Anda di halaman 1dari 22

Infiltrasi dan Embedding

Oleh kelompok 6
Anggota
kelompok 6

Novia Annisa 19032085


Rezi Nabilah 19032093
Shinta Triana Putri 19032097
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Infiltrasi dan Embedding

01
Tujuan dan
02
Sifatsifat paraffin
Tahapan
dan bahan kimia
Infiltrasi dan
lainnya
Embedding
Tujuan Infiltrasi dan
Embedding
• • Infiltrasi
Infiltrasi
Infiltrasi
Infiltrasiadalah
adalahsuatu
suatuusaha
usahayang
yangbertujuan
bertujuanuntuk
untukmenyusupkan
menyusupkanmediamedia
penanaman
penanaman(embedding
(embeddingmedia)
media)kekedalam
dalamjaringan
jaringandengan
denganjalan
jalan
menggantikan
menggantikankedudukan
kedudukandehidran
dehidrandan
danbahan
bahanpenjernih
penjernih(clearing
(clearingagents).
agents).
• Embedding
• Embedding
Embedding merupakan suatu proses memasukkan atau penanaman
jaringan
Embeddingke dalam balok-balok
merupakan suatu cetakan sehingga memudahkan
proses memasukkan proses
atau penanaman
penyayatan
jaringan kedengan
dalam bantuan mikrotom.
balok-balok cetakanTujuan darimemudahkan
sehingga proses embedding
prosesini
adalah untuk membuat
penyayatan balok-balok
dengan bantuan cetakan
mikrotom. menjadi
Tujuan dari preparat permanen.ini
proses embedding
adalah untuk membuat balok-balok cetakan menjadi preparat permanen.
Tahapan Infiltrasi dan Embedding
1. Infiltrasi dan embedding menggunakan Paraffin Wax (lilin paraffin)

● Infiltrasi
1. Isi gelas kimia dengan butiran media tanam embedding
paraplast plus. Lelehkan lilin dalam oven pada suhu 56-60oC
(kemungkinan proses ini membutuhkan waktu yang lama jika lilin
yang dilelehkan dalam jumlah banyak, oleh karena itu disarankan
untuk memulai prosedur ini terlebih dahulu setelah melakukan
tahap dehidrasi).

2. Keluarkan vials (botol kecil) dari rotary mixer dan buang


kelebihan TBA dari vial (pastikan TBA yang tersisa cukup untuk
menutupi jaringan). Isi vial dengan cairan lilin yang telah dilelehkan
tadi (volume lilin harus melebihi TBA dan jaringan). Pada proses ini
tekstur lilin akan menjadi keras.
3.Tutup vial dengan rapat dan masukkan ke dalam oven pada suhu
sekitar 2oC (di atas titik leleh lilin). Inkubasi dalam oven selama
12-24 jam (semalaman). Pada proses ini jaringan akan mengendap
pada dasar vial.

4.Keluarkan vial dari oven, tuang campuran lilin TBA dengan


cepat ke dalam wadah container di dalam fume hood (lemari
asam).

5.Isi ulang vial dengan lilin cair baru dan letakkan kembali pada
oven tanpa menggunakan penutup). Biarkan vial tanpa penutup
selama semalaman di dalam oven agar sisa TBA bisa menguap.

6.Ulangi langkah 5 sebanyak 2 kali pengulangan.


7. Untuk memastikan tidak ada sisa TBA dan udara dalam
sampel, langkah inkubasi dapat dilakukan dengan suhu 4oC di
atas titik leleh lilin. Jika tidak ada gelembung udara yang
terlihat, vial dapat dikembalikan ke dalam oven untuk
selanjutnya dilakukan tahapan embedding (disematkan).
• Embedding
 Embedding sampel besar

1. Lakukan pemanasan awal untuk cetakan histologi sekali pakai (Peel A Way) dan
spatula dalam oven pada suhu 56-60oC.

2. Aduk vial secara perlahan dan tuangkan isinya dengan cepat. Jika volume lilin
terlalu besar, tuangkan sisa lilin ke dalam wadah container. Dengan
menggunakan pengapit dan spatula, tempatkan sampel pada cetakan. Jika
memungkinkan pisahkan sampel dari tepi cetakan sekitar 4-5 mm. prosedur ini
harus dilakukan secara cepat karena lilin akan cenderung cepat mengeras.
3. Setelah sampel di atur di bagian bawah cetakan dalam posisi yang diinginkan,
tempatkan cetakan dalam wadah berisi air dan es selama 30 menit. Untuk
memastikan balok-balok cetakan cepat mengeras. Setelah cetakan padat secara
sempurna, cetakan dapat disimpan pada lemari pendingin (pastikan memberi
 Embedding sampel kecil

1. Pindahakan vial yang berisi jaringan, cetakan yang telah


dihangatkan, spatula dan pengapit dari oven ke hot plate yang
sebelumnya di atur pada suhu 60oC.

2. Aduk vial dengan hati-hati dan tuangkan beberapa sampel cetakan


sehingga hanya sepertiga dari cetakan yang terisi.

3. Gunakan spatula dan/atau forsep yang telah dihangatkan


sebelumnya untuk menggarahkan sampel ke bagian bawah cetakan
tergantung pada bidang potong yang diinginkan. Lensa pembesar
(magnifying lens) dapat digunakan pada tahap ini untuk membantu
penyesuaian.
4. Setelah sampel ditempatkan, pindahkan sebagian cetakan
ke permukaan yang dingin dan rata dan biarkan lapisan
bawah lilin mengeras selama beberapa detik. Secara
perlahan isi seluruh blok dengan lebih banyak cairan lilin.

5. Letakkan cetakan di atas wadah berisi air dan es selama


30 menit agar sisa lilin mengerah
seluruhnya. Simpan cetakan di lemari pendingin sampai
digunakan untuk tahap lebih lanjut.
 
Prosedur di atas dilakukan karena sampel kecil seperti
embrio sulit disesuaikan dalam waktu yang singkat (cepat)
berbeda dengan sampel besar yang dapat disesuaikan
dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, langkah-langkah
di atas dianjurkan dilakukan, karena memungkinkan lebih
banyak waktu untuk melakukan penyematan.
Infiltrasi dan embedding menggunakan polyester wax (lilin
polyester)

 Infiltrasi

 Isi gelas plastic (plastic beaker) dengan lilin polyester padat.


Lelehkan lilin dalam oven bersuhu 40 oC (kemungkinan proses ini
membutuhkan waktu yang lama jika lilin yang dilelehkan dalam
jumlah banyak, oleh karena itu disarankan untuk memulai prosedur
ini terlebih dahulu setelah melakukan tahap dehidrasi).

 Keluarkan vial dari rotator, tuangkan sekitar seperempat etanol


100% dang anti dengan lilin polyester leleh dengan volume yang
sama. Tutup vial dan masukkan ke dalam oven 40 oC selama 2 jam.
Aduk vial secara manual sesekali selama proses infiltrasi .
• Dengan menggunakan pipet keluarkan setengah
dari larutan lilin/ etanol dengan hati-hati dan
tambahkan lilin leleh dengan volume yang sama ke
dalam vial. Lepaskan tutupnya dan biarkan vial
tanpa penutup tersebut dalam oven semalaman.

• Ulangi penggantin lelehan lilin sebanyak dua kali.


Langkah ketiga dapat dilakukan dalam oven
sebelum penyematan
 Embedding
Langkah-langkah embedding menggunakan polyester
sama dengan langkah-langkah embedding menggunakan
paraffin. Namun, suhu oven dan hot plate harus di atur
pada suhu 40oC. Perhatian khusus juga harus dilakukan
selama proses embedding, karena titik leleh lilin polyester
yang rendah, penting untuk tidak terlalu memanaskan
spatula. Jika temperature ruangan cenderung hangat,
dianjurkan menggunakan spatula berbahan dasar kayu.
SIFAT-SIFAT
PARAFFIN DAN
BAHAN KIMIA
LAINNYA
Paraffin
 Paraffin merupakan campuran dari alkana rantai panjang.
Ada berbagai jenis parafin yang cocok untuk embedding dan
section.
Sifat-sifat Paraffin:
• Paraffin padat pada suhu kamar dan mulai meleleh di
atas kira-kira 37 ° C (99 ° F),
• titik didihnya di atas 370 ° C (698 ° F).
• Ia tidak larut dalam air, tetapi larut dalam eter, benzena,
dan ester tertentu
• Parafin wax sebagian besar ditemukan sebagai putih,
tidak berbau, tidak berasa, lilin padat,
• titik leleh yang khas antara sekitar 46 dan 68 ° C (115 dan
154 ° F), dan kepadatan sekitar 900 kg /

Sebagian besar laboratorium menggunakan parameter


histologis yang tersedia secara komersial dan mudah diakses
saat ini. Berbagai merek ada di pasaran (misalnya, Paraffin,
Tissue-Tek, Paramat, Paraplast, Histoplast)
Tissue-Tek V.I.P.

Sifat-sifat Tissue-Tek V.I.P.


• Memungkinkan pengurangan
kompresi pada bagian setipis 2 µm
• Meleleh pada 56 ° C untuk
melindungi sampel dari panas yang
berlebihan
• Tidak akan mengubah warna atau
menghasilkan endapan resin
• Memiliki butiran yang kecil untuk
peleburan cepat di prosesor
jaringan / pusat penyematan.
• Tidak meninggalkan residu
plasticizer yang menyumbat jalur
paraffin
Peel Away Paraffin Embedding Wax
• Formulasi parafin baru ini lebih tembus
cahaya dan memungkinkan spesimen
dermatologis dan biopsi kecil untuk
dilihat dan dipotong lebih mudah.

• Kandungan polimernya yang lebih


rendah lebih mudah dihilangkan dengan
semua bahan pembersih.
(deparaffinization)

• Viskositasnya yang lebih rendah memungkinkan infiltrasi


lengkap menggunakan waktu rutin yang ditetapkan untuk
sebagian besar prosesor jaringan.
Polyester Wax
Lilin poliester sintetis dengan titik leleh sangat rendah (37 ° C).
Keunggulan utamanya dibandingkan parafin dan lilin ester
adalah titik lelehnya yang rendah, yang mengurangi
pengerasan jaringan, penyusutan, dan menghilangkan
kebutuhan akan oven infiltrasi.

Lilin larut dalam sebagian besar pelarut organik, termasuk


alkohol, eter, ester, keton, dan hidrokarbon. Lilin tahan air,
hampir buram, dan mudah dipotong. Tidak ada elektrifikasi
pita yang terjadi selama pemotongan. Bagian 2 mikron dan
lebih dapat dipotong pada suhu kamar antara 10 dan 22 ° C.
Hal ini menguntungkan untuk menjaga lilin dalam keadaan
padat sebelum digunakan
Butanol

Butanol adalah perantara yang paling umum digunakan,


yang menggantikan xylene yang awalnya lebih umum
digunakan dan beracun. Terdapat 2 jenis butanol yang
dapat digunakan dalam tahapan infiltrasi dan embedding.
Yaitu t-Butanol (Tert-Butil Alkohol (TBA)) dan n-Butanol (n-
Butil Alkohol).
a) T-Butanol/Tert Butil Alkohol (TBA)

• Berbentuk cairan; cairan tidak berwarna pada suhu di


atas 78F, yang membentuk kristal rhombik putih;
• Berbau menyerupai kamfer; Rumus molekul
(CH3)3COH;
• Berat molekul 74,12 g/mol;
• Titik didih 82,41°C (180,3°F) dan Titik leleh 25,7°C
(78,3°F);
• Memiliki titik leleh yang tinggi (Tm 25° C, seringkali
padat pada suhu laboratorium)
• Memiliki harga yang mahal
b) N- Butanol/N-Butil Alkohol
 • alkohol primer dengan struktur 4-karbon, dan
memiliki rumus kimia OH.
• Tak berwarna, cairan kental
• Memiliki bau seperti pisang, menyengat, manis
beralkohol
• Memiliki Titik lebur −89,8 °C dan titik didih
117°C
• Karena memiliki harga yang lebih murah
dibandingkan t-Butanol, n-Butanol lebih banyak
digunakan di Laboratorium.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai