Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman.
Aamiin
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
2.1Algae…………………………………………………………………...3
2.2 Chlorophyceae (Ganggang Hijau)..........................................................5
2.3 Conjugatae............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apakah pengertian dari Chlorophyceae dan Conjugatae ?
3. Apa saja ciri-ciri dari Chlorophyceae dan Conjugatae ?
4. Bagaimana cara perkembangbiakan Chlorophyceae dan Conjugatae ?
5. Bagaimana cara hidup Chlorophyceae dan Conjugatae ?
6. Bagaimana klasifikasi Chlorophyceae dan Conjugatae ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apakah pengertian dari Algae
2. Untuk mengetahui Apakah pengertian dari Chlorophyceae dan
Conjugatae
3. Untuk mengetahui Apa saja ciri-ciri dari Chlorophyceae dan
Conjugatae
4. Untuk mengetahui Bagaimana cara perkembangbiakan Chlorophyceae
dan Conjugatae
5. Untuk mengetahui Bagaimana cara hidup Chlorophyceae dan
Conjugatae
6. Untuk mengetahui Bagaimana klasifikasi Chlorophyceae dan
Conjugatae
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Algae
3
soliter, filamen atau koloni serta mampu berfotosintesis.Alga juga hidup di alam
bentuk bentos, nekton dan plankton.Menurut Sachlan (1974) fitoplankton terdiri
dari alga, yaitu kelompok organisme yang termasuk ke dalam divisi
Thallophyta.Kelas yang hidup sebagai Fitoplankton adalah Chlorophyceae,
Cyanophyceae, Euglenophyceae, Chrysophyceae dan Bacillariophyceae.Salah
satu alga yang dominan adalah Chlorophyceae, hal ini karena Cholophyceae
memiliki klorofil yang berperan dalam fotosintesis yang menghasilkan bahan
organik dan oksigen terlarut yang digunakan sebagai dasar mata rantai pada siklus
makanan diperairan.
Berikut ini adalah ciri-ciri ganggang, yaitu:
Klasifikasi Alga:
4
Berdasarkan macam klorofil dan pigmen lain yang dominan, alga dibagi
menjadi lima divisio, yaitu: Chlorophyta (ganggang hijau), Alga Biru, Ganggang
Merah (Rhodophyta), Alga Keemasan, Phaeophyta (ganggang cokelat).
2.2 Chlorophyceae
2.1.1 Pengertian
5
bentuknya kerdil.Chlorophyceae atau alga hijau merupakan alga yang
paling beragam karena ada yang bersel tunggal, berkoloni, dan ada pula
yang bersel banyak.Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil a dan b.
Kebanyakan alga ini hidup di danau dan kadang di air laut .Adapula yang
membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi.Alga
ini biasanya hidup di air tawar seperti sungai dan terdiri dari banyak ordo.
6
penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan
penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks.
Studi ultrastruktur dari perkembangan akinet dilaporkan bahwa
akinet dari Anabaena doliolum susunannya terdapat diantara dua
heterokist.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang
kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama terjadi
pada Oscillatoria. Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya
mati maka sel mati itu membagi filamen menjdi 2 bagian atau
lebih. Masing – masing bagian disebut hormogonium.
Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang
berdekatan pada trikom atau karena sel yang mati yang mngkin
menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. Susunan
hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler. Secara
vegetatif dengan fragmentasi talusnya. Contohnya
adalah Spirogyra sebagai berikut :
Langkah-langkahnya adalah:
a) Dua benang saling berdekatan,
b) sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
c) Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur
membentuk saluran konjugasi.
d) Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu
sel ke sel lain.
e) Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami
f) segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami
g) Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
h) Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai
berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid
3. Pembentukan spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan
membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar
dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh
: Chamaesiphon comverficolus.
7
hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun
beberapa jenis termasuk tipe diplohaplotik.
a) Isogami adalah peleburan antara dua gamet yang besar dan
bentuknya sama
b) Anisogami adalah peleburan antara dua gemet yang
bentuknya sama tetapi besarnya berbeda
c) Oogami adalah peleburan antara sel telur dengan
anterozoid
1. Chlorococcus (Pleurococcus)
Tubuhnya bersel satu memiliki dinding sel lapisan luar dan dalam
(membrane sel), banyak mengandung klorofil. Berkembangbiak
dengan membelah diri, yang didahului oleh pembelahan inti secara
mitosis, kemudian diikuti pembentukan sekat dan akhirnya
pemisahan sekat, dari satu sel membelah menjadi dua sel.
8
2. Chlorella
Tubuhnya bersel satu serupa bola-bola kecil dengan kloroplas
bentuk mangkok. Pembiakan secara vegetatif dengan membelah
diri, dan dapat pula dengan pembentukan spora. Berkembangbiak
dengan pembelahan sel, tiap sel membentuk 4 sel
anakan. Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan
dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium sebagai SCP
(Single Cell Protein) atau Protein Sel Tunggal untuk penyedia
protein masa depan. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-
obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella
dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual
sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”.
9
kedalam kelas Chlorophyceae. Pembiakannya dengan membelah
diri, banyak ditemukan di air kolam yang tenang.
10
4) dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi
sebagai alat gerak, dan
5) mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang
berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.
b . Cara Euglena Memperoleh Makanan
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat
membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis.Dengan
bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah
klorofil menjadi energi.Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini
dapat pula memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang
dimilikinya sehingga Euglena dapat disebut sebagai organisme
fotoautotrof dan organisme heterotrof
c . Cara Euglena Bereproduksi
Reproduksi Euglena dengan pembelahan biner.
Keterangan:
- a - c: inti membelah
- d - e: membran plasma menggenting
- f : terbentuk dua sel anak
Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari
pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak
mempunyai inti sel, membran sel, dan sitoplasma.
2. Chlamydomonas
Bentuk tubuhnya bulat telur dengan dua flagel, mengandung
kloroplas dan pirenoid untuk berfotosintesis. Pembiakannya
secara vegetatif menghasilkan zoospora berflagel, dan pembiakan
generatifnya menghasilkan zigospora.
11
Chlamydomonas adalah chlorophyta bersel tunggal mikroskopik
yang sangat umum terdapat dalam air tawar yang tergenang
(misalnya dalam kolam,tangki air hujan, dansebagainya), dan
seperti Euglena, mungkin merupakan alasan mengapa air
tergenang kadang-kadang menjadi kehijauan. Sel
tunggalnyaberbentuk bulat telur atau kadang-kadang berbentuk
buah per (pear) dan dibungkus dengan selulosa tipis.
Chlamydomonas memiliki cara perkembangbiakan aseksual dan
seksual.Pada perkembangbiakan aseksual mula-mula sel yang
mampu bergerak itu beristirahat, flagel ditarik masuk dan
protoplasma mambelah diri menjadi dua, empat, atau delapan sel
anak.Tiap sel itu berkembang menjadi zoospora yang berflagel
dua dan menyerupai sel tetuanya.hanya mula-mula lebih kecil
ukurannya.Zoospora berenang menjauh ketika dinding sel
tetuanya pecah. Perkembangan seksual terjadi jika dua individu
yang tipe kelaminnya berlawanan bersentuhan satu sama lain.
Protoplasma masing-masing individu membelah diri menjadi16,
32, ataubahkan 64 sel anak, yang berfungsi sebagai gamet jika
sel-sel ini dilepaskan dari sel tetuanya. Gamet-gamet dari
individu-individu yang meleburkan diri mula-mula bergabung
menjadi suatu massa, tetapi kemudian masing-masing pasang
terpecah dan terpecah- pecah.Gamet dari satu pasang kemudian
12
melebur diri melalui ujung tempat flagelnya dan terbentuklah
zigot-zigot.Dinding zigot menebal dan zigot itu berubah menjadi
sebuah zigoospora.Setelah melalui masa istirahat, isi zigospora
membelah diri melalui meiosis membentuk empat zigospora
yang haploid, yang dibebaskan denganjalan pecahnya dinding
zigospora
Zigot merupakan satu- satunya tahap diploid pada daur
hidupnya.Pada sebagian besar jenis-jenisChlamydomonas gamet-
gametnya kelihatan persis serupa, karena itu disebut isogami.
Namun, secara fisiologis gamet- gamet itu berbeda dan peleburan
hanya akan terjadi antara gamet-gamet berjenis kelamin
berlawanan. Karena tidak mungkin dinyatakan bahwa satu gamet
sebagai jantan dan yang lain sebagai betina, maka tipe kedua
kelamin itu disebut + dan -.Tipe kelamin ditentukan secara
genetik. Karena zigot terbentuk dengan cara peleburan gamet +
dan gamet -, intinya pasti berisi alel tipe kelamin + dan -. Alel-
alel ini memisah pada meiosis, sehingga dari keempat dari
zigoospora yang terbentuk, dua berupa + dan dua – . Keadaan
bahwa gamet-gamet dari individu yang sama atau galur individu
yang sama tak dapat melebur diri dinamakan heterotalik.
Walaupun pada kebanyakan jenis chlamydomonas gamet yang
meleburkan diri ukurannya sama, pada beberapa jenis ukuran
gamet berbeda, bergantung pada jumlah pembelahan yang terjadi
sebelum gamet terbentuk (anisogam). Pada jenis-jenis anisogam
ini gamet-gamet dapat dianggap diferensiasi seksual, dan gamet
yang lebih kecil dari kedua gametnya yang bergerak dapat
dianggap sebagai gamet jantan. Setidak- tidaknya pada satu jenis
Chlamydomonas ( yaitu C. Coccifera) diferensiasi seksual
gametnya telaksana sampai suatu batas yang pada batas itu satu
individu utuh berfungsi sebagai satu gamet betina yang tak
bergerak, yang dibuahi satu gamet jantan yang lebih kecil dan
dapat bergerak, yang dihasilkan dalam pembelahan meiosis
13
protoplasma individu lain. Perkembangan seksual semacam ini di
sebut oogami, sebab satu gamet yang kehilangan kemampuan
geraknya dinamakan oosper.
14
e. Chlorophyta berbentuk benang
1. Spirogyra
Alga hijau bentuk benang bersekat dan tak bercabang memiliki
kloroplas terpilin seperti spiral dan lapisan lendir. Alga ini belum
memiliki alat kelamin. Pembiakan secara vegetatif dengan
fragmentasi thallusnya, sedangkan pembiakan generatifnya dengan
konjugasi menghasilkan zigospora. Zigospora dapat tumbuh
menjadi benang baru. Habitat alga ini adalah perairan yang jernih
dan benangnya licin bila diraba.
2. Zygnema
15
Alga hijau bentuk benang bersekat yang mampu menghasilkan
zygospora sebagai hasil plasmogami atau konjugasi. Kedua
chloropyceae berbentuk benang tersebut tidak memiliki organ
pembiakan, sekalipun bisa berbiak secara generatif atau seksual.
3. Cladophora
Alga hijau ini berupa benang bersekat-sekat yang memiliki
percabangan mirip menggarpu (dikhotom). Percabangan ini umumnya
timbul dari sel-sel yang dekat keujung thallus. Alga hijau ini banyak
terdapat diperairan air tawar, sawah, selokan, sungai dan lain-lain.
4. Oedogonium
16
Alga hijau ini berupa benang yang sudah memiliki alat kelamin:
(oogonium dan anteridium). Oedogonium merupakan alga hijau
berbentuk benang bersekat, yang sudah memiliki alat kelamin.
Perkembiakannya secara vegetatif dengan membentuk zoospore yang
berflagel banyak. Pembiakan generatifnya dengan pembuahan sel telur
didalam oogonium oleh spermatozoid dan anteridium, menghasilkan
oospora.
17
2. Ulva
Alga ini dikenal dengan nama selada laut, karena bentuknya lembaran
seperti selada bokor. Hidupnya dilaut, melekat pada batuan pantai.
Pembiakan secara vegetatif dengan zoospora berflagel empat,
sedangkan pembiakan generatif dengan membentuk zigospora.
2.2.1 Pengertian
18
3. Sel-selnya memiliki satu inti
4. Dinding sel berasal dari selullosa
5. Acontae (tidak membentuk zoospora maupun gamet yang
mempunyai bulu cambuk)
6. Bentuk bervariasi dan mayoritas habitatnya di dalam air tawar
7. ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni berbentuk benang
yang tidak melekat pada sesuatu alas.
19
biasa. Di samping zigot itu terdapat 4 belahan dinding sel dari kedua
sel yang berkopulasi tadi. Pada perkecambahan terjadi pembelahan
reduksi sehingga terbentuk 4 dinding haploid yang bebas, 2
kemudian mengalami degenerasi. Dengan demikian dari satu zigot
paling banyak hanya dapat tumbuh 2 individu baru.
Dari bangsa ini terdapat satu familia yaitu Desmidiaceae, contoh
spesienya antara lain: Closterium moniliforme, Cosmarium
botrytis, Desmidium aptoganum.
a) Morfologi
Bersel tunggal desmid . Micrasterias furcata berbentuk bulat, pipih.
Micrasterias adalah uniseluler ganggang hijau dari Desmidiales.
Micrasterias furcata berbentuk bulat, pipih dan umumnya dikenal
sebagai ganggang hijau, ukurannya 0.35 mm eukariotik, uniseluler.
Micrasterias bentuknya simetri bilateral. Struktur semi-sel ganda
adalah unik untuk kelompok ganggang hijau yang dimiliki
Micrasterias. Setiap sel semi mengandung kloroplas tunggal yang
besar, untuk berfotosintesis. Kloroplas mengandung klorofil A dan
B dan enzim yang diperlukan untuk fotosintesis. Gula dibuat untuk
menyediakan energi bagi organisme atau, jika tidak digunakan,
diambil oleh pyrenoids bulat kecil yang tertanam dalam kloroplas.
Mereka mengubah gula ke pati untuk penyimpanan cadangan
makanan.
b) Habitat
Micrasterias furcata adalah spesies air tawar, di oligotrophic,
perairan dan rawa .
c) Perkembangbiakan
Micrasterias dapat berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual terjadi melalui mitosis. Ketika ini terjadi bahan
genetik dari Micrasterias diduplikasi dan dua kecil semi-sel tumbuh
antara semi-sel asli, secara bertahap ukurannya bertambah.
20
Reproduksi seksual terjadi melalui proses yang disebut konjugasi
dimana dua organisme bersama-sama dan sel haploid membentuk
zigot diploid. Zigot ini biasanya membentuk dinding pelindung
tebal yang dapat memungkinkan organisme untuk tetap aktif selama
berbulan-bulan untuk bertahan hidup musim dingin dan kekeringan
panjang. Ketika kondisi baik melanjutkan, zygospore akan
berkecambah, mengalami meiosis, dan memproduksi sel baru alga
haploid.
Klasifikasi
Regnum : plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Conjugatae
Ordo : Desmidiales
Famili : Desmidiaceae
Genus : Micrasterias
Spesies : Micrasterias furcata
Serta, Contoh spesies lainnya yaitu:
Klasifikasi Costerium moniliforme
Kingdom : Plantae
Divisi : Charophyta
Class : Zygnemophyceae
Ordo : Desmidiales
Family : Closteriaceae
Genus : Closterium
Species : Costerium moniliforme
21
b. Ordo Zygnematales
Ciri – ciri :
22
Pada Famili Zygnema kloroplas berbentuk bintang,
sedangkan pada Famili Mougeotia berbentuk pipih.
23
Salah satu spesies dari bangsa Zygnematales yaitu Spirogyra sp.
dan Zygnema sp.
1. Spirogyra sp.
a) Morfologi
Koloni Spirogyra berbentuk benang, panjang sel sampai beberapa
kali lebarnya, dinding lateral sel terdiri dari tiga lapisan (lapisan
terluar dari pektose dan 2 lapisan dalam dari selulose). Pada
beberapa spesies, lapisan pektose tipis, tapi kebanyakan tebal, yaitu
10-15 mikron. Dinding transversal tersusun dari tiga lapis : yang
tengah lamella dari pektose, dan dua lapisan dari kiri dan kanan
lamella tersusun dari selulose. Tiap sel Spirogyra mengandung
sebutir kloroplas yang umumnya berukuran besar dan terikat dalam
sitoplasma epat di dalam dinding sel. Plastid ini memilikimemiliki
bentuk menyerupai pita, berpilin dari panggkal hingga ke ujung sel.
b) Habitat
Di air tawar, biasanya hidup melayang di permukaan air (planktofit).
Talus pada Spirogyra merupakan filamen tidak bercabang.
24
c) Perkembangbiakan
Spirogyra dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dengan fragmentase membentuk
aplanospora, akined dan partenospora. Perkembangbiakan seksual
secara konjugasi lateral dan konjugasi skalar.
d) Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Conjugatae
Ordo : Zygnematales
Kelas : Zygnemataceae
Genus : Spirogyra
Spesies : Spirogyra sp.
2. Zygnema sp.
a) Morfologi
Zygnema adalah sebuah keluarga berfilamen atau uniseluler , uniseriate
(bercabang) ganggang hijau, filamen bercabang yang terdiri dari sel-sel
silinder dalam selubung lendir. Setiap sel memiliki dua kloroplas stellata,
masing-masing dengan pyrenoid pusat besar. Inti terletak dalam
sitoplasma jembatan yang menghubungkan dua kloroplas. Sel-sel basal
25
sesekali mengembangkan pertumbuhan rhizoidal untuk lampiran di
perairan yang bergolak.
b) Habitat
Ditemukan hanya di air tawar atau sub-aerial habitat. Spesies biasanya ada
sebagai tikar mengambang di air yang tergenang di selokan dan kolam,
tetapi beberapa juga tumbuh di air yang bergerak, melampirkan diri untuk
substrat dengan rhizoid-seperti proyeksi sel basal filamen. Spesies tikar
naik ke permukaan di awal musim semi, tumbuh cepat melalui musim
panas, menghilang pada akhir musim panas.
c) Perkembangbiakan
Zygnema memiliki perkembangbiakan yang sama dengan spirogyra yakni
dapat bereproduksi baik secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan
aseksual dengan fragmentasi membentuk aplanosprora, akinet dan
partenospora. Perkembangbiakan seksual secar konjugasi lateral dan
konjungasi scalar. Pada konjugasi dua koloni yang berlainan jenis
kelaminnya lalu berdekatan dan sejajar satu sama lain. Pada tempat
persentuhan antara dua sel lalu terbentuk penonjolan-penonjolan, sehingga
kedua koloni itu sedikit berjauhan lagi. Karena terlalurnya dinsing
persentuhan, tonjolan menjadi saluran kopulasi. Melalui tonjolan itu
protoplas sel-sel pada benang yang jantan lalu bersifat sebagai gamet
jantan dan masuk ke dalam sel-sel pada koloni betina. Peleburan kedua
protopals itu lalu membulat dank arena kehilangan air sedikit mengecil
dan menjadi suatu zigot dengan beberapa lapis dinding yang tebal berarna
coklat, penuh bersisi dengan tepung dan minyak. Dalam zigot ini kloroplas
yang berasal dari gamet jantan mengelami degenerasi. Pada
perkecambahan, zigot mengadakan pembelahan reduksi, dan terbentuklah
4 inti haploid yang bebas. Satu diantaranya agak besar dan tetap, yang tiga
lainnya yang lebih kecil mengalami degenerasi. Zigot berkecambah
menjadi individu baru. Kopulasi kedua gamet ini ada yang terjadi di
tengah-tengah saluran kopulasi, sehingga zigot terdapat di antara kedua
26
koloni yang mengadakan perkawinan, antara lain pada anggota-anggota
marga mougeotia dan zygnemazygnema.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih jauh dari
kesempurnaan.Dengan demikian, penulis sangat mengharap atas kritikan dan
saran, demi kesempurnaan dalam penulisan ini.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://syahidmujibur.blogspot.com/2016/04/makalah-chlorophyta.html
http://ernyce-purwa.blogspot.com/2012/04/makalah-taksonomi-tumbuhan.html
https://www.biologijk.com/2017/11/macam-macam-chlorophyta-alga-hjau.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/alga-adalah/
https://ruangguru.co/pengertian-alga/
http://cintalautindonesia.blogspot.com/2016/02/jenis-jenis-alga-ganggang.html