LAPORAN PRATIKUM I
T.A. 2019/2021
I. JUDUL PRATIKUM:
II. TUJUAN:
1. Untuk mengetahui ciri - ciri organisme yang tergolong bakteri dan ganggang
hijau-biru
2. Untuk mengetahui dan menggolongkan organisme kedalam golongan
bakteri dan organisme yang tergolong ganggang hijau-biru
3. Untuk mengamati bentuk – bentuk daripada sel bakteri dan sel ganggan
hijau-biru yang diamati.
Schizophyta merupakan kelompok yang mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak
dengan cara membelah diri. Divisi ini dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan
tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah sehingga dari evolusi merupakan
kelompok tumbuhan yang paling tua dan primitif. Tumbuhan Belah ( Schizophyta )
merupakan kelompok yang mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak dengan
membelah diri. Schizophitasendiri terbagi menjadi dua kelas yaituSchizomycetesatau lebih
dikenal dengan nama bakteri, dan kelascyanophytaatau ganggang biru. Bakteri dan
ganggang memiliki karakteristik yang berbeda, juga dibedakan dari peranan masing –
masing ada yang berdampak positif dan negatifnyta sehingga manusia dapat
memanfaatkanuntuk membantu dalam segala bidang, utamanya dibidang industry dan
pertanian.
Tumbuhan belah dibagi kedalam dua kelas yaitu:
No Bahan Jumlah
.
1 Aquades Secukpunya
2 Bintil Akar Kacang Tanah / Arachis Secukpunya
Hypogeal, bintil akar kacang hijau / Vigna
Radiate, Bintil Akar Putri Malu / Mimosa
Pudica
3 Air Genangan Berwarna Hijau Secukpunya
4 Selaput Lendir Pada Tembok Basah Secukpunya
V. LANGKAH KERJA
1. Lakukan pengamatan sel ganggang hijau-biru dengan prosedur yang sama dengan
pengamatan sel bakteri kacang – kacangan, tetapi gunakan bintil akar tumbuhan
pakis haji / Cycas rumphii
2. Meneteskan 1 - 2 tetes air genangan berwarna hijau diatas objek glass.
3. Mentutupnya dengan deck glass.
4. Kemudian, mengamati dengan mikroskop dan mengambarkan atau memfoto sel
ganggang yang ditemukan
5. Untuk bahan lender pada tembok yang basah menggunakan prosedur yang sama.
VI. HASIL PENGAMATAN
Pada pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati sel bakteri pada kacang – kacangan
seperti: bintil akar kacang tanah / Arachis Hypogeal, bintil akar kacang hijau / Vigna
Radiate, bintil akar putri malu / Mimosa Pudica, air genangan berwarna hijau dan lender
pada tembok yang basah. Pengamat menemukan beberapa sel bakteri dan mengetahui
bentuk – bentuk sel bakteri pada bahan – bahan tersebut. Pada bintil akar putri malu /
Mimosa Pudica ditemui bakteri Rhizobium leguminosarum, Bacillus sp, Pseudomonas
putida, Actinomycetes, dengan bentuk monococus dan diplococus, pada bintil akar kacang –
kacangan yaitu bintil akar kacang tanah / Arachis Hypogeal dengan bentuk monococus,
diplococus, dan streptococcus dan pada bintil akar kacang hijau / Vigna Radiate ditemui
bakteri Rhizobium leguminosarum dengan bentuk monococus dan vibrio. Pada air
genangan berwarna hijau ditemui bakteria Oscillatoria sp dengan bentuk monobasil. Pada
lendir di tembok yang basah ditemui bakteria Chroococcus Sp, Gloecapsa sp, Anabaena
cycadae dengan bentuk monococcus pada Chroococcus, diplococcus pada Gloecapsa,
monocaccus pada Anabaena.
1. Bintil Akar Kacang Tanah / Arachis Hypogeal, Bintil Akar Kacang Hijau / Vigna
Radiate. Bintil Akar Putri Malu / Mimosa Pudica.
a. Rhizobium leguminosarum
1) Monococus
2) Diplococus
3) Streptococcus
1. Air Genangan Berwarna Hijau
a. Oscillatoria sp
1) Monobasil
2. Oscillatoria sp
a. Morfologi: Bentuk tubuh beruas-ruas dan memiliki warna yang hijau.
Bagian luarnya diselimuti oleh selaput lendir dan bentuk tubuhnya
berfilamen sederhana.
b. Anatomi: Sel membelah memperpanjang tubuh, sedang pertambahan
individu dengan fragmentasi. Filament dapat bergerak dengan cara meluncur
lambat dan memiliki sel inti.
c. Sistem reproduksi: Bereproduksi aseksual dengan cara membelah. Proses
perkembangbiakannya berfregmentasi.
d. Habitat: Dapat ditemukan pada genangan air dan tempat yang
lembab.Peranan Untuk mengikat Nitrogen (H2) dari atmosfer dan
mengubahnya menjadi amoniak (NH3).
e. Klasifikasi: Kingdom : MoneraDivisi : CyanophytaKelas :
CyanophyceaeOrdo : HormogonalesFamili : OscilatoriceaeGenus :
OscillatoriaSpesies : Oscillatoria sp.
3. Anabaena cycadae
a. Morfologi: Anabaena cycadae memiliki selaput lendir yang berfungsi
melindungi dirinya dari kondisi lingkungan yang ekstrim, memiliki dinding
sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk selnya, juga memiliki
akinet berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan makanan.
Heterotista yang berfungsi mengikat oksigen dan baeosit.
b. Anatomi: Anabaena cycadae memiliki klorofil. Dinding sel mengandung
peptida dan peptidoglikan sehingga membuat dindingnya keras. Anabaena
tidak memiliki inti sel, hanya filament yaitu benang halus.
c. Sistem reproduksi: Reproduksi aseksual atau vegetatif, caranya dengan
pembelahan biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses replikasi
DNA menjadi 2 dan diikuti pembelahan sitoplasma.
d. Habitat Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, air, sisa makhluk hidup.
Hidup juga pada bintil akar tumbuhan kacang-kacangan.
e. Peranan: Anabaena cycadae ini dapat menambat nitrogen dengan
bersimbiosis pada akar bintil kacang-kacangan.
f. Klasifikasi: Kingdom : Plantae Divisi : Chyanophyta Kelas :
Chyanophyceae Ordo : NostocalesFamili : Nostocaceae Genus : Anabaena
Spesies : Anabaena cicadae
4. Gleocapsa sp
a. Morfologi: Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana,
tubu ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang
kemerahan, ukuran mikroskopis dan tidak memiliki spora
b. Anatomi: Gleocapsa sp. Merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput
gelatin yang di dalamnya mungkin terdapat beberapa generasi sel
membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya berbentuk ovoid-
ellipsoidal (bundar telur-ellips).
c. Sistem reproduksi: Gleocapsa sp. Bereproduksi melalui pembelahan sel.
Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung
membentuk koloni.
d. Habitat: Gleocapsa sp. Banyak diteukan di perairan-perairan air tawar yang
sedikit tercemar seperti air got. Tumbuh pada suhu dan pH optimim yaitu
pada rentan suhu 32-35oC dan pH 6,0. Biasanya hidup di lingkungan yang
sedikit asam hingga basa.
e. Peranan: Gleocapsa sp. Dapat menambat atau menangkap nitrogen dan
melakukan fiksasi nitrogen yaitu mengubah nitrogen menjadi amoniak untuk
digunakan tumbuhan sebagai bahan mensintesis senyawa organik dan
menyuburkan tanah.
f. Klasifikasi: Kingdom : Plantae Divisi : Schizophyta Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales Famili : Chroococcaceae Genus : Gleocapsa Spesies :
Gleocapsa sp.
VIII. SIMPULAN
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, Tumbuhan yang
tergolong bakteri adalah berkembang biak dengan cara membelah diri, tubuhnya
terdiri atas atu sel (uniseluler), protoplasnya belum terdeferensiasi dengan jelas
sehingga inti Nampak nyata demikian pula dengan plastidanya. Ganggang hijau-
biru bersifat prokariotik (Inti selnya tidak diselubungi membran), bersifat autotrof
dan dinding selnya mengandung peptida, unselulosa dan selulosa serta mempunyai
selaput lendir. Bentuk sel pada bakteri anatara lain: peluru, bola, batang, bengkok
dan spiral. Sedangkan untuk ganggang hijau-biru berupa sel tunggal atau koloni
berbentuk batang. Organisme yang tergolong ke dalam kategori bakteri yaitu:
Rhizobium leguninoserum, Escherishiacoli, sedangkan organisme yang tergolong
pada bakteri ganggang hijau-biru antara lain: Chroococcus sp, Anabaena cycadae,
dan Gleocapsa sp dan Oscillatoria.
IX. PERTANYAAN
2. Apa perbedaan bakteri dan ganggang hijau-biru dilihat dari struktur organel selnya?
Jawaban: Bakteri memiliki flagel untuk bergerak dan memiliki bentuk sel yang
berbeda-beda seperti bentuk atrik, monotrik, amphitrik, lofotrik dan peritrik.
Sedangkan pada ganggang hijau-biru tidak terdapat flagel untuk bergerak, kalaupun
ada dia hanya meluncur pada alas yang basah.
3. Apa persamaan bakteri dan ganggang hijau biru dilihat dari struktur membran inti
selnya?
Jawaban: Sama – sama berkembang biak dengan membelah diri, tubuhnya terdiri atas
satu sel (uniseluler), protoplasma belum terdifferensi dengan jelas sehingga inti belum
tampak nyata begitu juga dengan plastida yang di kandung dan tidak memiliki
membran inti karena bersifat prokariotik
Elfidasari Dewi.2007. Jenis Interaksi Intraspesifik dan Interspesifik pada Tiga Jenis
Kuntulsaat Mencari Makan di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, Propinsi
Banten.Jurnal Biodiversitas 8:266-269.