Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH BOTANI TUMBUHAN RENDAH

TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN (FUNGI)

Dosen Pembimbing :

LILIK MAWARTININGSIH,M.Pd
Disusun Oleh:

Ali Mustofa

Anita

Eko Sutrianto

Nadia Dwi Rochika

Roghibi

Sri Wahyuni

2013-C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233

2014
Makalah ini telah diperiksa dan telah disetujui oleh dosen mata kuliah BOTANI TUMBUHAN
RENDAH Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas PGRI Ronggolawe Tuban.

Tuban, 13 Oktober 2014

Dosen Pembimbing

LILIK MAWARTININGSIH,M.Pd

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 2


KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah selain puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat berjalan dengan
lancar dan diselesaikan dengan baik.

Ucapan terimakasih Penulis haturkan kepada Dosen pengampu mata kuliah BOTANI
TUMBUHAN RENDAH, LILIK MAWARTININGSIH,M.Pd yang telah memberikan bimbingan
kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar.Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah BOTANI
TUMBUHAN RENDAH. Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai bahan pembenahan yang
lebih lanjut serta peningkatan kualitas dari buku ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca.

Tuban , 13 Oktober 2014

Penulis

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 3


DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................1

Halaman Pengesahan.........................................................................................................2

Kata pengantar ..................................................................................................................3


Daftar isi ............................................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................6
1.3 Tujuan ...........................................................................................................6
1.4 Manfaat .........................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Jamur...........................................................................................................7

2.2 Kelas Acrasiomycetes...................................................................................................7

2.3 Kelas Myxomycetes....................................................................................................10

2.4 Kelas Phycomycetes....................................................................................................13

2.5 Kelas Eumycetes.........................................................................................................23

2.6 Peranan Jamur dalam Kehidupan................................................................................31

2.7 Fungi yang Merugikan bagi Kehidupan........................................................................32

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................33

Daftar Pustaka

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 4


BAB I
PENDAHULUAN

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-
selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. sebagian besar anggota Fungi sebagai
jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan
luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali
berbeda.
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan
cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi
tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas
atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium.
Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah
Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat
terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari
fungi disebut mikologi.

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam pembelajaran biologi telah terlebih dahulu diperkenalkan mengenai dunia jamur
dan tumbuhan. Dunia jamur ini terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sama halnya dengan
dunia tumbuhan. Dunia jamur dibagi menjadi 4 kelas, yakni kelas acrasiomycetes,
myxomycetes, phycomycetes, dan eumycetes.Pada makalah ini akan di bahas struktur, ciri,
perkembangbiakan dan perananya dari kelas-kelas tersebut dan macam-macam ordo dari
kelas tersebut, yang mana akan dijelaskan pada bagian pembahasan.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 5


1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja karakteristik yang dimiliki oleh jamur?
2. Bagaimana klasifikasi pada jamur?
3. Seperti apa struktur dan morfologi pada jamur?
4. Apa manfaat dan cara hidup jamur?
5. Bagaimana proses reproduksi pada jamur?

1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh jamur
2. Mengetahui klasifikasi pada jamur.
3. Mengetahui struktur dan morfologi pada jamur
4. Mengetahui cara hidup serta manfaat jamur
5. Mengetahui proses reproduksi pada jamur

1.4. Manfaat
Diharapkan siswa dapat lebih mengerti tentang dunia Jamur dan dunia Tumbuhan
baiksecara mikroskopis maupun makroskopis.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 6


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Jamur


Ada beberapa kelas jamur, yaitu Acrasiomycetes (Jamur lendir selular),
Myxomycetes (Jamur lendir sejati), Phycomycetes (Jamur tingkat rendah), dan Eumycetes
(Jamur tingkat tinggi). Eumycetes terdiri atas 3 kelas yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes,
dan Deuteromycetes (Fungi imperfecti). Sistem tata nama jamur menggunakan nama
binomial, yang terdiri nama genus dan nama spesifik / spesies. Nama famili dengan akhiran
–aceae, nama ordo dengan akhiran –ales, dan nama kelas dengan akhiran –mycetes.

2.2 KELAS ACRASIOMYCETES

Jamur Lendir Acrasiomycetes adalah organisme dari berbagai filum primitif


Acrasiomycetes, terutama dari genus Dictyostelium, yang tumbuh pada kotoran
dan vegetasi yang membusuk dan memiliki siklus hidup yang ditandai dengan lendir seperti
tahap amoeboid dan tahap reproduksi multiseluler disebut juga jamur lendir seluler.

Acrasiomycetes ada sekitar 65 spesies yang dikenal. sebagian besar hidup mereka
sebagai sel amoeboid terpisah. Namun, ketika pelepasan sinyal kimia, sel-sel individual
agregat menjadi sekawanan besar. Sampai dengan 125.000 sel-sel individual agregat dan
mengalir bersama-sama, membentuk massa multiseluler disebut pseudoplasmodium yang
menyerupai siput dan merangkak, menelan makanan dengan cara yang sama seperti jamur
lendir plasmodial, sebelum menetap di lokasi dengan kehangatan dan kecerahan yang
sesuai. Masing-masing spora dilepaskan dari tubuh buah berkembang menjadi sel amoeboid
tunggal,kemudian makan secara individual sampai sel kelaparan dan melepaskan sinyal
kimia yang menyebabkan mereka untuk menjadi agregat pseudoplasmodium baru, dan

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 7


proses ini diulang. Pada reproduksi seksual, dua sel amoeboid haploid menyatu, kemudian
menelan amoeboid sekitarnya untuk membentuk organisme tunggal yang disebut makrosit.
Makrosit kemudian mengalami meiosis dan mitosis dan melepaskan individu haploid.

Jamur lendir ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tubuh buah
(fruiting body), dan bereproduksi secara seksual dengan singami sel ameboid. Tubuh buah
berisi spora dan memiliki batang penyokong (stalk). Stalk pada Acytostelium sp.
mengandung selulosa. Terdapat sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain
Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp., Coenonia sp., dan Acytostelium sp.

Gambar Dictyostelium discoideum

Siklus hidup jamur lendir seluler adalah sebagai berikut.

1) Pada saat persediaan makanan tidak ada, sel-sel ameboid berkromosom haploid (n)
membentuk agregat.

2) Agregat berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat.

3) Agregat menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah (fruiting body).

4) Beberapa sel mengering membentuk batang penyokong (stalk). Kemudian, sel-sel yang
lain bergerak merayap ke atas sel yang mengering; menjadi kumpulan spora yang haploid
(n). Stalk dengan kumpulan spora tersebut merupakan tubuh buah.

5) Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (misalnya,
kekeringan).

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 8


6) Bila spora jatuh di tempat yang menguntungkan, maka akan tumbuh menjadi sel ameboid
yang haploid (n).

7) Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan
pseudopodia.

8) Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi
yang dapat merangsang sel ameboid lain untuk bergerak ke arah pusat agregat untuk
membentuk suatu unit.

9) Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan singami sehingga terbentuk zigot
yang diploid (2n).

10) Zigot yang diploid (2n) akan memakan sel ameboid lain dan tumbuh menjadi sel raksasa
yang dilindungi dinding sel yang resisten. Sel raksasa tersebut kemudian mengalami
pembelahan secara meiosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-sel
ameboid yang haploid (n) di dalamnya.

11) Bila dinding sel raksasa pecah, maka sel ameboid baru yang haploid (n) akan keluar dan
menjadi sel pemakan (misalnya memakan bakteri). Sel-sel ameboid hasil reproduksi seksual
juga dapat membentuk agregat bila di lingkungan tidak tersedia makanan yang memadai.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 9


Ringkasan:

Ciri-ciri Acrasiomycetes (jamur lendir seluler) antara lain bersifat heterotrof, memiliki fase
soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk tubuh buah atau fruiting body) dan
seksual (singami sel ameboid).

2.3 KELAS MYXOMYCETES


A. Struktur dan Morfologi

 Myxomycetes merupakan jamur yang berbentuk lendir ( plasma ).


 Sukar ditentukan apakah itu tumbuhan atau hewan karena secara filogenetik jika
ditinjau dari sudut sel kembara dan miksoamoebanya menunjukkan hubungan
kekerabatan dengan Flagelleta yang tidak berwarna yaitu Rhizopoda dari dunia
hewan.
 Tubuhnya tersusun atas banyak sel dan telah memiliki inti yang sejati sehingga tipe
selnya sering disebut sel eukariotik.
 Bagian tubuh depan atau muka terdiri atas plasma yang lebih pekat dan tubuh
bagian belakang membentuk benang – benang.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 10


 Myxomycetes tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat mencari makanan
sendiri walaupun tubuhnya telah tersusun atas banyak sel.
 Dalam kedaan vegetatif tubuhnya berupa massa protoplasma telanjang yang
bergerak sebagai amoeba yang disebut plasmodium.
 Tubuhnya dapat melakukan perubahan bentuk sehingga dapat merayap kemana-
mana khususnya didaerah dia bernaung.
 Pada beberapa marga didalam badan buahnya terbentuk kapitilium yang terdiri atas
buluh – bulu kecil atau tersusun seperti piala.

Gambar: Tubuh buah Lycogala epidendrum, terdiri dari banyak sporangium yang bersatu.
Ketika masih muda berwarna putih, kemudian menjadi merah jambu, dan akhirnya coklat.
Biasa tumbuh pada kayu lapuk.

B. Habitat
Myxomycetes suka hidup diatas tanah – tanah, diatas daun yang telah runtuh dan busuk,
serta dalam kayu yang lapuk.

C. Cara Hidup
 Cara hidup sebagai saprofit atau seperti hewan – hewan lainnya yaitu dapat
mengambil zat makanan yang bersifat cair maupun padat, misalnya dalam bentuk
glikogen. Pada Myxomycetes yang bersifat saprofit ini dapat dibuat biakan murni.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 11


 Jamur ini banyak kedapatan di tempat – tempat yang basah dan mengandung
banyak bahan organik, Beberapa hidup sebagai pemakan sampah ( saprofora )
contohnya Dicyostelium dan Plasmodiophora brassicae yang merusak akar kobis.
 Organisme ini dapat dipiara diatas agar – agar dan makanannya dapat berupa
bakteri, misellium jamur, potongan agar – agar, bahkan dapat juga mengambil
miksoamoeba haploid sebagai makanannya. Makanan tersebut akan dicernakan
dalam vakuolanya dan dapat pula organisme ini mengeluarkan enzim yang
melarutkan substratnya dan mengambil makanannya dalam bentuk larutan.
 Cara hidup sebagai parasit biasanya hanya hidup dengan tambahan makanan yang
berupa makhluk hidup. Contoh Plasmodium yang mempunyai ukuran garis tengah 0
– 30 cm yaitu pada jenis Aethalium septicum.
 Organisme ini bergerak ketempat makanannya dibawah pengaruh gaya – gaya
kemotaksis, hidrotaksis, dan foto taksis negatif.

D. Bentuk dan Sifat Spora


Spora Myxomycetes berkecambah dalam air atau diatas suatu substrat basah
menjadi satu atau beberapa sel kembara yang dinamakan miksoflagellata.

E. Cara Perkembangbiakan
Spora Myxomycetes yang berkecambah dalam air atau suatu substrat basah yang berubah
menjadi sel kembar yang disebut miksoflagellata. Miksoflagellata yang mempunyai bulu
cambuk dan mempunyai satu inti lama kelamaan akan berubah menjadi miksoamoeba yang
bulu cambuknya telah lenyap. Miksoflagellata dan miksoamoeba dapat membiak vegetatif
dengan pembelahan.
Dari sinilah awal perkembangbiakan generatif pun terjadi. Dua miksofamoeba atau dua
Miksoflagellata dapat mengadakan perkawinan menjadi amebozigot dan dalam amebozigot
ini kedua inti tersebut akhirnya pun akan bersatu. Badan yang diploid ini tidak membentuk
dinding, melainkan tetap telanjang dan bersifat ameboid dan dengan sesamanya dapat
bersatu menjadi plasmodium yang besar dan mempunyai banyak inti. Inti dapat bertambah
banyak karena adamnya pembelahan yang berulang – ulang. Plasmodium pada dasarnya
tidak pernah membentuk sekat – sekat, jadi hanya merupakan kumpulan protoplas yang

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 12


menjadi satu.

Gambar: proses reproduksi myxomycetes

2.4 KELAS PHYCOMYCETES

A. Struktur dan Morfologi


 Phycomycetes mempunyai miselium yang berwarna putih dan tidak mempunyai
sekat - sekat, jika tua akan berubah warna menjadi coklat kekuning – kuningan.
 Sel – selnya biasanya telanjang dan terpisah – pisah.
 Hifanya bersifat koenositik yang hidup didarat atau pada medium tertentu.
B. Habitat
Biasanya hidup didalam air sebagai parasit atau saprofit pada hewan maupun tumbuhan
air.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 13


C.Cara Perkembangbiakan
Perkembangbiakan jamur ini terjadi secara aseksual dan seksual. Pada
perkembangbiakan secara aseksual akan dibentuk spora dalam sporangium yang terletak
pada ujung – ujung hifa. Hifa – hifa yang tumbuh tegak pada medium dan terdapat
sporangium pada ujung – ujungnya disebut sporangiosfor.
Sporangium yang matang akan pecah dan mengahasilkan spora, kemudian dengan
bantuan angin ( anemokori ).spora akan terbawa jauh dari kelompoknya. Spora yang
terbawa angin bila jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi jamur yang baru.
Perkembangbiakan seksual pada jamur berlangsung secara konjugasi, yaitu terjadi
perpindahan materi yang berbeda muatan. Proses konjugasi terjadi pada tubuh – tubuh hifa
yang berlainan jenis. Pada ujung – ujung hifa akan terbentuk gametongium yang bersifat
haploid ( n ), kemudian gametongium yang berlainan jenis akan melakukan fusi (
penggabungan ) sehingga mengahasilkan zigospora yang bersifat diploid ( 2n ).Jamur ini
dalam keadaan zigospora akan resisten terhadap perubahan kondisi lingkungan.
Bila kondisi lingkungan kembali menjadi normal, maka zigospora akan akan
berkecamabah dan membentuk hifa – hifa yang haploid ( n ). Hifa – hifa yang tumbuh akan
membentuk sporangium, kemudian menghasilkan spora.
Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa fase haploid dengan siklus
hidup Rhizopus, sp lebih panjang atau lama jika dibandingkan dengan fase diploidnya.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 14


Gambar Perkembangbiakan Rhizopus, sp.(a) Aseksual dan (b) Seksual
D. Cara Hidup dan Manfaatnya.
Seperti halnya keterangan diatas pada umumnya Phycomycetes hidup sebagai
saprofit walaupun ada juga yang hidup sebagai parasit. Jamur ini secara saprofit digunakan
dalam pembuatan tempe, contoh ; Rhizopus oryzae. Species ini dapat mengubah amilum
menjadi dekstros, dapat memecah protein dan lemak yang ada didalam sel kedelai dan
kacang. Dengan demikian maka tempe itu seakan – akan lebih tersedia untuk dicerna
diperut kita. Selain dari contoh tersebut, Phycomycetes yang dapat bersifat saprofit adalah :
1. Phytophthora, kebanyakan dari species ini adalah berupa parasit pada tumbuh –
tumbuhan tomat, kentang, tembakau, karet dan lain – lain.,.
2. Saprolegnia, merupakan saprofit yang banyak kedapatan didalam air dan tanah yang
basah.
3. Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa – sisa makanan yang banyak
mengandung karbohidrat.
Phycomycetes yang dapat bersifat parasit, diantaranya adalah :
Rhizopus nigricans yang dapat merusak makanan roti, nasi, wortel,dan tumbuh – tumbuhan
seperti jamur.

E. Ordo – Ordo pada Phycomycetes.


Terbagi atas 6 bangsa, yaitu :
1. Myxochytridiales

Tubuh vegetatif pada awal perkembangannya terdiri dari amoeboid-telanjang,


mikroskopis, benjolan uninukleat protoplasma-yang kemudian ditutupi dengan membran
dan diubah menjadi satu atau lebih zoosporangia.
Kebanyakan Myxochytridiales ditandai dengan reproduksi aseksual; zoospora
muncul di zoosporangium sebagai akibat dari pembagian berulang inti nya. Beberapa jamur
mengalami reproduksi seksual dengan cara fusi gamet motil. Zigot, yang memiliki inti diploid
tunggal, sementara motil dan dilengkapi dengan dua flagela. Pada mencolok substrat nutrisi,
zigot melemparkan off membran, seperti halnya zoospora, dan kehilangan flagella tersebut;

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 15


dalam bentuk amoeboid kemudian menembus sel tanaman inang dan diubah menjadi spora
istirahat berdinding tebal, yang akhirnya berkecambah dalam satu atau lebih sporangia atau
segera ke zoospora.
Kebanyakan Myxochytridiales adalah parasit intraseluler, terutama ganggang, jamur
air, dan beberapa tanaman air dan darat yang lebih tinggi. Synchytrium endobioticum
adalah agen penyebab kutil kentang, dan Olpidium brassicae menyebabkan kawat batang,
penyakit bibit kubis.

contoh : Olpidium brassicae dan Plasmodiophora brassicae

2. Chytridiales

Chytridiales bersifat uniseluler, berkoloni, atau merupakan organisme yang


berfilamen yang mengambil nutrient dengan cara absorbs dan mempunyai sebuah alat
gerak yang terletak di bagian posterior, chytridiales demikian disebut zoospore berflagel
tunggal (uniflagellated zoospores). Beberapa spesies memiliki flagella dua atau lebih (bi- dan
polyflagellated zoospores).

Sebagian besar spesies chytridiales, terdapat di tanah sebagai saprofit yang hidup
pada bahan organic. chytridiales merupakan pengurai awal bahan-bahan organic di alam,
seperti kitin, keratin, selulosa dan hemiselulosa. Beberapa diantaranya hidup sebagai halofil
yang ditemukan di estuaria. Banyak chytridiales hidup di dalam alat pencernaan rumen
hewan. Banyak juga yang bersifat parasit pada mikroflora dan mikrofauna, seperti algae dan
rotifer, dan beberapa parasit pada tumbuhan berpembuluh.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 16


A. Reproduksi chytridiales

Hifa kapang chytridiales adalah soenositik (coenocyctic), septum baru dibentuk


apabila fungi akan membuat alat reproduksi sporangium. Mula-mula sporangium
mengandung protoplasma berinti banyak yang kemudian membelah menjadi bagian-bagian
kecil berinti tunggal yang selanjutnya memperoleh flagella posterior dan disebut zoospore.
Zoospore keluar dari sporangium melalui papillae atau melalui lubang di dinding
sporangium, dan berenang sebelum menjadi kista. Kista tersebut akan berkecambah
menjadi hifa baru.

Reproduksi seksual berlangsung dengan cara kopulasi antara planogamet-


planogamet yang memiliki morfologi sama (isogamet) atau tidak sama (anisogamet) dengan
menghasilkan suatu zigot yang akan tumbuh kembali menjadi hifa.

Pada proses produksi spora “gabungan dua nucleus”.terdapat tiga tahap, antara lain:
plasmogamy, karyogamy dan meosis.

Proses plasmogami (gabungan dua protoplast yang membawa dua haploid secara bersama
dalam satu sel). Terdapat beberapa cara plasmogamy.

1. Gametangial copulation (gametangiogamy), terjadi kontak atau penggabungan


antara gamet jantan dan betina.
2. Planogametic copulation (gametogamy) terjadi penggabungan 2 planogamet
denngan yang lain.

3. Gametangial contact (gametangy) dua gametangia yang berbeda dan mengadakan


hubungan dan plasmogamy yang mendapat struktur tambahan yang disebut tuba fertilisasi
(oomycetes) dan trichogyne (Ascomycetes)

4. Spermatization (spermatogamy) pada jantan disebut spermatia yang dapat menempel


pada trichogyne atau menerima hypha lubang berkembang pada ujung dari hubungan dan
isi dari spermatial bermigrasi untuk menjadi bentuk yang baru.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 17


5. Somatogamy ialah penggabungan dua struktur vegetatif yang bertujuan plasmogamy
dalam siklus seksual.

Misalnya : Rhizophidium pollinis, Rhizophidium goniosporum dan Polyphagus euglenae.

3. Blastocladiales
Golongan ini hidup dalam tanah basah, mempunyai miselium yang bercabang
dengan dinding kitin. Pada pembiakan dengan generativ terbentuk satu atau beberapa
gametangium yang mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih
rendah tingkatannya mempunyai gemet jantan dan betina yang sama (isogamet). Misalnya
Blastocladiella variabilis dan Allomyces javanicus.
Daur hidup: Pada pembiakan seksual terbentuk satu atau beberapa gametangium
yang mengeluarkan banyak gamet dengan satu bulu cambuk. Yang masih rendah
tingkatannya mempunyai gamet ♂ dan ♀ yang sama(isogamete). Setelah kopulasi zigot itu
tumbuh menjadi individu yang seringkali serupa dengan individu permulaan, tetapi yang
tumbuh dari zigot ini adalah suatu sporofit

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 18


.

4. Monoblepharidales
Tubuh organisme ini berupa benang-benang halus, bercabang-cabang tidak bersekat,
jadi merupakan suatu pipa dengan banyak inti.Dinding terdiri atas selulosa.Hidupnya dalam
air pada sisa-sisa tumbuhan.Pembiakan aseksual dengan zoospora yang mempunyai satu
bulu cambuk yang opistokon. Contoh spesies dari bangsa ini yaitu Monoblepharis sphaerica
dan Monoblepharis polymorpha.

Daur hidup: Perkawinan berlangsung di dalam oogonium. Zigot ada yang tetap
tinggal dalam oogonium, ada yang keluar tetapi tinggal melekat pada ujung oogonium yang
lalu menjadi badan dengan dinding yang kuat dan berduri. Ada pula yang meninggalkan
oogonium dan bergerak dengan perantaraan bulu cambuk yang berasal dari spermatozoid.
Bangsa ini tidak mempunyai pergiliran keturunan.

Misalnya Monoblepharis sphaerica dan Monoblepharis polymorpha.

5. Oomycetales

Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan

mengandung banyak inti.

Reproduksi:

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 19


• Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan

sporangium dan konidia.

• Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang

selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

• Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga

darat maupun serangga air. Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk

pada kentang

contoh :Saprolegnia dioica, Sclerospora javanica ( Sclerospora maydis ),Pyhiaceae


nicotianae, P. Infestans, dan lain – lain.

6. Zygomycetales

Jamur ini dinamakan Zygomycetales karena membentuk spora istrahat berdinding


tebal yang disebut zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua
gametangium yang sama atau berbeda. Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di
atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.
Zygomycota memimiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Hifanya
bersifat senositik. Septa hanya ditemukan pada sel-sel bereproduksi.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 20


Ada beberapa tipe hifa pada Zygomycota yaitu : Stolon, hifa yang membentuk
jaringan pada permukaan substrat. Misalnya jamur pada roti Rizoid, Hifa yang menembus
substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan Sporangiofor, Hifa yang
tegak dipermukaan substrat dan memiliki sporangium globuler diujungnya. Zygomycetes
dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan
spora yang dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi seksualnya dengan konjugasi.

Repoduksi seksual dan Aseksual pada Zygomycota

Zygospora- konidia (asexual)

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 21


Zygosporangia(sexual)

Cabang pendek Rhizopus yang berjenis positif dan cabang pendek yang berjenis
negatif bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu akan terbentuk sekat didinding dibawah
ujung cabang hifa. Gamet dari kedua rhizopus kemudian bertemu dan melebur membentuk
zigot. Zigot mempunyai dinding pelindung yang tebal kemudian zigot memasuki periode
dormansi. Dormansi biasanya berlangsung selama 1 sampai 3 bulan. Setelah periode
dormansi zigot berkecambah. Saat berkecambah, inti sel zigot melakukan meiosis, kemudian
hifa haploid pendek tumbuh dari zigot. Hifa haploid segera membentuk sporangium yang
akan memproduksi spoara aseksual. Setelah dibebaskan dari sporangium, spora aseksual
akan membentuk miselium baru.

Gambar 5: Miselium Rhizopus


Beberapa jenis jamur yang tergolong Zygomycetales, antara lain:
a. Jamur Roti (Rhizopus Stolonifer)
Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian
akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut
Sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 22


b. Jamur Tempe (Rhizopus Nigricans)
Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe. Reproduksi rhizopus nigricans dapat
terjadi secara seksual dan aseksual.
c. Pilobolus
Adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi.
Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan
respon positif terhadap cahaya.
misalnya :Mucor mucedo, Mucor javanicus, Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, R.
nigricans, R. stolonifer.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 23


2.5 KELAS EUMYCETES

1. Sub Kelas Ascomycetes

A. Struktur dan Morfologi

Ascomycetes mempunyai misellium yang bercabang – cabang dan bersekat.


Memliki askus yang merupakan alat reproduksi spesifik dan sporangiumnya berbentuk
buluh dengan jumlah spora ( yang terjadi endogen menurut pembentukan sel bebas ) yang
tertentu yaitu 8, terkadang 4. Selain itu askusnya adalah suatu sporangium yang
menghasilkan askospora. Sel – selnya ada yang bersifat mononukleus dan banyak sel.
Tubuhnya berupa uniselluler dan multi selluler.

B. Habitat
Ascomycetes biasanya hidup sebagai saprofit dalam tanah, kayu yang membusuk, dan lain
– lain.dan pada umunya jamur ini hidup pada tumbuh – tumbuhan
C. Cara Perkembangbiakan

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 24


Perkembangbiakan Ascomycetes berlangsung secara vegetatif atau aseksual dan
secara generatif atau seksual. Proses perkembangbiakan ascomysetes yang bersel satu
terjadi secara seksual yaitu dengan pembentukan individu yaitu tunas, sedang Ascomycetes
yang bersel banyak perkembangbiakannya terjadi secara seksual yaitu denganpembentukan
konodia yang terletak pada ujung – ujung hifa yang telah dewasa. Hifa – hifa yang
mengandung konidia disebut konidiosporangium.
Perkembangbiakan Ascomycetes yang bersel banyak diawali dengan pembentukan
arkegonium dan anteridium. Inti anteridium akan masuk kedalam arkegonium sehingga
akan terbentuk hifa – hifa yang bersifat dikariotik. Kemudian sel – sel terseut akan
melakukan fusi yang mengahasilkan sel yang bersifat diploid ( 2n ). Setelah sel bersifat
diploid kemudian mengalami pembelahan secara meiosis sehingga terbentuk kembali sel –
sel yang bersifat haploid.
Dalam perkembangbiakan seksualnya dilakukan dengan askus yang menghasilkan
askospor.Terbentuknya askospora didahului dengan peristiwa :
1. Perkawinan ( kopulasi ) antara gametangium jantan dan gametangium betina.
2. Plasmogami yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.
3. Kariogami, bersatunya inti yang berasal dari kedua gametangium tadi.
4. Pembelahan reduksi setelah kariogami, baru kemudian disusul dengan pembentukan
askospora secara endogen, menurut pembentukan sel bebas.

D. Cara Hidup dan Manfaatnya


Sepeti halnya diatas, Ascomycetes hidupnya bersifat saprofit dan parasit bagi makhluk
hidup. Manfaat Ascomycetes terhadap kehidupan adalah :
1. Sebagai khamir yaitu suatu bahan yang digunakan dalam bidang kedokteran, dalam
pembuatan kue, dan minuman berlkohol, sebagai sumber enzim dalam pembuatan alkohol
dan masih banyak lagi yang lain. Salah satu contoh spesies yang paling terkenal dalam
pembuatan khamir adalah Saccharomyces cerevisiae. Species ini dapat melakukan reaksi
dengan berbagai bahan organik. Khamir dapat meragikan bermacam – macam gula.Salah
satu fermentasi yang paling umum ialah pembentukan alkohol dan karbon dioksida.
Jika gula kompeks saja, seperti maltosa atau sukrosa, ditambahakan maka akan dirombak
menjadi gula – gula sederhana dengan bantuan enzim – enzim khamir.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 25


2. Aspergillus

Dapat digunakan untuk merombak zat pati menjadi gula, kemudian gula itu
difermentasikan oleh khamir. Walaupun ada juga yang bersifat parasit yaitu aspergilus
fumigatus menyebabkan penyakit paru – paru pada hewan dan pada manusia.

3. Penicillium

Spesies yang terkenal adalah Pinicilium notatum dan P. chrysogenum yang menghasilkan
zat antibiotik penisilin.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 26


2. Ordo – Ordo pada Ascomycetes

Terdiri atas 4 ordo antara lain:

1. Protoascomycetes :Sub Ordo Endomycetales Eremascus albus, Eremascus fertilis


2. Euascomycetes: Sub Ordo Perisporiales, Plectascales,
3. Ascoloculares: Sub Ordo Myrangiales, Pseudospheriales, Phemisphaeiles
4. Ascohymineales: Sub Ordo Phyrenomycetales, Discomycetales, Tuberales,
Exoascales, Laboulbeniales.

2. Sub Kelas Basidiomycetes


A. Struktur dan Morfologi
Ukurannya lebih besar dibandingkan dengan tiga kerabatnya. Hal inilah yang
menyebabkan kita dapat melihat dengan mata telanjang. Bentuknya dapat menyerupai
payung, kipas, dan kuping. Memiliki tubuh buah ( basidiokarp ) berbentuk panjang.
Mempunyai banyak sel dan dan berukuran besar sehingga bersifat makroskopis.Ukuran
jamur ini pada umumnya mamiliki garis tengah 1m dan berat bisa mencapai 1 kg bahkan
lebih.

B. Bentuk dan Sifat Spora


Spora seksualnya adalah basidiospora yang terbentuk pada basidium yang
berbentuk gada. Memiliki suatu organ yang karakteristik yaitu basidium. Basidium adalah
suatu badan yang melakukan penonjolan ( pembentukan sterigma ) dan selalu membentuk
4 spora.Basidium itu terdiri atas 1 sel yang besar dan bersekat – sekat. Miselium bersekat
dengan sebuah inti yang disebut dengan hifa primer dan hifa yang mempunyai dua inti yang
disebut hifa sekunder.Hifa bersifat septat dengan sambungan apit dan juga bersifat haploid
dan umumnya membentuk tubuh buah yang disebut basidiokarp.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 27


C. Habitat
Pada umumnya jenis jamur ini hidup dengan bersimbiosis pada akar tumbuh –
tumbauhan, tumbuh diatas tanah, dan pada umunya berada disuatu lapangan dan di
beberapa hutan.

D.Perkembangbiakan

Gambar : Perkembangbiakan Basidium. Basidiospora.

Reproduksi ( Perkembangbiakan ) basidiomycetes dilakukan secara aseksual yaitu


melalui pembentukan spora aseksual ( konidia ) atau melalui fragmentasi hifa dan secara
seksual yaitu konjugasi. Proses perkembangbiakan seksual terjadi melalui konjugasi ujung –
ujung hifa yang berbeda akan bertemu sehingga kan terjadi plasmogami tanpa diikuti proses
peleburan kedua inti. Sehingga hifa – hifa yang terbentuk berkembang menjadi hifa
dikariotik. Dua inti hifa dikariotik akan mengalami meiosis yang mengahasilkan 4 inti haploid
( n ), kemudian inti haploid ini keluar bersama protoplasmanya membentuk basidiospora.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 28


Gambar : Tubuh Buah Basidiospora pada Amanita, sp.

E. Cara Hidup dan Manfaatnya

Cara hidup basidiomycetes dapat dilihat dari miseliumnya, selama keadaan buruk
miselium berada dalam tanah, terkadang juga dalam kayu. Beberapa jenis jamur ini hidup
bersimbiosis pada akar tumbuh – tumbuhan dan merupakan suatu golongan organisme
yang kita kenal dengan nama mikoriza. Beberapa contoh jamur yang bersifat saprofit dan
manfaatnya bagi kehidupan adalah :

1. Volvariella volvacea, yang digunakan untuk bahan makanan.


2. Fomes fomentarius, sering digunakan sebagai bahan obat – obatan.
3. Fomes officinalis.
4. Auricularia polytricha, juga digunakan untuk bahan makanan.
Beberapa contoh jamur ysng bersifat parasit bagi kehidupan adalah :
1. Fomes semitostes, menyebabkan busuknya akar pohon para.
2. Amanita phalloides, merupakan jamur yang sagat beracun.
3. Ustilago maydis, merupakan penyebab penyakit pada tanaman jagung.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 29


F. Ordo – Ordo dari Basidiomycetes
Terdiri atas 5 Ordo, yaitu :
1. Hymenomycetales, yang terbagi atas 2 sub ordo yaitu :
a. Aphyllophorales, contoh : Exobasidium vexans, Clavaria botrytis, dan lain – lain.
b. Agaricales, contoh : Volvariella volvacea ( Jamur Merang ) , Amanita phalloides, Agaricus
melleus, dan lain – lain.
2. Gasteromycetales, contoh : Dictyophora indusiata, Scleroderme vulgare.
3. Tremellales, contoh : Tremella lutescens.
4. Auriculariales, contoh : Auricularia polytricha ( Jamur Kuping ).
5. Uredinales ( Jamur Karat ), Puccinia graminis.
6. Ustilaginales ( Jamur api ), contoh : Ustilago, sp.

3. Sub Kelas Deuteromycetes ( Fungi Imperfecti )


Dikarenakan jamur ini belum sempurna, maka ciri – cirinya diambil dari sifat – sifat
umunya. Ciri – cirinya yaitu :
1. Hifa berbentuk uniselluler dan kebanyakan anggotanya mempunyai kekerabatan dengan
Ascomycetes dan Basidiomycetes,
2. Perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi atau dengan
konidiospora. Sedangkan cara perkembangbiakn secara seksualnya belum diketahui tetapi
dapat berkembangbiak dengan siklus paraseksual.
3. Seiring dengan perkembangan dan penelitian yang berjalan terus menerus maka
beberapa spesies telah dapat dipindahkan dari kelas Deuteromycetes ke kelas Ascomycetes.
4. miselium berbentuk uniselluler atau yang lebih khas lagi ( miseliumnya bersekat – sekat
yang biasanya membentuk konidium dari bermacam – macam sel konidiogen.
5. Jamur Deuteromycetes ini tidak dapat membentuk spora sama sekali.
6. Sebagian besar Deuteromycetes hidup bersifat saprofit sebagai pengurai sisa – sisa bahan
– bahan organik, selebihnya adalah hidup sebagai parasit baik pada tanaman, hewan,
maupun manusia. Bahkan ada juga yang bersifat sebagai predator, misalnya : Dactylaria.
Jamur Dactylaria hidup didalam tanah. Hifanya bebentuk cincin yang berfungsi untuk

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 30


menangkap cacing nematoda.
Contoh jamur yang bersifat saprofit adalah :
1. Alternaria, sp yang hidup pada tanaman kentang.
2. Fusarium, sp yang hidup pada tanaman tomat dan kapas.
Corcospora apii, yang hidup pada tanaman seledri dan kulit manusia.
3. Helminthosporium, sp yang hidup pada tanaman padi.
4. Curvularia, sp yang hidup pada rumput hias.
5. dan lain – lain.
Contoh jamur yang bersifat parasit adalah :
1. Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kurap pada kaki.
2. Microsporum audouini yang menyebabkan penayakit kurap.
3. Trichophyton sama halnya dengan Microsporum audouini, dan lain – lain.

2.6 PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN

Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer,bersimbiosis


dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara. Jamur juga sangat penting
dalam fermentasi makanan dan obat-obatan.
1. Jamur Menguntungkan
Jamur menguntungkan meliputi berbagai jenis adalah sebagai berikut.
Bidang pangan:
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus oryzae, R. Olygosporus, dan R. Stolonifer, berguna dalam pembuatan tempe
c. Neurospora sitophila dan N. intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah
d. Pleurotus sp. (jamur tiram) sebagai bahan pangan
e. Saccharomyces cerevisiae, berguna dalam pembuatan tape, alkhohol dan
f. Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkohol dan roti.
g. Aspergillus oryzae berguna dalam pembuatan tape
h. Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake
i. Aspergillus wentii berguna dalam pembuatan kecap
j. Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat
k. Penicellium camemberti untuk pembuatan keju

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 31


Bidang kedokteran

a. Penicillium notatumberguna sebagai penghasil antibiotik

. Penicillium chrysogenum berguna sebagai penghasil antibiotik

Bidang lingkungan

 Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, sebagai organisme


pengurai
Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri
dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu merombak dan menggunakan
sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun plastik) yaitu jamur Aspergillus
niger, A. Versicolor, Cladosporium sp.,Fusarium sp., Penicillium sp.,Trichoderma sp.,
Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae, serta Saccharomyces
cerevisiae. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya
rentang meningkat dan daya ulur berkurang.

2.7 FUNGI YANG MERUGIKAN BAGI KEHIDUPAN

 Pada Hewan
a.Aspergillus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
 Pada Manusia
a. Aspergillus nidulans, Aspergillus niger, menyebabkan penyakit pada telinga
(otomikosis).
b. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
c. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
d. Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin, Amanita
phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 32


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Fungi merupakan mikroorganisme eukariotik yang sebagian besar bersifat
multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum fungi hidup
dengan 3 cara yaitu sebagai saprofit, parasitik dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang
mendapatkan nutriennya melalui penyerapan(absorpsi).

Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan
banyak dengan banyak organisme baik didarat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah
organisme multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang
bersilangan atau septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh selulosa dan kitin (polisakarida
yang mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu seksual
dan aseksual.

Ada beberapa kelas jamur, yaitu Acrasiomycetes (Jamur lendir selular), Myxomycetes
(Jamur lendir sejati), Phycomycetes (Jamur tingkat rendah), dan Eumycetes (Jamur tingkat
tinggi). Eumycetes terdiri atas 3 kelas yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, dan
Deuteromycetes (Fungi imperfecti).

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 33


DAFTAR PUSTAKA

Cambell, dkk.2003. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga


Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta : Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. Hal : 131
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur
http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-kingdom-fungi-jamur.html
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0025%20Bio%201-5b.htm

BOTANI TUMBUHAN RENDAH |TALLOPHYTA DIVISI CENDAWAN ( FUNGI) 34

Anda mungkin juga menyukai