PENDAHULUAN
Menurut Bustari (2007), mengetahui tingkah laku ikan yang hendak ditangkap
merupakan hal yang penting dalam hubungannya dengan meningkatkan hasil tangkapan.
Untuk menarik perhatian ikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu
diantaranya adalah dengan merangsang indera penciuman (chemical bait) melalui
pemberian bahan makanan ataupun bahan-bahan tertentu.Rangsangan kimiawi
memegang peranan penting dalam penggunaan umpan maupun pikatan. Hampir pada
semua perikanan pancing dan perangkap menggunakan umpan baik yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan maupun hewan.
Umpan merupakan salah satu alat bantu yang berpengaruh pada daya tarik dan
rangsangan ikan. Umpan dapat merangsang respon penciuman dan juga penglihatan ikan.
Ikan akan merespon umpan yang didalamnya terdapat kandungan asam amino dan asam
lemak.
Umpan merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan suatu
operasi penangkapan ikan, Umpan digunakan dalam menarik perhatian ikan. Indra
penciuman dan penglihatan ikan akan terangsang oleh bau yang ditimbulkan dari
kandungan umpan yang digunakan. Biasanya umpan digunakan dalam alat tangkap pasif
misalnya pada alat tangkap bubu.Umpan pada bubu digunakan untuk menarik perhatian
ikan yang sembunyi dalam karang agar dapat keluar dari karang.
Tingkah laku ikan diartikan sebagai perubahan-perubahan ikan dalam
kedudukan, tempat, arah, maupun sifat lahiriah suatu makhluk hidup. Makhluk hidup ini
yang mengakibatkan suatu perubahan dalam hubungan antara makhluk tersebut dan
lingkungannya yang pada gilirannya juga berpengaruh kembali pada makhluk itu sendiri.
Prinsip tingkah laku ikan harus didukung oleh pemahaman terhadap inderautama dari
ikan.
Umpan merupakan salah satu faktor penting dalam operasi penangkapan ikan
terutama yang menggunakan alat tangkap berupa pancing. Rangsangan bau pada umpan
1
yang digunakan dapat berfungsi sebagai pemikat dalam penangkapan ikan.Umpan yang
digunakan dalam operasi penangkapan harus memiliki kandungan kimia yang dapat
menarik perhatian ikan. Biasanya ikan menyukai umpan berasam amino tinggi.
Ketertarikan ikan terhadap asam amino ini berbeda-beda antar spesies ikan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengehtahui tingkah laku umum pada ikan
2. Untuk mengetahui tingkah laku khusus pada ikan
3. Untuk mengetahui organ penciuman pada ikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
jaringan syaraf akan berkurang sehingga dapat menyebabkan berkurangnya
aktifitas fisiologis ikan. (Purnomo, S. A. 2007)
4
umpan, tekstur, ketahanan serta kecepatan dispersi bau umpan di perairan.
Faktor-faktor tersebut akan memiliki hubungan erat dengan aspek tingkah laku
makan target tangkapan
Tingkah laku ikan saat fase mendekati umpan ada 4, yaitu :
a. Arousal, Fase dimana ikan sudah mulai bergerak/mencari-cari tempat dimana
umpan berada.
b. Searching, Fase dimana ikan sudah menemukan posisi umpan namun masih
mengelilingi daerah sekitar umpan untuk memastikan tidak ada ancaman.
c. Finding, Fase dimana ikan sudah mulai mendekati umpan.
d. Uptake , Fase dimana ikan mulai memakan umpan.
5
dinding rongga hidung dan bidang olfaktorinya pendek. Pada jenis ikan yang bertulang
keras, letak olfactory bulb dipisahkan dari telencephalon oleh bidango olfactory yang
panjang. Jadi, sistem penciuman ikan berisi tiga komponen neuroanatomikal yaitu
epithelium penciuman, olfactory bulb, dan bidang terminal dalam otak (saraf pusat).
Ikan piranha adalah ikan ganas yang agresif dan tergolong ke dalam ikan
karnivora. Ikan ini memiliki indera penciuman yang tajam. Ikan ini bisa dikatakan
sangat sensitif dengan bau darah. Karena jika ikan ini mencium darah maka sifat
keagresifannya akan semakin tampak. Ikan ini juga tergolong ikan kanibal. (Fitri,
A.D.P. 2008.)
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. Y. 2010. Pengaruh Jahe Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Dan Ikan Lele (Clarias Bathracus) Pada Polikultur Dengan Sistem Resirkulasi
Tertutup. Usulan Program Kreativitas Mahasiswa. Universitas Airlangga Surabaya.
Bustari. 2007. Tangkapan Ikan Patin (Pangasious Sutchi) Dan Ikan Lele (Clarias Batracus)
Terhadap Bau Umpan Yang Berbeda. Jurnal Perikanan Dan Kelautan. 12 (I): 48-54.
Fitri, A.D.P. 2008. Respon Penglihatan Dan Penciuman Ikan Kerapu Terhadap Umpan Terkait
Dengan Efektivitas Penangkapan. IPB : Bogor.
Purnomo, S. A. 2007. Studi Ditribusi Arah Dan Kecepatan Renang Ikan Di Perairan Barat
P.Belitung Dengan Metode Hidroakustik Pada Bulan Juli 2006. Skripsi. IPB: Bogor.