praktikum Selanjutnya lebih baik dan lebih tertib lagi, dan hasil praktikum dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih. 

X.  Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo,Gembong.1998 Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada Universit
Press:        Yogyakarta
http://Basith.wordpress.com/2013/06/11/materi-jamur.html ( Diakses pasa 22 oktober 2019, Pukul
15.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai