A. Tujuan Pembelajaram
Setelah mengikuti proses pembelajran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis fase pembelahan mitosis
Menganalisis fase pembelahan meiosis
Membandingkan fase pembelahan mitosis dan meiosis
Mereplikasi proses pembelahan sel mitosis melalui gambar
Mereplikasi proses pembelahan sel meiosis melalui gambar
B. Uraian Materi
Fase interfase
Pada fase ini sel dianggap istirahat dari proses pembelahan untuk mempersiapkan proses
pembelahan pada fase kariokinesis. Fase interfase merupakan fase terpanjang dari siklus sel karena pada
fase ini terjadi proses replikasi DNA. Fase interfase terdiri atas tiga fase yaitu :
1. Fase g1 (gap 1) Merupakan fase yang terdiri atas proses transkripsi RNA, tRNA, mRNA, dan
sintesis protein.
2. Fase s (sintesis) Merupakan fase ketika sel mengalami replikasi dan duplikasi kromosom.
3. Fase g2 (gap 2) Merupakan fase terjadinya pembentukan komponen penyusun sitoplasma berupa
organel dan makromolekul.
Selama fase interfase, inti berada dalam keadaan utuh, jumlah DNA menjadi dua kali lipat, terjadi
akumulasi rRNA dan protein ribosom, serta terjadi pembesaran nukleolus, sehingga ukuran sel meningkat
(Karmana, 2007).
Fase kariokineis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Pada fase ini terjadi replikasi DNA yang
dilanjutkan dengan proses pembelahan sel. Fase kariokinesis terdiri dari empat tahapan yaitu :
1. Tahap profase
Pada fase profase awal, nukleolus tidak terlihat. Benang – benang kromatin mengalami
penebalan dan pemendekan sehingga kromosom dalam nukleus tampak jelas. Selanjutnya
kromosom berduplikasi membentuk sepasang kromatid yang makin lama makin pendek,
menebal, dan menyebar memenuhi inti. Kemudian membran inti mengalami degenerasi dan
hilang pada akhir profase, tetapi belum sempurna. Dalam sitoplasma terjadi pembentukan spindel
oleh mikrotubul. Dua pasang sentriol yang dikelilingi aster tampak jelas. Kedua pasang sentriol
bermigrasi menuju kedua kutub sel dengan arah berlawanan.
Selanjutnya pada tahap profase akhir, membran inti menghilang secara sempurna karena
terfragmentasi (terpotong - potong). Benang – benang spindel yang dibentuk oleh mikrotubul
melebar dari setiap kutub menuju bagian ekuator sel. Pada bagian sentromer dari setiap koordinat
terbentuk struktur yang disebut dengan kinetokor. Kromatid mulai bergerak perlahan ke kutub
yang berlawanan, dibantu dengan adanya perlekatan mikrotubul.
2. Tahap metafase
Pada tahap metafase, pasangan kromatid berada pada bidang ekuator sel dan terdapat
spindel yang menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan. Kromosom berada sejajar
pada bidang ekuator.
3. Tahap anaphase
Tahap anafase Pada tahap anafase, setiap kromatid yang berpasangan terpisah bersama
sentromernya. Selama anafase, spindel akan memendek. Setiap kromatid akan bergerak menuju
kutub pembelahan masing – masing. Pergerakan kromatid menuju kutub dapat terjadi melalui
mekanisme kontraksi mikrotubul dari kutub pembelahan.
4. Tahap telofase
Pada tahap ini diawali dengan berhentinya gerakan kromatid menuju kutub pembelahan.
Kromosom anak mulai menipis dan menjadi lurus. Membran inti serta nukleolus kembali
terbentuk. Aster mulai menghilang. Selanjutnya pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan
sitoplasma yang disebut dengan proses sitokinesis (Karmana, 2007).
Fase Sitokinesis
Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel
yang baru. Sekat tersebut memisahkan dua inti menjadi dua sel anakan.
Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai saat telofase berakhir. Tahap selanjutnya yaitu:
1. Penguraian benang – benang spindel.
2. Pembentukan cincin mikrofilamen di bekas bidang ekuator.
3. Terjadi kontraksi yang membagi sel menjadi dua. 4. Terbentuk dua sel anakan.
Gambar Sitokinesis pada Sel Hewan
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras. Oleh karena itu sitokinesis sel tumbuhan dan
sel hewan berbeda. Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel di
sekitar bekas bidang pembelahan. Tahap selanjutnya yaitu :
1. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel.
2. Terjadi fusi vesikel (penyatuan membentuk membran).
3. Terbentuk sekat sel.
4. Terbentuk dua sel anakan (Aryulina, 2006).
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung : PT. Grafindo Media Pratama.
Scaump’s et all. 2009. Biology Third Edition. United States : The McGraw-Hill Companies.