PENDAHULUAN
1
mikropipet yang umum digunakan: pipet pemindahan udara dan pipet pemindahan
positif.
Secara khusus, pipet pemindahan udara berbantuan piston adalah
mikropipet yang melepaskan volume cairan terukur dari sebuah ujung yang sekali
pakai. Badan pipet memiliki sebuah penyelam, yang menyediakan alat isap untuk
menarik cairan ke ujung ketika piston ditekan dan dilepaskan. Perpindahan
maksimum penyelam ini diatur oleh alat tekan di atas badan pipet, memungkinkan
volume kiriman dapat diubah-ubah. Pipet tabung berdaya tampung lebih besar,
seperti volumetrik atau pipet graduat, digunakan secara sementara dengan
menyertakan sebuah dispenser pipet.
2
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca dapat
lebih mengenal tentang mikropipet dan mengetahui cara penggunaan mikropipet
yang baik dan benar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
prototipe. Pendekatan Bob: "Aku memotong segala sesuatu yang menyakitkan."
Hal ini mengakibatkan bentuk yang nyaman yang membuat mikropipet alat
tangan yang enak digenggam.
Itu sekitar 30 tahun yang lalu. Saat ini, teknisi laboratorium mengenal
pipet sebagai alat yang umum digunakan.dan sekarang orang mengenal
mikropipet ini bukan hanya alat, di mata publik telah menjadi ikon dari biologi
molekuler.
5
yang akan dipompa. Volume dari pipet tip ini juga bermacam-macam tentunya
harus disesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium anda.
6
dan bagian bawah menunjukkan angka satuan. Oleh karena itu, pengaturan
volume pada gambar tersebut menunjukkan nilai 22 µl.
Pada mikropipet jenis P20, digit paling atas menunjukkan angka puluhan,
bagian tengah menunjukkan angka satuan, dan bagian bawah menunjukkan angka
desimal. Oleh karena itu, pengaturan volume pada gambar tersebut menunjukkan
nilai 2,2 µl.
7
2.6 Jenis-jenis Tip pada Mikropipet dan Cara Memasangnya
1) Jenis-jenis tip
Jenis dan warna tip bermacam-macam, tergantung pada kapasitas
volume dan jenis yang sesuai. Pipet tip bersifat dissposible dan
digunakan untuk menjamin presisi dan keakuratan dari pipet. Pipet tip
tersedia dalam bentuk non steril, steril dan terdapat filter, ada juga yang
RNase, DNase dan endotoxin free.
Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut
mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran
dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan jenis mikropipet
yang sesuai. Tip pada umumnya bersifat disposable atau sekali pakai,
namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang karena dapat
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa jenis tip ada
yang memiliki filter, yang berfungsi untuk mencegah masuknya kembali
cairan yang diambil dari tip ke dalam mikropipet. Penyimpanan tip
diletakkan di dalam rak tip dan disesuaikan dengan warna atau kapasitas
penampungan sampelnya. Tip yang digunakan dalam praktikum,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tip putih (white tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl
dengan ketelitian hingga 0,05 µl.
b. Tip kuning (yellow tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-
200 µl dengan ketelitian hingga 0,1 µl.
c. Tip biru (blue tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal
1.000 µl dengan ketelitian hingga 1 µl.
2) Cara memasang tip yang benar
cara memasang tip yang benar adalah dengan memasukkan ujung
pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk
memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet multichannel, cukup
dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
8
2.7 Cara Menggunakan Mikropipet
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan mikropipet yaitu.
1) Sebelum digunakan, Thumb Knob (penyedot pipet) sebaiknya ditekan
berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2) Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume.
3) Pasanglah tip disposable yang sesuai dengan ukuran mikropipet yang
digunakan dengan cara menancapkan ujung mikropipet seperti gambar
dibawah ini.
4) Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama/first stop, jangan
ditekan lebih kedalam lagi.
5) Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan. Perlu
diperhatikan, jangan terlalu dalam membenamkannya karena akan
merusak tip.
6) Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan
secara perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum
penyedotan. Jangan biarkan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba.
Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.
7) Pindahkan tip dari cairan sampel ke wadah yang diinginkan. Perlu
diperhatikan, tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan
lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian
samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.
8) Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :
Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.
Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk
P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas
yang lebih tinggi.
Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa
cairan.
9
9) Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah
penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah
khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.
10) Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembali pada posisi UP. Jangan
biarkan tertekan kembali.
11) Lepaskan tip dengan cara menekan ejector
10
b. Cara perawatan mikropipet
1) Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang
rusak, retak atau ada komponen yang hilang.
2) Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan
alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
3) Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan
(dengan autoclave atau penyinaran UV).
4) Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera
periksakan kondisi pipet anda ke distributor atau agen penjualnya.
c. Hal-hal yang perlu dihindari
1) Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak
boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
2) Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran
maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran,
bahkan merusakkan pipet.
3) Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-
ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4) Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi
penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang
diambil berlebihan.
5) Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara
tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet,
dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara
perlahan dan terkontrol.
6) Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh
larutan masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak,
pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan.
7) Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet
seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan
menyebabkan kontaminasi.
11
d. Kontaminasi pada pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)
Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan
bagaimana cara mencegahnya:
1) Kontaminasi Pipet-ke-Sampel.
Penyebab : Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.
Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan
sampel, gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti
sampel.
2) Kontaminasi Sampel-ke-Pipet.
Penyebab : Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki
bagian pipet.
Pencegahan : Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet
secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan
filter tip atau gunakan pipet positive-displacement.
3) Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover).
Penyebab : Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda.
Pencegahan : Ganti tip setiap berganti sampel
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Mikropipet berdasarkan
volumenya terdiri atas tiga jenis yang umum digunakan yaitu P20, P200, dan
P1000. Setiap ukuran yang berbeda dirancang untuk mengukur cairan dalam
rentang volume yang berbeda.
Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut
mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran dan
warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan jenis mikropipet yang
sesuai. Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa yang melakukan praktikum di laboratorium atau para
pekerja laboratorium sebaiknya berhati-hati saat menggunakan mikropipet dan
selalu ikuti prosedur yang ada untuk menghindari terjadinya kesalahan. Dan bagi
pranata laboratorium untuk selalu mengawasi setiap langkah yang dilakukan
mahasiswa.
13
DAFTAR PUSTAKA
Lansida. http://lansida.blogspot.co.id/2010/10/cara-menggunakan-
micropipet.html. Cara Menggunakan Mikropipet.diakses tanggal 23
Oktober 2019
Sanpilin. http://matericoklat.blogspot.co.id/2013/03/mikropipet.html.Mikropipet.
diakses tanggal 23 Oktober 2019
Ulfah,Afilia. http://matericoklat.blogspot.co.id/2013/03/mikropipet.html.Mikropip
et. diakses tanggal 23 Oktober 2019
14