Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MIKROTEKNIK TUMBUHAN

“PENGOLEKSIAN ORGAN VEGETATIF DAN GENERATIF


TUMBUHAN”

Dosen pembimbing:
Dra. Des M., M.S.

OLEH:

KELOMPOK 2

ANGGOTA:

1. ANNISA KHAIRA ( 19032056 )


2. FAHRA ( 19032064)
3. JUMATUL HAFSAH ( 19032072)
4. REZA SAPITRI ( 19032048 )

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “pengkoleksian organ vegetative dan generative pada
tumbuhan” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah anatomi tumbuhan dengan judul “pengkoleksian organ vegetative dan generative
pada tumbuhan.”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Padang, 26 Februari 2021

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….……..…i

DAFTAR ISI...................................................................................................…ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................…1

1.1 Latar belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan makalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................…3

1. Pengertian Organ Vegetatif dan Generatif Tumbuhan............................3

2. Pengoleksian Organ Vegetatif dan Generatif Tumbuhan………………5

3. Herbarium………………...…………………………………………….7

BAB III PENUTUP ............................................................................................11

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................11

3.2 Saran......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk
tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor
Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di
bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah.
(Ramadhanil, 2003).

Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan dan
penyimpanannya. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara
pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan maupun hewan.
Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawet nya bervariasi,
tergantung sifat objeknya (Suyitno, 2004).

Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah,
sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan
untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan
herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan
dkk, 2004).

Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan
herbarium. Spesimen herbarium yang baik harus memberikan informasi terbaik
mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Dengan kata lain, suatu koleksi tumbuhan
harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang
memberikan seluruh informasi yang tidak nampak spesimen herbarium (Aththorick
dan Siregar, 2006).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan organ vegetative dan generative?


2. Bagaimana cara pengoleksian organ vegetative dan generative?
3. Apa itu herbarium dan macam-macamnya?

1
1.3. Tujuan Makalah

1. Menjelaskan pengertian organ vegetative dan generative


2. Menjelaskan cara pengoleksian organ vegetative dan generative
3. Menjelaskan pengertian herbarium dan macam-macamnya?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Organ Generatif dan Vegetatif Tumbuhan

1. Organ Generatif

Organ generatif digunakan untuk perkembangbiakan pada tumbuhan, terdiri dari bunga,
buah, dan biji.

 Bunga

Bunga merupakan organ pada tumbuhan yang penting karena memiliki alat-alat
perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang berubah bentuk dan tumbuh
secara terbatas.

Berikut merupakan struktur-struktur yang terdapat pada bunga:

 Kelopak bunga. Umumnya warna dan bentuknya seperti daun. Kelopak bunga
berfungsi sebagai pembungkus mahkota ketika bunga dalam kondisi kuncup dan
melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
 Mahkota bunga. Memiliki warna yang cerah. mahkota bunga berfungsi untuk
menarik serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Biasanya pada bunga
dikotil memiliki mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan
pada tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
 Tangkai Bunga. Merupakan bagian yang penting juga dari bunga. Letaknya di
bagian bawah bunga tangkai bunga merupakan penghubung antara tangkai dengan
ranting.
 Benang sari. Merupakan bagian penting pada bunga. Benang sari adalah alat
kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan terjadi
pembuahan. Benang sari terdiri dari beberapa bagian, yaitu tangkai sari, kepala
sari atau bunga, dan ujung tangkai sari.
 Putik. Putik terdiri dari tangkai putik(stilus0, Bakal buah (Ovarium), Bakal biji
(Ovulum). Putik Adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.
 Buah dan Biji

3
Buah bukan merupakan organ pada tumbuhan yang pokok. Buah pada umumnya
berkembang dari putik pada tumbuhan biji, buah berkembang pada bakal buah jika
terjadi pembuahan. Buah berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan,
membungkus, sekaligus melindungi biji. Adapun fungsi lain dari buah yaitu
membantu proses penyebaran biji. Buah memiliki tiga lapisan, yakni lapisan luar
(eksokarp), lapisan tengah (mesokarp), lapisan dalam (endokarp). Biji terbentuk dari
hasil pembuahan yang terjadi di dalam bakal buah. Setelah dibuahi bakal biji dan
bakal buah akan berkembang menjadi buah.

2. Organ Vegetatif
Organ Vegetatif digunakan untuk pertumbuhan pada tumbuhan, terdiri dari akar,
batang, dan daun.
 Organ Batang

Organ pada tumbuhan pertama yang akan dibahas adalah batang. Batang merupakan
bagian penting yang letaknya diatas tanah. Batang memiliki macam-macam fungsi, serta
struktur morfologi dan anatomi.

Macam macam fungsi batang pada tumbuhan:

 Sebagai alat transportasi pada tumbuhan


 Sebagai penyokong atau penopang
 Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
 Sebagai alat bantu pernapasan
 Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
 Sebagai klasifikasi tumbuhan
 Sebagai titik pertumbuhan primer
 Organ Akar

Bicara soal akar, organ pada tumbuhan yang satu ini dapat membantu menegakkan,
memperkokoh tanaman, dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Selain itu,
ada salah satu fungsi khusus pada beberapa tumbuhan, yaitu sebagai alat berkembang
biak secara vegetatif. Hal Ini disebabkan tumbuhan-tumbuhan tersebut mempunyai
sistem akar rhizoma, contohnya kunyit, jahe, lengkuas, rumput, temulawak. Mungkin

4
kamu sudah tahu kalau akar juga sering disebut sebagai pencari makan. Soalnya akar
berfungsi untuk menyerap sari makanan dari dalam tanah seperti air dan unsur hara.

 Daun

Organ selanjutnya yang akan dibahas ialah, daun. Daun umumnya berbentuk pipih
melebar dan berwarna hijau. Warna daun tersebut disebabkan karena kandungan
kloroplas dalam sel-sel daun. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis.
Selain sebagai tempat berfotosintesis, daun juga berfungsi sebagai alat reproduksi
vegetatif, seperti tanaman bayam. Daun juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan dan tempat terjadinya transpirasi.

Secara morfologi, daun memiliki tiga bagian daun, yang terdiri atas helai daun,
tangkai daun dan pelepah daun. Daun yang memiliki semua bagian daun disebut daun
sempurna. Contohnya daun talas, dan daun pisang. Sedangkan daun yang tidak memiliki
satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna. Contohnya daun mangga.

2. Pengkoleksian Organ Vegetatif dan Generatif Tumbuhan

a. Pengertian Koleksi

Koleksi tumbuhan adalah suatu kegiatan yang menyangkut proses pengambilan,


pengawetan sampai penyimpanan sampel tumbuhan. Untuk organ tumbuhan yang berdaging
seperti buah, biasanya dilakukan dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan
akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa herbarium.

b. Cara pengoleksian
Cara koleksi dari tumbuhan bervariasi tergantung dari berbagai macam habit serta besar
kecilnya tumbuhan tersebut.
• Untuk tumbuhan berukuran kecil seperti rumput-rumputan, herba, perdu dikoleksi secara
lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji)
• Untuk tumbuhan berrukuran besar dan tinggi seperti Liana, semak besar, dll cukup
dikoleksi sebagian yang dapat mewakili tumbuhannya dengan ukuran lebih kurang 30
cm.

5
Beberapa sifat dan karakter morfologi maupun biologinya yang tidak mungkin
terbawa dan akan berobah setelah menjadi specimen herbarium, diamati dan dicatat di
lapangan seperti : warna, bau serta karakter lain, habit (pohon, peerdu, herba dan lain-
lain), lokasi pengambilan sampel, habitat, data ekologi dan biologinya, nama local serta
manfaatnya.
c. Langkah Pengoleksian
 Upayakan memotong tumbuhan sesuai dengan ukuran standar. Biasanya
berukuran sekitar 30 X 40 cm. Koleksi yang melebihi ukuran 40 cm disesuaikan
ukurannya dengan melipatnya demikian rupa sehingga organ dari tumbuhannnya
tidak hilang dan ukurannya tidak melebihi 30 X 40cm.
 Lakukan koleksi lengkap yang memuat akar, batang, daun, bunga/buah dan biji
untuk tumbuhan kecil seperti rumput, herba, semak yang berukuran kecil
 Tumbuhan yang berukuran besar seperti pohon, semak besar, liana dan
sebagainya dikoleksi sebagian, sesuai dengan ukuran dan kelengkapan seperti
tersebut diatas
 Hendaklah setiap koleksi mempunyai bahagian vegetatif (batang/ranting dan
daun) dan generatif (bunga, buah dan atau biji) yang lengkap dan utuh). Bunga
atau buah yang mudah gugur harus disimpan dalam kantong khusus, kalau perlu
dalam larutan pengawet alkohol 70 % atau FAA.
 Lakukan pula koleksi terhadap inangnya jika tumbuhan yang akan dikoleksi
merupakan tumbuhan parasite
 Cobalah koleksi daun majemuk tetap dalam kelompoknya
 Potonglah objek berkayu yang pola cabangnya masih terlihat
 Heterofili: koleksi semua macam bentuk daun
 Monoceus: koleksi kedua bunga
 Heterostylus: koleksi kedua macam bunga
 Nomor koleksi hanya untuk satu takson.
d. Cara kerja di lapangan
 Mengoleksi jenis-jenis tumbuhan Untuk tumbuhan berukuran kecil seperti
rumput, herba, dan perdu dikoleksi secara lengkap (akar, batang, daun, bunga,
buah dan biji). Untuk tumbuhan berukuran besar dan tinggi seperti pohon, liana

6
dan semak besar, dikoleksi sebagian yang dapat mewakili tumbuhannya dengan
ukuran lebih kurang 30 cm lengkap dengan organ bunga, buah, dan biji.
 Mencatat sifat dan karakter morfologi maupun biologinya yang mencakup sifat
morfologi (warna, bau, dan lain-lain), habit, lokasi, habitat data ekologinya,
manfaat dan lain-lain.
 Koleksi yang telah diambil di lapangan, satu per satu disusun dengan rapi dalam
lipatan Koran, kemudian diikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik besar,
diberi/disiram dengan alkohol 70% atau spirtus sampai basah dan merata
kemudian plastik diiikat kuat supaya alkohol/spirtus tidak menguap.
e. Cara kerja dilaboratorium
o Koleksi yang telah diawetkan di lapangan, disusun satu per satu dengan rapi
dalam lipatan koran, dilapisi dengan kardus dan dikeringkan dengan mengunakan
oven pada suhu 70ͦ˚C – 80 ˚C selama 24 jam sampai kering
o Pemisahan dan pengelompokkan (Soortering)
Setelah spesimen benar-benar kering, dilanjutkan dengan memisahkannya dari
papan pres/kardus serta mengelompokkannya berdasarkan nomor koleksi di
lapangan
o Mounting
Menempelkan spesimen pada kertas mounting (kertas manila putih ukuran 30
x40 cm) dengan cara menjahitkan atau menggunakan pita (perekat)
o Perlakuan khusus untuk mencegah serangga dan jamur
Sampel tumbuhan yang sudah diawetkan melalui pengeringan sebelum dan
seteleah ditempel pada kertas herbarium atau wadah lain untuk disimpan diberi
naftalen atau kamfer atau dilakukan fumigasi. Selain dari itu dengan cara
mencelupkan spesimen dalam larutan HgCl yang jenuh, setelah kering baru
ditempel dan disimpan
o Identifikasi dan pemberian label
Identifikasi dilakukan dengan menggunakan buku taksonomi tumbuhan dan
pemberian label memuat nomor urut, nama kolektor, nama jenis, tempat
pengambilan sampel, data ekologi yang dianggap perlu.
o

7
o Penyimpanan herbarium
Koleksi yang telah diawetkan disimpan di atas rak atau meja dengan etiket berisi
informasi mengenai koleksi yang digantungkan pada spesimen yang telah
diawetkan

3. Herbarium

Herbarium berasal dari kata hortus dan botanicus yang artinya kebuh botani yang
dikeringkan. Spesimen herbarium merupakan tumbuhan atau bagian tumbuhan yang
dikeringkan. Herbarium juga berarti lembaga atau laboratorium yang merupakan tempat ahli-ahli
taksonomi melakukan studi taksonomi tumbuhan yang sekaligus juga merupakan tempat untuk
menyimpan koleksi bahan studi yang telah diawetkan.

Pada pembuatan spesimen herbarium tumbuhan diperlukan beberapa tahap kerja yaitu: di
lapangan dan di laboratorium. Kerja di lapangan bertujuan untuk mengkoleksi tumbuhan yang
akan dijadikan specimen herbarium. Koleksi harus mempunyai kelengkapan organ vegetatif dan
organ generatif serta karakter biologinya. Cara koleksi dari tumbuhan bervariasi tergantung dari
berbagai macam habit serta besar kecilnya tumbuhan tersebut. Untuk tumbuhan berukuran kecil
seperti rumputrumputan, herba dan perdu dikoleksi secara lengkap (akar, batang, daun, bunga,
buah dan biji).

Macam-macam Herbarium:

1. Herbarium basah
Spesimen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di
buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda Contoh:
pengawetan pada specimen buah atau bunga yang memiliki bentuk yang tebal dan tidak
memungkinkan dilakukan dengan pengawetan dengan cara koleksi kering.

Larutan umum yang dipakai dalam koleksi basah:

 alkohol 95% sebanyak 3500 ml (70 %) dan aquades 1500 ml (30%) sehingga total
larutan keseluruhan adalah 5000 ml.

8
 Atau larutan terdiri dari alcohol 95% sebanyak 3100 ml (62%) , aquades 1050 ml
(33%)), dan gliserin250 ml (5%)

2. Herbarium Kering

Herbarium kering, cara kering menggunakan tiga macam proses yaitu


pengeringan langsung, yakni tumpukan material herbarium yang tidak terlalu tebal di
pres di dalam sasak, untuk mendpatkan hasil yang optimum sebaiknya di pres dalam
waktu dua minggu kemudian dikeringkan diatas tungku pengeringan dengan panas yang
diatur di dalam oven.

Pengeringan harus segera dilakukan karena jika terlambat akan mengakibatkan


material herbarium rontok daunnya dan cepat menjadi busuk. Pengeringan bertahap,
yakni material herbarium dicelup terlebih dahulu di dalam air mendidih selama 3 menit,
kemudian dirapikan lalu dimasukkan ke dalam lipatan kertas Koran.

Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksa dan
diupayakan agar pengeringan nya merata. Setelah kering, material herbarium dirapikan
kembali dan kertas koran bekas pengeringan tadi diganti dengan kertas baru. Kemudian
material herbarium dapat dikemas untuk diidentifikasi.

Preparat basah

Beberapa langkah Langkah Buat Preparat Basah:

 Buat sayatan objek setipis mungkin saja.


 Menempatkan hasil sayatan diatas gelas preparat.
 Memberikan setetes akuades atau larutan beda yang sesuai sama.
 Tutup preparat dengan gelas penutup.
 Bersihkan larutan yang tercecer diluar batas gelas penutup.
 Mencermati preparat dengan memakai mikroskop.

Alat untuk membuat preparat

9
 Gelas preparat yang terdiri atas gelas benda untuk menempatkan objek yang juga
akan dilihat serta gelas penutup untuk tutup objek.
 Silet/cutter untuk buat sayatan.
 Jarum preparat untuk menggeser letak objek.
 Kuas untuk ambil hasil sayatan.

10
BAB III

PENUTUP

1.3. Kesimpulan

Organ generatif digunakan untuk perkembangbiakan pada tumbuhan, terdiri dari bunga,
buah, dan biji. Organ Vegetatif digunakan untuk pertumbuhan pada tumbuhan, terdiri dari akar,
batang, dan daun. Koleksi tumbuhan adalah suatu kegiatan yang menyangkut proses
pengambilan, pengawetan sampai penyimpanan sampel tumbuhan. Untuk organ tumbuhan yang
berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang
dan akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa herbarium.

Herbarium berasal dari kata hortus dan botanicus yang artinya kebuh botani yang
dikeringkan. Spesimen herbarium merupakan tumbuhan atau bagian tumbuhan yang
dikeringkan. Herbarium juga berarti lembaga atau laboratorium yang merupakan tempat ahli-ahli
taksonomi melakukan studi taksonomi tumbuhan yang sekaligus juga merupakan tempat untuk
menyimpan koleksi bahan studi yang telah diawetkan.

2.3. Saran

Dalam makalah ini telah dipaparkan mengenai pengkoleksian organ vegetative dan
generative pada tumbuhan. Namun, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini. Untuk itu kami menyarankan agar pembaca dapat mencari referensi lain
untuk menambah materi yang kurang dari makalah ini. Kami juga mohon kritik dan sarannya
guna untuk perbaikan dalam makalah ini menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

ayuayatul.blogspot.com ( http://ayuayatul.blogspot.com/?m=1 )

Edubio.info ( https://www.edubio.info/?m=1 )

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569342/pengabdian/penyiapan-specimen-awetan.pdf

JURNAL KEPENDIDIKAN Vol 2, No 2, Februari 2018, Hal 66-70


maudyagustin.wordpress.com ( https://maudyagustin.wordpress.com/ )

Perpusku.com ( https://www.perpusku.com/?m=1 )

Purwanti widhy H.2012.Herbarium uny.ac.id

Scienceandri.blogspot.com ( https://scienceandri.blogspot.com/?m=1 )

Syamswisna. Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat Tinggi sebagai Media


Praktikum Morfologi Tumbuhan. (FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak).

12

Anda mungkin juga menyukai