I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara miritim yang memiliki perairan yang sangat luas.
Perairan tersebut terdiri dari laut, sungai, payau, danau dan lainnya. Jika kita
berbicara tentang perairan sudah tentu tidak lepas dari organisme yang hidup
didalamnya, salah satunya ikan. Ikan secara taxonomi adalah makhluk hidup
bertulang belakang yang bernafas dengan insang, berdarah dingin, suhu tubuh sesuai
air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling
beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha,
75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas
Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan
Ikan yang merupakan hewan akuatik, artinya hewan yang hidup dalam air.
Hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan air umumnya bernapas dengan
insang. Ada yang insangnya dilengkapi tutup, misalnya ikan bertulang sejati
(Osteichthyes), dan ada pula yang insangnya tidak bertutup insang, misalnya pada
ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Di samping itu, ada pula kelompok ikan paru
paru yang bernapas dengan gelembung udara atau pulmosis. Semua hewan vertebrata
2
atau hewan bertulang belakang telah mempunyai sistem transportasi khusus, yang
terdiri atas sistem peredaran darah tertutup dan sistem getah bening yang merupakan
sistem peredaran darah terbuka. Sistem peredaran darah vertebrata terdiri atas darah
dan alat peredaran darah. Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh nadi,
Fungsi dari peredaran darah melayani banyak fungsi, namun secara umum alat
banyak oksigen ke otot, karena tanpa peningkatan ketersediaan oksigen akan segera
terbentuknya asam laktat. Hasil-hasil pencernaan ditranspor dari usus ke hati dan sel
somatis. Bahan-bahan asing atau yang tidak dibutuhkan oleh tubuh diangkut ke ginjal
dan sirkulasi darah ini yaitu dapat mengetahui proses pernafasan insang, bagaimana
sistem pencernaan dan sirkulasi darah yang terdapat pada ikan tambakan (Helostoma
temmincki). Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah
praktikan dapat mengetahui klasifikasi dan habitat dari masing-masing jenis ikan, dan
dapat menentukan deskripsi luar dan dalam tubuh ikan tambakan (Helostoma
Ikhtiologi merupakan suatu ilmu yang khusus mempelajari ikan dari segala
fisiologi, taksonomi serta identifikasinya. Ichtyologi berasal dari kata Yunani, yaitu
ichthyes yang berarti ikan dan logos yang berarti ilmu. Sehingga secara singkat dapat
dikatakan bahwa ichtylogi adalah ilmu yang mempelajari ikan dengan segala aspek
kehidupannya. Ilmu ini merupakan salah satu cabang dari biologi ( Saanin,1968 ).
Rahardjo dalam Irsyad (2014) Ikan seperti pada hewan lain, melakukan
gerakan dengan dukungan alat gerak. Pada ikan, alat gerak yang utama dalam
melakukan manuver di dalam air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat
digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap sirip suatu
spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.
2.1.Sistem Pernafasan
dioksida oleh suatu makhluk hidup. Untuk dapat bernafas, maka diperlukan organ
organ lainnya. Pada stadium larva, insang belum sempurna dan belum dapat
berfungsi. Untuk dapat bernafas, larva ikan biasanya menggunakan kantung telur
(yolk sac) atau pada beberapa ikan tertentu menggunakan insang luar (Affandi, 2009).
4
Alat pernapasan yang dimiliki ikan adalah insang. Terdapat pembagian untuk
insang tersendiri, pertama ikan yang memiliki tutup insang atau disebut operkulum,
fungsinya yaitu untuk melindungi insang. Biasanya operkulum ini terdapat pada ikan
yang memiliki tulang sejati, contohnya ikan gurame. Kedua, ikan yang tidak memiliki
tutup insang. Pada sumber tidak disebutkan contohnya, tapi kemungkinan adalah ikan
2.2.Sistem Pencernaan
Sistem saluran pencernaan pada ikan terdiri dari beberapa organ yang
menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola makanan yang masuk melalui
mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu dikeluarkan melalui anus. Organ-organ
yang menyusun saluran saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua jenis
ikan. Hal itu tergantung kepada makanan kebiasaan yang dimakan ikan. Organ-organ
penyusun saluran pencernaan itu terdiri dari : mulut, pharinx, esophagus, ventriculus,
pada ikan terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadrotojugal. Tulang
2.3.Sirkulasi Darah
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung (cor) merupakan pusat
pemompa darah, vena (pembuluh darah) pembawa darah kejantung, Arteri pembawa
darah dari jantung, dan Kapier menghubungkan arteri dan vena (Manda, at la, 2011).
Pada sebagian besar ikan, jantung berada agak dibagian posterior insang.
Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut pericardium. Ukuran jantung
bervariasi pada setiap jenis ikan. Jantung ikan terdiri dari bagian : Sinus venusus
suatu kantong berdinding tipis tempat pengumpulan darah yang dibawa oleh vena,
Atrium (Auricle) berdinding tipis penampung darah dari sinus venusus, ventricle
berdinding tebal penampung darah dari atrium, conus ateriosus/bulbus arteriosus dari
Mei 2017 pukul 09.00-11.300 WIB yang membahas mengenai “Sistem Pernafasan,
Bahan yang digunakan saat praktikum adalah ikan yang akan dianalisisyaitu
ikan tambakan (Helostoma temmincki). Sedangkan alat yang diguanakan antara lain
penelitian secara langsung pada spesies ikan yang akan di analisis agar diketahui data
secaraa real dan benar. Karena dengan penelitian secara langsung pada objek
alat alat yang akan digunakan. Selain itu asisten juga menjelaskan cara melihat dan
Ambillah ikan yang telah dibawa oleh pratikan yang memenuhi syarat untuk
melakukan praktikum. Kemudian letakkan ikan diatas nampan yang telah disediakan.
Letakkan dengan posisi perut (ventral) di sebelah bawah dan kepala di sebelah kiri.
Gambarlah ikan semirip mungkin dengan ikan yang asli kemudian lakukanlah
pengukuran morphometrik terhadap tubuh ikan untuk mengetahui panjang total (TL),
panjang baku (SL), tinggi badan (BdH), dan panjang kepala (HdL). Bedahlah ikan
dari depan anus sampai tutup insang, gambarlah insang dan gelembung renangnya.
gambarlah bentuknya. Belah mulut ikan tersebut dan lihat bentuk gigi pada ikan
deskripsikan ikan tersebut sesuai dengan di buku penuntun praktikum. Jika praktikum
sudah selesai bersihkan meja praktikum sampai bersih seperti pada saat sebelum
praktikum.
Setelah pratikum selesai, asisten memberikan beberapa soal respon atau quis
4.1. Hasil
berikut:
4.2. Pembahasan
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinoterygii
Ordo : Perciformes
Family : Polynemidae
10
Genus : Eleutheronema
Spesies : Helostoma temmincki
1. Sistem Pernafasan
Salah satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan tambakan (Helostoma
temmincki). Insang ikan senangin tersimpan dalam rongga insang yang terlindung
oleh tutup insang (operculum). Insang ikan ini terdiri dari lengkung insang yang
tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk
menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang.
Filamen insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna merah
muda karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari
Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi.
Dari insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh.
Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju
insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan
berulang-ulang.
2. Sistem Pencernaan
dari beberapa organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola
makanan yang masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari pemrosesan itu
dikeluarkan melalui anus. Organ organ penyusun saluran pencernaan itu terdiri dari
mulut, pangkal tenggorokan atau yang disebut pharink, kerongkongan atau yang
11
3. Sirkulasi Darah
Sistem peredaran darah pada ikan itu dimulai dari jantung yang memompa
darah agar teralirkan ke seluruh tubuh, darah dibawa ke jantung dilakukan oleh
pembuluh darah atau yang dikenal dengan vena, lalu darah yang dari jantung dibawa
oleh organ yang disebut arteri, dan yang menghubungkan antara arteri dan vena
disebut organ kapiler. Jantung ikan terletak pada posterior daripada insang, jantung
sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan
O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-
zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar
CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium
melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup
atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke
arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2
tinggi ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung.
12
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ikan tambakan (Helostoma temmincki) ini bernafas dengan insang
yang mengambil oksigen yang terlarut di dalam air dan mengeluarkan CO 2, dengan
pencernaan bermula dari makanan yang masuk dari mulut lalu masuk ke pangkal
tenggorokan dan kerongkongan serta dicerna dilamung dan usus lalu dikeluarkan lagi
melalui anus. Dan ikan, mempunyai sistem peredaran darah dengan cara darah
dibawa ke jantung oleh pembuluh darah/vena lalu jantung memompa darah dan
dibawa oleh arteri ke seluruh tubuh dan kapiler sebagai penghubung antara vena dan
arteri.
5.2. Saran
Pada praktikum sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sirkulasi darah ini,
sebaiknya laboratorium menyediakan ikan ikan yang masih bagus dan segar agar
ketika membedah untuk pengamatan ikannya tidak sulit untuk diamati dan bagian-
DAFTAR PUSTAKA
Murniyati, A.S. 2003. Biologi 100 Ikan Ekonomis Penting di Indonesia. Sekolah
Usaha Perikanan Menengah Negeri Tegal. Tegal.
Rajabnadia, L. Abdul. Buku Ajar Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Haluoleo. Kendari.
Suyanto, Rachmatun S., Dra. 2008. Budidaya Ikan Katung. Penebaar Swadaya.
Jakarta.
LAMPIRAN
15
Lampiran 1. Alat
Nampan Serbet
Lampiran 2. Bahan