Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PEMANTAUAN HAMA TANAMAN 2021

INTENSITAS SERANGAN HAMA JAGUNG SPODOPTERA


FRUGIPERDA DI DESA: JATIMULYO KECAMATAN JATI
AGUNG, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROVINSI
LAMPUNG

Oleh:

Carsinah (NPM 1914191005)


Rachma Jayanti (NPM 1914191006)

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2021
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN................................................................................................................2

1.1 Latar Belakang dan Masalah.....................................................................................2

1.2 Tujuan Penulisan Laporan.........................................................................................3

II. METODE PENELITIAN....................................................................................................4

2.1 Tempat dan Waktu Pengamatan................................................................................4

2.2 Bahan dan Peralatan..................................................................................................4

2.3 Metode Pengamatan Lapangan.................................................................................4

2.4 Penetapan Intensitas Kerusakan Tanaman................................................................6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................7

3.1 Hasil Pengamatan......................................................................................................7

3.2 Pembahasan.............................................................................................................11

IV. KESIMPULAN................................................................................................................13

V. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

LAMPIRAN...........................................................................................................................16

i
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Menurut data FAO dan CABI (2019) Ulat frugiperda termasuk hama invasif berbahaya
karena siklus hidupnya pendek dan termasuk sulit dikendalikan. Perbedaan Spodoptera
frugiperda dengan ulat grayak lainnya adalah tingkat kerakusan dalam memakan tanaman.
Ulat frugiperda memiliki tingkat kerakusan makan tanaman hingga 10 kali lipat dibanding
spesies lokal. Selama ini untuk spesies lokal banyak makan diwaktu malam hari saja,
sedang pada siang harinya tidur dan sembunyi, sedangkan ulat frugiperda selalu makan
tanaman jagung di sepanjang waktu siang dan malam tak berhenti, hingga habis
tanamannya dan apabila makanannya sudah habis maka bersifat kanibal, yakni memakan
sesamanya.

Berdasarkan siklus hidupnya berkisar antara 32-46 hari dengan stadia telur 2-3 hari, larva
14-19 hari dan pupa 9-12 hari menurut Nonci et al (2019), larva instar 1 ulat frugiperda
dilaporkan dapat memakan jaringan daun hingga menyebabkan lapisan epidermis
transparan. Pada tahap selanjutnya, larva instar 2-3 bahkan mampu membuat lubang
gerekan pada daun dan memakan daun dari tepi hingga bagian belakang. Saat ulat
frugiperda telah mencapai larva instar akhir, hama ini dapat memakan bagian daun dan
batang hingga hanya menyisakan tulangnya saja. Ciri khas ulat frugiperda adalah kepala
ulat ini berwarna gelap dan terdapat bentuk Y terbalik berwarna terang di bagian depan
kepala. Jelaskan juga sejarah singkat hama ini, bagaimana nilai ekonominya (kerusakan
yang ditimbulkan dan kerugian yang ditimbulkannya).

S. frugiperda bersifat polifag, beberapa inang utamanya adalah tanaman pangan dari
kelompok Graminae seperti jagung, padi, gandum, sorgum, dan tebu sehingga keberadaan
dan perkembangan populasinya perlu diwaspadai. Adapun kerugian yang terjadi akibat
serangan hama ini pada tanaman jagung di negara Afrika dan Eropa antara 8,3 hingga 20,6
juta ton per tahun dengan nilai kerugian ekonomi antara US$ 2.5-6.2 milyar per tahun
(FAO & CABI 2019).

S. frugiperda adalah migran reguler tahunan di Amerika, tersebar di seluruh AS dan


2
terbang ke Kanada selatan hampir setiap musim panas. Penggunaan periode pra-oviposisi
(pematangan) untuk penyebaran luas tampaknya sangat efektif. Di AS, ngengat dewasa
telah direkam menggunakan aliran jet tingkat rendah, yang membawanya dari Mississippi
ke Kanada dalam 30 jam. Larva sering bertindak sebagai ulat tentara pada akhir musim
panas atau awal musim gugur dan dengan demikian penyebaran lokal berhasil, yang
membantu mengurangi kematian larva. Penyebaran larva sampai di Eropa melalui
angkutan udara bersama dengan sayur atau buah; kadang-kadang juga terikut pada tanaman
hias dan herba (Seymour et al., 1985).

Oleh sebab itu, maka diperlukan tindakan pemantauan intensitas serangan hama jagung
Spodoptera frugiperda agar mengetahui cara dalam pencegahan serangan dari hama jagung
Spodoptera frugiperda pada suatu lahan dan dapat menentukan cara pengendalian yang
tepat.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana hama Spodoptera
frugiperda menyerang tanaman jagung dan bagaimana cara pengendaliannya yang tepat
untuk menekan kerugian yang ditimbulkan oleh hama tersebut.

3
II. METODE PENELITIAN

2.1 Tempat dan Waktu Pengamatan

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Agustus 2021 di Desa Jatimulyo
Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

2.2 Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan yaitu tanaman jagung varietas jagung hibrida bisi 18 dengan umur
tanaman +_ 1.5 bulan. Peralatan yang digunakan alat tulis, handphone, dan tali rapia.

2.3 Metode Pengamatan Lapangan

1. Melakukan pengamatan pada 5 titik plot di suatu lahan jagung.

2
Gambar 1. Peta sub
plot pada hamparan.

2. Setiap sub-plot terdiri dari 5 tanaman


sebagai sampel 5 1 3 pengamatan.

4 4
Gambar 2. Tanaman yang dipilih dalam sub-plot.

3. Diamati gejala kerusakan dengan melihat skor 1 – 9 (mengikuti skala Davis, 1992) sesuai
dengan Gambar 3 atau 4.
4. Pengamatan dilakukan minimal 3 minggu (atau tiga pengamatan) dengan sampel yang
berbeda-beda.

Gambar 3. Skor serangan hama Spodoptera frugiperda pada tanaman jagung.

5
2.4 Penetapan Intensitas Kerusakan Tanaman

Intensitas kerusakan tanaman jagung yang diakibatkan oleh hama S. frugiperda dihitung
menggunakan rumus sebagi berikut:

IS= [ ( ∑ ni x v i )
(Z x N ) ] x 100 %

Keterangan:

IS = Intensitas Serangan (%)


ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman ke I pada skala-vi
vi = Nilai skala kerusakan tanaman (berdasarkan skala Davies, 1992).
N = jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang diamati
Z = nilai skala kerusakan tertinggi. 

6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1. foto lampiran hasil turun lapang skor (1-9)

Tabel 1. Intensitas kerusakan tanaman jagung varietas bisi 18 akibat serangan hama Spodoptera
frugiperda di Desa Jatilmulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan
Agustus 2021.

SKOR
Sub-Plot 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
2 1 1 2 0 0 0 1 0 0
3 2 0 1 1 0 0 0 1 0
4 0 0 0 3 1 1 0 0 0
5 1 0 0 1 0 0 0 1 1
Jumlah 4 2 4 6 1 1 1 3 2 24
Intensitas 4 4 12 24 5 6 7 24 18 46.2

7
Tabel 2. Intensitas kerusakan tanaman jagung varietas bisi 18 akibat serangan hama Spodoptera
frugiperda di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan pada
bulan Agustus 2021.

SKOR
Sub-Plot 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0 0 0 3 3 2 0 0 0
2 0 3 1 1 0 0 0 0 0
3 0 0 1 3 1 0 1 0 0
4 0 0 2 2 1 0 0 0 0
5 0 2 0 0 3 2 0 0 0
Jumlah 0 3 4 9 8 4 1 0 0 29
Intensitas 0 6 12 36 40 24 7 0 0 55.5556

8
3.2 Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengamatan dan perhitungan, menunjukkan bahwa intensitas serangan
hama Spodoptera frugiperda tertinggi di Desa Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang,
Kabupaten Lampung Selatan, dengan intensitas serangan mencapai 55% sedangkan di lahan di
Desa Jatilmulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Spodoptera frugiperda
termasuk serangga yang sulit dikendalikan karena perkembangan populasinya yang sangat tinggi
terutama di daerah tropis karena serangga ini termasuk yang mampu bertahan di musim dingin
(Ginting et al, 2020). Hama S. frugiperda menyerang seluruh stadia tanaman jagung mulai dari
fase vegetatif hingga fase generatif dan menyebabkan kerusakan tertinggi pada fase vegetatif
(Trisyono et al. 2019). Kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh
serangan S. frugiperda mencapai 40% (Wyckhuys dan O’Neil 2006).

Gejala serangan yang diakibatkan oleh stadia larva ulat grayak yang masih kecil merusak daun
dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis pada bagian atas dan hanya tinggal tulang daun saja.
Larva ulat grayak stadia akhir merusak daun muda yang masih menggulung pada tanaman
jagung, dimanan hama ini terlindungi dan berkembang. Daun yang dimakan larva akan terus
tumbuh menyebabkan lubang-lubang di daun tanaman yang merupakan ciri khas serangan
Spodoptera frugiperda pada jagung (Apriani dkk, 2021).

Serangan Spodoptera frugiperda di Desa Jatimulyo Kabupaten Jati Agung tergolong ringan
karena tidak terlalu banyak jagung yang terserang. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat
intensitas serangan pada jagung baik itu fase vegetatif muapun fase generatif. Meskipun secara
keseluruhan, intensitas serangan yang ditimbulkan tergolong rendah, namun bila ditinjau dari fase
pertumbuhannya, masih terdapat perbedaan angka persentase intensitas serangan, dimana pada
fase generatif terlihat tingkat serangannya lebih tinggi dibandingkan pada fase vegetatif. Pada
lahan jangung di Desa Jatimlyo Kabupaten Jati Agung di fase generatif terlihat ada beberapa
tanaman yang terserang pada bagian pucuk atau titik tumbuh tanaman yang membuat
pertumbuhan jagung menjadi terhambat bahkan dapat mengakibatkan kegagalan panen
(Maharani, 2019). Sedangkan pada fase vegetatifnya hanya terlihat gejala ringan seperti daun
yang rusak ataupun kotoran dari larva Spodoptera frugiperda, dan hanya ada beberapa gejala
seranagan saja dalam satu lahan.

Pengendalian secara kimia, mekanis, kultur teknis dan hayati. Insektisida kimia merupakan
pengendalian hama yang umum digunakan oleh para petani pada saat ini dengan alasan bahan

9
tersebut mudah diperoleh di pasaran. Dalam penelitian Willing et al (2020) bahwa insektisida
berbahan aktif klorantraniliprol dosis 2 cc/l mampu menekan populasi larva S. frugiperda dengan
mortalitas sebesar 100% pada 5 hari setelah aplikasi. Intensitas serangan di lapangan menurun
setelah diaplikasi dengan klorantraniliprol, dan bobot tongkol lebih tinggi dari yang lainnya.

Namun, bahaya yang ditimbulkan bila pemakaian insektisida kimia berlangsung dalam jangka
waktu lama ialah terjadinya resistensi dan resurgensi terhadap serangan hama. Dalam penelitian
Togola et al (2018) dampak penggunaan insektisida kimia menyebabkan biaya tinggi, potensi
kontaminasi lingkungan, pengembangan resistensi, dan seringkali resurgensi. Kerusakan pada
tanaman dan risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Pada aplikasi Sipermethrin,
Deltamethrin,Lambda-Cyhalothrin, Permethrin, dan Chorpyrifos terdeteksi residu pada tanah dan
merugikan organisme tanah/organisme non target.

10
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini bahwa Spodoptera frugiperda itu menyerang
semua stadia pada tanaman jagung tetapi yang paling banyak atau paling tinggi tingkat
serangannya terdapat pada fase generatif tanaman jagung. Pengendalian dapat dilakukan secara
kimia, mekanis, kultur teknis dan hayati.

11
V. DAFTAR PUSTAKA

Apriani, D., Supeno, B., dan Haryanto, H. 2021. Uji Preferensi Inang Hama Spodoptera
frugiperda Pada Beberapa Tanaman Pangan. Prosoding Saintek LPPM Universitas
Mataram. Vol 3.

[FAO dan CABI] Food and Agriculture Organization. CABI. 2019. Community-Based Fall
Armyworm (Spodoptera frugiperda) Monitoring, Early Warning and Management. Training
of Trainers Manual. First Edition.

Ginting S, Zarkani A, Wibowo RH, & Sipriyadi. 2020. New Invasive Pest, Spodoptera frugiperda
(J. E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) Attacking Corn in Bengkulu,Indonesia. Serangga
2020, 25(1): 105–117.

Hruska AJ, Gould F, 1997. Fall armyworm (Lepidoptera: Noctuidae) and Diatraea lineolata
(Lepidoptera: Pyralidae): impact of larval population level and temporal occurrence on
maize yield in Nicaragua. Journal of Economic Entomology, 90(2):611-622; 27

Seymour PR, Roberts H, Davis ME (Compilers), 1985. Insects and other invertebrates found in
plant material imported into England and Wales, 1984. Reference Book, Ministry of
Agriculture, Fisheries and Food, UK, 442/84

Togola A, Meseka S, Menkir A, Badu-Apraku B, Bouka O, Tamò M, Djouaka R. 2018.


Measurement of Pesticide Residues from Chemical Control of the Invasive Spodoptera
frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) in a Maize Experimental Field in Mokwa, Nigeria, Int.
J. Environ. Res. Public Health 15, 849;

Trisyono Y, Suputa, V Aryuwandari, M Hartaman dan Jumari. (2019). Occurrence of heavy


infestation by the fall armyworm Spodoptera frugiperda, a new alien invasive pest, in corn
in Lampung Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 23(1), 156-160.

Willing, B., Enie, T., Umi, K., Tri, M. P., Hadi, S., Surono, dan Didah, M. 2020. Efektifitas
Insektisida Berbahan Klorantraniliprol Terhadap Spodoptera frugiperda (JE Karawang:
Jurnal Proteksi Tanaman Vol 4 No. 1 : 29-37.Aktif Larva Smith).

Wyckhuys K, O’Neil, R. (2006). Population dynamics of Spodoptera frugiperda Smith


(Lepidoptera: Noctuidae) and associated arthropod natural enemies in Honduran
subsistence maize. Crop Protection,25(2006), s1180-1190.
12
LAMPIRAN

TABEL PENGAMATAN

Tanggal Pengamatan : Selasa, 31 Agustus 2021

Varietas Jagung : Benih Jagung Hibrida Bisi 18

Tanggal Tanam : Akhir juli

Lokasi Lahan : Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan

No. No. Skor KETERANGAN TAMBAHAN

Sub-plot Sampel (1 – 9)
1 1 3 Adanya sedikit gorokan pada salah satu daun

2 2 Terdapat sedikit sekali gorokan pada daun

3 8 Adanya kerusakan pada sebagian atas daun


tanaman jagung
4 4 Terdapat gorokan pada beberapa daun jagung

5 9 Habisnya daun tanaman jagung dari atas hingga ke


tengah

2 1 1 Daun tanaman jagung sehat

2 3 Adanya sedikit gorokan pada salah satu daun jagung

3 2 Terdapat sedikit sekali gorokan pada daun

4 7 Hampir di seluruh daun tanaman terdapat


gorokan dan bekas gigitan ulat
5 3 Adanya sedikit gorokan pada salah satu daun jagung

13
3 1 3 Adanya sedikit gorokan pada salah satu daun jagung

2 1 Daun tanaman jagung sehat

3 8 Adanya kerusakan pada sebagian atas daun


tanaman jagung
4 1 Daun tanaman jagung sehat

5 4 Terdapat gorokan pada beberapa daun jagung

4 1 5 Terdapat daun yang banyak di makan ulat

2 4 Terdapat gorokan pada beberapa daun jagung

3 4 Terdapat gorokan pada beberapa daun jagung

4 4 Terdapat gorokan pada beberapa daun jagung

5 6 Adanya gorokan pada daun dan juga bekas gigitan


ulat

5 1 3 Adanya sedikit gorokan pada salah satu daun jagung

2 9 Habisnya daun tanaman jagung dari atas hingga ke


tengah
3 1 Daun tanaman jagung sehat

4 8 Pada sebagian atas daun tanaman jagung rusak

5 4 Terdapat gorokan pada beberapa daun jagung

14
I. TABEL PENGAMATAN

Tanggal Pengamatan : 03 September 2021

Varietas Jagung : Tidak diketahui (tidak bertemu dengan


pemiliknya) Tanggal Tanam : Tidak diketahui (tidak bertemu dengan
pemiliknya) Lokasi Lahan : Desa Sabah Balau

No. No. Skor KETERANGAN TAMBAHAN


Sub-plot Sampel (1 – 9)
1 1 4 Terdapat lubang hampir diseluruh daun dan ada
Beberapa daun yang seperti patah tulang daunnya
2 5 Terdapat bercak berwarna kuning dan beberapa
daun ada yang patah namun tidak begitu banyak
3 5 Terdapat bercak berwarna kuning dan beberapa
daun ada yang patah namun tidak begitu banyak
4 4 Terdapat sedikit lubang gigitan serangga dengan
diameter kecil
5 4 Terdapat sedikit lubang gigitan serangga dengan
diameter kecil

2 1 3 Tanaman terlihat adanya bercak garis putih kuning


tua dan beberapa daun kering
2 2 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat
banyak bercak kuning pada daun
3 4 Tanaman terlihat sehat dengan warna hijau tua,
hanya terlihat sedikit lubang gigitan serangga dengan
diameter kecil
4 2 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat
banyak bercak kuning pada daun
5 2 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat
banyak bercak kuning pada daun

3 1 4 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat


banyak bercak kuning pada daun
2 4 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat
banyak bercak kuning pada daun
3 5 Tanaman terlihat adanya bercak garis putih kuning
tua dan beberapa daun kering
4 3 Tanaman terlihat sehat dengan warna hijau tua,
hanya terlihat sedikit lubang gigitan serangga dengan
diameter kecil
5 4 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat
banyak bercak kuning pada daun

4 1 5 Tanaman terlihat terlihat sedikit bercak kuning


bergaris
2 4 Tanaman terlihat terlihat sedikit berca kuning
bergaris dan beberapa lubang gigitan hama
3 4 Tanaman terlihat terlihat sedikit berca kuning bergaris
dan beberapa lubang gigitan hama
4 3 Terlihat beberapa lubang berdiameter besar pada
daun dan beberapa daun patah menguning
5 3 Terlihat beberapa lubang berdiameter besar pada
daun dan beberapa daun patah menguning

5 1 5 Beberapa daun patah, meiliki beberapa lubang gigitan


serangga
2 6 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat
banyak bercak kuning pada daun
3 5 Terlihat beberapa lubang berdiameter besar pada
daun dan beberapa daun patah menguning
4 5 Terlihat beberapa lubang berdiameter besar pada
daun dan beberapa daun patah menguning
5 6 Tanaman terlihat mulai rusak karena terdapat banyak
bercak kuning pada daun

Anda mungkin juga menyukai