BIOLOGI DASAR
”MORFOLOGI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI DAN
TINGKAT RENDAH”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biologi Dasar
Disusun oleh :
Nama : Akhwatun Nazilla Nur Silmy
NIM : 4442200182
Kelas : 1C
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum “Morfologi Tumbuhan Tingkat Tinggi Dan Tingkat Rendah”
ini berjalan dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Mengumpulkan ciri-ciri morfologi tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat
rendah.
2. Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan persamaan ciri morfologi yang
nampak.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 1. Pohon Pisang
Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu tumbuh tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan
monokotil monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang
disebut juga dengan dikotil dicotyledonae (Campbell, 2003).
4
2.4 Akar
Akar yaitu bagian pertama yang tumbuh dari suatu biji yang
berkecambah yang kemudian tumbuh tegak ke bawah dan berkembang
menjadi akar utama. Selanjutnya tumbuh cabang yang lebih kecil. Sistem
akar ini disebut sistem akar tunggang dan merupakan salah satu ciri dari kelas
dikotil. Jika cabang akar tumbuh sama besar dengan akar utama atau kadang-
kadang akar utama berdegenerasi dan diganti dengan akar-akar samping yang
keluar dari akar utama yang tidak berkembang, maka sistem akar ini disebut
sistem akar serabut. Sistem akar ini merupakan salah satu ciri dari kelas
monokotil (Loveles, 1998).
Gambar 3. Akar
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke
tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman.
Fungsi tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi,
tempat penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat
penghasil fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina, 2004).
2.5 Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar
dan daun. Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka
pada manusia dan hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh
tumbuhan (Rosanti, 2013).
5
Gambar 4. Batang
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan tumbuhan tingkat rendah
NO GAMBAR KETERANGAN
8
Tabel 2. Hasil Pengamatan Tumbuhan Tingkat Tinggi
NO GAMBAR KETERANGAN
Mawar
(Rosa sp.)
Adapun ciri-ciri mangga yaitu :
1. Memiliki jaringan pengangkut sarung
mestom, xylem, dan floem.
2. Batang tegak.
3. Bentuk akarnya tunggang.
2. 4. Tulang daun menyirip.
5. Durinya tidak sejati.
Mangga
(Mangifera indica L.)
9
Adapun ciri-ciri pisang yaitu :
1. Memiliki jaringan pengangkut xylem
dan floem.
2. Batang semu.
3. Bentuk akar rimpang.
4. Tulang daunnya sejajar.
3.
5. Durinya tidak sejati.
Pisang
(Musa paradisiaca)
4.2 Pembahasan
Adapun pelaksanaan praktikum kali ini mengenai ciri-ciri morfologi
tumbuhan. Morfologi berasal dari bahasa latin morfush yang berarti wujud
atau bentuk dan logos berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berbeda dengan
anatomi tumbuhan yang secara khusus mempelajari struktur internal
tumbuhan pada tingkat mikroskopis.
Menurut Irnaningtyas tahun 2017 menyatakan bahwa morfologi adalah
bentuk pengamatan pada ciri-ciri yang tampak pada bagian luar tubuh
tumbuhan. Dan terdapat ilmu khusus dalam biologi yang mempelajari
morfologi pada tumbuhan ini yang dikenal dengan morfologi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan juga tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh
tumbuhan saja, tetapi juga menentukan fungsi masing-masing bagian tubuh
tumbuhan tersebut. Pada dasarnya tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok,
yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Selain itu, bagian lain
pada tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivate) dari salah satu atau
dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan
fungsi.
Adapun pembahasan dalam tabel 1 yaitu sebagai berikut tumbuhan
tingkat rendah merupakan kelompok tumbuhan yang struktur tubuh dan
perkembangan organ tubuhnya masih sangat sederhana. Tumbuhan ini tidak
10
memiliki bunga dan jaringan pembuluh angkut sehingga penyaluran materi di
dalam tubuh dilakukan dengan cara difusi. Yang termasuk kelompokan
tumbuhan tingkat rendah diantaranya tumbuhan belah (Schizophyta),
tumbuhan lumut (Bryophyta), dan tumbuhan paku (Pteridophyta).
Menurut Pranita tahun 2017 menyatakan bahwa ciri-ciri morfologi
tumbuhan paku adalah habitatnya air, tempat yang lembab, dan menempel
pada tumbuhan sisa yang telah atau hampir mati. Bentuk akar serabut, bentuk
batang menjulang keatas dan bercabang, bentuk daun pada tanaman paku
muda daun akan menggulung dan pada tanaman paku dewasa menjadi tropofil
dan sporofil. Cara bereproduksi aseksual dengan cara pembentukan spora
(sporangium).
Menurut Addninunnisa tahun 2017 menyatakan bahwa ciri-ciri morfologi
tumbuhan lumut adalah habitatnya di tempat lembab, di batang pohon, kulit
kayu lembab, dinding lembab, permukaan batu bata. Bentuk akar semu,
bentuk batang tegak dan ditutupi oleh daun, bentuk daun berupa lembaran
berbentuk spiral. Cara reproduksinya aseksual dengan pembentukan spora dan
sporangium, serta seksual dengan fertilisasi ovum oleh spermatozoid
menghasilkan zigot.
Pada tabel 2 merupakan hasil pengamatan dari tumbuhan tingkat tinggi.
Tumbuhan tingkat tinggi adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara
akar, batang dan daunnya atau sudah memiliki akar, batang dan daun sejati.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum didapat
hasil bahwa yang merupakan tumbuhan tingkat tinggi adalah bunga mawar,
pohon pisang dan pohon mangga. Bunga mawar, pohon pisang, dan pohon
mangga termasuk kedalam tumbuhan tingkat tinggi karena sudah mempunyai
akar, batang dan daun sejati atau dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
Bunga Mawar atau Rosa sp. termasuk ke dalam famili Rosaceae.
Tanaman ini termasuk salah satu komoditas tanaman hias yang banyak
dibudidayakan dan diusahakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi
yang tinggi. Menurut Yuliawan tahun 2019 menyatakan bahwa ciri-ciri
morfologi bunga mawar yaitu memiliki jaringan pengangkut yang terdiri dari
11
xylem dan floem, batangnya berduri, bentuk akarnya tunggang, daun dengan
tulang menyirip, memiliki duri sejati.
Mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu tanaman
hortikultura yang dapat tumbuh, baik di daerah tropis maupun subtropis
termasuk di Indonesia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah
mangga juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Buah mangga
banyak mengandung vitamin, mineral dan nutrisi pelengkap. Lebih dari 160
varietas mangga yang ada di dunia, seluruh ungkapan tersebut menurut
Mohsin, Jamal, dan Ajmal tahun 2014. Menurut Sadri tahun 2017
menyatakan bahwa ciri-ciri morfologi pohon mangga yaitu memiliki jaringan
pengangkut sarung mestom, xylem, floem. Sarung mestom merupakan
jaringan pengangkut dua dan berfungsi membantu jaringan pertama yaitu
xilem dan floem. Batang tegak, bentuk akarnya tunggang, tulang daun
menyirip, durinya tidak sejati.
Tanaman pisang berasal dari Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik
barat. Tanaman pisang tumbuh subur di daerah tropik dataran rendah yang
curah hujannya lebih dari 1250 mm tiap tahun dan rata-rata suhu minimum di
atas 15ºC. Akan tetapi daerah penghasil pisang yang penting terdapat di luar
daerah iklim tersebut seperti dataran tinggi Afrika Timur, beberapa negara di
daerah subtropis dan di daerah-daerah panas yang terletak dibawah garis
lintang 30ºC, ungkapan tersebut menurut Bridge tahun 1995. Menurut
Sariamanah tahun 2016 menyatakan bahwa ciri-ciri morfologi pohon pisang
yaitu memiliki jaringan pengangkut xylem dan floem, batang semu, bentuk
akar rimpang, tulang daunnya sejajar, durinya tidak sejati.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Adapun simpulan dari praktikum ini yaitu morfologi tumbuhan
merupakan ilmu yang mempelajari secara khusus pada bentuk-bentuk organ
tubuh tumbuhan beserta fungsinya. Tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ
pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Beberapa
tumbuhan yang merupakan tumbuhan tingkat tinggi adalah pohon mangga,
pohon pisang, dan bunga mawar yang sudah dapat dibedakan antara daun,
batang dan akarnya. Sedangkan yang merupakan tumbuhan tingkat rendah
adalah lumut dan paku yang tidak memiliki daun, batang dan akar.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan agar semua praktikan yang membaca
laporan ini dapat menguasai materi mengenai anatomi tumbuhan dengan
sangat baik sehingga dapat mengelompokkan beberapa tumbuhan ke dalam
suatu kelompok tertentu berdasarkan ciri-cirinya tersebut. Selain itu,
diharapkan praktikan dapat mengetahui perbedaan antara tumbuhan tingkat
rendah dengan tumbuhan tingkat rendah dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan ciri morfologi yang tampak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sadri, M., Adelina, E., Samudin, S. 2017. Identifikasi Karakter Morfologi dan
Anatomi Mangga Lokal (Mangifera spp.) Morowali di Desa Bente dan
Desa Bahomoleo Kecamatan Bungku Tengah. Jurnal Agroland. 24 (2):
138-145.
14
Sariamanah, W. O. S., Munir, A., Agriansyah, A. 2016. Karakterisasi Morfologi
Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) Di Kelurahan Tobimeita
Kecamatan Abeli Kota Kendari. Jurnal Ampibi. 1 (3): 32-41.
15
LAMPIRAN