Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ESM BIOSISTEMATIK (PHYLUM NERMETEA)

DISUSUN OLEH :

HASRIANY (1516441012)

TEGUH PUTRA GUSAL (1516441013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2018/1019


BAB I

PENDAHULUAM

1. Pengertian Nermetea
Rhynchocoela adalah hewan yang memiliki proboscis dan terkenal dengan
sebutan Ribbon worms. Disebut Ribbon Worms karena spesiesnya ada yang
panjangnya mencapai 100 kaki atau 33 m, contohnya Lineus longissimus, namun
adapula yang panjangnya hanya 0,5cm, contohnya Dinonemertes investigatoris.

Filum Rhynchocoela disebut Nemertea/ Nemertina. Bentuk tubuh panjang 2 cm -


2 m dan tidak beruas. Warna merah, jingga, kuning, hijau, dan ada juga yang
bergaris-garis. Rhynchocoela ini memiliki proboscis (semacam belalai yang dapat
dijulurkan untuk menangkap mangsa). Saluran pencernaan lengkap dan peredaran
darah tertutup. Rhynchocoela apabila diganggu akan memotong sebagian
tubuhnya, bagian anterior melakukan regenerasi, dan bagian probosicis yang
putus dapat hidup kembali (Thiel, 1998).

Rhynchocoela memiliki sistem pencernaan yang lengkap terdiri atas mulut


di anterior yang berhubungan dengan usus yang lurus sepanjang badan dan anus
sepanjang posterior. Di belakang mulut terdapat kerongkongan, kemudian perut
lalu usus hingga anus. Pada saat makanan dicerna, proboscis dan sistem
pencernaan berkerja secara bersamaan (Thiel & Raise, 1993). Rhynchocoela
memiliki organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium
tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam
protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia. Tiap sel api memiliki
flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik
ke dalam sel api (Mizz nha, 2010). Rhynchocoela tidak memiliki organ atau
jaringan khusus yang digunakan untuk berespirasi, mereka berdifusi melalui
permukaan tubuh (Arkadiy, 2004). Rhynchocoela tidak memiliki pertahanan diri,
tetapi Rhynchocoela memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi. Selain itu
Rhynchocoela juga memiliki probocis yang dapat mengeluarkan racun (Thiel &
Raise, 1993). Rhynchocoela memiliki suatu dinding tubuh yang berotot yang
terdiri otot melingkar dan otot membujur. Otot Rhynchocoela digunakan untuk
mengerakkan tubuhnya (Roe, 1976). Rhynchocoela memiliki system jaringan
syaraf yang sangat baik, dengan simpul syaraf pusat di kepala dan suatu jaringan
syaraf yang menghubungkan berbagai organ tubuh dengan sensor. Rhynchocoela
juga memiliki jaringan syaraf utama yang menghubungkan dengan organ perasa.
Organ perasa ini meliputi organ alir kepala hingga sensor lubang kecil.
Rhynchocoela juga memiliki banyak mata. Mata Rhynchocoela terletak dekat
syaraf pusat (Arkadiy, 2004).
Rhynchocoela hidup di laut, terdapat di pantai di bawah terumbu karang
dan rumput laut. Beberapa spesies dari Rhynchocoela memiliki rhapdit di dalam
probosisnya. Hal ini membuktikan bahwa Rhynchocoela merupakan phylum
Platyhelminthes. Semua Rhynchocoela adalah carnivora yang terutama memakan
cacing Anelida, Molusca dan Crustasea kecil, baik yang sudah mati maupun yang
masih hidup (Kuris, 2007). Phylum Rhynchocoela menurut berbagai sumber
memiliki 900 nama spesies yang dikarakteristikkan dari panjang pendeknya
spesies tersebut. Rhynchocoela hidup pada perairan yang airnya bersih dan segar.
Potamonemertes sp dan Dichonemertes sp merupakan contoh Rhynchocoela yang
habitatnya di air yang bersih.

2. Ciri-ciri umum Nermetea


Rhynchocoela merupakan salah satu spesies hewan laut yang tidak
bertulang belakang dengan karakteristik tubuh berbentuk pipa dan berlubang,
panjang, memiliki Rhyncocoel yang di dalamnya terdapat proboscis yang
digunakan untuk melumpuhkan mangsa, memiliki duri yang tajam untuk
melindungi diri dan triploblastic(endoderm, mesoderm, ectoderm).
Tubuh Rhynchocoela berbentuk pipih dan mempunyai panjang 2 cm – 2 m, tipis,
memiliki jaringan dan organ. Rhynchocoela tidak memiliki pigmen seperti
Annelida, tubuhnya sangat halus, dan tidak mempunyai tangan, kaki, warna ada
yang pucat, namun ada yang cerah (merah, jingga kuning, hijau, dan bergaris-
garis). Hewan ini mempunyai proboscis (semacam belalai yang dapat dijulurkan
untuk menangkap mangsa. Saluran pencernaan lengkap (usus-anus) dengan
peredaran darah tertutup. Berikut merupakan ciri-ciri dari Rhynchocoela yang
lain, yaitu:

 Memiliki sistem peredaran darah lebih maju dari pada phylum sebelumnya

 Anus terdapat dibagian posterior

 Dalam hal pencernaan lebih maju daripada Platyhelminthes

 Bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi. Seksual dengan


cara fertilization (pembuahan) (Thiel & Raise, 1993).

3. Kelas Nermetea
Klasifikasi Rhynchocoela
Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Superphylum : Lophotrochozoa

Phylum : Nemertea

Jenis Rhynchocoela yang besar jika diganggu cenderung akan memotong


dirinya, dan bagian anterior melakukan regenerasi menjadi bagian cacing yang
utuh sedangkan bagian posterior mati. Proboscis yang putus juga dapat tumbuh
kembali. Beberapa spesies dari Rhynchocoela, termasuk genus Lineus
bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi, artinya regenerasi terjadi
setelah pemisahan. Kebanyakan Rhynchocoela adalah dioecous, beberapa jenis air
tawar dan darat adalah hermaprodit. Umumnya telur menetas menjadi anak
cacing, kecuali beberapa spesies laut mempunyai stadia larva yang berenang
bebas (larva pilidium). Phylum Rhynchocoela terdiri atas dua classis yaitu Anopla
dan Enopla. Classis Enopla dicirikan dengan probosis yang tidak dilengkapi stylet
(semacam jarum).

a. Kelas Anopla
Dalam classis ini terdapat dua ordo yaitu Paleonemertina dengan dinding
2-3 lapisan, lapisan terdalam terdiri atas lapisan otot melingkar misalnya pada
jenis Tubulanus. Ordo kedua adalah Heteronemertina dengan karakteristik berupa
lapisan dinding tubuh terdiri atas tiga lapisan, terdapat otot longitudinal contohnya
pada Lineus.
 Ordo Paleonemertini

 Ordo Heteronemertini (Famili : Lineidae, Genus : Lineus, Spesies :


Longissinus).

b. Kelas Enopla
Classis kedua dalam phylum Rhynchocoela adalah Enopla dengan karakteristik
memiliki stylet pada probosisnya. Pada classis ini terdapat dua ordo yaitu
Haplonemertina. Contohnya pada jenis Carcinonemertes yang komensal pada
insang dan telur kepiting, jenis lainnya Prostoma yang hidup di air tawar. Ciri
khas pada ordo tersebut adalah stylet pada probosisnya terdiri atas satu atau lebih.
Ordo kedua pada classis ini adalah Bdellonemertini. Probosisnya tidak memiliki
stylet. Hanya satu genus yaitu Malacobdella yang mempunyai tiga species
komensal pada rongga mantel kerang laut dan satu species dalam rongga mantel
siput air tawar (Brusca and Brusca, 2003).
 Ordo Bdellonemertini
Pada ordo ini hanya satu genus yang tidak memiliki stylet, yaitu Malacobdella
yang mempunyai tiga spesies komensal pada rongga mantel kerang lautndan satu
spesies dalam rongga mantel siput air tawar.
Spesies : Paranemertes, Amphiporus, Emplectonema dan Micrura.

4. Peranan dalam kehidupan


Rhynchocoela mempunyai keuntungan dan kerugian di dalam dunia
perikanan. Keuntungannya yaitu Rhynchocoela lebih menyukai hidup pada
perairan bersih, sehingga dapat digunakan sebagai bio indikator air bersih.
Rhynchocoela juga bersifat parasit sebab sepesies ini hidup dibagian luar kerapak
kepiting. Rhynchocoela ini dapat memakan telur kepiting dalam jumlah banyak
sehingga dapat merugikan peternak kepiting (Yulianus, 2010). Binatang tersebut
tidak mempunyai peranan penting secara langsung dalam kehidupan manusia, ada
yang hidup di alam dan bersifat commensal pada insang dan telur kepiting pada
rongga mantel kerang laut dan satu species dalam rongga mantel siput air.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rhynchocoela merupakan salah satu invertebrate air yang memiliki ciri khusus pada
proboscisnya.
2. Rhynchocoela di bagi menjadi dua kelas berdasarkan proboscisnya, yaitu Anopla dan
Enopla.
3. Rhynchocoela memiliki organ ekresi, respirasi, peredaran darah tertutup, dan system
syaraf dan memiliki jaringan otot.
4. Rhynchocoela bereproduksi secara aseksual dengan beregenerasi, dan secara seksual
dengan pembuahan.
5. Rhynchocoela dusah memiliki sistem digesti yang sempurna, sistem sirkulasi yang
sejati, dan melakukan respirasi secara difusi.

DAFTAR PUSTAKA

Arkadiy. 2004. Biota colombiana. Jakarta: Erlangga.


Brusca, R.C. and G.J. Brusca. 2003. Invertebrates. Sinauer Associates; 2nd edition

Kuris. 2007. Jurnal dari Biologi Pengetahuan Laut, University de Sao Paulo,
Perancis. Journal of Natural History, 40(15-16): 915-930.

Mizz nha. 2010. Avertebrata. Yogyakarta: UGM.

Anda mungkin juga menyukai