DOSEN PENGAMPU:
Ir. SITI ZUBAIDAH, M.P
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
ANGGOTA:
SEKAR PUTRI LESTARI TAMBUN (213020401084)
ENJELIKA (213020401062)
NICO SIMAMORA (213020401092)
BENNY INDRAWAN (213020401077)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya “Makalah Mata Kuliah Teknologi Produksi
Tanaman Hortikultura” ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi syarat kelulusan bagi Mahasiswa/i yang
memprogramkan Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura pada
Tahun Ajaran 2023/2024 semester ganjil.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut terlibat baik
untuk bimbingan dan bantuan selama kegiatan maupun dalam pembuatan
makalah. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk
masa mendatang. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan atau penulisan makalah ini, oleh karena itu sangat diharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
I.1. Latar Belakang................................................................................ 1
I.2. Tujuan............................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
II.1. Klasifikasi Tanaman Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan) 3
II.2. Morfologi Tanaman Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan) . 3
II.3. Syarat Tumbuh Tanaman Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan) 6
III. PEMBAHASAN ...................................................................................
7
III.1.Hasil Pengamatan Tanaman Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan) 7
IV. PENUTUP.............................................................................................. 6
IV.1.........................................................................................................Kesimp
ulan................................................................................................. 6
IV.2.........................................................................................................Saran
........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Akar............................................................................................ 3
Gambar 2. Batang........................................................................................ 4
Gambar 3. Daun........................................................................................... 4
Gambar 4. Bunga ........................................................................................ 5
Gambar 5. Buah........................................................................................... 5
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pengaruh interaksi cara aplikasi paclobutazol dengan waktu
aplikasi ethepon dan interaksi dosis paclobutrazol dengan
waktu aplikasi ethepon terhadap waktu pencapaian fase
induksi..........................................................................................
Tabel 2. Pengaruh interaksi cara aplikasi dosis paclobutrazol dan
waktu aplikasi ethepon terhadap waktu pencapaian fase
induksi dan diferensiasi...............................................................
v
I. PENDAHULUAN
Gambar 1. Akar
(Sumber google.com)
4
2.2.2. Batang
Batang kelengkeng keras, berkayu, bulat, dan tinggi. Sistem
percabangannya simpodial, dengan banyak cabang yang merapat dan mendatar
Gambar 2. Batang
(Sumber google.com)
2.2.3. Daun
Daun kelengkeng termasuk daun majemuk dengan tiga sampai enam pasang
helai daun. Bentuknya bulat panjang, ujungnya agak runcing, tidak berbulu, dan
permukaannya memiliki lapisan lilin. Daun kelengkeng berwarna hijau tua dan
menyirip.
Gambar 3. Daun
(Sumber google.com)
2.2.4. Bunga
5
Bunga kelengkeng memiliki dua macam, yaitu monoesis dan diesis. Bunga
jantan hanya menyediakan staminate (benang sari) tanpa adanya pistil (putik).
Bunga kelengkeng merupakan bunga majemuk dengan ukuran minimalis dan
berwarna coklat kekuningan
Gambar 4. Bunga
(Sumber google.com)
2.2.5. Buah
Buah kelengkeng berbentuk bulat sampai lonjong dengan kulit buah yang
berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi coklat saat sudah matang.
Benih kelengkeng berbentuk bulat, mengkilap, dan berwarna hitam, terbungkus
oleh daging buah yang transparan
Gambar 5. Buah
(Sumber google.com)
6
Kombinasi C1D1, C1D2 dan C2D1 tidak berbeda nyata antara satu dengan
lainnya. Kombinasi D1W1 menyebabkan differensiasi tercepat (44,3 HSAP),
tidak berbeda nyata dengan D2W1 (58,5) dan D1W2 (62,8) tapi berbeda nyata
dengan D2W2 (107,4 HSAP) yang merupakan waktu pencapaian fase
differensiasi terlama. Kombinasi C2W1 terdifferensiasi paling cepat (39,2
HSAP) tidak berbeda nyata dengan C1W1 (65,4), tapi berbeda nyata dengan
C2W2 (82,8 HSAP) dan C1W2 (87,4) yang merupakan waktu pencapaian fase
differensiasi terlama.
Pada kombinasi dosis paclobutrazol dengan waktu aplikasi ethepon,
waktu differensiasi tercepat dicapai pada kombinasi D1W2 (58 HSAP) tidak
berbeda nyata dengan kombinasi D2W1 (65 HSAP) dan D1W1 (72 HSAP),
tapi berbeda nyata dengan D2W2 (106,7 HSAP) yang merupakan waktu
pencapaian fase differensiasi terlama.
Selanjutnya kombinasi ketiga faktor secara bersama-sama berpengaruh nyata
terhadap waktu pencapaian fase differensiasi (Tabel 2). Waktu differensiasi
tercepat dicapai pada kombinasi perlakuan C2D1W1 (37,5 HSAP), dan
C2D2W1 (51,3 HSAP), berbeda nyata dengan C1D1W1 (65 HSAP) C1D2W1
(65,7 HSAP), C1D1W2 (79,7 HSAP), C2D1W2 (79 HSAP), C1D2W2 (99
HSAP) dan C2D2W2 (113 HSAP). Kombinasi C2D2W1, C1D1W1,C1D2W1,
dan C1D1W2 tidak berbeda nyata satu dengan yang lain, tapi berbeda nyata
dengan C2D2W2.
10
D0 86.7 95.7 * *
SOIL DRENCH D1 18.3 17.7 65 79.7
D2 14 19.7 65.7 99
D0 59.3 57.7 * *
FOLIAR SPRAY D1 17.7 58.6 37.5 79
D2 18.3 15.7 51.3 113
PENUTUP
II.1. Kesimpulan
Teknik perangsangan pembungaan pada tanaman kelengkeng mampu
meningkatkan jumlah pohon berbunga serta meningkatkan kerapatan bunga yang
menjadi buah. Teknik perangsangan pembungaan tersebut diharapkan akan
menghasilkan bunga dan buah yang lebih banyak dibandingkan tanpa
perangsangan pembungaan. Oleh karena itu, perangsang bunga dapat menjadi
salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan produksi buah kelengkeng.
II.2. Saran
Diharapkan agar Mahasiswa/i dapat meningkatkan kerjasama antar sesama
anggota kelompok agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang
diharapkan
13
DAFTAR PUSTAKA
Okor, (2022). Margin Pemasaran Bibit Kelengkeng (Studi Kasus di UD. Tunas
Baru Mulya, Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang).
Diss. Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Tyas, Pining Suwardining, and Dwi Setyati. "Perkembangan Pembungaan
Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)‘Diamond river’Flowering
Development of Longan (Dimocarpus longan Lour)‘Diamond
river’." Jurnal Ilmu Dasar 14.2 (2013): 111-120.
Sunarni, S. (2010). Kajian penggunaan bap dan iaa untuk merangsang
pembentukan tunas lengkeng dataran rendah (dimocarpus longan l.) Var.
Pingpong Secara in vitro.
Sasw, Ananda Damayanti. "Pengembangan Majalah Karakterisasi Morfologi
Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus Longan Lour) Di Desa Wisata Jambu
Kabupaten Kediri." (2021).
Oktaviana, (2014). Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman lengkeng pingpong
(Euphoria longana) di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Diss.
Universitas Negeri Malang,.