Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rutmaida Boru Hombing

NPM : 1914111012
Program Studi : Budidaya Perairan
Mata Kuliah : Manajemen Kesehatan Ikan
Tugas Review

Judul Agen biokontrol dalam akuakultur: Produksi dan aplikasinya


Jurnal Jurnal Akuakultur Indonesia
Volume dan Halaman 9 (1) hal 16-20
Tahun 2016
Penulis Munti Yuhana
Reviewer Rutmaida Boru Hombing
Tanggal 26 September 2021

Latar Belakang Penurunan kualitas lingkungan juga sering kali sangat berperan terhadap timbulnya
kejadian wabah penyakit yang banyak menimbulkan kerugian besar, baik kerugian
ekonomi yang langsung dirasakan maupun terhadap keberlangsungan jangka panjang
dalam usaha budidaya. Berbagai mikroorganisme telah diidentifikasi dan bertanggung
jawab terhadap wabah penyakit, diantaranya adalah dari golongan virus, bakteri,
rickettsia, mycoplasma, alga, fungi, dan parasite. Dengan demikian, sudah menjadi
fokus kita untuk berupaya dalam meningkatkan kualitas ekologis akuakultur,
meningkatkan keamanan produk perikanan, serta memperhatikan kesehatan dan
keselamatan para konsumen. Terhadap kebijakan ekologis back to nature juga telah
menginspirasi berbagai akivitas di bidang budidaya, antara lain adalah penggunaan
obat fitofarmaka atau aplikasi agen biokontrol, baik untuk tujuan pengendalian
penyakit maupun peningkatan kualitas air. agen biokontrol untuk organisme akuatik
adalah mikroorganisme hidup yang berasosiasi dan menguntungkan dengan inang,
dengan berbagai sisi positif, antara lain menjamin perbaikan dalam pemanfaatan pakan,
memperbaiki nilai nutrisi pakan, meningkatkan respons kekebalan inang terhadap
penyakit, maupun memperbaiki kualitas lingkungan perairan.
Tujuan Penelitian Pemanfaatan agen biokontrol di dunia akuakultur sebagai senjata alami, baik sebagai
bioremediator ekologis untuk memperbaiki kualitas lingkungan yang rendah maupun
sebagai promoter/pendukung kesehatan untuk organisme-organisme yang
dibudidayakan.
Objek Penelitian Agen Biokontrol, mikroorganisme
Metode Penelitian Meliputi kriteria isolasi, teknik seleksi, mekanisme agen biokontrol, produksi, aplikasi
agen biokontrol, dan viabilitas biokontrol.
Kesimpulan Pemanfaatan agen biokontrol telah dapat diterima secara luas di dunia akuakultur
sebagai senjata alami
Kelebihan Kelebihan jurnal ini sudah cukup terperinci karena informasi yang di sajikan adalah
hasil dari beberpa penelitian sehingga informasi yang di berikan sudah cukup jelas bagi
pembaca
Kekurangan Kekurangan dari jurnal ini adalah tidak adanya bukti penguat atas hasil penelitian
berupa gambar mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut.
Judul Isolasi Bakteri Selulolitik Staphylococcus sp. JC20 dari Saluran Pencernaan Gurita
(Octopus sp.) untuk Kandidat Probiotik Ikan
Jurnal JURNAL PERIKANAN
Volume dan Halaman Vol. 21 (2), hal 93-98
Tahun 2018
Penulis Indah Istiqomah, Alim Isnansetyo, Imelda Novita Atitus & Ahmad Fauzi Rohman
Reviewer Rutmaida Boru Hombing
Tanggal 26 September 2021

Latar Belakang Pakan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan budidaya. Masalah yang sering mengganggu para
pembudidaya ikan adalah harga pakan yang semakin tinggi sehingga budidaya ikan
sering terpaksa menggunakan pakan dengan harga terjangkau meskipun dengan
kecernaan yang rendah. Pakan yang kurang tercerna dengan baik berdampak pada
pertumbuhan yang tidak optimum dan banyaknya bahan organik di media budidaya.
Oleh karena itu, effisiensi penggunaan pakan oleh ikan perlu dioptimalkan. Salah satu
alternatif untuk dapat meningkatkan efisiensi serapan pakan di saluran pencernaan
adalah dengan penggunaan probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila
diberikan dalam jumlah yang cukup, dapat memberi manfaat perbaikan keseimbangan
mikroflora dan meningkatkan kesehatan
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk isolasi, karakterisasi, dan identifikasi bakteri selulolitik
dari saluran pencernaan vertebrata dan avertebrata laut sebagai kandidat probiotik.
Objek Penelitian Bakteri Selulolitik Staphylococcus sp. JC20
Metode Penelitian Isolasi bakteri, Seleksi bakteri seperti seleksi berdasarkan aktivitas selulolitik, Uji
tahan asam, Uji daya hambat (antagonis) terhadap pathogen, Uji resistensi terhadap
antibiotik, Uji non-patogen, Uji ketahanan hidup dalam usus ikan secara in vivo,
Identifikasi bakteri seperti identifikasi secara molekuler, dan Identifikasi secara
fenotipik
Hasil Penelitian Kami berhasil melakukan isolasi dan karakterisasi strain bakteri Staphylococcus sp.
(JC20) yang memiliki aktivitas selulolitik yang kuat dan potensial sebagai kandidat
probiotik ikan. Isolat tersebut diisolasi dari saluran pencernaan gurita yang bersifat
carnivora dan secara umum diduga kaya enzim dan mikroba proteolitik. Isolat JC20
memiliki kemiripan tertinggi (>99,7%) terhadap Staphylococcus spp. Dalam penelitian
ini, isolat JC20 telah diuji tidak menunjukkan tidak bersifat patogen pada nila merah
sehingga diduga tidak mengandung gen virulen. Isolat JC20 telah diuji responnya
terhadap beberapa antibiotik, yaitu oksitetrasiklin, kanamisin, ampisilin dan rifampisin.
Isolat tersebut bersifat sensitif terhadap keempat antibiotik sehingga diduga tidak
mengandung gen resisten terhadap antibiotik tersebut.
Kesimpulan Saluran pencernaan ikan laut potensial sebagai sumber kandidat probiotik ikan.
Staphylocccus JC20 dari saluran pencernaan gurita memiliki aktivitas selulolitik yang
kuat, tahan hidup pada saluran pencernaan ikan, tidak patogen dan tidak resisten
terhadap antibiotik sehingga potensial sebagai kandidat probiotik ikan.
Kelebihan Data yang disajikan cukup lengkap, informatif, dan akurat sehingga informasi mudah
dipahami oleh pembaca.
Kekurangan Tidak adanya bukti visual, atas penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai