Anda di halaman 1dari 5

JONATHAN ECCLECIA POLANDOS

NIM :17 502 029

1
Antera (kepala sari) adalah untuk memproduksi dan menanggung serbuk sari bunga.
Struktur ini duduk di atas sebuah struktur yang disebut filamen, dan bersama-sama dua
struktur ini disebut benang sari bunga itu. Ini adalah salah satu dari dua organ seksual utama
bunga yang umum, yang lainnya adalah putik, yang berisi ovarium tanaman. Antera
mengandung mikrosporangia, kantung kecil di mana serbuk sari terbentuk.

Pada antera yang sedang berkembang, mikrosporangium terdiri dari sel sporongen
yang ada di dalam rongga kantung polen dan sejumlah lapisan khusus di sebelah luarnya.
Jaringa sporogen juga berasal dari sel parietal primer yang ditemukan pada awal
pembentukan antera. Sel sporogen masih dapat bermitosis menghasilkan lebih banyak sel
sporogen atau langsung menjadi sel induk mikrospora. Meiosis terjadi dalam sel induk
mikrospora, menghasilkan tetrad yang terdiri dari 4 sel mikrospora yang haploid. Pada
stadium ini mikrospora biasanya berpisah, meskipun pada beberapa familia tetap bertahan
sebagai tetrad. Sebelum lepasnya polen dari antera, mikrospora mengalami mitosis
menghasilkan sel vegetatif dan sel generatif. Kadang-kadang, sel generatif membelah,
menghasilkan 2 gamet jantan (Hidayat, 1995).

Antera memegang serbuk sari yang mengandung sperma yang diperlukan untuk
reproduksi. Filamen panjang menahan kepala sari dari bagian tengah bunga untuk
meningkatkan kemungkinan bahwa penyerbuk yang berkunjung akan menyikat antera dan
mengumpulkan serbuk sari. Ketika penyerbuk bergerak ke tanaman berikutnya, serbuk sari
jatuh dari tubuhnya ke organ-organ wanita dari bunga. Serbuk sari kemudian mengirim
sperma ke ovarium untuk membuahi telur yang menunggu. Tanpa antera yang memproduksi
sperma dan serbuk sari, bunga tidak dapat bereproduksi.

Setelah pembentukannya, serbuk sari bertumpu pada anter, yang dibawa oleh angin
atau tindakan berbagai serangga, seperti lebah. Beberapa spesies tanaman menghasilkan
bunga berkelamin tunggal. Dalam spesies ini, setiap bunga hanya memiliki benang sari atau
putik, tapi tidak keduanya
2
a.    Epidermis(eksotesium)
Merupakan lapisan paling luar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b.    Endotesium
Umumnya endotesium terdiri dari satu lapis sel, walaupun ada juga yang terdiri dari
beberapa lapis sel. Struktur endotesium berserabut,sehingga dikenal sebagai lamina fibrosa.
Lapisan ini berfungsi membantu pembukaan antera.
c.    Lapisan tengah
Terdiri dari 2-3 lapis sel. Saat antera berkembang, lapisan tengah menjadi tertekan
dan memipih sehingga sering disebut sebagai lapisan tertekan.
d.   Tapetum
Merupaka lapisan terdalam dinding antera dan berkembang maksimum pada saat
terbentuknya tetrad mikrospora. Lapisan tapetum berfungsi member makan pada sel-sel
sporogen yang sedang berkembang dngan jalan membberikan isi selnya selama
perkembangan mikrospora. Pada angiospermae yang telah maju tingkatanya, tapetum
mengeluaarkan isi selnya secara berkala sehingga dinding selnya tidak mengalami lisis dan
sisa selnya masih dapat dilihat selama perkembangan mikrospora (Isserep, 2003)
3
Tapetum dibedakan menjadi dua tipe:

1. Tapetum kelenjar atau tapetum sekretori: apabila sel masih tetap dalam posisi aslinya,
kemudian hancur, isinya diserap oleh sel induk serbuk dan butir serbuk yang
berkembang.
2. Tapetum ameboid: apabila protoplas dan sel tapetum mengadakan pemantakan di
antara sel induk serbuk dan butir serbuk yang berkembang, mereka saling berlekatan
membentuk tapetum peri plasmodium

4
5
Meiosis 1 (I)

Meiosis I terdiri atas 4 (empat) tahap yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Pada awal meiosis I, nukleus membesar sehingga penyerapan air dari sitoplasma
oleh inti mencapai 3 kali lipat. Berikut tahapan pembelahan meiosis pada sel hewan yang
memiliki dua kromosom atau sepasang kromosom homolog.

Profase I
Tahap profase I pada pembelahan meiosis memiliki waktu yang lebih lama dan lebih
kompleks dibandingkan dengan tahap profase pada pembelahan mitosis. Tahapan profase I
terdiri dari beberapa tahap yaitu:

Leptonema
Leptonema/Leptoten yaitu tahapan terjadinya penggandaan kromosom menjadi
kromatid kembar (sister chromatids). Akan tetapi, dalam pengamatan mikroskop bentuknya
masih seperti benang-benang tunggal tipis yang memanjang. Lebih singkatnya, pada tahapan
ini terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan mulai terbentuk kromosom.
Zigonema
Zigonema/Zigoten yaitu tahapan terjadinya tiap kromosom homolog berpasangan
membentuk struktur bivalen yang dinamakan sinapsis. Setiap kromosom mengalami
penggandaan menjadi dua kromatid kembar dimana tiap bivalen terdapat empat kromatid
kembar. Kompleks empat kromatid tersebut disebut dengan tetrad.
Lebih singkatnya, pada tahapan ini terjadi: Pembentukan kembaran kromosom
(geminus). Kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen, sedangkan peristiwa
berpasangannya antarkromosom homolog disebut sinapsis.

Pakinema
Pakinema/Pakiten yaitu tahapan terjadinya penampakan visual pertama kalinya
struktur tetrad. Tahapan ini juga mulai terjadi pindah silang (crossing over), yaitu pertukaran
materi genetik antara kromatid paternal dengan kromatid maternal. Lebih singkatnya, pada
tahap ini geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara sempurna.

Diplonema
Diplonema/Diploten yaitu tahapan terjadinya penampakan secara visual tempat
terjadinya pindah silang yang disebut kiasma (jamak = kiasmata).
Lebih lengkapnya, pada tahapan ini terjadi: Kromosom membelah membujur
sehingga setiap kelompok sinapsis terbentuk empat kromatid dan letaknya saling menjauh.
Akan tetapi, pada titik-titik tertentu masih ada hubungan disebut kiasma. Adanya kiasma
tersebut memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over). Pasangan kromosom
homolog memisahkan diri.

Diakinesis
Pada tahap ini terjadi beberapa hal diantaranya:
Terjadinya perpindahan kiasma bergeser ke ujung kromosom. Tiap kromatid
anggota tetrad semakin pendek, menebal, dan bergerak ke arah bidang ekuator sel. Nukleolus
dan membran nukleus menghilang.Mikrotubulus/benang spindel yang keluar dari sentriol
semakin memanjang dan menempel pada kinetokor.

Metafase I
Berikut tahapan yang terjadi pada metafase I diantaranya yaitu:
 Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang.
 Terbentuk benang-benang spindel.
 Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer
mengarah ke kutub.

Anafase I
Pada tahap ini, kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa
pemisahan sentromer.
Telofase I
Berikut tahapanyang terjadi pada telofase I, diantaranya:
 Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok
kromosom yang telah sampai di kutub pembelahan.
 Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali terbentuk.
 Pembentukan membran plasma untuk memisahkan sel anakan.
 Terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).

Anda mungkin juga menyukai