Anda di halaman 1dari 51

KEANEKARAGAMAN

HEWAN II

PISCES
RIZKA HALID
A PENDIDIKAN BIOLOGI
PENGERTIAN PISCES

Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di


perairan dengan menggunakan sirip untuk bergerak dan
menjaga keseimbangan tubuh, memiliki jumlah spesies yang
beraneka ragam. Pisces dalam istilah bahasa Indonesia
dikenal sebagai “ikan” yang meliputi semua jenis ikan,baik
yang tidak mempunyai rahang(termasuk ke dalam superkelas:
Agnatha) maupun ikan yang mempunyai rahang (termasuk ke
dalam superkelas: Gnathostomata) (Brotowidjoyo, 1989).
CIRI-CIRI PISCES

Ciri-ciri Umum Ciri-ciri Khusus

Menurut Brotowidjoyo (1989) ciri Menurut Brotowidjoyo (1989) ciri


umum Pisces sebagai berikut: khusus Pisces sebagai berikut:
1. Bernapas dengan insang 1. Jantung terdiri atas 2 ruang yaitu
2. Rangka tersusun atas tulang satu serambi dan satu bilik.
sejati 2. Memiliki gurat sisi yang
3. Tubuh ditutupi oleh sisik menentukan sisi dan arah
Bersisik dan berlendir berenang.
MORFOLOGI PISCES

Sirip Punggung Sisik


Mata Sirip dubur
Mulut Ekor

Operculum
Sirip dada
Sirip perut
Secara umum bentuk badan ikan
MORFOLOGI PISCES
terbagi menjadi enam jenis yaitu:

1. Datar (flat/depressed). 2. Ideal (Fusiform, streamline).


Ikan Pari Ikan Hiu

3. Eel-like (elongated).
Lele
MORFOLOGI PISCES

4. Pipih (ke bawah = depressed dan ke


5. Bulat (Rounded)
samping = compressed).
Ikan Buntal
Ikan angel fish, butterfly fire

6. Pita (ribbon)

Ikan layur
MORFOLOGI PISCES 1. Bagian Kepala

Mata

Mulut
Operkulum
MORFOLOGI PISCES 1. Bagian Kepala

a. Mulut
Mulut merupakan bagian depan dari saluran
pencernaan berfungsi mengambil makanan dan
menelan tanpa ada perubahan. Kelompok Pisces
memiliki bentuk mulut yang berbeda. Bentuk mulut
antara jenis satu dengan yang lain berbeda tergantung
jenis makanan yang dimakan (Djarubito,1994).
Menurut Brotowidjoyo (1989) di dalam
MORFOLOGI PISCES mulut ikan terdapat beberapa organ yaitu:

1. Lidah
Lidah ikan merupakan suatu
pinggiran dari dasar mulut yang
diselimuti oleh selaput lendir, tidak
bergerak dan tanpa kelenjar. Fungsi
lidah ikan yaitu dalam proses
penelanan makanan dan membantu
membuang kelebihan air pada
makanan yang dimakan dan penting 2. Gigi
dalam proses pemompaan air dari Gigi ikan berperan dalam mengambil,
mulut ke bagian rongga insang merobek, memotong, atau
(Djarubito, 1994). menghancurkan makanan (Djarubito,
1994).
MORFOLOGI PISCES 1. Bagian Kepala

b. Mata

Mata ikan bekerja dengan bebas tidak tergantung satu sama lain. Mata
kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan mengarah ke belakang. Ikan
tidak memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip (selalu melotot).
Air selalu dapat membersihkan mata ikan karena itu mata ikan selalu
bersih (Sukiya, 2003).
MORFOLOGI PISCES 1. Bagian Kepala

c. Insang

Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan


filamen insang di dalam . Tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella
yang merupakan tempat pertukaran gas. Insang merupakan komponen
penting dalam pertukaran gas.
MORFOLOGI PISCES 2. Bagian Badan

Sirip Punggung Sirip Dubur

Sirip Dada Sirip Perut


MORFOLOGI PISCES 2. Bagian Badan

a.Sirip
Menurut Maskoeri (1992) Sirip ikan umumnya memiliki
fungsi yaitu sebagai sumber data untuk identifikasi, karena
setiap sirip setiap spesies ikan memiliki sirip yang berbeda
dan sirip ikan digunakan mengatur pergerakan dan
kecepatan ikan bergerak.
MORFOLOGI PISCES 2. Bagian Badan

1. Sirip perut
Sirip perut pada sub class elasmobranchia disokong oleh
tulang rawan tempat menempelnya tulang
basipterygium.

2. Sirip punggung
Sirip punggung terdapat pada kelas Chondrichtyes
disokong oleh keeping tulang rawan disebut rawan basal
yang terletak dibagian bawah tertumpu pada cucuk
neural dan rawan radial yang terletak dibagian rawan
basal menunjang jari-jari keras.
MORFOLOGI PISCES 2. Bagian Badan

3. Sirip dada
Sirip dada terdapat pada kelas Condridhthyes disokong
oleh tulang gelang bahu (Pectoral girdle) dinamakan
coracoscapula.Osteichthyes gelang bahu terdiri dari
tulang rawan dan tulang dermal.

4. Sirip dubur
Sirip dubut terdapat pada class Osteichthyes tulang yang
menyokong. Sirip dubur ada didalam masuk ke dalam
bagian tubuh, diantara tulang cucuk hemal dinamakan
promaxialpterygiophore dan terluar distal
pterigiophoredi atas terdapat intermediet pterygiophore.
MORFOLOGI PISCES 3. Bagian Ekor

Sirip ekor
a. Sirip Ekor
MORFOLOGI PISCES Menurut Djarubito (1994) Secara umum
ada 10 macam sirip ekor yaitu:

1. Sirip ekor bercagak, seperti pada


ikan mas (Cyprinus carpio), ikan
tawes (Puntius javanicus), ikan
bawal (Pampus sp), dan sebagainya.

2. Sirip ekor berpinggiran tegak,


seperti pada ikan dumbaya
(Anabas testudineus.
Menurut Djarubito (1994) Secara umum
MORFOLOGI PISCES ada 10 macam sirip ekor yaitu:

3. Sirip ekor berlekuk kembar, seperti


pada ikanmujair (Oreochromis
mossambicus)

4. Sirip ekor ikangabus (Channa Striata)


berbentuk meruncing pada
Menurut Djarubito (1994) Secara umum
MORFOLOGI PISCES ada 10 macam sirip ekor yaitu:

5. Sirip ekor berbentuk membundar,


seperti pada ikan cupang (Betta sp).

6. Sirip ekor berbentuk sabit, seperti


pada ikan sardine (Sardinella sirin)
Menurut Djarubito (1994) Secara umum
MORFOLOGI PISCES ada 10 macam sirip ekor yaitu:

7. Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal


ini ekor bagian atasnya lebih panjang
dibanding ekor bagian bawahnya seperti
yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon
(Acipencer oxyrhynchus).
Menurut Djarubito (1994) Secara umum
MORFOLOGI PISCES ada 10 macam sirip ekor yaitu:

7. Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal


ini ekor bagian atasnya lebih panjang
dibanding ekor bagian bawahnya seperti
yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon
(Acipencer oxyrhynchus).
MORFOLOGI PISCES

b. Linealateralis (LL)
Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh porisehingga
LL terdapat pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak
bersisik. Ikan yang tidak bersisik LL terbentuk oleh pori
yang terdapat pada kulit dan ikan yang bersisik LL
terbentuk oleh sisik yang berpori. Ikan mempunyai satu
buah garis LL. LL ikan berfungsi mendeteksi keadaan
lingkungan, terutama kualitas air dan berperan dalam
proses osmoregulasi.
MORFOLOGI PISCES

c. Sisik ikan
Sisikmerupakan penutup tubuh kulit pada ikan serta
berfungsi sebagai:
a). Pertahanan terhadap penyakit dan parasit
b). Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
c). Sebagai alat eksresi dan osmoregulasi
CIRI ANATOMI

Kantung Empedu Gonad


Tulang Punggung

Hati
Lambung Usus
CIRI ANATOMI

Menurut Djarubito (1994) ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan


yaitu:
a) Sistem penutup tubuh (kulit) yaitu sisik, kelenjar racun, kelenjar
lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
b) Sistem otot (urat daging) yaitu penggerak tubuh, sirip, insang
dan organ listrik.
c) Sistem rangka (tulang) yaitu tempat melekatnya otot; pelindung
organ-organ dalam dan penegak tubuh.
d) Sistem pernapasan (respirasi) yaitu memiliki organ berupa
insang memiliki organ tambahan.
e) Sistem peredaran darah (sirkulasi) yaitu memiliki organberupa
jantung dan sel-sel darah yang digunakan untuk mengedarkan O 2
dan nutrisi.
f) Sistem pencernaan yaitu memiliki organ berupa saluran
pencernaan dari mulutsampai anus.
CIRI ANATOMI

7) Sistem saraf yaitu memiliki organ berupa otak dan saraf-


saraf tepi.
8) Sistem hormone yaitu kelenjar-kelenjar hormoneyang
digunakan untuk pertumbuhan dan reproduksi.
9) Sistem ekskresi dan osmoregulasi yaitu memiliki organ
berupa ginjal.
10) Sistem reproduksi dan embriologi yaitu memiliki organ
berupa gonad jantan dan betina.
CIRI FISIOLOGI Sitem Pencernaan

Saluran pencernaan pada ikan dimulai


dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi- gigi
kecil yang berbentuk kerucut pada
geraham bawah danlidah pada dasar
mulut yang tidak dapat digerakan serta
banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak
menghasilkan ludah (enzim), dari
rongga mulut makanan masuk ke
esophagus melalui faring yang terdapat
di daerah sekitar insang (Maskoeri,
1992).
CIRI FISIOLOGI Sitem Pencernaan

Esofagus berbentuk kerucut, pendek, Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi


terdapat di belakang insang, dan bila hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar
tidak dilalui makanan lumen yang berukuran besar, berwarna merah
menyempit, dari kerongkongan kecoklatan, terletak di bagian depan rongga
makanan di dorong masuk ke lambung, badan dan mengelilingi usus, bentuk tidak
lambung membesar, tidak jelas batas tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus
kiri, serta bagian yang menuju ke arah
dengan usus. Jenis ikan, terdapat punggung. Fungsi hati menghasilkan
tonjolan buntu untuk memperluas empedu yang disimpan dalam kantung
bidang penyerapan makanan, dari empedu untuk membanfu proses
lambung, makanan masuk ke usus yang pencernaan lemak. Kantung empedu
berupa pipa panjang berkelok-kelok dan berbentuk bulat, berwarna kehijauan
sama besar. Usus bermuara pada anus terletak di sebelah kanan hati, dan saluran
(Maskoeri, 1992). bermuara pada lambung (Tatang, 1984).
CIRI FISIOLOGI Sitem Pencernaan

Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan


disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ
yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi
pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan
dan hormon insulin (Juwana, 2007).
CIRI FISIOLOGI Sistem Respirasi

Mekanisme pernapasan pada ikan

Mekanisme pernapasan ikan diatur oleh mulut


dan tutup insang. Waktu tutup insang
mengembang membran brankiostega
menempel rapat pada tubuh, sehingga air
masuk lewat mulut, sebaliknya jika mulut
ditutup, tutup insang mengempis, rongga
faring menyempit, dan membran brankiostega
melonggar sehingga air keluar melalui celah
dari tutup insang (Radiopoetro, 2005).
CIRI FISIOLOGI Sistem Respirasi

Air dengan oksigen yang larut di dalam


membasahi filamen insang yang penuh
kapiler darah dan karbon dioksida ikut
keluar dari tubuh bersama air melalui
celah tutup insang. Ikan mempuyai
Jenis ikan gabus, lele atau gurami, rongga
gelembung renang yang berfungsi untuk
insangnya mempunyai perluasan ke atas
menyimpan oksigen dan membantu
yang berupa lipatan tidak teratur yang
gerakan ikan naik turun (Radiopoetro,
disebut labirin. Rongga labirin berfungsi
2005).
menyimpan udara sehingga jenis ikan
tersebut dapat hidup di air kotor dan
kekurangan oksigen.Selain dimiliki oleh
ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada
fase berudu, yaitu insang luar (Makoeri,
1992).
CIRI FISIOLOGI Sistem Ekskresi

Menurut Chiasson (1980) alat ekskresi


pada ikan terdiri dari:
a. Insang yang mengeluarkan CO2 dan
H2O
b. Kelenjar kulit mengeluarkan lendir
sehingga tubuhnya licin untuk
memudahkan gerak di dalam air.
c. Sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine.
CIRI FISIOLOGI Sistem Respirasi

Air garam menyebabkan tubuh


terdehidrasi pada kadar garam rendah
menyebabkan naiknya konsentrasi
garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan
besar untuk menjaga keseimbangan Tubulus yang bergulung berperan
garam tubuh. Ikan laut memiliki kelenjar penting dalam menjaga keseimbangan
eksresi garam pada insang, yang air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus
berperan dalam mengeliminasi nefron, termasuk air dan yang lain,
kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah
menyaring sesuatu yang terlarut dalam Elasmobranchii, tidak seperti
air darah dan hasilnya akan dikeluarkan kebanyakan ikan air laut, memiliki korpus
lewat korpus renalis (Chiasson, 1980). renalis yang besar dan mengeluarkan air
relatif banyak, seperti pada ikan air
tawar(Chiasson, 1980).
CIRI FISIOLOGI Sistem Reproduksi

Ikan melakukan reproduksi secara


eksternal, ikan jantan dan betina akan
saling mendekat satu sama lain
kemudian si betina akan
mengeluarkan telur. Selanjutnya si
jantan akan segera mengeluarkan
spermanya, lalu sperma dan
telurbercampur di dalam air. cara
reproduksi dikenal sebagai oviparus,
yaitu telur dibuahi dan berkembang di
luar tubuh ikan (Kotteat, 1993).
CIRI FISIOLOGI Sistem Reproduksi

Menurut Brotowijoyo (1989) cara reproduksi


ikanyang ada antara lain:
a. Ovipar yaitu sel telur dan sel sperma bertemu
di luar tubuh dan embrio ikan berkembang di luar
tubuh sang induk. Contoh yaitu ikan pada
umumnya
b. Vivipar yaitu kandungan kuning telur sangat
sedikit, perkembangan embrio ditentukan oleh
hubungannya dengan placenta, dan anak ikan
menyerupai induk dewasa
c. Ovovivipar yaitu sel telur cukup banyak
mempunyai kuning telur. Embrio berkembang di
dalam tubuh
d. Ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai
Alat Reproduksi jantan dan Betina
induk dewasa. Contoh yaitu ikan-ikan livebearers.
CIRI FISIOLOGI Sistem Sirkulasi

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri


dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (antrium).
Jantung terletak dibawah faring di dalam
rongga parikambium, yaitu bagian dari
rongga tubuh yang terletak di anterior
(muka). Fungsi jantung memompa darah
Selain itu, terdapat organ sinus venosus,
yaitu struktur penghubung berupa rongga
yang menerima darah dari vena dan terbuka
di ruang depan jantung (Moyle, 1988).
CIRI FISIOLOGI Sistem Sirkulasi

Menurut Nelson (2006) Fungsi darah pada Ikan adalah sbagai


berikut:
a) Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh
b) Membawa oksigen ke jaringan2 tubuh
c) Membawa hormon dan enzim ke organ yg memerlukan
CIRI FISIOLOGI Sistem Sirkulasi

Peredaran darah terjadi satu kali peredaran yaitu melalui jantung satu kali yang
di sebut dengan peredaran dara tunggal. Darah dari jantung keluar melalui aorta
ventral menuju insang, di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan
akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO 2 dan
pengambilan O2 dari air, dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal,
kemudian seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat
CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan
vena kardinalis posterior. Jantung- aorta ventral-insang-kapiler-kapiler darah-
aorta dorsal-seluruh tubuh-vena kardinalis anterior-vena kardinalis posterior-
jantung (Maskoeri, 1992).
CIRI FISIOLOGI System Saraf

Sistem saraf dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk


mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status
kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan
diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat), saraf akan merangsang
kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang
dibutuhkan hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolism
akan merangsang jaringan-jaringan untuk bergerak (Nelson, 2006)
CIRI FISIOLOGI System Saraf

Menurut Nelson(2006) hasil kelenjar hormon antara lain sebagai


berikut:
1). Endo Hormon yaitu yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-
hormon di atas
2). Ekto Hormon yaitu yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen
merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
CIRI FISIOLOGI Sistem Osmoregulasi

a. Osmoregulasi pada ikan air tawar


1. Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungan
dengan cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif
memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
2. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal
mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar.
untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar
dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan
dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap
kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali
pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap
air, tidak dapat ditembus) terhadap air.
3. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
CIRI FISIOLOGI Sistem Osmoregulasi

b. Osmoregulasi pada ikan air laut


1. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam
darahnya. Ikan air lautcenderung untuk kehilangan air di dalam sel-
sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut
aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi
kehilangan air, ikan minumair laut.
2. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya
lebih kecil daripada ikan air tawar.
1. Air Tawar
HABITAT 2. Air Laut
3. Air Payau

Menurut Nikolsky (1959) ikan-ikan


tersebut menjadi 3 kelas:
KLASIFIKASI 1. Kelas Agnatha
2. Kelas Condrichtyes
3. Kelas Osteichtyes
KLASIFIKASI Kelas Agnatha

Agnatha (Yunani, an = tidak, gnathus = rahang) terdapat di Amerika Utara dan


Eropa. Sebagian besar Agnatha hidup di dasar perairan laut atau air tawar dengan
memakan bangkai atau parasit pada ikan lainnya. Tubuh Agnatha berbentuk
silindris memanjang, berukuran sekitar 76 – 90 cm. Agnatha tidak memiliki rahang
namun memiliki mulut berbentuk lingkaran dan berparut; memiliki lidah dan gigi
tersusun dari zat tanduk; tidak memiliki sirip yang berpasangan; kulit tidak
bersisik; serta bertubuh lunak dan berlendir. Rangka Agnatha tersusun atas tulang
rawan. Alat kelamin Agnatha terpisah atau hermafrodit pada saat larva dan
fertilisasi terjadi secara eksternal. Contohnya belut laur atau lamprey laut
(Petromyzon marinus), lamprey sungai (Lampetra fluviatilis), dan Myxine sp.
(hagfish).
Menurut Radiopoetra(2005)kelas
KLASIFIKASI agnathaterbagi atas 2 ordo yaitu:

1. Myxiniformes
Kingdom : Animalia
Filum : Veterbrata
Kelas : Myxini
Ordo :Myxiniformes
Famili : Myxinidae
Genus : Eptaterus
Spesies :E.stoutii (Nelson, 2006).

Gambar 45. Eptaterus stoutii (Moyle, 1988).


Menurut Radiopoetra(2005)kelas
KLASIFIKASI agnathaterbagi atas 2 ordo yaitu:

1. Petromyzontiformes
Kingdom : Animalia
Filum : Veterbrata
Kelas : Cephalaspidomorphi
Ordo : Petromyzoniformes
Famili : Pentromyzonetidae
Genus : Petromyzon
Spesies : Petromyzon marinus
(Nelson, 2006).

Gambar 45. Petromyzon marinus(Moyle, 1988).


KLASIFIKASI Kelas Chondrichtyes

Chondrichrhyes (Yunani, chondros = rawan, ichthyes = ikan) hidup di laut. Kulit


tubuhnya rertutup oleh sisik-sisik plakoid yang kasar, berisi dentin (mesodermal)
dan dilapisi dengan email (ektodermal). Otot-otot tubuh memiliki segmen
(miotom). Rangka atau endoskeleton tersusun atas tulang rawan. Chondrichrhyes
memiliki dua pasang sirip dengan sirip ekor yang pada umumnya hereroserkal
(lobus dorsal lebih besar). Mulut rerletak di bagian bawah (ventral) dengan lidah
dan rahang. Rahang tertutup oleh gigi. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut,
faring, esofagus, lambung, usus, rektum, dan kloaka. Kloaka merupakan lubang
keluar dari sistem pencernaan, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Lubang
hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman. Alat kelamin terpisah
dan fertilisasi terjadi secara eksternal atau internal. Chondrichthyes bersifat ovipar
atau ovovivipar. Conroh Chondrichthyes antara lain ikan hiu (Squalus sp.), ikan
pari (Makararaja sp.), pari listrik (Torpedo marmorata), pari macan (Taeniura
lymma), dan Chimaera sp.
Menurut Nikolsky (1963) kelas
Chondrichthyesterbagi menjadi dua terbagi atas
KLASIFIKASI 2 ordo yaitu:

1. Ordo Rajiformes
Kingdom : Animalia
Filum : Veterbrata
Kelas : Chondricthyes
Ordo : Rajiformes
Famili : Rajidae
Genus : Raja
Spesies : Raja Erinaceae
(Nelson, 2006).

Gambar 47. Raja erinaceae(Koleksi Pribadi, 2014).


Menurut Nikolsky (1963) kelas
Chondrichthyesterbagi menjadi dua terbagi atas
KLASIFIKASI 2 ordo yaitu:

1. Myxiniformes
Kingdom : Animalia
Filum : Veterbrata
Kelas : Chondrictyes
Ordo : Squaliformes
Famili : Squalidae
Genus : Squalus
Spesies : Squalus acanthias
(Nelson, 2006).

Gambar 48. Squalus acanthias(Koleksi Pribadi, 2014).


KLASIFIKASI Kelas Osteichtyes

Osteichthyes (Yunani, osteon = tulang, ichthys = ikan) hidup di laut, air tawar,
dan rawa-rawa. Ukuran tubuh bervariasi, antara 1 cm – 6 m. Osteichthyes
merupakan ikan bertulang sejati dengan endoskeleton yang mengandung
matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit ditutupi oleh sisik bertipe ganoid,
sikloid, atau stenoid, namun ada pula yang tidak bersisik. Otot tubuh
bersegmen-segmen. Mulut berahang dan memiliki gigi dan lidah. Osteichthyes
bernapas dengan insang yang ditutupi oleh operkulum (tutup insang).
Osteichthyes memiliki gelembung renang yang berfungsi membantu
pernapasan dan sebagai alat hidrostatik, yaitu menyesuaikan berat tubuh
dengan kedalaman air.
Menurut Sukiya (2003) kelas Osteichtyes
KLASIFIKASI dibagi menjadi 25 ordo yakni:

1. Lophiiformes
11. Batrachoidioformes 21. Peraformes
2. Perciformes
12. Doctylopteriformes 22. Beryciformes
3. Acipenseriformes
13. Percomorphoidae 23. Scorpaniformes
4. Tetraodontiformes
14. Beloniformes 24. Scopeliformes
5. Pegasiformes
15. Mugliformes 25. Polynemiformes
6. Symbranchiformes
7. Anguiliformes 16. Gadiformes
8. Pleuronectiformes 17. Syngnathiformes
9. Mastacembeliformes 18. Dipteriformes
10. Ophiocephaliformes 19. Ostariopysi
20. Macruriformes

Anda mungkin juga menyukai