Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL
“ GAMETOGENESIS ( DIFERENSIASI SEL) DAN PLASTIDA”

DISUSUN OLEH:
NESYA ELVIRA YULIANI
160384205045

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNG PINANG
2018
A. JUDUL PRAKTIKUM : Gametogenesis ( Diferensiasi Sel )

B. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengamati struktur sel reproduksi hewan jantan dan betina secara


mikroskopis.
2. Mengidentifikasi sel-sel reproduksi jantan dan betina yang mengalami
diferensiasi.
3. Menganalisis proses gametogenesis pada hewan.

C. DASAR TEORI
Gametogenesis merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet
jantan (spermatogenesis) dan juga gamet betina (oogonesis) (Sumiati, 2013). Pada
spermatogenesisi, spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat
melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis paling tidak satu kali.
Setelah reproduksi, spermatogonia ini diberi makan (nutrient) oleh sel-sel sertoli
dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer mengandung
kromosom dengan jumlah diploid pada inti selnya dan mengalami meiosis
(pembelahan reduksi dan pertukaran bahan genetik). Sel-sel spermatosit sekunder
yang haploid ini sekarang mengalami pembelahan meiosis kedua untuk menyusun
kembali bahan genetik.
Spermatid adalah sel yang dihasilkan pada pembelahan meiosis kedua.
Bagian terbesar pada spermatid yang mengandung inti (nucleus) berdeferensiasi
menjadi kepala (caput) spermatozoon yang masak (Verrals, 2003).
Proses Gametogenesis Hewan
Oogenesis berawal dari folikel primer yang berasal dari satu sel epitel benih yang
membelah diri. Sel yang nantinya aka menjadi ovum (telur) berada di tengah-
tengah dikelilingi oleh sel-sel kecil hasil pembelahan tadi. Sel-sel kecil ini
merupakan lapisan sel yang tebal yang disebut membrane granulose. Folikel
perimer ini kebanyakan berada langsung di bawah kulit ovarium yang tipis sekali
dan disebut tunika albuginea. Folikel primer ini dapat dibedakan dari folikel
sekunder dari letaknya dan membrane yang membungkus ovumnya. Folikel
primer terletak dekat atau melekat pada permukaan ovarium dan ovanya tidak
terbungkus oleh membrane viteline (Partodiharjo, 1987).
D. METODE PRAKTIKUM

1. Waktu dan Tempat Praktikum

• Waktu : Jumat 14 Desember 2018

• Tempat : Laboratorium Biologi

2. Alat dan Bahan

1. Alat

• Mikroskop

• Lembar pengamatan dan alat tulis


2. Bahan

• Preparat tubulus semeniferus

• Preparat ovarium

3. Prosedur Kerja
a. Pengamatan Tubulus Semeniferus Testis:
1. Siapkan preparat Preparat Tubulus Semeniferus Testis
2. Amati di Mikroskop. Perhatikan bagaimana bentuk, warna dan sel-sel
penyusunnya serta sel mana sajakah yang mengalami diferensiasi.
3. Catat, gambar dan analisislah hasil pengamatan.

b. Pengamatan Ovarium
1. Siapkan preparat Ovarium.
2. Amati masing-masing preparat di Mikroskop. Perhatikan bagaimana
bentuk, warna dan sel-sel penyusunnya serta sel mana sajakah yang
mengalami diferensiasi.
3. Catat, gambar dan analisislah hasil pengamatan.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

PENGAMATAN GAMBAR KETERANGAN

Preparat : Testis Berdeferensiasi


Perbesaran: 40x0,65 Ya / Tidak
Perebesaran : 4x0,10 Berdeferensiasi
Ya / Tidak

Preparat : Ovarium Berdeferensiasi


Perbesaran: 40x0,65 Ya / Tidak

Perbesaran: 10x0,25 Berdeferensiasi


Ya / Tidak
2. Pembahasan
Pada pratikum yang sudah dilaksanakan hasil dari prer\parat yang sudah
diamati kurang jelas tampak bagian-bagiannya, hal ini mungkin karena usia
preparat yang sudah cukup lama. Ovarium sendiri itu terdiri dari :
Ovarium memiliki 3 lapisan utama, yaitu :
 Bagian permukaan, merupakan bagian terluar dari ovarium yang disusun oleh
epitel kuboid selapis atau yang biasa disebut epitel germinal.
 Korteks, korteks merupakan bagian yang terletak setelah bagian permukaan.
Sebagian besar disusun oleh jaringan ikat. Korteks merupakan tempat
ditemukannya sel folikel dan oosit.
 Medulla, medulla merupakan bagian terdalam dari ovarium yang disusun oleh
jaringan neurovaskular.

Proses pembentukan gamet betina terjadi di dalam ovarium yang


disebutoogenesis dengan tingkatan sebagai berikut :
1. Folikel primer, terdiri atas sebuah oosit yang dilapisi oleh selapis sel
folikel (sel granulosa)
2. Folikel sekunder, satu oosit dilapisi oleh beberapa lapis sel granulosa
3. Folikel tersier, sel granulosa bertambah banyak, terdapat celah
antrum diantara sel-sel granulosa, jaringan ikat yang berada di luar
sel granulosa membentuk sel teka.
4. Folikel Graff, berukuran paling besaratrum menjadi rongga besar
yang berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh corona radiata
dihubungkan dengan sel granulosa oleh kumulus oforus.
Pada pratikum yang sudah diamati sama dengan ovarium bagian-bagian dari
testis nya tidak begitu jelas dan tidak tampak elas sehingga susah dibedakan. Hal ini
juga bisa karena preparatnya sudah tidak bagus lagi. Dimana seharusnya akan tampak
perbedaan struktur anatara sel leydig, sel sertoli, membran basal, tubulus
semeniferus,spermatosit primer , spermatosit sekunder dan juga spermatogonium.
Yang mana itu semua adalah tingkatan-tingkatan dari proses spermatogenesis
dan sel sertoli itu berfungsi sebagai sumber nutri dan juga sel leydig yang juga
mempunyai fungsi dan tugasnya tersendiri.Kegiatan praktiakum ini bertujuan untuk
mengamati struktur sel reproduksi hewan jantan dan betina secara mikroskopis,
mengidentifikasi sel-sel reproduksi jantan dan betina yang mengalami diferensiasi,
menganalisis proses gametogenesis pada hewan. Dengan menggunakan bahan preparat
testis hewan mamalia dan ovarium. Dari hasil yang didapatkan terlihat perbedaan
antara sel gamet jantan dan betina. Sel-sel yang pada gambar bertumpuk-tumpuk dan
bulat. Dari pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan beberapa perbesaran,
kami masih belum menemukan apakah sel-sel tersebut berdeferensiasi apa tidak.
Karena hasil yang diperoleh tidak terlalu jelas. Nampak bagian-bagian dari sel-sel
tersebut, namun yang hanya terlihat adalah adanya sekumpulan sel yang sangat
banyak.

F. KESIMPULAN
Dari hasil yang tentang pengamatan sel gamet pada testis hewan mamalia
dan ovarium maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perbedaan antara
sel jantan betina. Pada gamet jantan berbrntuk seperti bulat telur, dan betina
benang-benang halus.

G. SARAN
Diharapkan dalam proses kegiatan praktikum berlangsung harus
senantiasa didampingi oleh asisten praktikum, mengikuti prosedur kerja sesuai
dengan modul praktikum, dan lebih teliti dalam mengamati agar memperoleh
hasil yang baik sesuai dengan yang diinginkan.

H. DAFTAR PUSTAKA
Trisna amelia. Modul Praktikum Biologi Sel.FKIP UMRAH: Tanjungpinang
LAMPIRAN
A. JUDUL PRAKTIKUM : Plastida

B. TUJUAN PRAKTIKUM :

Mendeskripsikan perbedaan antara kromoplas, kloroplas dan amiloplas


berdasarkan spesimen yang diamati

C. DASAR TEORI
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Organel
ini hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Organel ini paling dikenal dalam bentuknya
yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Terdapat 3
macam plastida, yaitu :
a. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang menghasilkan warna hijau daun dan
disebut klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan
pigmen fotosintesis lain. Adapun macam-macam klorofil adalah sebagai berikut:
• menghasilkan warna hijau biru

• menghasilkan warna hijau kekuningan

• menghasilkan warna hijau coklat

• menghasilkan warna hijau merah

Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam kloroplas terdapat


sistem membran lain berupa kantong-kantong pipih yang disebut Tilakoid. Tilakoid
tersusun bertumpuk membentuk struktur yang disebut grana (jamak granum). Di
dalam tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis yaitu klorofil dan karoten. Ruangan
di antara grana disebut stroma.
Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di dalam tilakoid pigmen
klorofil berperan dalam penangkapan energi sinar yang akan diubah menjadi energi
kimia melalui suatu proses yang disebut reaksi terang. Reaksi selanjutnya adalah
reaksi gelap yaitu proses pembentukan glukosa. Reaksi gelap berlangsung di dalam
stroma dengan menggunakan energi kimia hasil reaksi terang.
b. Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis leukoplas
yang dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu:
 Amiloplas, bentuknya semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung,
ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam
bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
 Elaioplas, bentuknya semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak
pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
 Proteoplas, bentuknya semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas
terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan
membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup
pencahayaan.
c. Kromoplas
Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau
warna selain hijau. Macam-macam warna tersebut adalah sebagai berikut:
1. Karotin : Berwarna kuning, misalnya pada wortel
2. Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
3. Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
4. Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
5. Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
6. Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga

D. METODE PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat Praktikum
• Waktu : Jumat 14 Desember 2018
• Tempat : Laboratorium Biologi
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1) Mikroskop 1 buah/kelompok
2) Kaca preparat 3 buah/ kelompok
3) beaker glass 3 buah/ kelompok
4) Objek Glass 3 Buah/ kelompok
5) Pisau cutter 1 buah/ kelompok
6) Pipet tetes 1 buah/ kelompok
2. Bahan
1) Preparat umbi kentang (Solanum tuberosum) 1 buah
2) Preparat batang bayam (Amaranthus sp) 1 buah

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan
BAHAN GAMBAR
Preparat umbi kentang
(Solanum tuberosum).
Perbesaran : 40x0,65
Perbesaran : 4x0,10

Preparat batang bayam


(Amaranthus sp)
Perbesaran : 4x0,10
2. Pembahasan
Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan antara
kromoplas, kloroplas dan amiloplas berdasarkan spesimen yang diamati. Dari
hasil pengamtan yang dilakukan dengan menggunakan bahan preparat umbi
kentang dan batang bayam, terlihat jelas seklai perbedaan antara bentuk, dan
warna dari preparat tersebut. Pada preparat umbi kentang terlihat jelas bahwa
warna yang terekspresikan natau tampak adalah bewarna kuning sedangkan pada
preparat batang bayam bewarna hijau gelap dan pekat agak gelap.
Disini terlihat jelas bahwa antara umbi kentang dan batang bayam
memiliki kandungan plastida yang beerbeda, karena setiap tumbuhan memiliki
plastida yang berbeda-beda. Pada umbi kentang mengandung plastida kromoplas,
yaitu yang ditandai dengan bewarna kuning, sedangakan pada batang bayam
mengandung plastida kloroplas dengan ditandai bewarna hijau gelap.

F. KESIMPULAN
Dari hasil yang diperoleh melalui pengamatan preparat umbi kentang dan
batang bayam maka dapat disimmpulkan bahwa, pada umbi kentang mengandung
plastida kromoplas dengan ditandai bewarna kuning, sedangkan pada batang
bayam mengandung plastida kloroplas ditandai dengan hijau gelap.

G. SARAN
Diharapkan dalam proses kegiatan praktikum berlangsung harus senantiasa
didampingi oleh asisten praktikum, mengikuti prosedur kerja sesuai dengan modul
praktikum, dan lebih teliti dalam mengamati agar memperoleh hasil yang baik sesuai
dengan yang diinginkan.

H. DAFTAR PUSTAKA
Trisna amelia. Modul Praktikum Biologi Sel.FKIP UMRAH: Tanjungpinang
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai