Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ZOOLOGI VERTEBRATA

NAMA : EIREINE INJILIA LIOW


NIM: 17507126
KELAS: 4C

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata

PERCOBAAN : 1
 Judul Praktik percobaan : 1
 Judul Praktikum :Pisces
 Hari/Tanggal Praktikum : Rabu,19-juni-2019
 Tujuan Praktikum :Mengenal ciri-ciri ikan mujair dan mengetahui organ-
organ internalnya

A. Dasar Teori :
Menurut Mukayat Djarubito (2001:190)menyatakan bahwa “pisces adalah suatu
hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air dan mempunyai karakteristik vertebrata
akuatis dan bernafas dengan insang (beberapa jenis ikan bernafas melalui alat tubuh berupa
modifikasi gegelembung renang/gelembung udara). Juga mempunyai sirip yang merupakan
eksokeleton”.
Menurut Ensiklopedia IPA Biologi (2007:30)menyatakan bahwa “ikan bernafas dengan
menggunakan insang dengan alat gerak berupa sirip. Ikan berkembang biak dengan cara
bertelur dengan pembuahan terjadi di luar tubuh. Suhu ikan menyesuaikan dengan suhu
lingkungannya,sehingga disebut hewan berdarah dingin”.
Menurut Edy Yuwono (2001:47) menyatakan bahwa “kebanyakan ikan adalah
osmoregulator, yaitu bahwa ikan tersebut mengatur lingkungan osmotik internal nya dalam
kisaran yang sempit sehingga sesuai untuk fungsi seluler yang tepat,walaupun lingkungan
osmotik diluarnya berfluktuasi”.
Menurut Yushinta Fujaya(2004:103-104) Menyatakan bahwa “inssang merupakan
komponen penting dalam pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan
yang mengeras, dengan beberapa filamen insang didalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri
atas banyak lamela, yang merupakan tempat pertukaran gas. Tugas ini di tunjang oleh
struktur lamelaitu yang tersusun atas sel-sel epitel yang tipis pada bagian luar, membran dasar
dan sel-sel tiang sebagian penyangga pada bagian dalam.
Menurut Edi Rudi (2011:14) menyatakan bahwa “sisik-sisik pada hewan secara
struktur umunnya merupakan bagian dari sistem intergumen,yakni penutup luar tubuh
binatang. Ikan dengan sisik keras biasanya ditemukan pada golongan ikan primitif.
Sedangkan pada ikan modern, sisiknya sudah fleksibel. Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis
bahan yang dikandungnya. Sisik dibuat didalam dermis sehingga sering diistilahkan sebagai
rangka dermis”.
Menurut Yushinta Fujaya (2004:152) menyatakan bahwa “tipe reproduksi dengan fertilisasi
internal dan eksternal. Reproduksi internal,dilakukan dengan menempelkan sperma kedalam
tubuh betina sehingga mengurangi kemungkinan kekeringan atau mengatasi kekurangan
dekatan sperma dan telur sehingga fertilisasi dapat berlangsung. Sedangkan fertilisasi
eksternal, merupakan penggabungan dua gamet (sperma dan telur) diluar tubuh masing-
masing indul secara terkoordinasi”.

B. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Pisau kater
2. Jarum pentul
3. Penggaris
4. Handscon
5. Ether (alcohol)
6. Papan preparat
7. Toples
b. Bahan :
Ikan mujair ( Oreochromis mossambicus )

C. Cara Kerja :
1. Dipersiapkan alat dan bahan
2. Diamati morfologi luar ikan mujair
3. Diletakkan ikan dalam bak preparat
4. Diukur ikan mujair
5. Dibedah ikan dan diamatinya
D. Hasil Pengamatan
Pankreas

Mata

Mulut
Lambung

Empedu

Anus
Hati

Usus
Sirip Bawah

D. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan,pisces adalah binatang bertulang
belakang yang hidup di air,bernafas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi
untuk berenang. Secara umu ia memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekana air, memiliki
suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu badan dapat di sesuaikan dengan
lingkungan,dan berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar.
Oreochromis mossambicus adalah salah satu contoh dari ikan yang bertulang
sejati,bentuk badannya pipih dengan warna hitam keabu-abuan. Pengamatan hanya dilakukan
pada bagian morfologinya saja. Oreochromis mossambicus memiliki mata latero-lateral atau
dipermukaan dorsal tubuh. Mata ikan berwana bening kehitaman . mata ikaan dapat
mengenali warna arena indek refraktif air.
Pada bagian kepala terdapat juga mulut yang didalamnya juga terdapat gigi-gigi yang
tajam,dan dibagian anterior terdapat sepasang lubang hidung yang berfungsi mendeteksi bau
dan mungkin sangat sensitif. Diseluruh bagian badan terdapat sisik-sisik yang tersusun seperti
genting dengan arah menutup kebelakang,sehingga memungkinkan aliran air lebih lancar
disekeliling tubuh dan mengurangi gesekan. Sisik dan sirip merupakan
eksoskleton,sedangkan endoskleton terdiri atas tulang tempurung kepala,culumna
vertebralis,cingulum pectoralis,tulang-tulng kecil tambahan yang menyongkong sirip.
Tulang-tulang tempurung terdiri atas cranium sebagai tempat otak,capsula untuk
tempat beberapa pasang organom sensoris. Tengkorak (tempurung) kepala melekat sekali
dengan columna vertebralis,oleh karena itu ikan tidak bisa memutarkan kepalanya. Sirip pada
ikaan berfungsi sebagai alat gerak utama dalam melakukan manuver didalam air. Bentuk sirip
ekor padaOreochromis mossambicus adalah rata tepinya.
Klasifikasi Oreochromis mossambicus
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Subfilum Vertebrata
Kelas Actinopgeryagii
Ordo Perciiformes
Famili Cichlidae
Genus Oreochromis
Spesies Oreochromis mossambicus

E. Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Oreochromis mossambicus,dapat
disimpulkan bahwa:
1. Ikan adalah vertebrata akuatis,bernafas dengan insang,begerak dengan sirip,bersuhu
badan poikiloterm dan bereproduksi secara ovipar.
2. Oreochromis mossambicus berbentuk pipih,berwarna hitam keabu-abuan,memiliki pinna
dorsalis yang keras,dan caudal yang bertepi rata.
3. Mata ikan berwarna bening kehitaman,menandakan tempat atau habibat dia tinggal,
memiliki sepasang lubang hidung untuk mendeteksi bau dan memiliki sisik-sisik yang arah
menutup kebelakang.
4. Sistem respirasi dari ikan nilem menggunakan insang.
5. Sistem pencernaan ikan nilem terdiri dari cavum oris,oesophagus,kantung empedu.
6. Ekor(cauda):Anus,sirip,dubur,sirip,ekor,dan pada ikan tertentu terdapat scute dan finlet.
PERCOBAAN : II
 Judul Praktikum : Amphibi
 Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 19-juni-2019
 Tujuan Praktikum : Mengetahui morfologi dan anatomi katak

A. Dasar Teori :
Menurut Ensiklopedia IPA Biologi (2007:31) menyatakan bahwa “amphibi adalah vetebrata
yang hidup di dua tempat yaitu didarat dan diair. Amphibi termasuk hewan berdarah dingin. Kulit
yang selalu basah/licin dapat digunakan sebagai alat penafasan,selain paru-paru. Saat masih berudu
hidup sepenuhnya diair dan bernafas dengan insang”.
Menurut Ensiklopedia Indonesia (2003:179) menyatakan bahwa “pada amphibi ada dua cara
pernafasan,yaitu dengan paru-paru dan sebagiann besar pertukaran dilakukan melalui kulit(terutama
pada waktu tidur dimusim dingin). Insang pada larva amphibi menghilang pada waktu
perkembangannya dan fungsi diambil alih oleh paru-paru. Disamping pernafasan memalui
kulit,selaput lendir dimulutnya juga berfungsi sebangai alat pernafasan,walau tidak sam intuk tiap
spesies”.
Menurut Cambell (2003:260) menyatakan bahwa “telur amphibi tidak memiliki cangkang dan
kehilangan air dengan cepat diudara kering. Fertilisasi terjadi secara eksternal pada sebagian besar
spesies dengan jantan mendekap betina dan menumpahkann spermanya diatas telut-telur yang
dikeluarkan betina. Tergantung pada spesiesnya,baik jantan atau betina bisa menggerami telur
dipunggungnya,dalam mulut,dalam perutnya bahkan ada yang menyimpan massa telurnya didalam
sarang lembab dan berbusa yang tahann terhadap kekeringan. Ada juga spesies ovovipar dan
viviparyang menyimpam telur disaluran reprodulsi betina,dimana embrio dapat berkembang tampa
harus mengalami kekeringan”.
Menurut Kimball (1983:931) menyatakan bahwa “paru-paru dan tulang anggota tubuh
amphibi memberikan sarana untuk lakomosi dan bernafas diudara. Antrium kedua dalam jantung
memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali kedalamnya untuk dipompa
keseluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara percampuran darah yang mengandung
oksigen dengan darah yang mengandung oksigen terjadi dalam vertikal tunggal,jantung yang beruang
tiga itu agaknya memberi peningkatan yang berarti dalam efesiensi peredaran dan dengan demikian
meningkatkan kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak berubah-
ubah”.
Menurut Bambang (2006:178) menyatakan bahwa “ amphibi memiliki alat ekskresi berupa
ginjal mesonefros. Pada katak jantan,saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin,dan pada katak
betina saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal amphibi berhubungan dengan uriter di
vesika urinaria. Saat amphinbi mangalami metamoforsis,hasil ekskresi amphibi juga berubah. Larva
amphibi mengsekresikan amonia,sedangkan berudu dan amphibi dewasa mengsekresikan urea”.

B. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Pisau kater
2. Jarum pentul
3. Penggaris
4. Handscon
5. Ether (alcohol)
6. Papan preparat
7. Toples
b. Bahan :
1. Katak (Rana sp)

C. Cara Kerja :
1. Disiapkan peralatan dan bahan
2. Diamati morfologi luar katak
3. Diletakkan katak dalam bak bedah
4. Dibius katak dengan menggunakan eter atau kloroform
5. Dibedah katak dan diamtinya

Empedu
D. Hasil Pengamatan :
Hati

Telur

Usus Ileum

kloaka

E. Pembahasan :
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada morfologi kodok terdiri dari 3 bagian tubuh
yaitu caput(kepala),collum/servik(tidak jelas),trunchus/abdomen dan ektremitas lebera (anggota badan
bebas) dilengkapi berupa ektermitas anterior (kaki depan) dan ektermitas posterior(kaki belakang).
Pada bagian caput,kodok mempunyai sepasang mata yang dilindungi oleh pelupuk mata,mempunyai
sepasang lubang hidung,celah mulut yang jika dibuka alat-alat seperti maxilla(rahang atas)
mempunyai dentes(gigi)berbentuk conus. Dentes berguna untuk memegang mangsa bukan untuk
menghaluskan. Mulut kodok berbentuk rostrum(moncong). Pada bagian ini tampak juga adanya
selaput pendengaran(membran tympany) yang melekat pada cicinn tulang rawan analus tympanycus
yang melingkar.
Antara bagian kepala dan baagian badan terdapat leher yang tidak jelas tampaknya. Pada
bagian badan kodok mempunyai abdomen dan dada yang jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang
alat gerak(ektermitas) baik ektermitas anterior maupun posterior. Pada bagian ektermitas posterior
bentuk dan ukuran lebih besar dibandingkan dengan ektermitas anterior. Diantara ektermitas
posterior terdapat suatu lubang pengeluaran yang disebut kloaka (saluran muara bersama antara
saluran pencernaan makanan,saluran reproduksi dan urine.
Untuk melihat morfologi dalamm dari amphibi,kami tidak mengamatinya lanngsung pada
kodok/katak,tetapi hanya melihat dan mengamati lewat torsonya saja.
Hirarki taksonomi Rana sp dan Bufo sp :
Kingdom Animalia
Philum Chordata
Subphilum Vertebrata

Super kelas Tetrapoda


Kelas Amphibia
Ordo Anura

Subordo Phaneroglosa
Famili Ranidae
Genus Rana

Spesies Rana sp.

F. Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa :
1. Amphibi adalah vertebrata yang berkaki empat (tetrapoda) yang terdiri atas ektermitas anterior
daan ektermitas posterior.
2. Pada bagian kepala (caput) terdapat sepasang mata yang dilindungi oleh pelupuknya,terdapat
membran pendengaran yang berbentuk melingkar,terdapat celah mulut dan juga lubang hidung.
3. Kulit kodok berbentuk kasar dan kering. Dibawah mulut kodok terdapat rongga seperti kantung
udara,dan kodok mempunyai bagian dada dan abdomen yang jelas, tapi tidak punya batas leher yang
jelas.
4. Di samping perut kodok terdapat bintik putik-bintik yang menyerupai telur-telur kodok yang
berwarna keputian.
DAFTAR REFERENSI

-Asma,N.,Muchilisin,Z,A.,& Hasri,1.2016.pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan


nilem pada ransum harian yang berbeda.jurnal ilmiah mahasiswa kelautan dan perikanan
insyiah,1(1),1-11.
-Kriswantoro,M.1986.Mengenal ikantawar.jakarta.karya bani
-Brotowijoyo,djarubito.2000.zoologi dasar.jakarta.Erlangga
-Solang,Margaretha.2011.Bahan ajar Zoologi Vertebrata,Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai