Anda di halaman 1dari 6

MIKROSPOROGENESIS DAN

MAKROSPORAGENESIS
MAY 29, 2014 / ASTRIDSAFIRAIDHAM

Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan (sperma)


yang berlangsung pada bunga yaitu di dalam serbuk sari bagian dari kepala

sari (antenna) yang di dalamnya terdapat kantong serbuk sari atau

mikrosporangium. Proses mikrosporogenesis berlangsung sebagai berikut:

Sebuah sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antenna

membelah secara meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. Pada

meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid (n) yang berkelompok membentuk

tetrad. Setiap mikrospora akan mengalami kariokinesis (pembelahan

inti), sehingga menghasilkan 2 inti yang haploid yaitu satu inti dinamakan

inti saluran serbuk sari dan satu inti generatif. Inti generatif membelah secara

mitosis tanpa disertai sitokinesis dan terbentuklah 2 inti sperma (n)

dan inti serbuk sari tidak membelah. Dengan demikian maka sebutir serbuk

sari yang telah masak mengandung 3 inti yang haploid, yaitu serbuk inti

saluran serbuk sari dan 2 buah inti sperma.


Megasporogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum) yang
berlangsung dalam bakal buah (ovarium) dan menghasilkan kandung

lembaga. Proses megasporogenesis berlangsung sebagai berikut.

Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium

mengalami meiosis I dan menghasilkan 2 sel diploid. Selanjutnya mengalami

meiosis II menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet dan 3

megaspora mengalami degenerasi dan mati. Satu megaspora yang tersisa

mengalami pembelahan mitosis tiga kali berturut-turut tanpa diikuti

sitokinesis (pembelahan plasma) dan menjadi 8 inti megaspora (kandung

lembaga muda) yang haploid, kemudian 4 inti kelompok di kalaza (bagian

antara bakal biji dan tangkai biji) dan 4 inti berada di dekat mikrofil. Satu

inti dari masing-masing kelompok bergerak ke tengah dan menyatu

membentuk inti kandung lembaga sekunder (2n) sedangkan 3 inti yang

berada pada kalaza dinamakan inti antipoda dan 3 inti yang berada di

mikrofil berkembang menjadi 1 inti sel telur atau ovum (n) yang di tengah
dan 2 inti sinergid (n) yang di sampingnya maka pada kandung lembaga

yang masak terdapat:

1) 3 inti antipoda 3) 1 inti ovum (n)

2) 2 inti sinergid (n) 4) 1 inti kandung lembaga sekunder (2n).


MIKROSPOROGENESIS DAN MIKROGAMETOGENESIS PADA ANGIOSPERMA
Author - panji tok Date - 5:49:00 AM botani

Advertisement
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora atau serbuk sari, sedangkan mikrogametogenesis
adalah proses pembentukan gamet yang terjadi pada serbuk sari tersebut. Mikrosporogenesis dan
mikrogametogensis terjadi pada organ reproduksi jantan bunga. Proses tersebut dilakukan agar tumbuhan
tersebut dapat melakukan proses penyerbukan untuk menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.

Mikrosporogenesis

Proses mikrosporogenesis terjadi pada anthera (kepala sari). Anthera adalah bagian ujung dari serbuk sari dan
berbentuk sedikit menggelembung seperti kotak atau bulatan. Di dalam anthera ini akan terjadi
mikrosporogenesis dengan sel induk mikrospora sebagai sumbernya.

Sel induk mikrospora akan membelah secara meiosis (melaui meiosis 1 dan meiosis 2) dan menghasilkan 4 sel
mikrospora. Keempat sel mikrospora tersebut masih menempel dalam satu kelompok sehingga dinamakan
tetrad. Mikrospora akan saling memisahkan diri saat mulai matang dan siap keluar dari anthera.
Proses pembentukan serbuk sari

Mikrospora atau serbuk sari ini dapat keluar setelah anthera pecah karena pengaruh kadar air yang berkurang
atau karena benturan fisik. Serbuk sari akan terbawa angin atau terbawa oleh serangga untuk selanjutnya jatuh
pada kepala putik untuk melakukan proses penyerbukan.

Mikrogametogenesis

Setelah serbuk sari jatuh pada kepala putik, akan segera terjadi proses pembentukan gamet
(mikrogametogenesis) pada serbuk sari tersebut. Gamet yang dimaksud disini adalah inti sel serbuk sari yang
nantinya akan membuahi ovum dan inti kandung lembaga sekunder pada bakal biji.

Pada mulanya sel serbuk sari hanya memiliki 1 inti sel saja yang terletak di tepi sel. Inti sel ini akan melakukan
pembelahan untuk membentuk inti generatif dan inti vegetatif. Inti generatif terletak di tepi sel, sedangkan inti
generatif terletak di tengah sel tersebut. Inti generatif tersebut keudian membelah sekali lagi membentuk inti
generatif 1 dan inti generatif 2, yang keduanya sering disebut dengan nama sperm cell.
Proses pembentukan gamet jantan angiosperma

Proses pembuahan terjadi pada bakal biji tumbuhan. Serbuk sari yang jatuh pada kepala putik akan
berkecambah membantuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari seperti saluran kecil yang merupakan
perpanjangan dari serbuk sari yang akan mencari jalan menuju bakal biji. Buluh serbuk sari menjadi tempat
lewatnya inti sel serbuk sari untuk membuahi ovum dan inti kandung lembaga sekunder.

Inti vegetatif akan berberan sebagai penunjuk jalan bagi pergerakan 2 inti generatif. Setelah mencapai bakal
biji, inti generatif 1 akan membuahi ovum untuk membentuk zigot dan inti generatif 2 akan membuahi inti
kandung lembaga sekunder untuk membentuk endosperma. Zigot merupakan calon individu baru yang
pertumbuhan awalnya berasal dari cadangan makanan yang terdapat pada endosperma.

Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis adalah proses penting dalam pembentukan serbuk sari dan gamet
jantan tumbuhan. Proses ini perlu terjadi agar suatu tumbuhan dapat melangsungkan proses reproduksinya
untuk menghasilkan keturunan baru.

Anda mungkin juga menyukai