HAIRUNNISA
203030401095
Hari : ……………
Tanggal :……………
ASISTEN PRAKTKUM
YUSTIN ANDRIAHWATI
CAA118 070
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.................................................................................1
I.2 Tujuan Praktikum.............................................................................2
V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan...................................................................................31
5.2.Saran.............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................32
LAMPIRAN.....................................................................................................35
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
laporan praktikum “Struktur Tumbuhan Monokotil dan Dikotil”ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan praktikum ini masih
terdapat banyak kesalahan, maka dari itu penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Dalam penulisan laporan ini juga, penulis banyak mendapat bantuan secara
langsung maupun tidak langsung, oleh dari itu penulis mengucapkan terima
kasihyang sebesar-besarnya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, dan penulis berharap pada
para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk penulis. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi pembaca. Terima
kasih.
Penulis
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
Perkecambahan adalah proses fisiologis yang terjadi di dalam biji yang dapat
menyebabkan terjadinya aktinitas/kegiatan jaringan-jaringan plumula dan radikula
yaitu calon batang dan calon akar hingga menembus kulit biji. Sehingga biji tersebut
tumbuh menjadi tanaman baru. Dormansi merupakan peristiwa istirahat suatu
biji/benih atau biji/benih tersebut tidak aktif melakukan aktivitas pertumbuhan.
Peristiwa dormansi biasanya terjadi pada musim kemarau karena kekurangan air
(Harjadi, 2018).
Perkecambahan biji merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (air, temperatur, oksigen, dan cahaya). Air
merupakan salah satu faktor luar yang sangat penting dalam perkecambahan, karena
penyerapan air merupakan tahap awal perkecambahan biji. Air berperan penting
dalam mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan kulit
biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk
masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media angkutan
makanan dari endosperm atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh. Rasio panjang
akr : panjang tunas padi dan gandum pada fase perkecambahan meningkat pada saat
kekuranagn air akibat terbatasnya pasokan air dan nutrien untuk tunas dan adanya
sinyal hormonal yang diinduksi di akar sebagai respons terhadap kekueranagn air (Ai,
2010).
Perbanyakan tanaman secara generatif terjadi melalui biji. Biji merupakan
organ perkembangbiakan yang terbentuk dalam buah sebagai hasil dari pendewasaan
bakal biji yang dibuahi. Perbanyakan secara biji didahului dengan peleburan gamet
jantan dan gamet betina tanaman induk. Hal ini merupakan salah satu kemampuan
alami tanaman untuk berkembang biak dan melestarikan kelangsungan hidupnya.
2
Tanaman Jagung (Zea mays L.) ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, terdiri
dari satu batang utama, terbagi dalam ruas-ruas rata-rata dapat mencapai tinggi 2 - 3m
pada varietas tertentu. Daun terdiri dari tangkai daun (pelepah daun), lidah daun, ibu
5
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L
Mangga mempunyai ciri-ciri fisik pada daunnya adalah sebagai
berikut : daun berwarna hijau, berselang seling, dan mempunyai bentuk oval
dengan runcing pada ujungnya, pinggiran daunnya bergelombang dengan
panjang daun sekitar 10-35 cm dan lebar 5-16 cm tergantung varietas. Daun
mangga yang masih muda biasanya berwarna kemerahan, keunguan atau
kekuningan, jika daun sudah tua akan berubah pada bagian permukaan
sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah
berwarna hijau muda.
Deskripsi
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Spesies : Hibiscus rosa – sinensis L. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Deskripsi
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Alpinia
Jenis : Alpinia purpurata K. Schum
Deskripsi
pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar
juga mempunyai aroma yang khas (,Prakoso, 2012).
Lengkuas merah ditemukan menyebar di seluruh dunia. Untuk tumbuh,
lengkuas menyukai tanah gembur, sinar matahari banyak, sedikit lembab,
tetapi tidak tergenang air. Kondisi tanah yang disukai berupa tanah liat
berpasir, banyak mengandung humus. Dapat tumbuh di dataran rendah hingga
ketinggian 1.200 meter di permukaan laut. Untuk mengembangbiakkan
tanaman ini dapat dilakukan dengan potongan rimpang yang sudah memiliki
mata tunas. Selain itu dapat pula dengan memisahkan sebagian rumpun
anakan. Pemeliharaannya mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air
dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama
pupuk dasar.
Berdasarkan berbagai literature tentang pengalaman turun-temurun dari
berbagai daerah, lengkuas merah dapat mengobati penyakit-penyakit seperti
gangguan perut (kembung, sebah), panu, kurap, eksema, bercak-bercak kulit
dan tahi lalat (sproten), demam, pembengkakan limpa, pembersih usai
bersalin, radang telinga, bronchitis, masuk angina, diare, sakit gigi karena
angina dingin, dan sebagai obat kuat (Prakoso, 2007).
Disamping itu lengkuas merah mengandung zat kimia seperti minyak
atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat,
kaemferida, galangan, galangol, dan kristal kuning. Minyak atsiri yang
dikandungnya antara lain galangol, galangin, alpinen, kamfer, dan methyl-
cinnamate. Selain itu didalam rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata)
terdapat zat antibakteri yaitu berupa saponin, tanin dan flavonoid.
Afrika Selatan dan merupakan jenis tanaman yang sangat mudah melakukan
adaptasi. Lili paris bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun vegetative
serabut karena bentuknya yang berumbai dan bisa sampai keluar dari
permukaan pot.
Panjang akar berukuran sekitar 5 hingga 10 cm. Setiap akar
mempunyai daya rekat yang bagus dan tidak mudah patah. Akar tanaman lili
juga bersifat mudah menyerap unsur hara dan air yang berasal dari tanah.
Oleh Karen itu tanaman akan tetap tumbuh walaupun ditempatkan dengan
sistem menggantung.
4.1 Hasil
Adapun pengamata Tanaman Biji Jagung (Zea mays L.) yang tabel di bawah
ini :
Tabel 4.1. Praktikum pengamatan tanaman biji jagung dan kacang panjang
(perkecambahan)
No Nama Tumbuhan Tipe Perkecambahan Gambar
1. Biji Jagung Kotiledon tetap berada
di dalam tanah karena
hipokotil tidak tumbuh
atau tumbuh sangat
sedikit. Tunas
terdorong ke
permukaan tanah
karena pertumbuhan
dari epikotil.
2. Biji Kacang Hipokotil tumbuh
Panjang memanjang yang
mengakibatkan
kotilidon dan plumula
sampai keluar ke
permukaan tanah,
sehingga kotilidon
terdapat atas tanah
4.2 Pembahasan
22
memiliki bentuk mengginjal dengan warna kulit biji hitam keunguan dan warna
daging biji putih keruh. Dapat teremati juga bagian-bagian struktur buncis berupa
kulit biji, kotiledon, hilum dan embrio. Hilum merupakan suatu bagian yang
berfungsi untuk memasukkan air dan O2. Embrio pada biji tumbuhan dikotil seperti
buncis, melekat pada kotiledon disebut kuncup embrionik. Kaulikulus terdiri dari
hipokotil (“hypo”= di bawah) yaitu bagian bawah (pangkal) yang melekat pada
kotiledon dan epikotil (“epi”= di atas), yang terdapat di sebelah atas hipokotil.
Epikotil akan tumbuh menjadi batang dan daun serta hipokotil akan tumbuh menjadi
akar. Pada ujung epikotil terdapat plumula (pucuk lembaga) yang terdiri dari ujung
tunas dengan sepasang pucuk daun. Sedangkan pada bagian pengkal hipokotol
terdapat radikula (Kemdiknas, 2013). Biji buncis tergolong tanaman dikotil, terlihat
dari keping bijinya yang berjumlah dua buah.
4.2 Tanaman Kacang Panjang
Percobaan praktikum cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mengguyurkan air ke sebagianatau bahkan bisa juga ke seluruh bagian
tanaman sampai dirasa cukup memadai. Kegiatan penyiraman ini dapat
dilakukan dua kali dalam jangka waktu satu hari,namun jika maka kegiatan
penyiraman tidak perlu lagi dilakukan, tentunya apabila tingkat atau intensitas
curah hujan dirasasudah cukup memadai mengguyur tanaman hingga tampak
segar dan bersih.
Bila mana tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering
dan kekurangan nutrisi karena tidak adayang mengangkut nutrisi. Tetapi jika
kelebihan air juga tidak baik untuk tanamankarena pertumbuhan tanaman
terhambat dan tanaman telah tersirami oleh air hujan,
kemungkinan tanaman akan mati.
Pertumbuhan tanaman Kacang Panjang terlihat pada beberapa parameteryang
diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tangkai dan jumlah bunga
yang dilakukan pengamatan selama 7 kali pengamatan / minggu. Hal inimenunjukkan
pertumbuhan dapat dilihat minggu ke-3 karena minggu tersebutmemasuki fase
24
kangkung dapat disimpulkan dari data hasil panen semua kelompok bahwa pupuk
kandang ayam menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk
kandang sapi dan pemeliharaan tanaman juga dapatmempengaruhi pertumbuhan
tanaman. hasil panen bayam pada kelompok & paling sedikitdikarenakan penanaman
benih bayam yang terlalu dalam dan penutupan alur tanam yangterlalu ditekan.
Tanaman bayam merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang mudah diperoleh
disetiap pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan. Harganyapun dapat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.Tumbuhan bayam ini awalnya berasal dari
negara Amerika beriklim tropis, namun sekarang tersebar keseluruh dunia.Hampir
semua orang mengenal dan menyukai kelezatannya.Rasanya enak, lunak dan dapat
memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pencernaan.Umumnya
tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya.Ada juga yang
memanfaatkan biji atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan kecantikan, dan lain-
lain.Ciri dari jenis bayam yang enak untuk dimakan ialah daunnya besar, bulat, dan
empuk.Sedangkan bayam yang berdaun besar, tipis diolah campur tepung untuk
rempeyek (Yusni B, Nurudin Azis, 2001).
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara,
sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan
Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris
(mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal
nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).
Bayam merupakan tanaman annual (semusim) yang berasal dari Amerika
Tropis. Dalam perkembangannya di Amerika Latin, bayam dipromosikan sebagai
tanaman pangan sumber protein, terutama bagi negara-negara berkembang.
Sedangkan bayam sebagai sayuran hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia
Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese Amaranth.
(Supriati Yati & Ersi Herliana. 2014).
31
Bayam adalah salah satu sayuran hijau yang paling bergizi. Bayam
bermanfaat mencegah berbagai penyakit karena melindungi dan memperkuat
tubuh melalui berbagai cara. (Anne Selby, 2005).
Bayam merupakan jenis sayuran yang sangat mudah tumbuh sehingga
siapapun dapat menanamnya. Bayam dapat tumbuh, baik didataran rendah
maupun didataran tinggi. Bayam merupakan tanaman perdu yang sangat
digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak, lunak, dan manfaatnya
yang banyak.` (Pracaya, 2016).
Tanaman bayam dapat tumbuh pada tanah dengan ph 6—7 dan kondisi
tanah gembur. B udi daya tanaman bayam dilakukan tanpa melalui
pembibitan. Benih dapat langsung disemai di lahan penanaman.
(Setyaningrum Hesti Dwi., Cahyo Saparinto. 2011).
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah:
1. Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih
hidupdari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan
kecambah(plantula).Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam
biji suatutumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
2. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau
lembagatumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daunlembaga (kotiledon), dan batang lembaga(kaulikulus).
3. Belum dapat ditentukan berapa jumlah air yang optimal masih dapat diberikan
pada tumbuhan kecambah. Sebab, ternyata, waktu pengamatan yang hanya
dilakukan selama empat hari belum dapat dipakai untuk menentukan apakah
kecambah masih tetap hidup sehat dengan perlakuan seperti yang
direncanakan.
4. Pada tanah pekarangan banyak sekali gulma yang mengalami pematahan
dormansi diantaranya, Portulaca oleracea, Striga asiatica, Cynodon dactilon
dan Cyperus rotundus.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ai, 2010. Metodologi dan aplikasi . riset pendidikan, Bandung : pustaka Cendekia
utama.
Anna Selby, 2005. Makanan Berkhasiat: 25 Makanan Bergizi Super Untuk Kesehatan
Prima. Jakarta : Erlangga.
Bandini, Yusni. dan Nurudin. Azis. 1999. Bayam. Penebar Swadaya. Jakarta
Campbell. 2012. Biologi 2. Jakarta : Erlangga
Dewi, Kadek dan Yasa. 2016. “Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas,
Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Peringkat Obligasi”. ISSN: 2302-8556 E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 16.2. Agustus (2016). 1063-1090.
Fachrudin, L. 2000. Budidaya Kacang-Kacangan. Kanisius. Yogyakarta. 118 hal.
Kemdiknas. 2013. bse.kemdiknas.go.id/buku/20090904004937/pdf/02_bab1.pdf
7102 aret 72diakses
Harjadi, S. 1998. Pengantar Agronomi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta.
Heyne, K.,1987,Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume II, Yayasan Sarana Wana
Jaya : Diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Izzah, 2009. Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma terhadap Perkecambahan Biji
Jagung (Zea mays). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Biologi
López, Adriana Natividad Avendaño et al. 2011. Seed Dormancy in Mexican
Teosinte. Crop Science, Vol. 51, September–October 2011, p:2056-2066
Pitojo S. 2006. Penangkaran Benih Kacang Panjang. Yogyakarta: Kanisius.
Prakoso, Akbar., 2012. Awas Kolesterol. Yogyakarta: Auliya Publishing
34
LAMPIRAN
37
Jagung Kacang