Anda di halaman 1dari 4

Nama : INSANI OZA SANDRA

Nim : E10019108
Kelas : PROTER B
Dosen : Ir. Farizal, M.P.
MK : TINGKAH LAKU TERNAK “B”

1. Sebutkan pola perilaku ternak?


Jawab : Pola perilaku (tingkah laku) ternak dapat dikelompokkan kedalam beberapa sistem
perilaku, antara lain :
a) Tingkah laku makan dan minum (ingestive)
- Perilaku merumput (Grazing)
- Perilaku makan dikandang
- Perilaku minum
b) Tingkah laku seksual atau reproduksi,
- Birahi
- Libido
c) Tingkahlaku Induk dan Anak
d) Tingkah Laku Shelter seeking (mencari perlindungan), yaitu kecenderungan
mencari kondisi lingkungan yang optimum dan menghindari bahaya.
e) Perilaku agonistik, yaitu perilaku persaingan atau persaingan antara dua satwa
sejenis, biasanya terjadi selama musim kawin.

2. Hewan harus memenuhi 6 kriteria agar dapat di pertimbangkan untuk di


domestikasi,jelaskan?
Jawab : 1. Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau memakan makanan yang
berada di luar piramida makanan manusia (gandum atau jagung), pakannnya tidak
digunakan oleh manusia (rumput, dan sebagainya), dan ekonomis untuk
penyimpanannya.
2. Pertumbuhannya dengan cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakkan
dan dimanfaatkan. Hewan besar seperti gajah membutuhkan waktu tahunan hingga
dapat dipergunakan.
3. Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.
4. Tidak agresif.
5. Tidak mudah stres.
6. Memiliki hierarki sosial yang dapat dimodifikasi.

3. Sebutkan hubungan ternak terhadap tingkah laku?

Jawab :

4. Jelaskan perbedaan antara predator dan parasitoid?


Jawab : Predator merupakan pemangsa organisme lain yang sedang hidup bebas di alam
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dapat menyerang mulai dari fase pradewasa
sampai dengan fase dewasa. Sedangkan parasitoid adalah yang mampu
mengendalikan hama secara spesifik dan populasinya di lapangan relatif cukup
tinggi.

5. Sebutkan kebutuhan dasar hewan ternak dalam peternakan?


Jawab : 1. Kondisi nyaman dan perlindungan yang layak.
2. Kecukupan air yang bersih dan pakan untuk menjaga kesehatan.
3. Kebebasan dalam bergerak.
4. Kebebasan untuk berinteraksi dengan hewan lain

6. Apa-apa saja yang menyebabkan tingkah laku ternak berubah/tidak normal?


Jawab : Yang menyebabkan perubahaan tingkah laku ternak tidak normal yaitu:
 Tingkah laku shelter seeking (mencari prlindungan ), saat kecendrungan ternak
mencri kondisi lingkungan yang optimum dan menghindari bahaya.
 Perilaku agonistik, yaitu prilaku persaingan atau persaingan antara dua satwa
sejenis, biasanya terjadi selama musim kawin

7. Untuk mengukur keberhasilan pengendalian penyakit dalam usaha peternakan maka


harus memperhatikan beberapa hal sebutkanlah?
Jawab : 1. Angka sakit (morbiditas), diukur dari banyak tidaknya jumlah ternak yang sakit.
2. Angka kematian (mortalitas) diukur atau diamati oleh banyak tidaknya jumlah
ternak yang mengalami kematian.
3. Angka kecelakaan atau kasus yang terjadi misalnya patah tulang, jatuh dll.
4. Jumlah kelahiran ternak/tingkat reproduksi dicapai.
5. Pencapaian pertambahan bobot badan.
6. Kejadian penyakit yang berulang dalam satu musim.
7. Kerusakan karkas atau daging.

8. Kesejahteraan hewan ruminansia menjadi landasan utama untuk segala tindakan yang
berkaitan dengan penanganan ataupun pemeliharaan, sebutkan dasar untuk
kesejahteraan dan kenyamanan (basic animal welfare) ternak ruminansia.
Jawab : -. Kebutuhan akan air, pakan yang sehat
-. Keleluasaan kenyamanan untuk mengekspresikan tingkah lakunya secara normal
-. Perlindungan terhadap ternak baik berupa fisik maupun kesehatan

9. Sebutkan faktor-faktor yang melibatkan proses adaptasi terhadap ternak dan


dibedakan menjadi 3 kelompok sebutkan?
Jawab : 1. Adaptasi metabolisme kebanyakan fisiologis di dasarkan kepada pendedahan
ternak secara singkat, akut atau lama priode pada kondisi yang tetap tahu yg hanya
memiliki perubahan dalam ruang iklim yang terkontrol.
2. Metabolisme air, pengaturan konsumsi pakan dan air pada kondisi panas dan
lembab di nilai secara terpisah, konsumsi pakan mempengaruhi produksi panas dan
jumlah cadangan lemak tubuh, pengaturan respon panas dan metabolisme secara
umum kemampuan ternak untuk mencegah kenaikan suhu tubuh dan pelepasan
panas yg hilang melalui penguapan dan berkeringat.
3. Pengaruh musim dan ketinggian tempat. Ketinggian tempat yang lebih tinggi
juga memilliki suhu udara yang rendah dan cekaman panas yg sangat rendah, dapat
di asumsikan bahwa kesuburan ternak mencerminkan keberhasilan adaptasi.

10. Sebutkanlah tingkah laku makan dan reproduksi ternak ruminansia?


Jawab : .-Tingkah laku makan sapi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a) jenis makanan
b) Temperatur
c) Umur
d) Kondisi gigi
Bentuk fisik ransum yang diberikan mempengaruhi cara makan :
a) Jika yang diberi konsentrat tidak disertai aksi menggigit hanya lidah yg
disodorkan lalu dihisap kedalam mulut.
b) Namum makanan yg diberikan rumput maka gigi seri bawah melakukan
pemotongan rumput.
- Tingkah laku reproduksi ternak ruminansia :
1. Ternak gelisah.
2. Sering berteriak ( dalam bahasa jawa bengak bengok dalam suara emah moh).
3. Suka menaiki dan dinaiki sesamanya.
4. Vulva : bengkak, berwarna merah, bila diraba terasa hangat
(3 A dalam bahasa Jawa: abang, abuh, anget,
atau 3 B dalam bahasa Sunda: Beureum, Bareuh, Baseuh)
5. dari vulva keluar lendir yang bening dan tidak berwarna.
6. Nafsu makan berkurang
7. Jika dipalpasi perektal maka uterus terasa kontraksi, tegang, mengeras dengan
permukaan tidak rata, cervik relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai