Induk Anakan
Sterilisasi alat dan media
• Sterilisasi alat :
- pencucian dengan detergen, bilas sampai bersih,
semprot alkohol 70 %, keringkan
- HCL konsentrasi rendah (10 ppm)
- Oven pada suhu 140-160oC selama 30-40 menit
- Perebusan sampai mendidih
1. Brachionus plicatilis
Tumbuhkan Nannochloropsis sp. atau alga hijau
lainnya terlebih dahulu setelah kepadatan mencapai
4-5 juta sel/ml tebar bibit B. plicatilis sebanyak 30-50
ind/ml, setelah 3 hari dapat dipanen (100 ind/ml). Bila
terjadi kematian Nannochloropsis sp. dapat diberikan
pakan fermentasi, ragi, dan pakan konsentrat tinggi.
Pemanenan secara grafitasi dengan menggunakan
selang spiral dan kantong panen 35 μm. panen
secara parsial tergantung kebutuhan.
PENGKAYAAN
Tujuan untuk meningkatkan nilai gizi
Pengamatan Pertumbuhan Zooplankton
- kepadatan puncak dan akhir populasi
- laju pertumbuhan spesifik
- Jumlah telur per induk
- Kemampuan dalam menyaring makanan
- Kecepatan renang
- Kepadatan dan kondisi pakan
- Ukuran zooplankton : mikrometer
- Bentuk zooplankton : di amati dibawah
mikroskop
• Penghitungan kepadatan zooplankton
pada puncak populasi dilakukan pada
saat jumlah populasi berada pada titik
tertinggi selama pengamatan (Suminto
dan Hirayama, 1997).
• Penghitungan kepadatan Akhir
populasi zooplankton dilakukan pada
saat akhir pengamatan (Suminto dan
Hirayama, 1997).
• Laju pertumbuhan spesifik diukur
diukur berdasarkan jumlah populasi
pada awal penelitian hingga waktu/hari
dimana jumlah populasi mencapai titik
tertinggi (maksimal).
• Laju pertumbuhan spesifik (k) dihitung
dengan rumus (Fogg dkk, 1975) :
k = lnWt –lnWo
t
Dimana :
k = pertumbuhan spesifik
Wt = jumlah puncak populasi
(ind)
Wo= jumlah populasi pada awal
(ind)
t = Waktu (hari)
• kemampuan rotifer dalam menyaring
makanan (filtering rate) dapat dihitung
dengan rumus :
F = lnCo – ln Ct
v.t
Dimana :
F = kemampuan filtrasi rotifer
(ml/rotifer/menit)
Co = Konsentrasi awal fitoplankton
Ct = Konsentrasi fitoplankton pada waktu
t setelah pemberian makanan
v = Kepadatan rotifer
t = Lama pengamatan (60 menit)
• kemampuan mencerna makanan
(ingesting rate) dihitung dengan rumus
:
I = F.Co
Dimana :
I = Kemampuan mencerna makanan
(Ingesting rate)
F = Kemampuan memfilter
makanan/filtrasi (filtering rate)
Co = Konsentrasi awal pakan.
• Kecepatan renang rotifer
ditentukan melalui pengukuran
kecepatan gerak rotifer
melewati garis-garis diwadah
kultur
Pengambilan sampel
• Pengambilan sampel dan peghitungan zooplankton : dengan
mengambil sampel dari masing-masing wadah kultur
menggunakan pipet.
• Zooplankton dari tiap sampel di matikan dengan ditambahkan
3 tetes lugol atau formalin 3 % dan dihitung (Lorika/tubuh
yang kosong dan transparan termasuk zooplankton mati tidak
dihitung)
• Bahan organik tersuspensi (misal sisa pakan, kumpulan
serpihan kotoran yang mengapung, dll) dari media kultur yang
terjebak dalam busa diamati dibawah mikroskop. Partikel dari
buangan organik dihitung menggunakan alat haemacytometer
dan alat bantu hand counter (metoda menurut Sorgeloos dan
Lavens, 1996).
MONITORING KUALITAS AIR
Selama pemeliharan dilakukan
pengamatan kualitas air
Di tutup rapat
disaring
100 ltr
2-3 hr Pakan siap pakai
Dosis : 100-200 ppm
Tabel ukuran dan jumlah telur
zooplankton
No Jenis Ukuran Jumlah
. Kopepoda (μm) Telur/induk
1. Rotifera : N: 1-6 butir
Brachionus plicatilis I :
Kisaran ukuran
STADIA
Diameter (µm) Panjang (µm) Lebar (µm)
Kisaran (μm)
Stadia
Panjang Lebar
Artemia dws/jambret
Artemia abg
Diaphanosoma
Naupli artemia
Kopepoda
rotifer
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN IKAN
PAKAN BUATAN
COPEPODA
ROTIFER 3 – 6 ind/ml
Nannochloropsis
HARI (D) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Tabel pola pemberian pakan ikan larva kerapu
Umur Jenis pakan Jumlah
0-D3 Green algae 400-500 sel/ml
D3-D25 Brachionus sp 5-10 ind/ml
D8-D20 Kopepoda 2-5 ind/ml
D15-D25 Naupli artemia/pellet 2-5 ind/ml
D23-D30 Artemia muda/pellet 10-20 ind/ml
D27-D40 Artemia dewasa/pellet 10-20 ind/ml