Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN HEWAN

A. Pengertian Perkembangan

Perkembangan merupakan suatu proses perubahan progesif yang

berlangsung di dalam sel, jaringan , organ, atau organisme selama rentang

hidupnya. Dengan kata lain perkembangan merupakan proses transformasi dari

suatu keadaan, susunan, atau fungsi keadaan , susuna atau fungsi yang lain yang

berlangsung secara progresif atau relatif permanen. Misalnya perkembangan telur

katak menjadi katak dewasa.

Menurut Majumdar (1985) beberapa alasan pentingnya perkembangan

hewan dipelajari, yaitu:

1. dapat membantu memahami fungsi organ yang berbeda pada suatu

organisme

2. dapat membantu mempelajari proses terjadinya organisme dan mencari

jawaban secara filosofi bagaiman terbentuknya organisme secara bertahap

3. banyak jenis penyakit hanya dapat dimengerti sepenuhnya jika kita

memiliki penegtahuan mengenai perkembangan organ dan organisme

4. dapat membantu memahami keterkaitan secara evolusi berbagai

kelompok-kelompok hewan yang berbeda.

B. Ruang Lingkup Perkembangan Hewan

Perekembangan hewan mempelajari prose terjadinya organisme baru

mulai fertilisasi hingga lahir atau menetas dan perkembangan setelah lahir atau

menetas. Pada hewan yang berkembangbiak secara seksual, sebelum fertilisasi

berlangsung, terlebuh dahulu harus dibentuk gamet (sperma dan telur) melalui

gametogenesis (spermatogenesis pada jantan dan oogenesis pada betina).

Insar Damopolii 1
PERKEMBANGAN HEWAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian

tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja,

yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali

sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan

mencapai usia dewasa. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada

hewan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu fase embrionik dan fase

pascaembrionik. Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang

dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas.

Sedangkan fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan

yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.

1. Fase Embrionik

Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi

pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan

perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula,

blastula, gastrula, dan organogenesis.

a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua

sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel

menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel.

Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut

sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di

bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.

b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang

ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian

Insar Damopolii 2
PERKEMBANGAN HEWAN

luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian

dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi

berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.

c. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh

yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ yang

terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.

1. Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf,

dan indra.

2. Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi,

alat peredaran darah, dan alat ekskresi.

3. Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat

pernapasan.

2. Fase Pascaembrionik

Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas.

Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun

demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan antara bagian tubuh yang

satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama. Pertumbuhan ini tidak

berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia tertentu.

Perkembangan dimulai ketika alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel

gamet. Pada manusia perkembangan ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat

kelamin sekunder. Tanda kelamin sekunder pada pria berupa tumbuhnya rambut

pada bagian tubuh tertentu, suara besar, tumbuhnya jakun, dan otot-otot tubuh

lebih kekar. Tanda kelamin sekunder pada wanita ditandai dengan membesarnya

Insar Damopolii 3
PERKEMBANGAN HEWAN

payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan membesarnya

pinggul.

Beberapa organ saling berinteraksi membentuk sistem organ, dan sistem

organ secara bersama- sama membentuk satu individu baru. Individu baru yang

terbentuk kemudian dilahirkan atau ditetaskan. Namun demikian perkembangan

individu baru yang telah dilahirkan atau ditetaskan tidak berhenti sampai disitu.

Sejumlah sel- sel yang menyusun tubuh individu setiap saat mati, misalnya sel- sel

kulit dan sel- sel darah merah. Sel- sel yang mati diganti agar keseimbangan

fungsi tubuh tetap berlangsung. Pada hewan tertentu, terkadang bagian tubuhnya

mengalami kerusakan atau hilang. Bagian tubuh yang rusak atau hilang dibentuk

kembali melalui suatu proses yang dinamakan regenerasi. Peristiwa ini dijumpai,

misalnya pada bintang laut atau pada ekor cecak. Selain itu, sejumlah organisme

yang ditetaskan memiliki bentuk dan fungsi yang masih berbeda dengan individu

dewasa. Organisme- organisme yang demikian masih suatu proses perkembangan

agar bentuk dan fungsi individu yang baru tersebut menyerupai individu

dewasanya. Proses tersebut dinamakan metamorfosis. Fenomena seperti ini dapat

dijumpai pada katak, berbagai jenis serangga. Dengan demikian biologi

perkembangan mencakup dua aspek, pertama aspek yang mempelajari

perkembangan sebelum lahir atau menetas (periode pranata) dan aspek kedua

yaitu yang mempelajari perkembangan setelah menetas atau lahir (periode post

catal).

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang berlangsung di

dalam gonad jantan atau testis, tepatnya pada dinding tubulus seminiferus.

Insar Damopolii 4
PERKEMBANGAN HEWAN

Spermatogenesis dimulai dengan aktifnya sel- sel spermatogonia bermitosis dan

dilanjutkan dengan terjadinya pembelahan reduksi (miosis) hingga menghasilkan

spermatid. Spermatid kemudian mengalami diferensiasi hingga dihasilkan

spermatozoa melalui proses spermiogenesis. Spermiogenesis berlangsung

dibawah pengendalian hormon. Diantara tubulus seminiferus terdapat jaringan

intestisial yang engandung sel- sel liyolig. Sel- sel leyolig menghasilkan hormon

testosteron dibawah kendali hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh kelenjar

hipofisa, yaitu luteizining hormon (LH). Hormon gonadotropin yang lain berperan

dalam speramtogenesis adalah folicle stimulating hormon (FSH) yang

merangsang sel- sel sertoli untuk menghasilkan androgen binding protein (ABP).

ABP dapat mengikat testosteron yang sangat penting dalam spermatogenesis dan

pematangan sperma.

Oogenesis dalah proses pembentukan sel telur, berlangsung didalm gonad

betina (ovarium). Oogenesis juga dikendalikan oleh berbagai jenis hormon antara

lain FSH. FSH merangsang perkembanga folikel- folikel sel telur. Sel- sel folikel

menghasilkan hormon esterogen yang penting untuk pendewasaan telur. Sel telur

yang matang pada suatu saat akan bertemu dengan sel sperma. Inti kedua gamet

akan berfusi membentuk suatu inti diploid dan menghasilkan zigot.

Zigot selanjutnya membelah secara mitosis dengan mengubah kondisinya

dan keadaan uniseluler menjadi multiseluler dan menghasilkan blastula. Blastula

dalah suatu stadium perkembangan dimana embrio memiliki suatu rongga yang

disebut blastoceol. Blastoceol berperan untuk memberi ruang gerak bagi sel- sel

Insar Damopolii 5
PERKEMBANGAN HEWAN

blastomer dan mencegah terjadinya interaksi seluler yang lebih dini, khususnya

untuk sel- sel endoderm dan sel- sel mesoderm. Pada stadium selanjutnya, blastula

berkembang menjadi gastrula. Gastrula melibatkan bermacam- macam gerakan

morfogenik seperti invaginasi, evaginasi, delaminasi, konvergensi dan involusi.

Selama gastrula berlangsung, reorganisasi jaringan embrio dan menghasilkan tiga

lapisan lembaga yaitu ektoderm diluar, mesoderm ditengah dan endoderm

didalam. Organisme dimana pada stadium gastrulanya menghasilkan tiga lapisan

lembaga disebut bersifat monoblastik, sedangkan yang hanya menghasilkan dua

lapisan lembaga (ektoderm dan endoderm) disebut bersifat diploblastik. Seiring

dengan berlangsungnya gastrulasi, pembentukan organ (organogenesis) mulai

berlangsung.

Organogenesis ditandai dengan terjadinya interaksi seluler antara lapisan

kordamesoderm dengan lapisan ektoderm diatasnya. Hasil interaksi tersebut

menyebabkan terbentuknya tabung saraf dan notokorda. Tabung saraf merupakan

cikal bakal otak dan jaringa- jaringan saraf lainya, sedangkan notokorda

merupakan sumbu utama embrio. Tabung saraf terdiri atas dua bagian utama yaitu

bagian anterior dan posterior. Bagian tabung saraf akan berdiferensiasi menjadi

sum- sum tulang belakang. Seiring dengan proses diatas, maka pada bagian lain

pada embrio juga mengalami diferensiasi. Endodrm, mesoderm dan ektoderm

akan berkembang menghasilkan berbagai tipe sel, jaringan dan organ. Akhirnya

zigot yang pada mulanya uniseluler menghasilkan satu organisme baru yang

multiseluler.

Insar Damopolii 6
PERKEMBANGAN HEWAN

C. Teori-teori perkembangan

1. Preformasi.

Teori ini didasari atas konsep penjelmaan suatu struktur yang spesifik pada

suatu organisme dalam perkembangannya berasal hanya dari gamet yang sudah

ada. Sehingga bisa diartikan semua organ tubuh dewasa sudah ada dalam gamet

tersebut dalam bentuk miniatur. Proses perubahan struktur dan fungsi hanya perlu

diaktifkan dan memerlukan nutrisi untuk mencapai ukuran dewasa.

Aliran preformasi terbagi atas :

a. Aliran ovulis, yaitu dalam ovum yang sudah matang terdapat makhluk hidup

yang sudah lengkap memiliki organ-organ tubuh. Pelopor teori ini adalah

Bonnet (1745).

b. Aliran spermatis, yaitu dalam sperma sudah ditemukan makhluk hidup yang

memiliki organ - organ tubuh yang diberi nama humunculus. Sedangkan ovum

hanya diperlukan sebagai zat makanan bagi sperma untuk berkembang

menjadi makhluk hidup dengan ukuran normal. Pelopor teori ini adalah

Hartsoeker (1694).

2. Epigenesis

Menurut teori ini, proses pembentukan struktur baru bersifat lebih kompleks,

bertahap dan progresif. Sehingga untuk membentuk suatu organ diperlukan

terbentuknya struktur bakal organ tersebut terlebih dahulu. Misalnya otak

berkembang dari bumbung neural dan bumbung neural berasal dari penebalan

ektoderm pada daerah dorsal embrio yang disebut keping neural, sedangkan

Insar Damopolii 7
PERKEMBANGAN HEWAN

ektoderm ini berasal dari sel-sel balstomer yang lebih homogen dan belum

terspesialisasi. Teori ini dipelopori oleh L. Spallanzani (1729 – 1799) dan

Kaspar Friwdrich Wolff (1733 – 1794).

3. Teori rekapitulasi

Berawal dari teori evolusi yang mengemukakan bahwa hewan dan tumbuhan

berkembang secara bertahap jutaan tahun yang lalu dari organisme uniseluler

sampai multiseluler. Beranjak dari ide teori evolusi, Frizt Muller (1864)

mengemukakan bahwa dalam proses perkembangan organisme (misalnya

ayam), secara filogenetik karakter-karakter leuhurnya tampak lebih dahulu

dibandingkan dengan karakter-karakter baru (misalnya karakter ikan tampak

lebih dahulu dari karakter ampibia dan reptil) pada perkembangan ayam,

karakter ikan seperti celah insang tampak lebih dahulu dibandingkan karakter

burung. Setelah mempelajari teori Muller, Ernest (1886) memberi nama teori

tersebut dengan nama hukum biogenetik atau rekapitulasi, dan menyimpulkan

bahwa ontogeni merupakan rekapitulasi yang disederhanakan dari pilogeni.

Ontogeni adalah sejarah perkembangan mahluk hidup mulai saat fertilisasi,

lahir, dan mati. Sedangkan pilogeni adalah sejarah perkembangan mahluk

hidup secara evolusi.

4. Hukum Von Baers

Hukum Von Baers dikemukakan oleh Karl Von Baers pada tahun 1828.

Menurut teori ini jika suatu organisme berkembang dari suatu sel telur, maka

ciri- ciri yang lebih umum berkembang lebih awal, dan ciri- ciri spesifik

berkembang belakangan, misalnya pada perkembangan ayam, karakter yang

Insar Damopolii 8
PERKEMBANGAN HEWAN

pertama muncul adalah ciri-ciri dari chordata, sedangkan ciri- ciri khusus aves

berkembang kemudian seperti paruh. Paru ayam baru tampak dengan jelas

pada umur inkubasi 15 hari.

5. Teori Plasma Germinal (Teori determinan)

Teori ini dikemukakan oleh weismann (1834-1914). Ia mengemukakan bahwa

didalam proses perkembangan, terjadi segregasi plasma gerrminal kedalam

keturunannya secara berkesinambungan. Di dalam sel terdapat gen plasma dan

somatoplasma. Di dlam germ plasma terdapat determinan-determinan yanbg

disegregasi secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya.

Pada setiap generasi germ plasma bersifat abadi atau immortel germ plasma.

PROSES DASAR PERKEMBANGAN

Terbentuknya organisme melalui beberapa proses:

1. Tumbuh. Proses tumbuh diartikan dengan terjadinya penambahan jumlah dan

volume sel serta organ sehingga terjadi penambahan ukuran organisme.

2. Diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan zigot membentuk sel-sel

yang terspesialisi dalam hal struktur atau bentuk, produk kimia dan fungsi.

3. Interaksi sel. Interaksi sel sangat diperlukan dalam proses perkembangan

individu, misalnya untuk mencapai bentuk tertentu dengan ukuran tertentu.

4. Pergerakan sel. Pergerakan sel juga mutlak diperlukan dalam proses

perkembangan individu. Masing-masing sel melakukan gerakan terpogram

dan terarah. Contoh, gerakan morfogenetik yang berlangsung saat gastrulasi.

5. Reproduksi sel. Selama perkembangan reproduksi sel diperlukan untuk

menambah jumlah sel. Reproduksi sel terjadi melalui mitosis dan meiosis.

Insar Damopolii 9
PERKEMBANGAN HEWAN

D. Cara mempelajari perkembangan hewan

Untuk mempelajari proses perkembangan suatu organisme, mberbagai

cara dapat dilakukan melalui pengamatan pada berbagai tingkat organisasi, baik

molekuler, seluler, biokimiawi, anatomi-morfologi, maupun pada tingkat fisiologi

dan genetik. Dalam lingkup yang terbatas, perkembangan hewan dapat dipelajari

dengan berbagai cara yaitu:

1. Deskriptif, yaitu cara mempelajari perkembangan dengan membuat

gambaran atau deskripsi berbagai struktur hewan

2. Komparatif, yaitu dengan cara membandingkan prosese perkembangan

antara suatu sel, jaringan, organ atau sistem organ, baik dalam satu

individu maupun pada individu yang berbeda.

3. Biokimiawi, yaitu dengan cara mempelajari proses-proses biokimiawi

yang terjadi selama berlangsungnya proses perkembangan.

4. Eksperimen, yaitu dengan cara melakukan suatu eksperimen atau

percobaan.

Insar Damopolii 10

Anda mungkin juga menyukai