Dosen Pembimbing :
LILIK MAWARTININGSIH,M.Pd
Disusun Oleh:
Ali Mustofa
Anita
Eko Sutrianto
Roghibi
Sri Wahyuni
2013-C
2014
Makalah ini telah diperiksa dan telah disetujui oleh dosen mata kuliah BOTANI TUMBUHAN
RENDAH Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing
LILIK MAWARTININGSIH,M.Pd
Tiada kata yang lebih indah selain puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat berjalan dengan
lancar dan diselesaikan dengan baik.
Ucapan terimakasih Penulis haturkan kepada Dosen pengampu mata kuliah BOTANI
TUMBUHAN RENDAH, LILIK MAWARTININGSIH,M.Pd yang telah memberikan bimbingan
kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar.Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah BOTANI
TUMBUHAN RENDAH. Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai bahan pembenahan yang
lebih lanjut serta peningkatan kualitas dari buku ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
Halaman Pengesahan.........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................33
Daftar Pustaka
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-
selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. sebagian besar anggota Fungi sebagai
jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan
luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali
berbeda.
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan
cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi
tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas
atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium.
Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah
Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat
terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari
fungi disebut mikologi.
Dalam pembelajaran biologi telah terlebih dahulu diperkenalkan mengenai dunia jamur
dan tumbuhan. Dunia jamur ini terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sama halnya dengan
dunia tumbuhan. Dunia jamur dibagi menjadi 4 kelas, yakni kelas acrasiomycetes,
myxomycetes, phycomycetes, dan eumycetes.Pada makalah ini akan di bahas struktur, ciri,
perkembangbiakan dan perananya dari kelas-kelas tersebut dan macam-macam ordo dari
kelas tersebut, yang mana akan dijelaskan pada bagian pembahasan.
1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh jamur
2. Mengetahui klasifikasi pada jamur.
3. Mengetahui struktur dan morfologi pada jamur
4. Mengetahui cara hidup serta manfaat jamur
5. Mengetahui proses reproduksi pada jamur
1.4. Manfaat
Diharapkan siswa dapat lebih mengerti tentang dunia Jamur dan dunia Tumbuhan
baiksecara mikroskopis maupun makroskopis.
Acrasiomycetes ada sekitar 65 spesies yang dikenal. sebagian besar hidup mereka
sebagai sel amoeboid terpisah. Namun, ketika pelepasan sinyal kimia, sel-sel individual
agregat menjadi sekawanan besar. Sampai dengan 125.000 sel-sel individual agregat dan
mengalir bersama-sama, membentuk massa multiseluler disebut pseudoplasmodium yang
menyerupai siput dan merangkak, menelan makanan dengan cara yang sama seperti jamur
lendir plasmodial, sebelum menetap di lokasi dengan kehangatan dan kecerahan yang
sesuai. Masing-masing spora dilepaskan dari tubuh buah berkembang menjadi sel amoeboid
tunggal,kemudian makan secara individual sampai sel kelaparan dan melepaskan sinyal
kimia yang menyebabkan mereka untuk menjadi agregat pseudoplasmodium baru, dan
Jamur lendir ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tubuh buah
(fruiting body), dan bereproduksi secara seksual dengan singami sel ameboid. Tubuh buah
berisi spora dan memiliki batang penyokong (stalk). Stalk pada Acytostelium sp.
mengandung selulosa. Terdapat sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain
Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp., Coenonia sp., dan Acytostelium sp.
1) Pada saat persediaan makanan tidak ada, sel-sel ameboid berkromosom haploid (n)
membentuk agregat.
3) Agregat menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah (fruiting body).
4) Beberapa sel mengering membentuk batang penyokong (stalk). Kemudian, sel-sel yang
lain bergerak merayap ke atas sel yang mengering; menjadi kumpulan spora yang haploid
(n). Stalk dengan kumpulan spora tersebut merupakan tubuh buah.
5) Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (misalnya,
kekeringan).
7) Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan
pseudopodia.
8) Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi
yang dapat merangsang sel ameboid lain untuk bergerak ke arah pusat agregat untuk
membentuk suatu unit.
9) Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan singami sehingga terbentuk zigot
yang diploid (2n).
10) Zigot yang diploid (2n) akan memakan sel ameboid lain dan tumbuh menjadi sel raksasa
yang dilindungi dinding sel yang resisten. Sel raksasa tersebut kemudian mengalami
pembelahan secara meiosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-sel
ameboid yang haploid (n) di dalamnya.
11) Bila dinding sel raksasa pecah, maka sel ameboid baru yang haploid (n) akan keluar dan
menjadi sel pemakan (misalnya memakan bakteri). Sel-sel ameboid hasil reproduksi seksual
juga dapat membentuk agregat bila di lingkungan tidak tersedia makanan yang memadai.
Ciri-ciri Acrasiomycetes (jamur lendir seluler) antara lain bersifat heterotrof, memiliki fase
soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk tubuh buah atau fruiting body) dan
seksual (singami sel ameboid).
Gambar: Tubuh buah Lycogala epidendrum, terdiri dari banyak sporangium yang bersatu.
Ketika masih muda berwarna putih, kemudian menjadi merah jambu, dan akhirnya coklat.
Biasa tumbuh pada kayu lapuk.
B. Habitat
Myxomycetes suka hidup diatas tanah – tanah, diatas daun yang telah runtuh dan busuk,
serta dalam kayu yang lapuk.
C. Cara Hidup
Cara hidup sebagai saprofit atau seperti hewan – hewan lainnya yaitu dapat
mengambil zat makanan yang bersifat cair maupun padat, misalnya dalam bentuk
glikogen. Pada Myxomycetes yang bersifat saprofit ini dapat dibuat biakan murni.
E. Cara Perkembangbiakan
Spora Myxomycetes yang berkecambah dalam air atau suatu substrat basah yang berubah
menjadi sel kembar yang disebut miksoflagellata. Miksoflagellata yang mempunyai bulu
cambuk dan mempunyai satu inti lama kelamaan akan berubah menjadi miksoamoeba yang
bulu cambuknya telah lenyap. Miksoflagellata dan miksoamoeba dapat membiak vegetatif
dengan pembelahan.
Dari sinilah awal perkembangbiakan generatif pun terjadi. Dua miksofamoeba atau dua
Miksoflagellata dapat mengadakan perkawinan menjadi amebozigot dan dalam amebozigot
ini kedua inti tersebut akhirnya pun akan bersatu. Badan yang diploid ini tidak membentuk
dinding, melainkan tetap telanjang dan bersifat ameboid dan dengan sesamanya dapat
bersatu menjadi plasmodium yang besar dan mempunyai banyak inti. Inti dapat bertambah
banyak karena adamnya pembelahan yang berulang – ulang. Plasmodium pada dasarnya
tidak pernah membentuk sekat – sekat, jadi hanya merupakan kumpulan protoplas yang
2. Chytridiales
Sebagian besar spesies chytridiales, terdapat di tanah sebagai saprofit yang hidup
pada bahan organic. chytridiales merupakan pengurai awal bahan-bahan organic di alam,
seperti kitin, keratin, selulosa dan hemiselulosa. Beberapa diantaranya hidup sebagai halofil
yang ditemukan di estuaria. Banyak chytridiales hidup di dalam alat pencernaan rumen
hewan. Banyak juga yang bersifat parasit pada mikroflora dan mikrofauna, seperti algae dan
rotifer, dan beberapa parasit pada tumbuhan berpembuluh.
Pada proses produksi spora “gabungan dua nucleus”.terdapat tiga tahap, antara lain:
plasmogamy, karyogamy dan meosis.
Proses plasmogami (gabungan dua protoplast yang membawa dua haploid secara bersama
dalam satu sel). Terdapat beberapa cara plasmogamy.
3. Blastocladiales
Golongan ini hidup dalam tanah basah, mempunyai miselium yang bercabang
dengan dinding kitin. Pada pembiakan dengan generativ terbentuk satu atau beberapa
gametangium yang mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih
rendah tingkatannya mempunyai gemet jantan dan betina yang sama (isogamet). Misalnya
Blastocladiella variabilis dan Allomyces javanicus.
Daur hidup: Pada pembiakan seksual terbentuk satu atau beberapa gametangium
yang mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih rendah
tingkatannya mempunyai gamet ♂ dan ♀ yang sama(isogamete). Setelah kopulasi zigot itu
tumbuh menjadi individu yang seringkali serupa dengan individu permulaan, tetapi yang
tumbuh dari zigot ini adalah suatu sporofit
4. Monoblepharidales
Tubuh organisme ini berupa benang-benang halus, bercabang-cabang tidak bersekat,
jadi merupakan suatu pipa dengan banyak inti.Dinding terdiri atas selulosa.Hidupnya dalam
air pada sisa-sisa tumbuhan.Pembiakan aseksual dengan zoospora yang mempunyai satu
bulu cambuk yang opistokon. Contoh spesies dari bangsa ini yaitu Monoblepharis sphaerica
dan Monoblepharis polymorpha.
Daur hidup: Perkawinan berlangsung di dalam oogonium. Zigot ada yang tetap
tinggal dalam oogonium, ada yang keluar tetapi tinggal melekat pada ujung oogonium yang
lalu menjadi badan dengan dinding yang kuat dan berduri. Ada pula yang meninggalkan
oogonium dan bergerak dengan perantaraan bulu cambuk yang berasal dari spermatozoid.
Bangsa ini tidak mempunyai pergiliran keturunan.
5. Oomycetales
Reproduksi:
• Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
pada kentang
6. Zygomycetales
Cabang pendek Rhizopus yang berjenis positif dan cabang pendek yang berjenis
negatif bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu akan terbentuk sekat didinding dibawah
ujung cabang hifa. Gamet dari kedua rhizopus kemudian bertemu dan melebur membentuk
zigot. Zigot mempunyai dinding pelindung yang tebal kemudian zigot memasuki periode
dormansi. Dormansi biasanya berlangsung selama 1 sampai 3 bulan. Setelah periode
dormansi zigot berkecambah. Saat berkecambah, inti sel zigot melakukan meiosis, kemudian
hifa haploid pendek tumbuh dari zigot. Hifa haploid segera membentuk sporangium yang
akan memproduksi spoara aseksual. Setelah dibebaskan dari sporangium, spora aseksual
akan membentuk miselium baru.
B. Habitat
Ascomycetes biasanya hidup sebagai saprofit dalam tanah, kayu yang membusuk, dan lain
– lain.dan pada umunya jamur ini hidup pada tumbuh – tumbuhan
C. Cara Perkembangbiakan
Dapat digunakan untuk merombak zat pati menjadi gula, kemudian gula itu
difermentasikan oleh khamir. Walaupun ada juga yang bersifat parasit yaitu aspergilus
fumigatus menyebabkan penyakit paru – paru pada hewan dan pada manusia.
3. Penicillium
Spesies yang terkenal adalah Pinicilium notatum dan P. chrysogenum yang menghasilkan
zat antibiotik penisilin.
D.Perkembangbiakan
Cara hidup basidiomycetes dapat dilihat dari miseliumnya, selama keadaan buruk
miselium berada dalam tanah, terkadang juga dalam kayu. Beberapa jenis jamur ini hidup
bersimbiosis pada akar tumbuh – tumbuhan dan merupakan suatu golongan organisme
yang kita kenal dengan nama mikoriza. Beberapa contoh jamur yang bersifat saprofit dan
manfaatnya bagi kehidupan adalah :
Bidang lingkungan
Pada Hewan
a.Aspergillus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
Pada Manusia
a. Aspergillus nidulans, Aspergillus niger, menyebabkan penyakit pada telinga
(otomikosis).
b. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
c. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
d. Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin, Amanita
phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.
3.1 KESIMPULAN
Fungi merupakan mikroorganisme eukariotik yang sebagian besar bersifat
multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum fungi hidup
dengan 3 cara yaitu sebagai saprofit, parasitik dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang
mendapatkan nutriennya melalui penyerapan(absorpsi).
Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan
banyak dengan banyak organisme baik didarat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah
organisme multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang
bersilangan atau septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh selulosa dan kitin (polisakarida
yang mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu seksual
dan aseksual.
Ada beberapa kelas jamur, yaitu Acrasiomycetes (Jamur lendir selular), Myxomycetes
(Jamur lendir sejati), Phycomycetes (Jamur tingkat rendah), dan Eumycetes (Jamur tingkat
tinggi). Eumycetes terdiri atas 3 kelas yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, dan
Deuteromycetes (Fungi imperfecti).