PEMBAHASAN
Seperti yang telah kita ketahui bahwa dinding sel bakteri (terutama bakteri
Gram Positif) memiliki struktur dinding yang tersusun atas polisakarida yang
disebut dengan murein atau yang juga lazim disebut peptidoglikan. Murein terdiri
atas rantai polisakarida panjang yang tersusun atas residu asam N-
asetilglukosamin (NAG) dan asam N-asetilmuramat yang tersusun secara
bergantian (berselang-seling). Rantai pentapeptida tertambat pada gugus NAM.
Rantai polisakarida terhubung ke rantai pentapeptida mereka melalui jembatan
interpeptida.
L-Alanine
D-Glutamic Acid
D-Alanine
D-Alanine
Tri-Alanine Peptide
Sintesis peptidoglikan pada dasarnya amat mudah untuk rusak oleh agen-
agen antimicrobial. Penghambatan dalam tahapan sintesis melemahkan dinding
sel dan bisa berakhir pada lisis osmotic. Banyak antibiotik yang mengganggu
sintesis peptidoglikan. Sebagai contohnya penicillin menghambat reaksi
transpeptidasi dan bacitracin menutup atau menghentikan fosforilasi pada
bactoprenol pirofosfat.
Menurut diagram tersebut langkah-langkah sintesis peptidoglikan adalah
sebagai berikut
1. Biosintesis dimulai dengan pembentukan formasi UDP-MurNAc melalui
kondensasi dari fosfoenol piruvat dengan UDP-GlcNAc dan kemudian
dilanjutkan dengan reduksi urutan penambahan dari L-Ala, D-Glu, m-DAP
dan D-Ala menghasilkan sebuah formasi dari UDP-MurNAc-pentapeptida.
Penambahan setiap asam amino membutuhkan ATP spesifik yang
tergantung pada ligase asam amino dan pada akhirnya dua asam amino
(D-Ala-D-Ala) ditambahkan sebagai unit dipeptida. Enzim-enzim
sitoplasmik mengakomodasi semua reasksi ini.
2. Sebuah membran tranlokase memindahkan MUrNAc-pentapeptida pada
undecaprenil (C55) fosfat ( atau dikenal sebagai bactoprenol fosfat) pada
permukaan sebelah dalam dari membran dalam. Lipid tersebut mirip
dengan darrier dolichol pada eukariotik yang digunakan dalam sintesis
glikan. Produk akhir yang disebut dengan lipid I terdiri dari ikatan
pirofosfat.
3. Sebuah transferase pada permukaan yang sama pada membrane dalam
kemudian mentransfer asam N-Asetilglukosamin dari UDP-GlcNAc ke
undecaprenil-pirofosfat-MurNAc-pentapeptida. Lipid ytang terpaut pada
disakarida pentapeptida disebut dengan muropeptida atau lipid II dan
terdapat pada subunit dasar pada bangunan peptidoglikan.
4. Lipid undekaprenol berperan untuk memindahkan subunit muropeptida
menyebrangi membrane dalam. Gen penentuan bentuk telah
diidentifikasi bahwa akan mempengaruhi pembentukan/ sintesis dinding
sel kemungkinan dengan meregulasi reaksi pemindahan ini. Sekali
tereorientasi ke permukaan periplasmik pada membrane plasma,
muropeptida akan ditransfer sekaligus untuk menghasilkan peptidoglikan
pada sebuah reaksi transglikosilasi. Dua mekanisme ini telah diusulkan
untuk kedua reaksi ini : tumbuh dari ujung yang mereduksi (dimana gugus
OH ke 4 dari residu asam N-asetilglukosamin nonmereduksi menyerang
ikatan MurNAc fosfat dari sebuah rantai peptidoglikan telanjang
memindahkan undekaprenil pirofosfat) atau tumbuh dari ujung yang tidak
mereduksi (nonmereduksi) (dimana ujung N-aestilglukosamin tidak
mereduksi dari rantai peptidoglikan telanjang menyerang ikatan MurNAc
fosfat dalam sebuah subunit, dan lagi dengan pembebasan undekaprenil
pirofosfat)
1. Undekaprenil-pirofosfat kemudian memutuskan satu gugus fosfatnya,
yang memungkinkannya untuk melakukan transfer yang berulang lagi.
2. Mekanisme pengendalian panjang rantai belum diketahui secara pasti.
Pelepasan rantai peptidoglikan yang baru dipasangkan ke formasi 1,6-
anhidroMurNAc pada ujung rantai yang mereduksi. Pelepasan rantai
peptidoglikan yang baru diikuti dengan pembentukan inter-rantai
hubungan silang melalui transpeptidasi yang membelah pada ujung residu
D-Alanin dan menghasilkan dalam transfer pembebasan gugus karboksil
pada ujung residu D-Alanin yang baru ke gugus amino pada sebuah unit
asam m-DAP dari strand tetangga. Dan struktur terakhir terdiri dari
hubungan silang tetrapeptida yang terletak pad tengah-tengah sub-
←unitnya.
Pola Pembentukan Dinding Sel
Untuk dapat tumbuh dan membelah secara efisien sebuah sel bakteri harus
menambahkan peptidoglikan yang baru pada dinding selnya secara tepat dan
diatur dengan baik ketika sedang mempertahankan bentuk dinding dan
kekompakan dalam keadaan tekanan osmotic yang begitu tinggi. Karena pada
prinsipnya peptidoglikan dinding sel adalah sebuah selapis jaringan kerja yang
begitu luas, maka bakteri yang sedang tumbuh harus bisa mendegradasi
petidoglikan untuk pembentukan unit peptidoglikan yang baru. Dan juga perlu
untuk mereorganisasi struktur peptidoglikan ketika keadaan memang
membutuhkan. Digesti peptidoglikan yang terbatas ini dipenuhi oleh enzim yang
dikenal sebagai Autolisin yang beberapa menyerang rantai polisakarida sedangkan
yang lainya menyerang hubungan peptida silang. Inhibitor autolysin menjaga
aktivitas enzim ini dengan pengawasan yang ketat.
Walaupun pola distribusi sintesis dinding sel bervariasi pada masing-
masing spesies, ada dua pola umum yang utama. Banyak bakteri Gram positif
kokkus hanya memiliki satu zona hingga sedikit wilayah tumbuh. Prinsip dari
zona tumbuh ini biasannya pada sisi formasi septa, dan setengah dari sel baru
disintesis back-to-back. Pola kedua sintesis adalah terjadi pada bakteri bacil atau
bakteri yang berbentuk batang. Sintesis aktif peptidoglikan terjadi pada formasi
septum sama seperti sebelumnya, akan tetapi sisi tumbuh juga tersebar
disepanjang porsi silindris pada batang. Sintesis harus memperpanjang bentuk
batang untuk membagi mereka. Sekiranya ini sedikit laporan tentang perbedaan
pola perkembangan dinding.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar. 3.10 Diagram skematik dinding sel bakteri Gram positif (a) dan
Gram negatif (b) (Sumber:Fardiaz, 1987)
BAB I
PENDAHULUAN
TUGAS INDIVIDU
BAKTERIOLOGI
OLEH :
GIDEON YONES M.
H41107 002
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010