PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup pada perairan tawar, asin ataupun keduanya. Ikan merupakan kelompok
tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari),
Sistem pernafasan yang dimiliki oleh jenis ikan (pisces) adalah insang.
lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian
terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan
tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut
operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh
operkulum. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat
02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele.
B. Rumusan Masalah
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi beberapa jenis
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi beberapa jenis
mengetahui bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi
A. Pisces
Ikan adalah organisme yang dapat berenang sehingga mampu berpindah-
pindah secara aktif dan termasuk golongan nekton. Pisces adalah sebutan
umum yang dipakai untuk ikan atau sebutan nama superkelas, dan nama ini
diambil dari kata latin. Ikan bernafas dengan menggunakan insang, bergerak
dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam air. Secara umum tubuh ikan
terdiri atas tiga bagian utama yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan caudal
(ekor). Organ-organ luar yang mudah terlihat meliputi mulut, lubang hidung
Agnata, ikan dari kelas ini belum mempunyai rahang, kelas Chondrichthyes
yaitu ikan yang bertulang rawan dan kelas Ostheichthes yaitu semua ikan yang
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari
0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan
perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk
menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies
ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang
menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali Ikan air
tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa aspek. Insang
mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar 10 garam dalam
Morfologi ikan terdiri dari Kepala, bagian dari ujung mulut terdepan
hingga ujung tutup insang paling belakang. Pada bagian ini terdapat mulut,
rahang atas dan bawah, gigi, hidung, mata, insang dan sebagainya. Beberapa
tipe utama posisi mulut ikan antara lain terminal, sub terminal, inferior dan
superior. Badan, bagian badan mulai dari belakang tutup insang sampai
belakang anus, terdapat sirip, baik yang tunggal maupun yang berpasangan.
Sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur disebut sirip tunggal. Sirip dada dan
sirip perut disebut sirip berpasangan. Ikan-ikan yang memiliki dua sirip
punggung, bagian depannya terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di
bagian depan diikuti oleh jari-jari yang lunak dan umumnya bercabang. Pada
ikan bersirip punggung tunggal, jari-jari bagian depan tidak bersekat dan
dubur hingga ujung sirip ekor terbelakang, dimana pada bagian ini terdapat
anus, sirip dubur dan sirip ekor. Tipe-tipe utama sirip ekor ikan antara lain
bentuk membulat, bersegi, bentuk sabit, becagak dan meruncing (Laily, 2006).
karbondioksida) antara darah dan air. Oksigen yang terlarut dalam air akan
insang terdiri dari beberapa lamela primer dan satu lamela primer terdiri dari
cenderung hampir sama. Sel-sel pernapasan ikan hanya terdiri dari dua atau
tiga lapis epitel yang terletak di membran basal. Sel-sel tersebut terbungkus
oleh selaput epidermis yang tipis dan bersifat semipermeable (Pertiwi, 2017).
sehingga terdapat sedikit tekanan negatif dalam rongga maupun rongga insang.
operkulum, dan air keluar rongga insang. Tekanan dalam rongga mulut dari
rongga insang menjadi lebih kecil daripada tekanan air diluar tubuh, sehingga
tutup insang menutup kembali. Pada saat air masuk ke dalam rongga maka
oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler
darah yang terdapat dalam insang sedangkan pada saat air keluar melalui
Kendari.
B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Alat dan kegunaan
No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Alat bedah Untuk membedah
2. Jarum pentul Untuk membantu pembedahan
3. kapas Sebagai alat bantu pembersih
4. Lap kasar dan halus Untuk perlengkapan dalam praktikum
5. Gabus Sebagai media pembedahan
6. tissue Untuk melap
7. Mikroskop stereo Untuk mengamati
8. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan
C. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Bahan dan kegunaan
No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Ikan Nila (Oreocromis niloticus) Sebagai objek pengamatan
2. Ikan Lele (Oreokromis clarias) Sebagai objek pengamatan
3. Ikan lajang (Decapterus sp.) Sebagai objek pengamatan
D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Ambil seekor ikan
2. Mengamati secara inspection (morfologi luar) dari caput, truncus, dan
caudal.
3. Mengamati secara section dengan mengiris secara hati-hati dan teliti.
4. Mengamati topografi (branchia sampai anus) dan diberi keterangan masing-
B. Pembahasan
mengalami osifikasi. Osteichthyes berasal dari kata osteon yang berarti tulang
keras, tulang sejati, dan dari kata ichthyos yang berarti ikan. Ciri-ciri lainnya
yaitu tubuh berbentuk fusiform agak oval meruncing dengan berbagai bentuk
variasi, Celah insang tunggal di setiap sisi tubuh dengan penutup insang yang
kata actis yang berarti menjari, jari-jari, dan dari kata pteryx yang berarti sayap
atau sirip. Artinya ikan dengan sirip yang berjari-jari. Contohnya seperti salmo
dan ikan perca, Subkelas Sarcopterygii berasal dari kata sarcos yang berarti
berdaging, dan kata pteryx yang berarti sayap atau sirip. Artinya ikan dengan
banyak jenis ikan dengan karakter morfologi yang berbeda-beda. Hal ini
bentuk tubuh ikan berkaitan erat dengan habitat dan cara hidupnya.
(depressed). Bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat,
Tulang ini membentuk ruangan rongga di atas insang. Mulut lele dilengkapi
gigi, gigi nyata, atau hanya berupa permukaan yang kasar dimulut bagian
depan. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di sekiat mulut,
mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar. Ikan ini mempunyai alat
olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan dan penciuman serta
penglihatan lele yang kurang berfungsi baik. Mata lele berbentuk kecil dan tepi
orbital yang bebas. Ikan lele mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak
bulat,dan tidak bersisik. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk
kesamping (compressed). Sirip ekor ikan lele membulat dan tidak bergabung
dengan sirip punggung maupun sirip anal. sirip perut membulat dan
panjangnya mencapai sirip dubur. Sirip dada lele dilengkapi sepasang duri
organ dalam ikan lele (Oreokromis clarias). Hasil pengamatan terlihat organ
ikan lele terdiri dari insang, hati, empedu, jantung, ginjal, usus dan juga anus.
Insang ikan lele memperlihatkan struktur yang berbeda dengan insang pada
karang. Menurut Putra (2014), struktur ini terbentuk sebagai pola adaptasi dari
dapat hidup dalam air yang kandungan oksigennya sedikit. Bukaan operkulum
merupakan proses penting dalam respirasi ikan karena proses tersebut adalah
mendapatkan udara.
(Decapterus sp.). hasil pengamatan terlihat badan memanjang dan agak gepeng
punggung kedua berjari – jari keras 1 dan 30 – 32 lemah Sirip dubur berjari-jari
keras 2 dan 1 bergabung dengan 22 – 27 jari sirip lemah Baik di belakang sirip
punggung kedua dan dubur terdapat 1 jari-jari sirip tambahan ( finlet ) Dapat
kehijauan, hijau pupus bagian atas, putih perak bagian bawah. Sirip–siripnya
berwarna abu-abu kekuningan atau kuning pucat Satu totol hitam terdapat pada
tepian atas penutup insang. Pengamatn kedua yaitu pengamatan section. Hasil
pengamatn terlihat struktur anatomi ikan terdiri atas insang, hati, empedu, usus,
kebiruan. Ekor merupakan tipe persegi, dimana pada sirip ekor terdapat garis
dimiliki ikan nila adalah hitam keabu-abuan pada bagian punggungnya dan
semakin terang pada bagian perut ke bawah. Ikan nila juga memiliki mata yang
besar dan menonjol. Spesies tersebut memiliki linea lateralis (gurat sisi) yang
terputus menjadi dua bagian. Bagian pertama terletak dari atas sirip dada
hingga tubuh, dan bagian kedua terletak dari tubuh hingga ekor. Jenis sisik
yang dimiliki spesies tersebut adalah ctenoid dengan tipe mulut terminal.
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
ketiga jenis ikan terdiri dari kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal).
bertipe inferior serta tidak memiliki sisik. Bagian ekor ikan nila (Oreocromis
niloticus) berbentuk persegi dengan tipe mulut terminal serta mempunyai sisik
bertipe ctenoid. Bagian ekor ikan lajang (Decapterus sp.) berbentuk bercagak
dengan tipe mulut sub terminal. Pengamatan section tiap jenis ikan terdiri dari
jantung, hati, empedu, usus, ginajal, anus serta insang. Insang ikan lele berbeda
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
jelas lagi.
3. Untuk praktikan agar dapat melakukan praktikum dengan baik sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Bhagawati, D., Abulias, M.N. dan Amurwanto, A., 2013 Fauna Ikan Siluriformes
dari Sungai Serayu, Banjaran, dan Tajum di Kabupaten Banyumas, Jurnal
MIPA 36 (2): 113
Laily, N., 2006, Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Teleostei yang Tertangkap Nelayan di
Wilayah Perairan Pesisir Kota Semarang , Skripsi, Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Pertiwi, S.L., Zainuddin. dan Erdiansyah, R., 2017, Gambaran Histologi Sistem
Respirasi Ikan Gabus (Channa striata), Jimvet, 1(3): 292
Putra, D.F., 2014, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambaran Mikroanatomi insang
Ikan Lele, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Umar, I., 2014, Identifikasi Ikan Air Tawar Hasil Tangkapan Nelayan di Sungai
Meureubo Hulu Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat,
Skripsi, Universitas Teuku Umar ,Meulaboh.
Universitas Negeri Semarang, Semarang.