Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI PERTANIAN

STRUKTUR EKSTERNAL AKAR BATANG DAN DAUN

THERESIA OLIVIA SIDABUTAR


223020401087
KELOMPOK V

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN


STRUKTUR EKSTERNAL AKAR BATANG DAN DAUN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada:


Hari : ……………..
Tanggal : ……………..

ASISTEN PRAKTIKUM

ALPY PRASEPTA
213030401108
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
2.1. Morfologi Akar............................................................................. 3
2.2. Morfologi Batang........................................................................... 5
2.3. Morfologi Daun............................................................................. 6
2.4. Fungsi Akar, Batang, dan Daun..................................................... 10
III. BAHAN DAN METODE..................................................................... 12
3.1. Waktu Dan Tempat........................................................................ 12
3.2. Bahan dan Alat............................................................................... 12
3.3. Cara Kerja...................................................................................... 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 13
4.1. Hasil Pengamatan........................................................................... 13
4.2. Pembahasan.................................................................................... 15
V. PENUTUP............................................................................................. 17
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 17
5.2. Saran.............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Hasil pengamatan Morfologi Akar Tumbuhan.............................. 13
Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Tumbuhan.......................... 14
Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Tumbuhan............................. 15
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Akar Jagung (Zea mays)............................................................. 15
Gambar 2. Akar Bayam (Amaranthus sp).................................................... 15
Gambar 3. Batang Mawar (Rosa hybrida)................................................... 16
Gambar 4. Batang Kumis Kucing (Orthosipon aristatus)........................... 17
Gambar 5. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima).................. 18
Gambar 6. Daun Talas (Colocasia esculenta)…………………………………. 19
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah
dan umumnya berada di dalam tanah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah
sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan. Akar adalah
bagian tumbuhan yang umumnya tertanam di dalam tanah untuk penguat dan
pengisap air serta zat makanan. Akar memiliki beberapa jenis, yaitu
jenis akar serabut, jenis akar tunggang, jenis akar gantung, jenis akar tunjang,
jenis akar napas, jenis akar pelekat dan jenis akar semu. Batang merupakan salah
satu bagian dari tubuh tumbuhan. Selain sebagai tempat pelekatan daun, bunga
dan buah, batang juga berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat
mineral yang terlarut di dalamnya. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan
sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Daun merupakan salah satu
bagian tumbuhan yang tumbuh dari ranting. Pada umumnya daun berwarna hijau
(karena mengandung klorofil) dan berfungsi sebagai penyerap energi dari cahaya
matahari untuk proses fotosintesis (Liunokas, 2021).
Akar memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk menambatkan tubuh
tumbuhan pada tanah, menyerap air dan mineral dalam tanah, dan pada beberapa
tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Pada bagian ujung
akar, terdapat jaringan meristem apikal dan tudung akar. Pada jaringan meristem
apikal inilah jaringan yang sel-selnya terus membelah dan membuat akar semakin
panjang. Pada jaringan meristem apikal inilah jaringan yang sel-selnya terus
membelah dan membuat akar semakin panjang (Hadi, 2016).
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan Praktikum pada Materi Struktur Eksternal Akar, Batang, dan
Daun yaitu:
1. Mengenal bagian – bagian akar
2. Menyimpulkan kategori akar
3. Mengenal bagia – bagian batang
4. Menyimpulkan kategori batang
5. Mengenal bagian – bagian daun dan sifat – sifat daun meliputi bangun,
ujung, pangkal, tepi, susunan tulang daun, daging daun, warna, permukaan,
dan alat-alat tambahan lainnya
6. Mengenal susunan daun majemuk
7. Menyimpulkan kategori daun
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi Akar


Morfologi akar dapat dibagi menjadi 4 yaitu; a). Batang akar adalah  batang
yang terletak di tengah-tengah diantara pangkal akar dan ujung akar, di mana akan
berkembang dan tumbuh bercabang-cabang dalam skala bentuk yang kecil-kecil;
b). Ujung akar adalah bagian akar yang termuda seperti tunas, di mana akan terus
menerus tumbuh dan berganti akar baru ketika sudah menjadi ketentuan akar; c).
Tudung akar adalah struktur akar terbilang sangat kuat, karena mempu untuk
menerobos beberapa lapisan tanah yang keras. Letaknya berada paling ujung akar
menembus tanah, yang berfungsi melindungi akar dari kerusakan mekanis. Sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum yang disebut kolumela; d).
Rambut akar adalah bulu-bulu halus atau bulu berserat yang terdapat pada akar
tanaman. Ukurannya biasanya kecil dan terletak di sisi-sisi akar atau cabang-
cabang akar. Rambut akar merupakan perpanjangan permukaan dari lapisan
epidermis akar (Helmi, S, 2018).
Sistem perakaran terbagi menjadi 3 antara lain; a). Sistem perakaran
tunggang adalah hanya memiliki sedikit akar lateral yang tumbuh dan
berkembang dari akar utama ini. Akar tunggang adalah ciri tumbuhan yang
dikenal sebagai dicotyledons dan juga ditemukan pada tumbuhan yang dikenal
sebagai gymnospermae; b). Sistem perakaran serabut adalah terbentuk
ketika akar primer membentuk banyak cabang namun cabang-cabang tersebut
tidak membesar, dan akar primer akan mengecil. Akar serabut tumbu dari pangkal
batang setelah akar lembaga mati. Sistem perakaran serabut dimiliki oleh jenis
tumbuhan monokotil; c). Akar adventif adalah akar yang umumnya ditemukan
tumbuh di atas permukaan tanah, berbeda dengan akar biasanya yang tumbuh dan
merambat di dalam tanah. Akar adventif merupakan contoh dari modifikasi akar.
Jenis-jenis akar berdasarkan fungsinya yaitu; a). Akar serabut, berfungsi
untuk menyerap air dan zat – zat mineral dari dalam tanah menuju ke bagian
tubuh yang membutuhkan; b). Akar pelekat, berfungsi  untuk menempel pada
tembok atau tumbuhan lain. Akar pelekat terdapat pada tanaman yang tumbuh
memanjat dan merambat; c). Akar gantung, berfungsi untuk menyerap uap air dan
gas dari udara; d). Akar napas, berfungsi untuk penyerap air dan fotosintesis; e).
Akar tunjang, berfungsi untuk menopang tanaman agar dapat tegak di atas tanah
dan tidak roboh jika tertiup angin (Angreni beatriks, 2021).

2.2. Morfologi Batang


Habitus pada pada batang terbagi beberapa macam yaitu; a). Terna (herba)
merupakan tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu.
Tumbuhan semacam ini dapat merupakan tumbuhan semusim, tumbuhan dwi
musim, ataupun tumbuhan tahunan; b). Perdu merupakan tumbuhan berkayu yang
memilki beberapa batang yang bercabang dari dekat akarmya. Perdu berbeda
dengan pohon yakni adanya banyak batang dan tingginya yang lebih pendek,
dibawah 6 m; c). Epifit merupakan kelompok tumbuhan yang tumbuh dan hidup
dengan cara menempel pada tumbuhan lain misalnya pohon untuk memperoleh
kebutuhan hidupnya berupa air, sinar matahari, dan menyerap unsur-unsur hara
dari kulit batang pohon penumpu yang membusuk (Ramdhini, 2021).
Jenis-jenis batang terbagi atas beberapa jenis yaitu; a). Batang basah adalah
batang yang lunak dan berair. Contohnya seperti pada pisang (Musa Paradisiaca
L.), bayam (Amaranthus spinosus L.), dan krokot (Portulaca Oleracea L); b).
Batang berkayu adalah batang yang umumnya kuat dan keras. Hal itu karena
sebagian besar bagiannya terdiri atas kayu. Batang berkayu ini terdapat pada
semak-semak (frutices), semak adalah tumbuhan yang tidak berukuran terlalu
besar, memiliki batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau di
dalam tanah. Contohnya seperti sidaguri (Sida Rhombifolia L); c). Batang rumput
adalah  batang yang tidak keras. Selain itu batang rumput juga memiliki ruas-ruas
yang nyata dan sering sekali berongga. Contohnya pada tanaman padi (Oryza
sativa L.) dan pada rumput (Gramineae); d). Batang mendong adalah batang yang
memiliki ruas-ruas yang lebih panjang. Contohnya seperti tanaman wlingi
(Scirpus grossus L.), (Fimbristylis Globulosa Kunth.) dan tumbuhan seperti teki
(Cyperaceae). (Rosanti, 2018).
Tipe percabangan pada batang terbagi menjadi 3 yaitu; a). Monopodial,
merupakan percabangan yang memperlihatkan batang pokok tampak jelas karena
lebih besar dan panjang, misalnya pohon cemara, pinus; b). Simpodal, merupakan
percabangan batang utama sulit dibedakan dengan cabang karena arah tumbuhnya
maupun besarnya, misalnya anggrek dan sawo manila; c). Menggarpu, merupakan
percabangan yang keluar terdapat dua dan ukurannya sama besar, misalnya
tanaman paku-pakuan dan dan nipah (Hasanah, 2021).

2.3. Morfologi Daun


Untuk mengetahui bagaimana macam-macam tata letak daun pada batang,
harus ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah daun yang terdapat pada satu
buku-buku yaitu; a). Pada tiap-tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun
tata letak daunnya dinamakan tersebar (Folia sparsa); b). Bila terdapat dua helai
daun pada setiap buku maka daun-daun akan duduk berlawanan atau berhadapan
(opposita); c). Bila terdapat tiga atau lebih daun muda pada setiap buku, maka
duduk daun ila terdapat tiga atau lebih daun muda pada setiap buku, maka duduk
daun dikatakan berkarang (whorld/verticillata) (Ida, Y, 2021).
Bentuk-bentuk pada daun terbagi menjadi 4 yaitu; a). Daun menyirip
(penninervis) memiliki struktur tulang berbentuk menyirip seperti susunan tulang
ikan; b). Daun menjari (palminervis) memiliki tulang berbentuk seperti susunan
jari-jari tangan, yaitu dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memencar seperti susunan jari-jari tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal, yang
di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke samping semakin
pendek; c). Daun melengkung (cervinervis) memiliki memiliki tulang berbentuk
seperti garis-garis lengkung. Daun ini mempunyai beberapa tulang yang besar,
satu di tengah yaitu yang paling besar, sedang lainnya mengikuti jalannya tepi
daun; d). Daun sejajar (rectinervis) memiliki memiliki tulang berbentuk seperti
garis-garis lurus yang sejajar. Bentuk tulang daun ini mempunyai satu tulang di
tengah yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya lebih kecil dan
nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya (Haryani,
2018).
2.4. Fungsi Akar, Batang dan Daun
Terdapat beberapa fungsi dari akar antara lain; a). Menyokong dan mengikat
tubuh tumbuhan pada tanah; b). Sebagai tempat untuk menyimpan cadangan
makanan; c). Menyerap air dan garam-garam mineral yang terlarut oleh rambut
akar; d). Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan.
Fungsi-fungsi dari batang antara lain yaitu; a). Sebagai tempat pengangkutan
air, dan unsur hara; b). Menyalurkan zat makanan dari daun hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh tumbuhan; c). Sebagai tempat melekatnya bagian tumbuhan seperti
akar, daun, bunga, dan buah; d). Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif melalui
metode pencangkokan.
Fungsi-fungsi dari daun antara lain yaitu; a). Sebagai tempat penyimpan
cadangan makanan; b) Sebagai alat perkembang biakan; c). Sebagai alat
pernapasan; d). Sebagai alat penguapan; e). Sebagai tempat gutasi.
III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi umum dengan materi tentang pengenalan komponen, cara
penggunaan, dan perawatan mikroskop dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober
2022 Pukul 16.45 – 17.45 WIB di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

3.2. Bahan dan Alat


Adapun Bahan dan Alat yang digunakan pada Materi Struktur Eksternal
Akar, Batang Dan Daun yaitu: a). Mikroskop Stereo; b). Kaca Pembesar; c). Akar
Bayam; d). Akar Jagung; e). Batang Kumis Kucing; f). Batang Mawar; g). Daun
Talas; h). Daun Kembang Merak.

3.3. Cara Kerja


Cara kerja praktikum Biologi Pertanian dengan materi Struktur Eksternal
Akar, Batang dan Daun yaitu:
1. Melakukan pengamatan keadaan akar pada bayam dan jagung meliputi:
sistem perakaran dan bagian-bagian akar.
2. Melakukan pengamatan keadaan batang kumis kucing dan mawar meliputi:
sifat batang, bentuk batang, permukaan batang, arah tumbuh batang,
percabangan pada batang, arah tumbuh cabang dan umur batang.
3. Menuliskan hasil pengamatan dalam tabel pengamatan pada lembar yang
sudah disediakan.
4. Menggambar secara skematis pada kolom yang sudah disediakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Akar Tumbuhan
No Organ Tumbuhan Sistem Akar Bentuk Akar Bagian Akar
Batang akar,
pangkal akar,
1 Akar Jagung Tunggang Bercabang cabang akar,
(Zea mays) rambut akar,
ujung akar.
Rambut akar,
2 Akar Bayam Serabut Bercabang cabang akar,
(Amaranthus sp) batang akar,
pangkal akar.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Tumbuhan
Tipe Bentuk Permukaan Arah Tipe
No Organ Habitus Batang Batang Batang Tumbuh Perkecambahan
Batang
1 Batang Bulat
Mawar Semak Berkayu Panjang, tidak Berduri Fototrof Monopodial
(Rosa hybrida) beraturan
2 Batang Kumis Segi empat
Kucing Terna Berbatang Atau beratur Berbulu pendek Fototrof Dikotomus
(Orthosipon basah berbulu
aristatus) pendek
3 Batang
Kembang
Merak Semak Berkayu Bulat Licin Tegak Lurus Simpodial
(Caesalpinia
pulcherrima)
Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Tumbuhan
No Organ Tata Letak Tepi Daun Bentuk Pangkal Ujung Struktur Warna Permukaan
Tumbuhan Daun Daun Daun Daun Tulang Daun Daun
Daun Talas
1 (Colocasia Tunggal Menyirip Membulat Melengkung Meruncing Menyirip Hijau Licin
esculenta)
Daun
Kembang
2 Merak Berhadapan Rata Bulat telur Tumpul Retusus Menyirip Hijau Halus
(Caesalpinia
pulcherrima
)
3 Daun Kumis
Kucing Sejajar Bergerigi/ Bundar/ Melengkung Runcing/ Menyirip Hijau Berbulu
(Orthosipon rangkap lonjong lancip halus dan
aristatus) berbintik
4.2. Pembahasan
4.2.1. Akar Bayam (Amaranthus sp)

Gambar 1. Akar Bayam


(Amaranthus sp)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Tanaman bayam merupakan tanaman semusim berbentuk perdu
(semak). Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat –
urat daun yang jelas. Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh tegak, keluar dari
ujung tanaman maupun ketiak – ketiak daun. Bentuk malai bunga memanjang
mirip ekor kucing.

4.2.2. Akar Jagung (Zea mays)

Gambar 2. Akar Jagung


(Zea mays)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Sistem perakaran jagung terdiri dari akar-akar seminal yang tumbuh ke
bawah pada saat biji berkecambah; akar koronal yang tumbuh ke atas dari
jaringan batang setelah plumula muncul; dan akar udara (brace) yang tumbuh dari
buku-buku di atas permukaan tanah. Pada tanaman jagung, akar utama yang
terluar berjumlah antara 20-30 buah. Akar lateral yang tumbuh dari akar utama
mencapai ratusan dengan panjang 2,5-25 cm. Botani tanaman jagung termasuk
tanaman monokotil.

4.2.3 Batang Mawar (Rosa hybrida)

Gambar 3. Batang Mawar


(Rosa hybrida)
(Sumber: Dok. Pribadi)

Batang mawar merupakan salah satu contoh dari tanaman dikotil.


2. Batang berkambium, bercabang dengan berkas pengangkut teratur. 3. Daun
dengan tulang daun menyirip atau menjari. Batang dari bunga mawar biasanya
berbentuk bulat memanjang dengan cabang yang tidak beraturan. Diameternya
sendiri sangat kecil, sehingga sangat rentan terhadap predator besar. Oleh karena
itu, sepanjang batangnya ditumbuhi oleh duri-duri kecil yang cukup tajam sebagai
alat pertahanan diri.

4.2.4. Batang Kumis Kucing (Orthosipon aristatus)

Gambar 4. Batang Kumis


Kucing (Orthosipon
aristatus)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Kumis kucing termasuk tumbuhan terna berbatang basah, tumbuh tegak,
pada bagian bawah berakar dibagian buku-bukunya dan tingginya bisa mencapai 2
meter. Batang berbentuk segi empat atau beralur berbulu pendek atau gundul.
Daun kumis kucing merupakan daun tunggal, tepi daun bergerigi dan berbulu
halus, ujungnya meruncing. Bunga tersusun dalam bentuk tandan dalam jumlah
banyak, berwarna putih keunguan. Kumis kucing termasuk tumbuhan terna
berbatang basah, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar dibagian buku-
bukunya dan tingginya bisa mencapai 2 meter. Batang berbentuk segi empat atau
beralur berbulu pendek atau gundul.

4.2.5. Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima)

Gambar 5. Daun Kembang


Merak (Caesalpinia
pulcherrima)

Daun kembang merak berupa daun majemuk menyirip genap, ganda dua


dengan 4-12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, ujungnya
bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan tasnya berwarna hijau dan
permukaan bawahnya berwarna kebiruan, panjang 1-3,5 cm sedangkan leber 0,5-
15 cm. Kembang merak memiliki bentuk bunga yang bisa dibilang cukup unik
dan menarik berbentuk rasemosa serta berwarna merah atau kuning. Bunga ini
memiliki jenis kelamin yang biseksual dan memiliki bunga yang disertai dengan
calix 5 dan corolla 5. Bunganya Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun,
kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima
belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai
sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
4.2.6. Daun Talas (Colosacia esculantia)

Gambar 6. Daun Talas


(Colosacia esculantia)
(Sumber: Dok.Pribadi)

Daun talas memiliki 2-5 helai berwarna hijau, bergaris-garis hijau muda
keungu-unguan dengan pangkal berbentuk pelepah. Warna pelepah talas
bermacam-macam tergantung jenisnya. Daun berwarna kuning
kehijauan berbentuk bulat Page 2 6 telur sampai segitiga dan panjang daun 20
hingga 55 cm. Biji talas didapatkan sedikit dan bunga jarang ditemui.
Umbi talas mempunyai pati dan banyak perakaran disekitar umbi. Tumbuh
tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang.
Pembudidayaan talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah hujan
tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi ada kecenderungan
bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim
panas.
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Struktur luar bagian akar meliputi leher akar, batang akar, cabang akar,
serabut akar, rambut akar, dan tudung akar. Leher akar adalah bagian yang
bersambungan dengan pangkal batang. Batang akar adalah bagian yang terletak
antara leher akar dan ujung akar. Struktur dalam akar terdiri atas epidermis,
korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Epidermis akar merupakan bagian
akar yang terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, dengan dinding sel yang
mudah dilewati air, oleh karena itu disebut juga dengan epiblem atau lapisan
pilifer. Akar memiliki beberapa jenis, yaitu jenis akar serabut, jenis
akar tunggang, jenis akar gantung, jenis akar tunjang, jenis akar napas, jenis
akar pelekat dan jenis akar semu.
Batang umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf (simetri radial).
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada
buku-buku inilah muncul tunas yang membentuk cabang batang, daun, atau akar.
Adapun jenis-jenis batang adalah sebagai berikut: a). Batang basah
(herbaceous) Batang basah adalah batang yang lunak dan berair; b).
Batang berkayu (lignosus) Batang berkayu adalah batang yang umumnya kuat dan
keras; c). Batang rumput (calmus) Batang rumput adalah batang yang tidak keras;
d). Batang mendong (calamus).
Daun memiliki bagian-bagian yaitu: a). Pelepah daun; b). Tangkai daun; c).
Helai daun. Pada bagian daun berdasarkan struktur luarnya memililiki tiga bagian,
yakni: Pelepah yang berfungsi untuk mendudukkan daun pada batang.
Tangkai daun yang berfungsi untuk menghubungkan pelepah atau batang dengan
helai daun. Helai daun pada prinsipnya merupakan organ fotosintesis. Adapun
susunan daun majemuk yaitu, tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada
cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga di sini pada satu tangkai.
Pada bagian daun berdasarkan struktur luarnya memililiki tiga bagian, yakni:
Pelepah yang berfungsi untuk mendudukkan daun pada batang.
Tangkai daun yang berfungsi untuk menghubungkan pelepah atau batang dengan
helai daun. Helai daun pada prinsipnya merupakan organ fotosintesis. terdapat
lebih dari satu helaian daun. Daun dengan susunan yang demikian disebut daun
majemuk (folium compositium).

5.2. Saran
Saran untuk Praktikum Biologi Pertanian para praktikan semakin memehami
materi selanjutnya, dan dalam praktikum dapat membantu dalam membangun
kinerja yang baik dan efektif. Selalu menjaga kebersihan laboratorium dengan
tidak membuang sampah atau meninggalkan sampah dengan sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA

Angreni Beaktris. (2021). Karakteristik Morfologi Tumbuhan. Deepublish:


Yogyakarta.

Gani. (2020). Kecenderungan Literasi Informasi Mahasiswa Baru Pada Mata


Kuliah Morfologi Batang pada Tumbuhan. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol.
8(2).

Hadi. (2016). Bagian-bagian akar dan fungsinya. Jurnal Pendidikan Ilmu


Pengetahuan. Vol. 1(9): 1688-1692.

Helmi, S. (2018). Respon morfologi akar dan fisiologi genotip akar terhadap
tumbuhan. Jurnal Hortikultura Indonesia. Vol. 9(2): 131-138.

Liunokas. (2021). Pengertian akar, batang dan daun.  Jurnal Pengetahuan Alam.
Vol. 5(6): 5885-5891.

Ramdhini. (2021). Anatomi Tumbuhan. Yayasan Kita Menulis: Palembang.

Anda mungkin juga menyukai