3
Komponen ini memutuskan arus bila alat mengalami kenaikan suhu yang berlebihan atau di
atas toleransi yang diperbolehkan.
Pengaman yang lain adalah system elektronik dengan relay. Komponen ini akan
memutuskan arus listrik bila alat mengalami kelebihan beban atau terjadi hubungan singkat.
Peralatan yang menggunakan relay biasanya disertai dengan tombol untuk me-reset ulang
agar alat dapat dipergunakan kembali setelah terjadi suatu kasus.
f. Waktu Konstan
Di laboratorium alat-alat tertentu memerlukan waktu untuk mencapai konstan. Waktu
konstan merupakan lama waktu yang diperlukan untuk berfungsinya alat sesuai dengan
peruntukannya. Adanya waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan konstan terjadi
karena sebagian komponen dari system peralatan memerlukan suhu tertentu untuk dapat
bekerja. Waktu konstan berbeda untuk setiap alat atau produk pabrik. Oleh karena itu
pemakai hendaknya menyadari adanya keperluan waktu konstan untuk alat.
g. Waktu Respon
Waktu respon atau response time adalah merupakan lama waktu yang diperlukan
untuk memberikan data mengenai hasil pengukuran sehubungan dengan waktu kontak yang
diperlukan probe atau sensor. Pada umumnya waktu respon ini dotentukan oleh jenis probe
yang digunakan misalnya alat thermohygrometers yang dikeluarkan oleh Cole-Parmer
Instrument Company diperoleh spesifikasi alat sebagai berikut.
Mode Humadity Temperatur
Range 25 To 95% RH (From 59 to 104 F) 32 to 1122 F (0 to 50 C)
Resolution 1% RH 1 F (1 C)
Sensor type Resitive Thermistor
Accuracy +5% RH from 40 to 80% RH +2 F (+1 C) from 32 to 104 F
Response time I second 8 second
Display 2 digit LCD 2,5 digit LCD
Power Two 1,5 V AAA batteries
Battery life One year
h. Tampilan Alat
Beberapa informasi sehubungan dengan penggunaan peralatan dapat terbaca pada
bagian depan alat. Informasi dapat berupa keterangan mengenai fungsi dari tombol-tombol
atau indicator mengenai suatu peringatan atau hasil pengukuran. Tombol utama yang terdapat
4
pada alat laboratorium yang menggunakan energy lsitrik biasanya merupakan saklar on-off.
Saklar ini dapat berupa saklar tekan (push on), saklar geser atau saklar putar. Selain tombol
yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus, juga terdapat tombol lain yang
berfungsi sesuai untuk peruntukannya. Tombol-tombol putar pada umumnya memiliki skala
tertentu. Skala tersebut pada umumnya tidak menunjukan nilai yang sebenarnya, melainkan
suatu perkiraan. Pada alat yang demikian penggunaannya harus disesuaikan (dikalibrasi)
dengan perlatan yang memiliki skala baku.
Pada alat selain tombol-tombol juga terdapat indikator, berupa lampu yang
akanbmenyatakan suatu alat sedang bekerja atau menyatakan suatu peringatan tertentu.
Indikator juga merupakan suatu display yang memberikan informasi beruapa satuanatau
besaran yang sesuai dengan guna alat. Pada perlatan pengukur memiliki informasi yang dapat
terbaca dalam bentuk analog atau digital. Peralatan dengan display analog umumnya
menunjukkan besaran dengan jarum penunjuk pada suatu pita atau busur skala tertentu.
Sedangkan display yang digital menunjukan hasil pengukuran dengan angka.
7.2 Penggunaan Alat
a. Mikroskop
Mikroskop merupkan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium biologi. Dapat
dipastikan bahwa tanpa mikroskop, tidak ada kegiatan laboratorium yang berarti bagi kita
semua, hampir semua matakuliah Biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan
laboratoriumnya. Dengan macam mikroskop yang semakin canggiuh, kegiatan laboratorium
semakin menarik.
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana untuk keperluan
sekolah menengah sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama
dari keragaman antara lain dari mikroskop satu okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan
miring, penggunaan dua okuler (binokuler) atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa yang
dipakai, sumber sinar (pengunaan lampu yang dipasang), bahkan dapat dipasangkan kamera
(kamera diam atau video) pada mikroskop trinokuler dan dapat disambungkan dengan
monitor TV. Mikroskop yang digunakan untuk melihat secara tiga dimensi mempunyai
okuler 2 buah, misalnya untuk mengamati lalat buah.
Cara Pengunaan Mikroskop
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan mikroskop adalah:
1. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang
satu lagi memegang lengan mikroskop. Bila menggunakan preparat basah, tabung
mikroskop selalalu dalam keadaan tegak, berarti pula meja dalam keadaan datar. Ini
5
berlaku untuk mikroskop dengan tabung tegak/lurus, tidak berlaku untuk mikroskop
dengan tabung miring, karena pada mikroskop macamm terakhir ini kedudukan meja
selalu datar.
2. Preparat basah harus selalau ditutup dengan gelas penutup pada saat dilihat di bawah
mikroskop.
3. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
4. Bila ada bagian mikroskop tidak berkerja dengan baik atau hilang, laporkan segera pada
penanggung jawab praktikum atau laboran untuk mendapatkan perbaikan atau diganti
dengan mikroskop lain yang masih baik.
5. Tidak dibenarkan untuk melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
6. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa obyektif pembesaran paling
rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Cara melihat suatu obyek atau preparat dengan mikroskop.
1. Meja preparat dalam keadaan datar (untuk mikroskop dengan tabung tegak) dan lensa
obyektif pembesaran rendah (misalnya 10 X) dipasang pada kedudukan segaris sumbu
dengan lensa okuler.
2. Melihat melalui lensa okuler dengan satu mata (dua mata untuk mikroskop binokuler),
untuk melihat apakah sinar sudah masuk ke dalam sitsem. Sesuaikan cermin agar sinar
cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan.
Sesuaikan lubang diafragma sehingga yang diterima mata optimal, tidak terlalu redup
atau terang.
3. Jauhkan lensa obyektif dari meja dengan cara memutar pengatur ke atas. Letakkan
preparat di bawah obyektif. Dengan melihat dari samping mikroskop, sesuaikan lensa
obyektif pembesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui
okuler dan naikkan tabung mikroskop dengan memutar pengatur kasar perlahan-lahan
kearah belakang (kearah badan anda), sampai preparat tampak jelas fokus atau
menurunkan meja dengan pengatur kasar pada jenis mikroskop yang mejanya dapat
dinaik-turunkan.
4. Sesuaikan sinar yang masuk dengan mengatur lubang diafragma dan kondensor untuk
memperoleh pencahayaan yang sesuai dan memutar pengatur halus sehingga preparat
tampk jelas.fokus.
5. Lihat lagi dari arah samping mikroskop dan dengan hati-hati putarlah lensa obyektif
pembesaran lebih tinggi (misalnya 45 X) pada kedudukannya.
6
6. Amati preparat dan bila perlu digambar. Satu mata melihat melalui okuler (pada
mikroskop monokuler) dan mata lainnya untuk melihat gambar.
7. Bila pengamatan telah selesai, putarlah lensa obyektif pembesaran tinggi dan ganti
dengan pembesaran rendah.
8. Naikkan tabung mikroskop (atau turunkan meja preparat) dengan menggunakan pengatur
kasardan setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
9. Bila akan mengamati preparat bakteri perlu perlakuan khusus, yaitu menggunakan
mimyak imersi yang ditetesi di atas preparat. Setelah langkah 5 jauhkan lensa obyektif
dari preparat dan kemudian teteskan setetes minyak imersi pada preparat. Putar atau
pasang lensa obyektif dengan pembesaran 100 X dan turunkan lensa tersebut sampai
menyentuh minyak imersi. Minyak imersi berfungsi untuk menaikkan indeks bias cahaya
sehingga obyek dapat terlihat dengan jelas.
Untuk menentukan kemampuan pembesaran total suatu mikroskop, yaitu kalikan
pembesaran lensa okuler dengan pembesaran lensa obyektif. Contoh jika diketahui
pembesaran lensa okuler = 10 X dan pembesaran lensa obyektif = 45 X maka pembesaran
total adalah perkalian antara pembesaran lensa okuler dan pembesaran lensa obyektif, (10 X)
(45 X) = 450 X.
b. Neraca
Salah satu yang perlu keterampilan dan kecermatan adalah menimbang bahan yang
akan digunakan di dalam penelitian atau praktikum, atau menimbang hasil penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Untuk mengukur massa suatu benda dipergunakan
bermacam-macam alat ukur massa diantarnya adalah neraca kasar (Ohaus) dan neraca halus
(analitik), dapat dilihat pada Gambar 1. Neraca Ohaus adalah suatu alat untuk menentukan
berat suatu benda dengan kapasitas 100 gram namun kerang teliti dengan tingkat ketelitian 1
gram sedangkan timbangan analitik alat untuk mengukur dengan tingkat ketelitian yang lebih
tinggi dengan mencapai 0,00001 gram.
Neraca analitik baik digunakan dalam mengambil zat yang disalakanya memerlukan
pengukuran yang lebih tepat, sedangkan neraca ohaus digunakan dalam menimbang zat-zat
25 gram terlarut. Skala analitik skalnya dapat dibaca secara otomatis sedangkan neraca ohaus
sklanya dapat dibaca pada batang skala.
1. Cara Pengunaan Neraca Ohaus
Menimbang dengan neraca ohaus dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Bersihkan neraca terutama piring neraca harus bersih dari sisa bahan
7
b) Setimbangkan neraca sehingga jarum menunjukkan skala nol dengan cara menggeser
skrup pengatur.
c) Timbang tempat bahan, botol, kaca arloji atau alas lain dengan meletakkan pada piring
timbangan dan catat beban berat dari tempat bahan tersebut.
d) Masukkan bahan yang akan ditimbang ke dalam tempat atau wadah yang sudah
ditimbang tadi. Pasang beban timbangan seberat tempat atau wadah bahan yang ditambah
dengan berat bahan yang diperlukan. Timbanglah sampai benar seimbang.
e) Jika selesai menimbang kembalikan semuanya pada posisi awal, yaitu skala beban pada
skala nol dan penahan piring neraca dinaikkan agar piring neraca tidak bergoyang,
kemudian bersihkan kembali.
2. Cara Pengunaan Neraca Analitik
Karena tingkat ketelitian neraca analitik cukup tinggi, untuk itu kita harus berhati-hati
dan memahami betul penggunaan neraca Analitik ini. Cara-car penggunaannnya adalah
sebagai berikut:
a) Bersihkan piringan neraca dari sisa-sisa bahan.
b) Sambungkan neraca dengan arus listrik, hidupkan dengan tombol on/off.
c) Setelah neraca hidup, stabilkan neraca pada tombol reset, yaitu pada keadaan 0,000 gram.
d) Wadah atau kertas tempat bahan kita masukkan terlebih dahulu, kemudian segera ditutup
agar udara tidak masuk yang akan mempengaruhi ukuran timbangan, kemudian
distabilkan kembali dengan menekan tombol reset.
e) Masukkan bahan yang akan ditimbang ke dalam tempat atau wadah yang sudah berada di
atas neraca tadi. Neraca ditutup kembali, biarkan sampaikan angka menunjukkan massa
yang diperlukan, apabila angka yang ditunjukkan lebih dari yang diperlukan maka bahan
dikeluarkan sedikit demi sedikit sampai yang ukuran yag diperlukan demikian juga bila
sebaliknya bila angka yang ditunjukkan kurang dari berat bahan yang diperlukan maka
tambah bahan sedikit demi sedikit.
f) Setelah digunakan matikan dengan menekan tombol on/of, kemudian cabut saklar
sehingga aliran listrik terputus dari neraca.
g) Neraca dibersihkan kembali dari sisa-sisa bahan.
c. Destilator
Destilator adalah alat yang digunakan di laboratorium biologi untuk mendapatkan air
murni atau yang biasa disebut dengan aquades. Air aquades hampir digunakan pada semua
praktikum yang ada di laboratorioum biologi.
Cara Pengunaan Alat Destilator
8
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan destilaor adalah:
1. Pertama-tama adalah membuka kran air terlebih dahulu sebelum Destilator dihubungkan
dengan arus listrik. Posisi air dalam tabung harus melewati hiternya atau kurang lebih
setengah tabung.
2. Sambungkan Destilator dengan arus listrik, sehingga terjadi pemanasan dari kumparan
yang berada di dalam tabung. Air yang di dalam tabung akan menjadi panas dan
mendidih sehingga menghasilkan uap air dan uap air hasil pentulingan itu ditampung
dalam gelas kimia yang berukuran 1000-3000 ml.
3. Dalam waktu satu jam proses penyulingan dapat menghasilkan aquades kurang lebih
1500 ml.
4. Apabila telah selesai, maka yang terlebih dahulu dilakukan adalah mencabut Destilator
dari arus listreik baru kemudian kran air ditutup.
d. Inkubator
Inkubator sesuai dengan namanya alat ini berfungsi sebagai alat untuk inkubasi
(pengeraman, penetasan telur) lihat Gambar 2. Bentuk alat ini merupakan suatu kabinet yang
memiliki dua lapis dinding yang terbuat dari aluminium atau stainless steel. Lapisan dinding
bagian dsalam membentuk ruang untuk menyimpan bahan. Diantara dinding terdapat lapisan
serat tahan fiberglass yang berfungsi menahan panas supaya suhu dalam ruang inkubator
tidak mudah berubah.
Cara Kerja Inkubator
Menggunakan inkubator tidak memerlukan latihan secara khusus karena perangkat ini
sangat mudah dioperasikan, tetapi harus dengan dengan urutan yang benar, yaitu:
1. Periksa tegangan yang diperlukan untuk beroperasinya inkubator 110 atau 220 volt.
Apabila sudah cocok dengan jaringan listrik di laboratorium masukkan kabel penghubung
inkubator pada terminal listrik yang tersedia.
2. Tekan saklar power sehingga indikator lampu (warna hijau) menyala.
3. Atur suhu dalam ruangan inkubator yang diinginkan dengan cara memutar/menekan
pengatur suhu, sampai suhu yang diinginkan.
4. Objek yang akan diinkubasi dapat dimasukkan ke dalam inkubator sebelum suhu yang
ditetapkan tercapai atau pada saat suhu yang ditetapkan sudah tercapai, tergantung pada
keperluan dan pertimbangan tertentu. Objek sebaiknya ditempatkan pada wadah yang
terbuat dari gelas atau porselen, jangan menggunakan wadah dari bahan plastik.
9
5. Perhatikan indikator suhu. Secara perlahan skala indikator akan meningkat sampai suhu
yang diinginkan. Apabila indikator suhu merupakan angka (digital ) maka akan terjadi
perrubahan secara bertahap.
6. Apabila selama proses inkubasi disertai dengan pengamatan maka proses pengamatan
harus dilakukan secara hati-hati dengan membuka sedikit celah pintu. Jangan membuka
pintu secara lebar dan tiba-tiba karena hal ini akan mengakibatkan perubahan suhu secara
tiba-tiba pula, sehingga mengakibatkan terganggunya objek yang sedang diinkubasi.
7. Bila telah selesai keluarkan objek dari ruang inkubator dan bersihkan sisa-sisa objek yang
tercecer. Pintu inkubator ditutup kembali dan kabel penghubung dilepas dan terninal
listrik
e. Vortex
Vortex adalah alat yang berbentuk seperti bagian mesin blender yang dilengkapi
dengan karet kecil untuk meletakkan tabung reaksi yang di dalam tabung reaksi tersebut
berisi bahan makanan atau bahan yang akan diteliti dengan larutan pencampurnya (aquades
atau NaCl), untuk dihomogenkan.
11
Colony counter berfungsi untuk menghitung koloni bakteri atau jamur dengan
menggunakan lampu dari bawah dan kaca pembesar dari atas, koloni akan nampak jelas dan
menghitung dengan colony counter kemungkinan kesalahan menghitung dapat diperkecil.
Cara Kerja Colony Counter
1. Periksa tegangan yang diperlukan untuk beroperasinya colony counter 110 atau 220 volt.
Apabila sudah cocok dengan jaringan listrik di laboratorium masukkan kabel penghubung
inkubator pada terminal listrik yang tersedia.
2. Tekan tombol disebelah kanan bawah pada posisi ON untuk menghidupkan unit.
3. Untuk menghitung koloni bakteri dalam satu cawan petri, letakkan cawan petri ditempat
yang sudah disediakan, lihat dari kaca pembesar mulai berhitung dengan menekan dengan
tangan kiri tombol untuk menjumlah, sampai semua koloni terhitung.
4. Untuk menghitung cawan berikutnya tekan tombol dibagian atas untuk meng-nol kan
kembali dari hitungan sebelumnya..
5. Setelah pengunaan colony counter, tombol power matikan kembali dan kabel penghubung
dilepas dari terminal listrik.
i. Waterbath
Waterbath merupakan suatu wadah untuk menampung air yang memiliki pemanas
sehingga air dalam wadah dapat diatur konstan dalam waktu beberapa jam hingga beberapa
hari. Waterbath sangat berguna untuk keperluan eksperimen yang memerlukan suhu konstan.
Prinsip kerja waterbath pada dasarnya sama dengan prinsip kerja inkubator dan oven
yaitu merubah energi listrik menjadi panas. Arus listrik dari jala-jala dialirkan melalui kawat
nikelin yang dilapisi isolator asbes atau keramik, kemudian ditutup hingga kedap air dan
selanjutnya dilapisi metal agar dapat bekerja ketika direndam dalam air dan berfungsi sebagai
pemanas (heater). Agar suhu air dalam bak konstan maka pada rangkaian sistem pemanas
dilengkapi juga dengan thermostat. Seperti halnya pada inkubator thermostat berfungsi
sebagai penyambung atau memutus arus mengalir pada pemanas. Dengan demikian suhu air
dalam bak dapat dipertahankan konstan.
Cara Kerja Waterbath
1. Isi air pada tangki/bath hingga tinggi yang dianjurkan, diusahan air menutup elemen
pemanas. Kira-kira ¼ dari tinggi bath.
2. Putar tombol kiri pada posisi ON untuk menghidupkan unit.
3. Putor tombol kanan untuk mengatur suhu yang diinginkan sehingga lampu indikator
menyala. Pemanasan dimulai.
12
4. Tunggu air mencapai panas yang diinginkan, jika bath sudah panas, termostat akan
bekerja otomatis dan mematikan pemanas. Pemanas akan hidup kembali jika suhu turun
hingga maksimal toleransi yang telah diatur oleh termostat.
5. Taruh beaker sesuai dengan ring yang ada.
Setelah pengunaan waterbath, tobol power matikan kembali dan kabel penghubung
dilepas dari terminal listrik.
j. Autoclave
Autoklaf terbuat dari logam tahan karat yang terdiri dari ruangan bawah untuk tempat
air, angsang, sebagai pembatas ruangan bawah dan atas, ruang atas untuk meletakkan bahan
dan tutup yang dilengkapi dengan termometer, lubang peluit dan pengukur tekananAlat
tersebut dipakai untuk mensterilisasikan semua bahan dan media yang tahan terhadap
temperatur tinggi dan tekanan dengan jangka waktu tertentu. Misalnya : bahan-bahan gelas,
nutrien agar, nutrien cair, taoge agar atau taoge cair yang tahan terhadap temperatur tinggi.
Autoklaf meliputi berbagai tipe, yakni autoklaf dengan alat pemanas listrik dan autoklaf
dengan alat pemanas kompor biasa. Kedua tipe alat tersebut pada prinsipnya mempunyai
mekanisme dan cara kerja yang sama, yaitu menggunakan uap panas bertekanan.
Cara Kerja Autoklaf
1. Mula-mula ruangan bawah otoklaf diisi air sampai batas angsang, kemudian pemanas
dihidupkan atau dinyalakan.
2. Sambil menunggu otoklaf tersebut panas, alat-alat atau bahan-bahan yang akan
disterilisasii disiapkan terlebih dahulu, ditempatkan dalam suatu wadah dan ditutup.
3. Untuk pipet dan cawan petri dibungkus dengan kertas sampul atau dimasukkkan kedalam
tempat aluminium. Kemudian alat atau bahan-bahan tersebut diletakkan diatas angsang.
4. Autoklaf ditutup rapat dengan maksud untuk mencegah uap air keluar. Setelah air
mendidih uap air yang terbentuk akan mendesak semua udara yang ada diruangan
tersebut keluar.
5. Untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam otoklaf, kran udara yang ada dipermukaan
tutup dibuka. Setelah pemanasan, temperatur dan tekanan akan naik, temperatur dan
tekanan dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada umunya temperatur otoklaf diatur sampai
1210C dengan tekanan sekitar 1 atmosfer. Keadaan tersebut dipertahankan selama 15-30
menit. Sterilisasi dinyatakan selesai, ditandai dengan bunyi peluit.
6. Setelah terdengar bunyi peluit, pemanasan atau aliran listrik segera dihentikan.
7. Autoklaf dibiarkan mendingin, selama pendinginan tekanan di dalam otoklaf turun
sampai nol, kemudian tutup otoklaf dibuka dengan hati-hati.
13
8. Bahan dan alat yang telah steril diambil, dipindahkan dan dikeringkan di dalam oven
(150oC) (hot air sterilizer). Untuk media yang masih panas dapat disimpan pada
temperatur kamar
14