Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

PEMBELAHAN SEL; MITOSIS DAN MEIOSIS

Sekolah : MAN IC Aceh Timur


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XII MIPA/ Ganjil

A. Tujuan Pembelajaram
Setelah mengikuti proses pembelajran, peserta didik diharapkan dapat:
 Menganalisis fase pembelahan mitosis
 Menganalisis fase pembelahan meiosis
 Membandingkan fase pembelahan mitosis dan meiosis
 Mereplikasi proses pembelahan sel mitosis melalui gambar
 Mereplikasi proses pembelahan sel meiosis melalui gambar

B. Uraian Materi

1) Pembelahan Sel Secara Motosis


Pembelahan secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan – tahapan
tertentu. Pembelahan mitosis terjadi pada sel eukariotik. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel
anakan yang identik dan sama dengan induknya. Pada hewan dan manusia, mitosis terjadi pada sel
meristem somatis (sel tubuh yang masih muda). Sedangkan pada tumbuhan, mitosis terjadi di jaringan
meristem seperti ujung akar dan ujung tunas batang.
Pembelahan sel secara mitosis terdiri dari tiga fase yaitu fase interfase (istirahat), fase
kariokinesis (pembelahan inti), dan fase sitokinesis (pembelahan sitoplasma) (Aryulina, 2006).

Fase interfase
Pada fase ini sel dianggap istirahat dari proses pembelahan untuk mempersiapkan proses
pembelahan pada fase kariokinesis. Fase interfase merupakan fase terpanjang dari siklus sel karena pada
fase ini terjadi proses replikasi DNA. Fase interfase terdiri atas tiga fase yaitu :
1. Fase g1 (gap 1) Merupakan fase yang terdiri atas proses transkripsi RNA, tRNA, mRNA, dan
sintesis protein.
2. Fase s (sintesis) Merupakan fase ketika sel mengalami replikasi dan duplikasi kromosom.
3. Fase g2 (gap 2) Merupakan fase terjadinya pembentukan komponen penyusun sitoplasma berupa
organel dan makromolekul.
Selama fase interfase, inti berada dalam keadaan utuh, jumlah DNA menjadi dua kali lipat, terjadi
akumulasi rRNA dan protein ribosom, serta terjadi pembesaran nukleolus, sehingga ukuran sel meningkat
(Karmana, 2007).

Fase kariokineis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Pada fase ini terjadi replikasi DNA yang
dilanjutkan dengan proses pembelahan sel. Fase kariokinesis terdiri dari empat tahapan yaitu :
1. Tahap profase
Pada fase profase awal, nukleolus tidak terlihat. Benang – benang kromatin mengalami
penebalan dan pemendekan sehingga kromosom dalam nukleus tampak jelas. Selanjutnya
kromosom berduplikasi membentuk sepasang kromatid yang makin lama makin pendek,
menebal, dan menyebar memenuhi inti. Kemudian membran inti mengalami degenerasi dan
hilang pada akhir profase, tetapi belum sempurna. Dalam sitoplasma terjadi pembentukan spindel
oleh mikrotubul. Dua pasang sentriol yang dikelilingi aster tampak jelas. Kedua pasang sentriol
bermigrasi menuju kedua kutub sel dengan arah berlawanan.
Selanjutnya pada tahap profase akhir, membran inti menghilang secara sempurna karena
terfragmentasi (terpotong - potong). Benang – benang spindel yang dibentuk oleh mikrotubul
melebar dari setiap kutub menuju bagian ekuator sel. Pada bagian sentromer dari setiap koordinat
terbentuk struktur yang disebut dengan kinetokor. Kromatid mulai bergerak perlahan ke kutub
yang berlawanan, dibantu dengan adanya perlekatan mikrotubul.
2. Tahap metafase
Pada tahap metafase, pasangan kromatid berada pada bidang ekuator sel dan terdapat
spindel yang menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan. Kromosom berada sejajar
pada bidang ekuator.
3. Tahap anaphase
Tahap anafase Pada tahap anafase, setiap kromatid yang berpasangan terpisah bersama
sentromernya. Selama anafase, spindel akan memendek. Setiap kromatid akan bergerak menuju
kutub pembelahan masing – masing. Pergerakan kromatid menuju kutub dapat terjadi melalui
mekanisme kontraksi mikrotubul dari kutub pembelahan.
4. Tahap telofase
Pada tahap ini diawali dengan berhentinya gerakan kromatid menuju kutub pembelahan.
Kromosom anak mulai menipis dan menjadi lurus. Membran inti serta nukleolus kembali
terbentuk. Aster mulai menghilang. Selanjutnya pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan
sitoplasma yang disebut dengan proses sitokinesis (Karmana, 2007).

Fase Sitokinesis
Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel
yang baru. Sekat tersebut memisahkan dua inti menjadi dua sel anakan.
Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai saat telofase berakhir. Tahap selanjutnya yaitu:
1. Penguraian benang – benang spindel.
2. Pembentukan cincin mikrofilamen di bekas bidang ekuator.
3. Terjadi kontraksi yang membagi sel menjadi dua. 4. Terbentuk dua sel anakan.
Gambar Sitokinesis pada Sel Hewan
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras. Oleh karena itu sitokinesis sel tumbuhan dan
sel hewan berbeda. Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel di
sekitar bekas bidang pembelahan. Tahap selanjutnya yaitu :
1. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel.
2. Terjadi fusi vesikel (penyatuan membentuk membran).
3. Terbentuk sekat sel.
4. Terbentuk dua sel anakan (Aryulina, 2006).

Gambar Sitokinesis pada Sel Tumbuhan

Pembelahan sel Mitosis


http://youtube.com/watch?v=DwAFZb8juMQ

2) Pembelahan Sel Secara Meitosis


Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk yang
bersifat diploid(2n) menghasilkan empat sel anakan haploid(n) melalui tahapan – tahapan tertentu.
Masing – masing sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk yang bersifat haploid(n). Pada
hewan dan manusia, pembelahan meiosis terjadi di dalam organ – organ reproduksi, yakni organ – organ
tempat pembentukan sel kelamin atau sel gamet yaitu pada testis dan ovarium. Sedangkan pada
tumbuhan, meiosis terjadi pada putik dan kepala sari.
Tahap – tahap pembelahan meiosis meliputi dua kali pembelahan dan menghasilkan empat sel
anakan yang haploid.
a) Pembelahan meiosis I
Tahap – tahap pembelahannya yaitu :
1) Tahap Profase I
Profase I terdiri atas lima fase yaitu,
 Leptoten
Pada tahap ini kromatin berubah menjadi kromosom yang mengalami kondensasi dan
terlihat sebagai benang tunggal yang panjang.
 Zigoten
Sentrosom membelah menjadi dua dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
Kromosom yang homolog dari kedua orang tua saling berdekatan dan berpasangan atau
disebut melakukan sinapsis.
 Pakiten
Tiap kromosom melakukan penggandaan menjadi dua kromatid dengan sentromer yang
belum membelah dimana tiap kromosom yang berpasangan mengandung empat
kromatid.
 Diploten
Setiap kromosom yang mengadakan sinapsis dan masing – masing melepaskan diri
untuk berpisah.
 Diakinesis
Kromosom bivalven (kromosom rangkap tetapi sentromer masih bersatu) tampak lebih
memadat dan memenuhi sel.
2) Tahap Metafase I
Pada tahap ini inti tidak tampak lagi, mikrotubul membentuk spindel diantara dua sentriol
yang berada diantara dua kutub sel yang berlawanan. Kromosom homolog berderet di bidang
ekuator.
3) Tahap Anafase I
Kromosom homolog yang terpisah akan tertarik menuju kutub yang berlawanan tanpa ada
pemisah dari sentromer. Pada tahap ini terjadi pengurangan jumlah kromosom.
4) Tahap Telofase I
Pada tahap ini nukleus tampak kembali dan dalam satu sel terbentuk dua inti yang lengkap.
Setelah itu terbentuk plasma membran yang memisahkan sitoplasma sehingga terbentuk dua
sel anakan yang haploid.
b) Pembelahan Meiosis II
Tahap – tahap pembelahannya yaitu :
1) Profase II T
Tahap ini diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang sentriol baru.
Setiap pasang sentriol bermigrasi menuju sisi sel yang berlawanan. Mikrotubul membentuk
spindel dan membran inti. Nukleolus lenyap dan kromosom berubah menjadi kromatid.
2) Metafase II
Pada tahap ini spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan. Kromatid
berada di bidang ekuator.
3) Anafase II
Sentromer berpisah dan kromatid menuju kutub yang berlawanan.
4) Telofase II
Kromatid mencapai kutub pembelahan. Mikrotubul membenuk membran inti baru.
Selanjutnya nukleolus muncul dan membentuk rRNA dari DNA sehingga terjadi akumulasi
protein ribosom. Setelah itu terjadi sitokinesis dan terbentuk empat sel anakan yang
haploid(Karmana, 2007).
Gambar. Pembelahan Meiosis

Pembelahan sel Meiosis


http://youtube.com/watch?v=k22tpFKK7XM
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah. C. Muslim. Dkk. 2006. Biologi SMA dan MA Untuk kelas XII. Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama.
Irnaningtyas, Biologi Untuk SMA/MA kelas XII, Jakarta: Erlangga

Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung : PT. Grafindo Media Pratama.

Scaump’s et all. 2009. Biology Third Edition. United States : The McGraw-Hill Companies.

Anda mungkin juga menyukai