Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH

ALGAE (CHLOROPHYCEAE DAN CONJUGATAE)

TUGAS MATAKULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH

Disusun oleh:

Khusnul Khotimah (1911060113)

Laelatus Sania (1911060114)

Latansha Nabila (1911060116)

Dosen Pengampu :

Aulia Ulmillah M.Si

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman.

Aamiin

Penulis

Bandar Lampung, 10 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1Algae…………………………………………………………………...3
2.2 Chlorophyceae (Ganggang Hijau)..........................................................5
2.3 Conjugatae............................................................................................18

BAB III PENUTUP ...............................................................................................28


3.1 Kesimpulan ..........................................................................................28
3.2 Saran ....................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang


berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di dalam
alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin,
mineral, dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan alga sebagai komoditi
perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan
dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal komponen
kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri
makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.
Ganggang hijau / Chlorohyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan
zat warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada
pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies
ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada
pula yang menetap. Algae hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi algae.
Algae hijau berbeda dengan devisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas
seperti tumbuhan tingkat tnggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil
b lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofit.
Conjugatae merupakan algae berwarna hijau yang mengandung klorofil a
dan b dengan satu inti. Dinding sel kelas Conyugatae terdiri dari selulosa.
Uniseluler atau koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada substrat dan
sebagian besar dari kelas Conyugatae hidup di air tawar. Tidak membentuk
oospore maupun gamet flagel (=Acontae). Reproduksi dari kelas Conyugatae
dengan cara kopulasi dua sel, gamet tidak berflagel bersatu menjadi zigot lalu
berkecambah. Anggota Conyugatae meliputi bangsa Desmidiales dan bangsa
Zygnematales.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian Algae?

1
2. Apakah pengertian dari Chlorophyceae dan Conjugatae ?
3. Apa saja ciri-ciri dari Chlorophyceae dan Conjugatae ?
4. Bagaimana cara perkembangbiakan Chlorophyceae dan Conjugatae ?
5. Bagaimana cara hidup Chlorophyceae dan Conjugatae ?
6. Bagaimana klasifikasi Chlorophyceae dan Conjugatae ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apakah pengertian dari Algae
2. Untuk mengetahui Apakah pengertian dari Chlorophyceae dan
Conjugatae
3. Untuk mengetahui Apa saja ciri-ciri dari Chlorophyceae dan
Conjugatae
4. Untuk mengetahui Bagaimana cara perkembangbiakan Chlorophyceae
dan Conjugatae
5. Untuk mengetahui Bagaimana cara hidup Chlorophyceae dan
Conjugatae
6. Untuk mengetahui Bagaimana klasifikasi Chlorophyceae dan
Conjugatae

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Algae

Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ


dengan perbedaan fungsi yang nyata.Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki
organ seperti yang dimiliki tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan
sebagainya.Karena itu alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan
bertalus.Sangat banyak jenis alga di alam ini, salah satunya adalah jenis
fitoplankton.Fitoplankton dapat berbentuk satu sel, koloni, atau bentuk
filamen.Fitoplankton merupakan organisme autotrof yang dapat menghasilkan
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fotosintesis yaitu proses
perubahan senyawa anorganik menjadi senyawa organik dengan bantuan sinar
matahari, atau sejumlah karbon yang difiksasi oleh organisme autotrof melalui
sintesis zat-zat organik dari senyawa anorganik seperti CO2 dah H2O. Sintesa ini
menggunakan energi dari radiasi cahaya matahari atau sebagian kecil melalui
reaksi kimia.Alga hijau adalah kelompok alga yang paling maju dan memiliki
banyak sifat-sifat tanaman tingkat tinggi.Kelompok ini adalah organisme
prokariotik dan memiliki struktur-struktur sel khusus yang dimiliki sebagaian
besar alga.Mereka memiliki kloroplast, DNA–nya berada dalam sebuah nukleus,
dan beberapa jenisnya memiliki flagella.Dinding sel alga hijau sebagaian besar
berupa sellulosa, meskipun ada beberapa yang tidak mempunyai dinding sel.
Mereka mempunyai klorophil-a dan beberapa karotenoid, dan biasanya mereka
berwarna hijau rumput. Pada saat kondisi budidaya menjadi padat dan cahaya
terbatas, sel akan memproduksi lebih banyak klorofil dan menjadi hijau gelap.
Kebanyakan alga hijau menyimpan zat tepung sebagai cadangan makanan
meskipun ada diantaranya menyimpan minyak atau lemak.Pada umumnya unisel
merupakan sumber makanan dalam budidaya dan filamen-filamennya merupakan
organisme pengganggu.Alga (ganggang) merupakan tumbuhan berthallus yang
hidup di airtawar maupun laut serta menempati tempat yang lembab atau
basah.Algamerupakan kelompok tumbuhan yang terdiri dari satu atau banyak sel,

3
soliter, filamen atau koloni serta mampu berfotosintesis.Alga juga hidup di alam
bentuk bentos, nekton dan plankton.Menurut Sachlan (1974) fitoplankton terdiri
dari alga, yaitu kelompok organisme yang termasuk ke dalam divisi
Thallophyta.Kelas yang hidup sebagai Fitoplankton adalah Chlorophyceae,
Cyanophyceae, Euglenophyceae, Chrysophyceae dan Bacillariophyceae.Salah
satu alga yang dominan adalah Chlorophyceae, hal ini karena Cholophyceae
memiliki klorofil yang berperan dalam fotosintesis yang menghasilkan bahan
organik dan oksigen terlarut yang digunakan sebagai dasar mata rantai pada siklus
makanan diperairan.
Berikut ini adalah ciri-ciri ganggang, yaitu:

 Termasuk organisme eukariotik


 Memiliki sifat photoautotrophic (fotosintesis)
 Ada klorofil dan pigmen fotosintesis lainnya,
 Memiliki pirenoid
 Dapat menyimpan cadangan makanan
 Memiliki sifat uniseluler / multiseluler
 Memiliki dinding sel / tidak
 Termasuk soliter / terjajah
 Bisa juga bergerak / tidak bergerak
 Dapat juga bereproduksi secara aseksual, yaitu membelah / fragmentasi /
spora vegetatif, dan seksual yaitu konjugasi / singami / anisogami.
 Termasuk metagenesis atau tidak
 Dapat hidup bebas atau simbiotik dengan jamur membentuk lumut
 Di dalam tubuh Alga (Algae) tidak dapat dibedakan antara akar, batang,
dan daun. Tubuh adalah thallus, jadi itu milik kelompok thalophyta
 Memiliki habitat di perairan baik di air tawar dan di air laut, tempat-tempat
yang lembab. Dan bisa menempel pada batuan (epilytic), tanah / lumpur /
pasir (epipalik), melekat pada tanaman sebagai (epific), dan melekat pada
tubuh binatang (epizoik).

Klasifikasi Alga:

4
Berdasarkan macam klorofil dan pigmen lain yang dominan, alga dibagi
menjadi lima divisio, yaitu: Chlorophyta (ganggang hijau), Alga Biru, Ganggang
Merah (Rhodophyta), Alga Keemasan, Phaeophyta (ganggang cokelat).

2.2 Chlorophyceae

2.1.1 Pengertian

Alga hijau ( Chlorophyceae ) merupakan kelompok alga yang


berwarna hijau rumput. Sel-selnya mengandung satu sampai beberapa
buah kloroplas.Pigmen fotosintetik yang terdapat di dalam plastida terdiri
dari klorofil a dan b yang jumlahnya sangat banyak sehingga menutupi
pigmen lainnya yaitu karoten dan xantofil sehingga algae ini berwarna
hijau.Contoh : Caulerpa sp. Codium sp, Halimeda sp. Algae kelas ini juga
mempunyai bentuk yang sangat beragam, tetapi bentuk umum yang
dijumpai adalah bentuk filamen (seperti benang) dengan septa (sekat) atau
tanpa sekat, dan berbentuk lembaran. Perkembangbiakan seksual sebagai
berikut isi dari suatu sel biasa tumbuhan yang pipih dan berlapis dua
membentuk sel kelamin yang disebut gamet berbulu getar dua. Setelah
gamet lepas ke air mereka bersatu berpasangan dan melalui pembelahan
sel berkembang menjadi tumbuhan baru yang dikenal dengan
sporofit,tetapi biasanya melalui fase benang dulu.
Perkembangbiakan dapat juga secara aseksual.Setiap sel biasa dari
tumbuhan zoospore berbulu getar empat.Zoospora ini setelah dilepas
tumbuh langsung menjadi gametofit yakni tumbuh-tumbuhan yang
menghasilkan gamet.Perkembangbiakan aseksual dapat pula terjadi
dengan fragmentasi yang membentuk tumbuhan tak melekat. Sebaran alga
hijau terdapat terutama di mintakat litoral bagian atas, khususnya di
belahan bawah dari mintakat pasut,dan tepat di daerah bawah pasut sampai
kejelukan 10 meter atau lebih, jadi di habitat yang mendapat penyinaran
matahari bagus. Alga dari kelas ini terdapat berlimpah di perairan hangat
(tropik).Di laut kutub Utara, alga hijau ini lebih jarang ditemukan dan

5
bentuknya kerdil.Chlorophyceae atau alga hijau merupakan alga yang
paling beragam karena ada yang bersel tunggal, berkoloni, dan ada pula
yang bersel banyak.Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil a dan b.
Kebanyakan alga ini hidup di danau dan kadang di air laut .Adapula yang
membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi.Alga
ini biasanya hidup di air tawar seperti sungai dan terdiri dari banyak ordo.

2.1.2 Ciri-ciri Umum Chlorophyceae

1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat


dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau
rumput.
2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang,
lensa, bulat, pita, spiral dsb. Berwarna hijau, karena mengandung
kloroplas atau plastisida berpigmen hijau dengan butir-butir pirenoid
ditengahnya. Bentuk kloroplas ini pada beberapa genusnya berlainan,
seperti bentuk spiral (spirogyra), bentuk jala (hydrodiction), bentuk
bintang (zygnema), bentuk ladam (ulothrix), dan butiran atau
himpunan khlorofil yang tidak teratur.
4. Sel berinti sejati (eukariotik) , satu atau lebih.
5. Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga lingkungan
jadi licin.

2.1.3 Cara Perkembangbiakan Chlorophyceae


a. Vegetatif (aseksual), yaitu:
1. Pembelahan Sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk
sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah
dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri
atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. Tempat – tempat
tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi ( istirahat
yang panjang ). Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara
contoh pada Gleocapsa. Heterokist adalah sel yang pucat,
kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop
cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist
terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. Sedangkan akinet
terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan

6
penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan
penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks.
Studi ultrastruktur dari perkembangan akinet dilaporkan bahwa
akinet dari Anabaena doliolum susunannya terdapat diantara dua
heterokist.

2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang
kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama terjadi
pada Oscillatoria. Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya
mati maka sel mati itu membagi filamen menjdi 2 bagian atau
lebih. Masing – masing bagian disebut hormogonium.
Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang
berdekatan pada trikom atau karena sel yang mati yang mngkin
menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. Susunan
hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler. Secara
vegetatif dengan fragmentasi talusnya. Contohnya
adalah Spirogyra sebagai berikut :
Langkah-langkahnya adalah:
a) Dua benang saling berdekatan,
b) sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
c) Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur
membentuk saluran konjugasi.
d) Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu
sel ke sel lain.
e) Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami
f) segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami
g) Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
h) Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai
berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid
3. Pembentukan spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan
membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar
dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh
: Chamaesiphon comverficolus.

b. Generatif (seksual), yaitu:


Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu, isogami,
anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yag
berkecambah atau pada waktu pembentukan spora dan gamet. Daur

7
hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun
beberapa jenis termasuk tipe diplohaplotik.
a) Isogami adalah peleburan antara dua gamet yang besar dan
bentuknya sama
b) Anisogami adalah peleburan antara dua gemet yang
bentuknya sama tetapi besarnya berbeda
c) Oogami adalah peleburan antara sel telur dengan
anterozoid

2.1.3 Habitat Chlorophyceae

Ganggang hijau atau chlorophyta merupakan golongan terbesar


diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa
diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat
pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis
yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit (dapat hidup diberbagai
lingkungan), terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti
kolam, danau, genangan air.
Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada
batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab.
Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang,
sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup
melekat pada tumbuhan atau hewan.
Beberapa contoh alga hijau yang sering ditemukan diair tawar antara
lain: Chlorella, Chlorococcum, Hydrodictyon, Volvox, Spyrogyra, dan
lain-lain. Sedangkan chlorophyta yang hidup di air laut misalnya ulva
sp. Dan chlorophyta yang melekat pada batuan adalah Chara.

2.1.4 Klasifikasi Chlorophyceae


Berikut ini akan dijelaskan beberapa genus yang penting dalam
Chlorophyceae, diantaranya yaitu :
a. Chlorophyceae bersel satu yang tidak bergerak

1. Chlorococcus (Pleurococcus)
Tubuhnya bersel satu memiliki dinding sel lapisan luar dan dalam
(membrane sel), banyak mengandung klorofil. Berkembangbiak
dengan membelah diri, yang didahului oleh pembelahan inti secara
mitosis, kemudian diikuti pembentukan sekat dan akhirnya
pemisahan sekat, dari satu sel membelah menjadi dua sel.

8
2. Chlorella
Tubuhnya bersel satu serupa bola-bola kecil dengan kloroplas
bentuk mangkok. Pembiakan secara vegetatif dengan membelah
diri, dan dapat pula dengan pembentukan spora. Berkembangbiak
dengan pembelahan sel, tiap sel membentuk 4 sel
anakan. Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan
dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium sebagai SCP
(Single Cell Protein) atau Protein Sel Tunggal untuk penyedia
protein masa depan. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-
obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella
dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual
sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”.

b. Chlorophyta bersel satu yang bergerak


1. Euglena
Organisme ini dapat bergerak bebas dengan flagelnya, sehingga
oleh sebagian ahli zoologi memasukkan kedalam filum protozoa.
Tetapi karena organisme ini memiliki klorofil, maka dimasukkan

9
kedalam kelas Chlorophyceae. Pembiakannya dengan membelah
diri, banyak ditemukan di air kolam yang tenang.

Organisme ini melakukan fotosintesis dalam kloroplas dan


bersifat autotrofik fakultatif.Sebagian besar organisme ini mampu
mengasimilasi substansi organik selama fotosintesis.Bahkan,
beberapa jenis Euglena dapat menelan makanan berbentuk
partikel melalui lubanglubang sementara yang berdekatan dengan
kerongkongan. Bagaimanacara dia memperbanyak diri? Pada
dasarnya caraberkembang biak Euglena sama dengan Protozoa,
yaitu secara aseksual. Pada umumnya golongan ini berkembang
biak secara aseksualdengan pembelahan biner membujur. Pada
mulanya membelah menurut poros bujur.Selnya yang mempunyai
2 bulu cambuk dan kloroplas yang berbentuk piala serta
mengandung pirenoid.Sebelum membelah, pirenoid melebar
melintang dan kedua bulu cambuknya saling berjauhan. Pirenoid
dan kloroplas lalu mengadakan lekukan dan selnya akan
membelah menjadi dua individu baru yang masing-masing dengan
satu bulu cambuk disertai dengan pembentukan stigma.
a . Ciri-Ciri Euglena
Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) berwarna hijau karena mengandung klorofil,
2) sel berbentuk oval memanjang,
3) di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,

10
4) dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi
sebagai alat gerak, dan
5) mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang
berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.
b . Cara Euglena Memperoleh Makanan
Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat
membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis.Dengan
bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah
klorofil menjadi energi.Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini
dapat pula memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang
dimilikinya sehingga Euglena dapat disebut sebagai organisme
fotoautotrof dan organisme heterotrof
c . Cara Euglena Bereproduksi
Reproduksi Euglena dengan pembelahan biner.

Keterangan:
- a - c: inti membelah
- d - e: membran plasma menggenting
- f : terbentuk dua sel anak
Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari
pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak
mempunyai inti sel, membran sel, dan sitoplasma.

2. Chlamydomonas
Bentuk tubuhnya bulat telur dengan dua flagel, mengandung
kloroplas dan pirenoid untuk berfotosintesis. Pembiakannya
secara vegetatif menghasilkan zoospora berflagel, dan pembiakan
generatifnya menghasilkan zigospora.

11
Chlamydomonas adalah chlorophyta bersel tunggal mikroskopik
yang sangat umum terdapat dalam air tawar yang tergenang
(misalnya dalam kolam,tangki air hujan, dansebagainya), dan
seperti Euglena, mungkin merupakan alasan mengapa air
tergenang kadang-kadang menjadi kehijauan. Sel
tunggalnyaberbentuk bulat telur atau kadang-kadang berbentuk
buah per (pear) dan dibungkus dengan selulosa tipis.
Chlamydomonas memiliki cara perkembangbiakan aseksual dan
seksual.Pada perkembangbiakan aseksual mula-mula sel yang
mampu bergerak itu beristirahat, flagel ditarik masuk dan
protoplasma mambelah diri menjadi dua, empat, atau delapan sel
anak.Tiap sel itu berkembang menjadi zoospora yang berflagel
dua dan menyerupai sel tetuanya.hanya mula-mula lebih kecil
ukurannya.Zoospora berenang menjauh ketika dinding sel
tetuanya pecah. Perkembangan seksual terjadi jika dua individu
yang tipe kelaminnya berlawanan bersentuhan satu sama lain.
Protoplasma masing-masing individu membelah diri menjadi16,
32, ataubahkan 64 sel anak, yang berfungsi sebagai gamet jika
sel-sel ini dilepaskan dari sel tetuanya. Gamet-gamet dari
individu-individu yang meleburkan diri mula-mula bergabung
menjadi suatu massa, tetapi kemudian masing-masing pasang
terpecah dan terpecah- pecah.Gamet dari satu pasang kemudian

12
melebur diri melalui ujung tempat flagelnya dan terbentuklah
zigot-zigot.Dinding zigot menebal dan zigot itu berubah menjadi
sebuah zigoospora.Setelah melalui masa istirahat, isi zigospora
membelah diri melalui meiosis membentuk empat zigospora
yang haploid, yang dibebaskan denganjalan pecahnya dinding
zigospora
Zigot merupakan satu- satunya tahap diploid pada daur
hidupnya.Pada sebagian besar jenis-jenisChlamydomonas gamet-
gametnya kelihatan persis serupa, karena itu disebut isogami.
Namun, secara fisiologis gamet- gamet itu berbeda dan peleburan
hanya akan terjadi antara gamet-gamet berjenis kelamin
berlawanan. Karena tidak mungkin dinyatakan bahwa satu gamet
sebagai jantan dan yang lain sebagai betina, maka tipe kedua
kelamin itu disebut + dan -.Tipe kelamin ditentukan secara
genetik. Karena zigot terbentuk dengan cara peleburan gamet +
dan gamet -, intinya pasti berisi alel tipe kelamin + dan -. Alel-
alel ini memisah pada meiosis, sehingga dari keempat dari
zigoospora yang terbentuk, dua berupa + dan dua – . Keadaan
bahwa gamet-gamet dari individu yang sama atau galur individu
yang sama tak dapat melebur diri dinamakan heterotalik.
Walaupun pada kebanyakan jenis chlamydomonas gamet yang
meleburkan diri ukurannya sama, pada beberapa jenis ukuran
gamet berbeda, bergantung pada jumlah pembelahan yang terjadi
sebelum gamet terbentuk (anisogam). Pada jenis-jenis anisogam
ini gamet-gamet dapat dianggap diferensiasi seksual, dan gamet
yang lebih kecil dari kedua gametnya yang bergerak dapat
dianggap sebagai gamet jantan. Setidak- tidaknya pada satu jenis
Chlamydomonas ( yaitu C. Coccifera) diferensiasi seksual
gametnya telaksana sampai suatu batas yang pada batas itu satu
individu utuh berfungsi sebagai satu gamet betina yang tak
bergerak, yang dibuahi satu gamet jantan yang lebih kecil dan
dapat bergerak, yang dihasilkan dalam pembelahan meiosis

13
protoplasma individu lain. Perkembangan seksual semacam ini di
sebut oogami, sebab satu gamet yang kehilangan kemampuan
geraknya dinamakan oosper.

c. Chlorophyta bentuk koloni yang tidak bergerak


1. Hydrodictyon

Alga hijau bentuk koloninya seperti jaring, hidup di air tawar.


Alga ini tergolong makroskopik, koloni anaknya berupa
gelembung panjang 1-2 cm dapat dilihat oleh mata, sering terlihat
disawah. Setiap selnya mengandung kloroplas berbentuk jala pula.

d. Chlorophyta bentuk koloni yang bergerak


1. Volvox
Koloninya berbentuk bola, dimana individu volvox membentuk
rangkaian benang sitiplasma antara yang satu dengan yang lainnya
dipermukaan koloni bola itu. Dibagian permukaan koloninya itu
dibentuk pula alat-alat kelamin yaitu:
- Anteridium, terbentuk dari dua individu yang akan menghasilkan
spermatozoid.
- Oogonium, terbentuk dari dua individu yang akan menghasilkan
ovum (sel telur).
Volvox adalah alga hijau klorofit mengambang bebas air tawar
umum yang termasuk keluarga Volvocaceae di bawah ordo
Volvocales dari divisi Chlorophyta. Volvox biasa tumbuh di
tempat tangki air tawar sementara dan permanen, kolam-kolam,
parit, dll. Ada sekitar 20 spesies air tawar Volvox yang lebih suka
hidup di koloni dengan 60.000 sel dengan membuat dinding agar-
agar.

14
e. Chlorophyta berbentuk benang
1. Spirogyra
Alga hijau bentuk benang bersekat dan tak bercabang memiliki
kloroplas terpilin seperti spiral dan lapisan lendir. Alga ini belum
memiliki alat kelamin. Pembiakan secara vegetatif dengan
fragmentasi thallusnya, sedangkan pembiakan generatifnya dengan
konjugasi menghasilkan zigospora. Zigospora dapat tumbuh
menjadi benang baru. Habitat alga ini adalah perairan yang jernih
dan benangnya licin bila diraba.

2. Zygnema

15
Alga hijau bentuk benang bersekat yang mampu menghasilkan
zygospora sebagai hasil plasmogami atau konjugasi. Kedua
chloropyceae berbentuk benang tersebut tidak memiliki organ
pembiakan, sekalipun bisa berbiak secara generatif atau seksual.

3. Cladophora
Alga hijau ini berupa benang bersekat-sekat yang memiliki
percabangan mirip menggarpu (dikhotom). Percabangan ini umumnya
timbul dari sel-sel yang dekat keujung thallus. Alga hijau ini banyak
terdapat diperairan air tawar, sawah, selokan, sungai dan lain-lain.

4. Oedogonium

16
Alga hijau ini berupa benang yang sudah memiliki alat kelamin:
(oogonium dan anteridium). Oedogonium merupakan alga hijau
berbentuk benang bersekat, yang sudah memiliki alat kelamin.
Perkembiakannya secara vegetatif dengan membentuk zoospore yang
berflagel banyak. Pembiakan generatifnya dengan pembuahan sel telur
didalam oogonium oleh spermatozoid dan anteridium, menghasilkan
oospora.

f. Chlorophyta bentuk mirip tumbuhan tinggi


1. Chara dan Nitella
Alga hijau ini tubuhnya beruas-ruas dan berbuku-buku yang
bercabang-cabang pula. Anteridiumnya berbentuk bulat sehinggga
disebut globul. Oogoniumnya berbentuk lonjong mirip buah nanas,
disebut nukul. Perbedaan utama chara dan nitella terletak pada globul
atau nukulnya. Pada chara membentuk globul dibawah ketiak cabang,
sedangkan pada nitella membentuk globul diatas ketiak cabang. Alga
ini berkembangbiak dengan zigospora.

17
2. Ulva
Alga ini dikenal dengan nama selada laut, karena bentuknya lembaran
seperti selada bokor. Hidupnya dilaut, melekat pada batuan pantai.
Pembiakan secara vegetatif dengan zoospora berflagel empat,
sedangkan pembiakan generatif dengan membentuk zigospora.

2.2 Kelas Conjugatae

2.2.1 Pengertian

Conjugatae merupakan algae berwarna hijau yang mengandung klorofil a


dan b dengan satu inti. Dinding sel kelas Conyugatae terdiri dari selulosa.
Uniseluler atau koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada substrat dan
sebagian besar dari kelas Conyugatae hidup di air tawar. Tidak membentuk
oospore maupun gamet flagel (=Acontae). Reproduksi dari kelas Conyugatae
dengan cara kopulasi dua sel, gamet tidak berflagel bersatu menjadi zigot lalu
berkecambah. Anggota Conyugatae meliputi bangsa Desmidiales dan bangsa
Zygnematales.

2.2.2 Ciri – Ciri Conjugatae :

1. Organisme yang haploid


2. Berwarna hijau (mengandung klorofil-a dan b)

18
3. Sel-selnya memiliki satu inti
4. Dinding sel berasal dari selullosa
5. Acontae (tidak membentuk zoospora maupun gamet yang
mempunyai bulu cambuk)
6. Bentuk bervariasi dan mayoritas habitatnya di dalam air tawar
7. ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni berbentuk benang
yang tidak melekat pada sesuatu alas.

2.2.2 Klasifikasi Conjugatae


Conjugatae dibagi menjadi 2 Ordo (bangsa), yaitu:
a. Ordo Desmidiales
Bentuknya beraneka rupa sehingga ganggang ini dinamakan
ganggang hias, terutama hidup dalam rawa rawa yang airnya
bereaksi asam. Sel selnya ada yang berbentuk bulan sabit
(Closterium) atau di tengah-tengah berlekuk hingga mempunyai
bentuk seperti biskuit atau bintang, sehingga sel terdiri atas 2 bagian
yang setangkup atau simetris di dalam tiap-tiap bagian itu suatu
kloroplas yang besar dengan susunan yang rumit, mempunyai satu
atau beberapa pirenoid. Di tengah tengah sel terdapat satu inti.
Beberapa jenis dapat merayap denganperantaraan benang benang
lendir yang dikeluarkan melalui liang liang pada dinding selnya.

Pembiakan terjadi secara:


a) Aseksual, sel membagi di tengah tengahnya, dan masing masing
bagian lalu menyempurnakan diri. Paa marga marga tertentu sel sel
anakan itu tetap berlekatan dan dengan demikian
terbentuklahderetan sel sel
b) Seksual, dengan kopulasi, dua sel berdekatan lalu
menyelubungi diri dengan endir. Dinding di bagian tengah lalu
membuka dan protoplas kedua sel itu bersatu disaluran kopulasi
yang membesar dan terjadilah sebuah zigot, yang dindingnya
berduri, hingga dengan ini mudah dikenal dan dibedakan dari sel

19
biasa. Di samping zigot itu terdapat 4 belahan dinding sel dari kedua
sel yang berkopulasi tadi. Pada perkecambahan terjadi pembelahan
reduksi sehingga terbentuk 4 dinding haploid yang bebas, 2
kemudian mengalami degenerasi. Dengan demikian dari satu zigot
paling banyak hanya dapat tumbuh 2 individu baru.
Dari bangsa ini terdapat satu familia yaitu Desmidiaceae, contoh
spesienya antara lain: Closterium moniliforme, Cosmarium
botrytis, Desmidium aptoganum.

Salah satu contoh spesiesnya yaitu: Micrasterias furcata

a) Morfologi
Bersel tunggal desmid . Micrasterias furcata berbentuk bulat, pipih.
Micrasterias adalah uniseluler ganggang hijau dari Desmidiales.
Micrasterias furcata berbentuk bulat, pipih dan umumnya dikenal
sebagai ganggang hijau, ukurannya 0.35 mm eukariotik, uniseluler.
Micrasterias bentuknya simetri bilateral. Struktur semi-sel ganda
adalah unik untuk kelompok ganggang hijau yang dimiliki
Micrasterias. Setiap sel semi mengandung kloroplas tunggal yang
besar, untuk berfotosintesis. Kloroplas mengandung klorofil A dan
B dan enzim yang diperlukan untuk fotosintesis. Gula dibuat untuk
menyediakan energi bagi organisme atau, jika tidak digunakan,
diambil oleh pyrenoids bulat kecil yang tertanam dalam kloroplas.
Mereka mengubah gula ke pati untuk penyimpanan cadangan
makanan.
b) Habitat
Micrasterias furcata adalah spesies air tawar, di oligotrophic,
perairan dan rawa .
c) Perkembangbiakan
Micrasterias dapat berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual terjadi melalui mitosis. Ketika ini terjadi bahan
genetik dari Micrasterias diduplikasi dan dua kecil semi-sel tumbuh
antara semi-sel asli, secara bertahap ukurannya bertambah.

20
Reproduksi seksual terjadi melalui proses yang disebut konjugasi
dimana dua organisme bersama-sama dan sel haploid membentuk
zigot diploid. Zigot ini biasanya membentuk dinding pelindung
tebal yang dapat memungkinkan organisme untuk tetap aktif selama
berbulan-bulan untuk bertahan hidup musim dingin dan kekeringan
panjang. Ketika kondisi baik melanjutkan, zygospore akan
berkecambah, mengalami meiosis, dan memproduksi sel baru alga
haploid.
Klasifikasi
Regnum : plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Conjugatae
Ordo : Desmidiales
Famili : Desmidiaceae
Genus : Micrasterias
Spesies : Micrasterias furcata
Serta, Contoh spesies lainnya yaitu:
Klasifikasi Costerium moniliforme
Kingdom : Plantae
Divisi : Charophyta
Class : Zygnemophyceae
Ordo : Desmidiales
Family : Closteriaceae
Genus : Closterium
Species : Costerium moniliforme

21
b. Ordo Zygnematales

Ciri – ciri :

 Sel-selnya berbentuk koloni yang berupa benang yang tidak


bercabang dan selalu bertambah panjang karena pembelahan
sel secara vegetatif, serta pembentangan sel
 Dinding sel lunak, tidak berlubang-lubang, terdiri atas
selullosa dengan selaput pektin yang karena pembengkakan
menjadi agak berlendir.
 Tiap sel memiliki satu inti dan satu kloroplas berbentuk pita
yang melingkar seperti spiral, dan menempel pada dinding
sel yang mengandung pirenoid- pirenoid.

22
 Pada Famili Zygnema kloroplas berbentuk bintang,
sedangkan pada Famili Mougeotia berbentuk pipih.

Pada konjugasi dua koloni yang berlainan jenis kelaminnya lalu


berdekatan dan sejajar satu sama lain. Pada tempat persentuhan
antara dua sel lalu terbentuk penonjolan-penonjolan, sehingga
kedua koloni itu sedikit berjauhan lagi. Karena terlarutnya dinding
persentuhan , tonjolan menjadi saluran kopulasi. Melalui saluran
itu protoplas sel-sel pada benang yang jantan lalu bersifat sebagai
gamet jantan dan masuk ke dalam sel-sel pada koloni gamet betina.
Peleburan kedua protoplas itu lalu membulat dan karena
kehilangan air sedikit mengecil dan menjadi suatu zigot dengan
beberapa lapis dinding yang tebal berwarna coklat (pirang), penuh
terisi dengan tepung dan minyak. Dalam zigot ini kloroplas yang
berasal dari gamet jantan mengalami degenerasi. Pada
perkecambahan , zigot mengadakan pembelahan reduksi, dan
terbentuklah 4 inti haploid yang bebas. Satu di antaranya agak
besar dan tetap, yang 3 lainnya yang lebih kecil mengalami
degenerasi. Zigot lalu berkecambah menjadi individu baru.

Kopulasi kedua gamet itu ada yang terjadi di tengah-tengahsaluran


kopulasi, sehingga zigot terdapat di antarakedua koloni yang
mangadakan perkawinan, antara lain pada anggota
Famili Zygnema dan Famili Mougeotia. Berdasarkansusunan dan
cara berkembangbiaknya, Conjugatae merupakan suatu golongan
yang mempunyai batas yang jelas. Seringkali ganggang gandar
tidak diberi kedudukan sebagai kelas tersendiri, melainkan
digolongkan dalam ganggang hijau (Chlorophyceae).

Contoh spesies: Mougeotia pulchella

23
Salah satu spesies dari bangsa Zygnematales yaitu Spirogyra sp.
dan Zygnema sp.
1. Spirogyra sp.

a) Morfologi
Koloni Spirogyra berbentuk benang, panjang sel sampai beberapa
kali lebarnya, dinding lateral sel terdiri dari tiga lapisan (lapisan
terluar dari pektose dan 2 lapisan dalam dari selulose). Pada
beberapa spesies, lapisan pektose tipis, tapi kebanyakan tebal, yaitu
10-15 mikron. Dinding transversal tersusun dari tiga lapis : yang
tengah lamella dari pektose, dan dua lapisan dari kiri dan kanan
lamella tersusun dari selulose. Tiap sel Spirogyra mengandung
sebutir kloroplas yang umumnya berukuran besar dan terikat dalam
sitoplasma epat di dalam dinding sel. Plastid ini memilikimemiliki
bentuk menyerupai pita, berpilin dari panggkal hingga ke ujung sel.

b) Habitat
Di air tawar, biasanya hidup melayang di permukaan air (planktofit).
Talus pada Spirogyra merupakan filamen tidak bercabang.

24
c) Perkembangbiakan
Spirogyra dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dengan fragmentase membentuk
aplanospora, akined dan partenospora. Perkembangbiakan seksual
secara konjugasi lateral dan konjugasi skalar.

d) Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Conjugatae
Ordo : Zygnematales
Kelas : Zygnemataceae
Genus : Spirogyra
Spesies : Spirogyra sp.

2. Zygnema sp.

a) Morfologi
Zygnema adalah sebuah keluarga berfilamen atau uniseluler , uniseriate
(bercabang) ganggang hijau, filamen bercabang yang terdiri dari sel-sel
silinder dalam selubung lendir. Setiap sel memiliki dua kloroplas stellata,
masing-masing dengan pyrenoid pusat besar. Inti terletak dalam
sitoplasma jembatan yang menghubungkan dua kloroplas. Sel-sel basal

25
sesekali mengembangkan pertumbuhan rhizoidal untuk lampiran di
perairan yang bergolak.

b) Habitat
Ditemukan hanya di air tawar atau sub-aerial habitat. Spesies biasanya ada
sebagai tikar mengambang di air yang tergenang di selokan dan kolam,
tetapi beberapa juga tumbuh di air yang bergerak, melampirkan diri untuk
substrat dengan rhizoid-seperti proyeksi sel basal filamen. Spesies tikar
naik ke permukaan di awal musim semi, tumbuh cepat melalui musim
panas, menghilang pada akhir musim panas.

c) Perkembangbiakan
Zygnema memiliki perkembangbiakan yang sama dengan spirogyra yakni
dapat bereproduksi baik secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan
aseksual dengan fragmentasi membentuk aplanosprora, akinet dan
partenospora. Perkembangbiakan seksual secar konjugasi lateral dan
konjungasi scalar. Pada konjugasi dua koloni yang berlainan jenis
kelaminnya lalu berdekatan dan sejajar satu sama lain. Pada tempat
persentuhan antara dua sel lalu terbentuk penonjolan-penonjolan, sehingga
kedua koloni itu sedikit berjauhan lagi. Karena terlalurnya dinsing
persentuhan, tonjolan menjadi saluran kopulasi. Melalui tonjolan itu
protoplas sel-sel pada benang yang jantan lalu bersifat sebagai gamet
jantan dan masuk ke dalam sel-sel pada koloni betina. Peleburan kedua
protopals itu lalu membulat dank arena kehilangan air sedikit mengecil
dan menjadi suatu zigot dengan beberapa lapis dinding yang tebal berarna
coklat, penuh bersisi dengan tepung dan minyak. Dalam zigot ini kloroplas
yang berasal dari gamet jantan mengelami degenerasi. Pada
perkecambahan, zigot mengadakan pembelahan reduksi, dan terbentuklah
4 inti haploid yang bebas. Satu diantaranya agak besar dan tetap, yang tiga
lainnya yang lebih kecil mengalami degenerasi. Zigot berkecambah
menjadi individu baru. Kopulasi kedua gamet ini ada yang terjadi di
tengah-tengah saluran kopulasi, sehingga zigot terdapat di antara kedua

26
koloni yang mengadakan perkawinan, antara lain pada anggota-anggota
marga mougeotia dan zygnemazygnema.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa chlorophyta


merupakan alga yang memiliki klorofil dengan beragam bentuk. Berdasarkan
genusnya chlorophyta digolongkan menjadi 6 kelompok yaitu chlorophyta bersel
satu dan tidak bergerak, chlorophyta bersel satu yang bergerak, chlorophyta
bentuk koloni yang tidak bergerak, chlorophyta bentuk koloni yang bergerak,
chl,orophyta bentuk benang dan chlorophyta berbentuk mirip tumbuhan tinggi.
Habitat chlorophyta diantaranya adalah di air tawar, air laut, batuan, tanah lembab
dan lain-lain. Adapun perkembangbiakannya dengan cara perkembangbiakan
vegetatif dan generatif.
Conjugatae merupakan algae berwarna hijau yang mengandung klorofil a
dan b dengan satu inti. Dinding sel kelas Conyugatae terdiri dari selulosa.
Uniseluler atau koloni berbentuk benang yang tidak melekat pada substrat dan
sebagian besar dari kelas Conyugatae hidup di air tawar. Tidak membentuk
oospore maupun gamet flagel (=Acontae). Reproduksi dari kelas Conyugatae
dengan cara kopulasi dua sel, gamet tidak berflagel bersatu menjadi zigot lalu
berkecambah. Anggota Conyugatae meliputi bangsa Desmidiales dan bangsa
Zygnematales.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih jauh dari
kesempurnaan.Dengan demikian, penulis sangat mengharap atas kritikan dan
saran, demi kesempurnaan dalam penulisan ini.

28
DAFTAR PUSTAKA

http://syahidmujibur.blogspot.com/2016/04/makalah-chlorophyta.html

http://ernyce-purwa.blogspot.com/2012/04/makalah-taksonomi-tumbuhan.html

https://www.biologijk.com/2017/11/macam-macam-chlorophyta-alga-hjau.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/alga-adalah/

https://ruangguru.co/pengertian-alga/

http://cintalautindonesia.blogspot.com/2016/02/jenis-jenis-alga-ganggang.html

Abizar*danSakinahWahdahRahmah. Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi.Vol.


6 No. 1 Tahun 2020. ISSN: 2460-8556/E-ISSN:2502-1737.ALGA HIJAU
(CHLOROPHYCEAE) YANG DITEMUKAN DI SUNGAI.Program Studi
Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Jl. Gunung Pangilun Padang,
Sumatera Barat (25137) Indonesia
2

Anda mungkin juga menyukai