Anda di halaman 1dari 41

Mikrosporogenesis dan

Mikrogametogenesis
Nunung Nurhayati
Benang sari terdiri atas :
 kepala sari / anthera
 tangkai sari / filamen
Mikrosporogenesis
merupakan proses perkembangan gametofit ♂ (butir polen)
yg berlangsung dlm mikrosporangium
 Antera terdiri atas 4 mikrosporangium (4 lokuli )
saat masak, 2 lokuli dari masing-masing sisi dd
pemisahnya melebur menjadi teka → sehingga dlm antera
tbtk 2 teka
 Ginostomium
Mrpk persatuan alat kelamin ♂ dan betina
pd Orchidaceae
 Ginostegium
Mrpk perlekatan benang sari pd putik,
pada Aslepiadaceae
Mikrosporogenesis

 Saat kepala sari masih muda, dalam


lokumentum (di bawah epidermis), terdiri
atas jaringan parenkimatis yang homogen

 Pada tempat tertentu pada lokumentum,


terdapat jaringan meristematik, disebut :
JARINGAN ARKESPORIUM → merupakan
jaringan hipodermal (bentuk dan ukuran,
beda dengan sekitarnya).
Selnya berinti jelas
 Jaringan arkesporium membelah periklinal,
menghasilkan :
- sel bagian luar (sel parietal primer)
- sel bagian dalam (sel sporogen primer)

 Sel parietal primer / bagian luar, membelah


periklinal dan antiklinal, membentuk 2 – 5
lapis dinding yang konsentris
 Sel sporogen primer berfungsi sebagai sel
induk spora, mengadakan pembelahan
meiosis
→ hasil : BUTIR POLLEN (serbuk sari)
 Perkembangan selanjutnya, Sel Parietal Sekunder
membelah periklinal membentuk lapisan tengah,
bagian luar, dan dalam serta tapetum

 Lapisan dinding antera :


1. Epidermis (eksotesium)
- Lapisan terluar, 1 lapis sel
- Memipih dan membentuk tonjolan ke luar (papula
saat kepala sari masak, sebagai pelindung
2. Endotesium
- Di sebelah dalam epidermis, 1 lapis / lebih
Kepala sari yang akan membuka

endotesium mbtk LAMINA FIBROSA (struktur


berserabut → membantu membukanya
anthera); mrpk hsl penebalan arah radial,
tangensial sebelah dalam / antiklinal →
tidak teratur
- Pada tumbuhan air : tidak ada penebalan
berserabut pada endotesium
Tumbuhan KLEISTOGAM
endtsm gagal berkembang
bbrp Hydrocharitaceae

polen keluar dr bag apikal

3. Lapisan tengah
- Terdiri 2 atau 3 lapis sel atau lebih

- Dengan perkembangan anthera, selnya menjadi


tertekan / memipih; disebut : LAPISAN
TERTEKAN
- Pada tumbuhan tertentu tidak dijumpai adanya
lapisan tertekan

4. Tapetum
- dinding terdalam dari antera

- Berkembang maksimum saat terbentuk serbuk sari


tetrad

- Saat anthera muda, inti jelas dan kaya plasma

- Berfungsi : memberi makan sel-sel sporogen yang


sedang berkembang; dengan cara: memberi seluruh
isi selnya selama perkembangan mikrospora
Menurut Bhojwani dan Bhatnagar (1978)
ada 2 tipe tapetum:

1.Tapetum Amuboid
(Invasive/Periplasmodial )

 terjadi pada saat meisos stadium


profase s/d tetrad
 dijumpai pada Monokotil dan Dikotil
tingkat rendah
Dinding sel lisis

Protoplasma keluar dari tiap sel


tapetum

Protoplasmanya akan bergabung dg


yg dijumpai pd lokulus dan
menyelubungi meiosit
2. Tapetum Sekresi ( glanduler )
 Mengeluarkan isi selnya secara berkala; sedikit demi sedikit
secara sekresi
 Selnya tidak mengalami lisis
 Sisa selnya masih dapat dilihat selama perkembangan
mikrospora
 Dijumpai pada tumbuhan Angiospermae yang telah maju
tingkatannya
Susesif
Zea mays

Simultan
Meliltus alba
Pembentukan mikrospora

Jaringan sporogen

Meiosis I : reduksi jumlah


kromosom

Meiosis II : mitosis biasa,


dd yg tbtk tgk lrs thd dd
pd meiosis I
Profase I :

Leptoten : dlm inti tbtk benang-


benang halus

Zygoten: tbtk kroms kembar

Pakiten: tbtk separuh kromosom

Diploten : kromosom mblh membujur,


tjd 4 kromatid, ada ttk hub dsbt
kiasma yg msbbkn prstw crossing over

Diakinesis : kromosom lbh tebal dan


tersebar
Metafase I : dd inti dan nukleolus lenyap, tbtk benang spindel
gemini di bid ekuator, dg sentromer ke arah kutub

Anafase I : tiap belahan gemini bergerak ke arah kutub

Telofase I : tbtk 2 inti haploid dg reduksi jml kromosom


Pembelahan meiosis sel induk spora dapat terjadi
secara:

♥ Susesif

♥ Simultan
Susesif

Meiosis I

Diad (stadium 2 inti)

Meiosis II Serbuk sari tetrad :


isobilateral
Simultan
Meiosis I Binukleat (stadium 2 inti)

Meiosis II

Serbuk sari tetrad : tetrahidris


Menurut Maheswari ( 1950 ) : simultan lebih
primitif

Tipe tetrad serbuk sari :


1. Tetrahidris, pada Melilotus alba
2. Isobilateral, pada Zea mays
3. Dekusatus, pada Magnolia, Atriplex, Cornus
4. Linier, pada Hydrocharitaceae
5. Huruf T, pada Aristolochia
Serbuk Sari :
- Punya 2 lapis dinding :
- eksin (terluar), dari sporopolenin
- intin (dalam), dari polisakarida

- Para ahli palinologi, menggunakan serbuk


sari untuk identifikasi berdasarkan :
1. Ukuran dan bentuk serbuk sari
2. Bentuk, jumlah dan susunan apertura
3. Struktur dan ornamentasi
- Serbuk sari yang baru dibentuk
sitoplasma padat dengan inti di bagian
tengah
- Setelah antera masak, serbuk sari
dikeluarkan lewat lubang yang disebut
Stomium
- Epidermis di kanan kiri lubang, dindingnya
menebal membentuk struktur yang khusus
Mikrogametogenesis
Ss yg br dbtk py sitoplasma padat

sel bertambah volumenya

Vakuolalisasi dan perpindahan inti

membelah
Pembentukan sel vegetatif dan sel generatif :

 Mikrospora : awal perkembangan generasi


gametofit

 Mikrospora dewasa setelah lepas dari


tetrade dikenal: BUTIR POLLEN

 Selama gametogenesis, inti serbuk sari


membelah membentuk sel vegetatif dan sel
generatif, 2 sel yang tidak sama besar

 Sel vegetatif > sel generatif
 Sel generatif membelah secara mitosis
menghasilkan 2 sel sperma
 Sel generatif letaknya dekat
dinding sel
 Sitoplasma sel generatif dan vegetatif dipisah 2 membran
plasma
 Dinding sel generatif segera dibentuk di antara 2
membran sel dan berhubungan dengan intin
Dinding intin beberapa spesies terdiri atas kolose
 Setelah mitosis sel vegetatif tumbuh, organel sel
bertambah jumlah dan ukuran, vacuola hilang
 Sel generatif berbentuk spheris → selalu berubah
memanjang → mudah berpindah ke buluh serbuk sari
 Sperma dibentuk saat dalam anthera / dilepas dari
anthera
 Bila dalam anthera, dilepas pada stadia 3 sel.
Bila sperma terbentuk di luar anthera, dilepas pada stadia
2 sel
 Sel generatif membelah setelah buluh serbuk sari
menembus stigma atau setelah mencapai kantong
embrio

Anda mungkin juga menyukai