Anda di halaman 1dari 38

PEMBELAHAN SEL

A. PEMBELAHAN SEL
Amitosis (Pembelahan Biner)

❖ Reproduksi yang dilakukan oleh


organisme uniseluler.
❖ Pembelahan terjadi secara spontan
dan sangat sederhana.
Berikut ini adalah ciri- ciri dari pembelahan mitosis .
1. Pembelahan mitosis terjadi sekali
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua
3. Jumlah kromosom seorang anak sama dengan jumlah kromosom pada
orangtua, yaitu 2n (diploid)
4. Sifat sel anak sama dengan sel induk
5. Terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik), misalnya pada jaringan embrional,
termasuk ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium.
6. Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel seperti
pertumbuhan atau untuk memperbaiki sel yang rusak.
7. Melewati tahap pembelahan, interfase, profase, metafase, anafase, dan
telofase, tetapi secara umum tahap ini akan kembali ke tahap semula untuk
membentuk siklus sel.
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG PROSES
PEMBELAHAN SEL?

Sumber: commons.wikimedia.org
A. Pembelahan sel
Mitosis
A. PEMBELAHAN SEL
Siklus Sel
Terbagi menjadi interfase dan M fase.

Interfase merupakan sebagian besar masa hidup sel


➢ Aktif mensintesis protein, lemak, dan materi biologi lain
➢ Terbagi menjadi tiga tahap
➢ G1 (Sintesis RNA dan protein)
➢ S (membuat duplikasi kromosom)
➢ G2 (persiapan sel untuk membelah)
Fase/Tahapan Pembelahan Mitosis
Interfase
• Interfase sering disebut dengan persiapan pembelahan.
• Terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk
melakukan pembelahan.
• proses ini memerlukan waktu yang sangat lama dibanding fase lainnya
• Pada tahapan ini, inti sel (nukleus) dan anak inti sel (nukleus) akan
terlihat dengan jelas.
• kromosom pada bagian sel tidak terlihat, Hal ini disebabkan karena
kromosom masih dalam bentuk kromatin. Kromatin adalah benang-
benang halus yang tersusun dari beberapa molekul, seperti RNA, DNA,
dan Protein.
• Sentrosom adalah organel sel yang memiliki fungsi untuk
mempertahankan jumlah kromosom. Banyaknya kromosom antara sel
induk dan sel anak supaya jumlahnya agar tetap sama pada saat
pembelahan sel terjadi.
Tahap interfase dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
fase G1 (gap pertama),
fase S (sintesis), dan
fase G2 (gap kedua).
a. Fase G1
Fase G1 dinamakan juga dengan fase perkembangan dan
pertumbuhan sel.
Fase ini ditandai dengan berkembangnya sitoplasma
(cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang
akan dipakai pada tahap interfase berikutnya,yaitu fase S.
Pada tahapan ini, sel bertumbuh menjadi lebih besar.
Beberapa pertumbuhan bagian sel, diantaranya
Ada
1.pembesaran ukuran nukleus;
2.penambahan volume sitoplasma;
3.pembentukan DNA;
4.pembentukan enzim untuk replikasi DNA;
5.pembentukan protein melalui proses sintesis
protein (transkripsi dan translasi) untuk memacu
pembelahan nukleus;
6.pembentukan benang spindel.
Subfase G-1 merupakan proses paling lama pada
interfase, yaitu sekitar 12 – 24 jam.
Fase S
b.

• Pada fase S, terjadi duplikasi atau replikasi DNA sebagai


materi genetik yang akan diturunkan kepada sel anak,
sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA.
• Di tahap sintesis, terjadi replikasi DNA beserta protein
histon yang untaiannya disebut sebagai benang
kromatin.
• Proses replikasi benang kromatin ini membentuk
kembaran yang bernama kromatid.
• Kedua kromatid kembar ini terikat pada satu sentromer.
Proses sintesis pada tahap ini membutuhkan waktu
sekitar 6 hingga 8 jam
c. Fase G2
• Fase ketiga, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai
• Ada peningkatan sintesis protein sebagai tahap akhir
persiapan sel untuk melakukan pembelahan.
• Pada tahap pertumbuhan sekunder, organel-organel sel dan
juga RNA terbentuk.
• Tahapan ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam dan
merupakan proses terakhir sebelum sel benar-benar siap
untuk membelah.
Kromatin pada fase-fase siklus sel:
1.DNA rantai ganda
2.Kromatin (untaian DNA rantai tunggal beserta protein histon)
3.Kromatin pada interfase (biru) beserta sentromer (merah)
4.Kromatin padat selama profase
5.Kromosom pada metafase
• Pada akhir interfase, satu sel telah memiliki satu
nukleus dengan dua nukleolus (anak inti).
• Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam
nukleus telah terdapat kromatid, yaitu benang-benang
kromatin yang telah terduplikasi.
• Sementara itu di luar nukleus, sentrosom turut
terduplikasi dan nantinya akan membantu proses
pemisahan sel pada fase mitosis. Selanjutnya setelah
semua persiapan selesai, sel akan masuk ke dalam fase
mitosis yang terdiri dari empat tahapan.
PROFASE
• Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga
menghasilkan dua sentrosom.
• Setiap sentrosom akan bergerak menuju kutub-kutub inti sel yan
letaknya berlawanan.
• , mikrotubulus mulai tampak di antara dua sentrosom.
Mikrotubulus ini adalah serat protein panjang yang memanjang
dari sentriol menuju ke segala arah.
• Semakin lama, mikrotubulus akan membentuk serupa gulungan
benang yang dapat kita sebut dengan benang-benang spindel.
• Di tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai menebal yang
lalu membentuk kromosom.
• kromosom ini memiliki dua kromatid identik yang terikat pada
sentromer (kepala kromosom).
• Setiap sentromer itu mempunyai dua kinetokor yang merupakan formasi protein
dan pada akhirnya menjadi tempat melekatnya benang-benang spindel.
• Pada akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai lenyap.
• Selain itu, sentrosom sudah tiba di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu
ke kutub yang lain.
• Benang spindel ini memiliki peranan untuk menarik kromosom
ke bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya.
Kesimpulannya pada fase ini yang terjadi
1.Kromosom sudah mengganda alias sudah jadi 2, lalu kemudian
memadat
2.Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen)
2 . Tahap Metafase
• Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel menjadi
tidak terlihat.
• Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan
ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel.
• pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel
(bidang ekuator) dan terbentuklah lempeng metafase.
• Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti
sel ini memproduksi jumlah kromosom dapat dihitung
dengan tepat dan bentuk kromosom juga bisa diamati
jelas.
• Pada fase ini Kromosom sudah mengganda, kemudian
memadat. Membran inti mulai rusak menjadi bagian
bagian kecil (fragmen)
. Tahap Anafase
3

• Pada Tahap anafase pemisahan kromatid menandai fase ini.


• Mulai dari bagian sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru.
• Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel bergerak menuju
kutub yang berbeda arah.
• Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama persis dengan
jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang lain.
• tahap akhir anafase, kromosom nyaris tiba ke kutubnya masing-masing.
• mulai terjadi juga sitokinesis. adalah fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma,
organel, dan membran seluler.
• Pembelahan ini diawali dari pinggir sel (membran sel) bergerak menuju ke bagian
tengah sel, sehingga akan membuahkan hasil dua sel yang disebut sel anak.
Jadi pada fase ini disimpulkan terjadi:
1.Kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan.
2.Pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama
4. Tahap Telofase
• Pada tahap ini, kromosom telah tiba di kutubnya
masing-masing.
• Benang-benang spindel mulai lenyap dan membran
inti sel juga mulai ada di antara dua kelompok
kromosom yang terpisah.
• Pada fase ini:
Kromosom makin lama akan menipis dan berubah
bentuk menjadi benang-benang kromatin kembali.
• Membran inti mulai kembali bergabung
• Terbentuk dua sel anakan yang bersifat diploid
A. Pembelahan sel
Mitosis
Pembelahan sel tubuh yang memiliki sel anak dengan sifat yang sama
dengan sel induk.

1. Profase:
Terbentuk dua sentriol dan sentrosom, kromosom berduplikasi
menjadi kromatid dan membran inti pun pecah.
Sentriol membentuk benang spindel yang mengikat kromosom

2. Metafase:
Kromosom yang terikat benang spindel berjajar di bidang ekuator
A. Pembelahan sel
Mitosis
3. Anafase:
Kromatid terpisah dan kromosom bergerak ke arah kutub yang
berlawanan

4. Telofase:
Kromosom terkumpul di kutub dan benang spindel hilang, membran
inti terbentuk kembali dan terjadi proses sitokinesis sehingga sel
terbagi menjadi dua
A. PEMBELAHAN SEL
Meiosis
Pembelahan sel gamet, terjadi dua kali sehingga menghasilkan empat sel anak
dengan masing-masing memiliki separuh kromosom sel induk

1. Meiosis I
a. Profase I:
➢ Leptoten (benang kromatin menjadi kromosom)
➢ Zigoten (kromosom homolog berdekatan)
➢ Pakiten (kromosom omolog mengganda membentuk tetrad)
➢ Diploten (kromatid memendek dan membesar)
➢ Diakinesis (sentrosom membentuk sentriol yang akan membentuk benang
spindel)
A. PEMBELAHAN SEL
Meiosis

Sumber: commons.wikimedia.org
2. Meiosis
Proses pembelahan sel dengan dua kali pembelahan yang
menghasilkan empat sel anak, yang masing−masing memiliki
separuh dari jumlah kromosom sel induk.
A. PEMBELAHAN SEL
Meiosis
1. Meiosis I
b. Metafase I:
Tetrad berkumpul di bidang ekuator
c. Anafase I:
Benang spindel menarik kromosom homolog sehingga terpisah ke
kutub berlawanan
d. Telofase I:
Membran inti terbentuk kembali dan terjadi proses sitokinesis
A. PEMBELAHAN SEL
Meiosis
2. Meiosis II
a. Profase II:
Terbentuk dua sentriol dan sentrosom, sentriol membentuk benang
spindel yang mengikat kromosom
b. Metafase II:
Tetrad berkumpul di bidang ekuator
c. Anafase II:
Benang spindel menarik kromosom homolog sehingga terpisah ke
kutub berlawanan
d. Telofase II:
Membran inti terbentuk kembali dan terjadi proses sitokinesis
B. GAMETOGENESIS
Pada Tumbuhan
❖ Alat kelamin jantan berupa benang sari
➢ Gamet dibentuk di kepala sari
➢ Di dalam kepala sari terdapat serbuk sari yang
mengandung satu sel tabung dan satu inti generatif yang
siap membuahi
B. GAMETOGENESIS
Pada Tumbuhan
❖ Alat kelamin betina berupa putik
➢ Dalam ovarium terdapat megasporosit yang membelah secara
meiosis
➢ Tiga sel anak mengalami degenerasi
➢ Megasporosit membelah hingga menjadi delapan sel
• 3 inti di dekat mikrofil, ditengah sebagai ovum
• 3 inti di sisi berlawanan sebagai antipoda
• 2 inti bergabung di tengah sebagai kandung lembaga
sekunder
• Pembelahan menghasilkan zigot (diploid) dan endosperma
(triploid)
a. Gametogenesis pada Tumbuhan

• Gametogenesis pada tumbuhan terjadi melalui mitosis, bukan


meiosis.
• Meiosis pada tumbuhan tidak menghasilkan
gamet, melainkan spora.
• Spora selalu berkembang menjadi gametofit
haploid multiseluler.
• Hewan tidak pernah memiliki fase haploid multiseluler,
sedangkan tumbuhan selalu memiliki fase haploid multiseluler.
B. GAMETOGENESIS
Pada Tumbuhan

Sumber: www.commons.wikmedia.org
GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN
B. GAMETOGENESIS
Pada Hewan
❖ Spermatogenesis
Pembentukan sperma yang
berlangsung di testis

Sumber: www.commons.wikmedia.org
SPERMATOGENESIS
b. Gametogenesis pada Hewan
1. Spermatogenesis

Bagan spermatogenesis
B. GAMETOGENESIS
Pada Hewan
❖ Oogenesis
Pembentukan ovum yang
berlangsung di ovarium

Sumber: www.commons.wikmedia.org
OOGENESIS
2. Oogenesis
3. Perbedaan Mitosis dan Meiosis

Anda mungkin juga menyukai