Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi sel merupakan bagian dari kompetensi hereditas yang mencakup substansi
genetika, sintesis, protein, reproduksi sel, hereditas (pewarisan sifat), dan mutasi (Budiman,
2018). Reproduksi sel dapat terjadi karena adanya peristiwa pembelahan sel. Pembelahan sel
dimulai dengan adanya pembelahan kromosom yang terjadi dalam beberapa tahap. Setiap tahap
pembelahan memiliki karakteristik tertentu yang dapat diamati melalui prosedur atau perlakuan
yang diberikan pada kromosom dalam sel tersebut. Pembelahan sel terbagi menjadi dua, yaitu
mitosis dan meiosis.
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (yang sangat aktif pada
jaringan meristem) peristiwa ini menghasilkan dua sel anakan yang genotipnya identic dengan sel
induknya. Sedangakan meiosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel-sel gamet yang
menghasilkan empat buah sel anak haploid dengan genotip yang mungkin berbeda dari sel
induknya.
Sebelum pembelahan sel terjadi, terdapat beberapa peristiwa penting yaitu pembelahan
kromosom. Kromosom merupakan benda halus yang bentuk batangnya panjang atau pendek,
lurus atau bengkok, yang terdapat dalam inti sel. Kromosom membawa materi keturunan.
Kromosom dapat dilihat pada beberapa tahap pembelahan. Biasanya kromosm digambarkan pada
tahap metaphase.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mampu mengamati fase-fase pembelahan sel
2. Mampu membedakan tahapan tahapan pembelahan sel mitosis
3. Mampu menjelaskan fase-fase pembelahan sel
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reproduksi Sel


Reproduksi sel adalah penambahan sel melalui proses reproduksi, sehingga
tidak hanya organisme saya yang dapat bereproduksi, tetapi sel juga mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi. Reproduksi sel juga bias disebut sebagai pembelahan
sel, dimana sel akan membelah dan mengasilnyan sel baru. Pembelahan sel dapat terjadi
secara langsung, yang disebut dengan amitosis. Namun pembelahan sel juga dapat terjadi
secara tidak langsung yang disebut mitosis dan meiosis. Pembelahan langsung atau
amitosis dapat terjadi pada bakteri dan organisme bersel tunggal, seperti amuba.
Sedangkan pembelahan tidak langsung dibedakan menjadi dua macam yaitu mitosis dan
meiosis, dimana pembelahan mitosis dapat terjadi pasa del tubuh, sedangkan pembelahan
meiosis terjadi pada sel kelamin/sel gamet.
2.2 Mitosis
Mitosis merupakan pembelahan sel yang mana sel anakannya memiliki sifat yang
sama dengan induk selnya. (Ulum, tanpa tahun; 1). Mitosis terjadi pada bagian sel somatis, yaitu
sel yang fungsinya sebagai penyusun tubuh pada makhluk hidup eukariotik. Pembelahan sel
mitosis dapat terjadi pada setiap sel indukan yang sifatnya diploid. Kromosom akan
berpasangan dan menghasilkan dua sel anak yang juga diploid. Jumlah kromosom pada sel anak
sama dengan jumlah kromosom di sel induknya. Proses pembelahan secara mitosis pada hewan
dan manusia terjadi pada sel somatis yang mengalami proses tumbuh dan berkembang. Sel
pada embrio akan terus mengalami mitosis sehingga jumlah sel semakin meningkat. Selama
terjadinya pembelahan sel secara mitosis, sel tidak dapat langsung melanjutkan prosesnya
terbagi menjasi dua bagian, namun harus melalui beberapa tahapan yaitu, profase, metaphase,
anaphase, dan telophase.

 Tahap Profase
Pada tahap profase benang-benang kromatin tampak memendek
sehingga terlihat tebal dan menjadi kromosom. Kemudian, di setiap
bagian kromosom melakukan proses pembelahan dan pemanjangan
menjadi dua bagian yaitu pada setiap subbagian kromosom yang
biasanya disebut kromatid, dan pada bagian inti akan memulai proses
peleburan.
\ ciri ciri pada tahapan profase adalah:
1. Nucleolus akan menghilang
2. Kromatid melekat pada bagian sentromer
3. Terlihatnya dua pasang sentriol (biasanya terjadi hanya pada sel
hewan) yang dikelilingi oleh aster, yang membentuk sentrosom
4. Sentiol mengalami pergerakan menuju kutub yang arahnya
berlawanan.
5. Benang benang spindle akan melakukan proses pengikatan
kromosom.

 Tahap Metafase
Metaphase yaitu fase dimana letaknya berada di bidang tengah sel
(Komalasari, 2019). Fase yang terlihat jelas kromosomnya adalah pada tahap
metafase (Kusumawati et al., 2018). Pada tahap tersebut, kromosom terletak
berjajar di bidang tengah ekuator sehingga mudah untuk diidentifikasi
(Rinendyaputri & Dany, 2015).

Ciri ciri pada tahapan metaphase:

1. Terjadinya proses membrane inti


2. Kromatid akan bergerak menuju bidang ekuator
3. Kromatid akan berjajar di bidang ekuator

 Tahap Anafase
Pada tahapan anaphase kromatid akan berpisah dari pasangannya dan
akan bergerak menuju kutub yang arahnya berlawanan, dan kromatid
akan menjadi kromosom baru.
Ciri ciri tahapan anaphase:
1. Bagian sentromer akan membelah menjadi dua bagian, dan
kromatid akan berpisah.
2. Benang spindel antar bagian kromosom dan juga sentriol akan
memendek sehingga masing masing kromosom akan tertarik ke
bagian kutub yang memiliki arah berlawanan.
3. Kromosom sudah sampai pada masing masing kutubnya

 Tahap Telofase
Telofase adalah proses pembelahan sel dimana sel anakan terbentuk
kembali dari fragmen-fragmen nukleus, bentuk sel memanjang akibat peran
mikrotubulus non kinetokor dan benang benang kromatin mulai longgar (Nst
& Akbar, 2018)
Ciri ciri tahapan telophase:
1. Pada bagian benang spindel yang memiliki fungsi sebagai
penggantung kromosom akan hilang
2. Nucleolus akan mengalami pembentukan kembali
3. Terjadinya proses penebalan pada bagian dari plasma (biasanya
disebut plasmakinesis) pada bagian-bagian bidang ekuator yang
memiliki peran sebagai langkah awal dalam proses sitokinesis.
2.3 Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel yaitu, profase II,
metafase II, anafase II, dan telofase II. Pembelahan ini hanya terjadi pada organ kelamin
(Riptakasari, 2021). Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena adanya
pengurangan kromosom diploid menjadi haploid. Pembelahan meiosis merupakan pembelahan yang
memiliki tujuan untuk menghasilkan gamet., mengurangi separuh jumlah kromosom, dan
mempertahankan jenis spesies.

Pembelahan meiosis dibagi menjadi meiosis I dan meiosis II. Tahapannya adalah profase I,
metaphase I, anaphase I, telophase I, profase II, metaphase II, anaphase III, dan telophase II.

 Meiosis 1
1. Profase I
Profase I pada pembelahan meiosis I prosesnya lebih lama dan
lebih kompleks dibandingkan dengan profase pada mitosis.
Tahapannya antara lain:
a. Leptoten
Leptoten adalah tahapan dimana terjadi duplikasi kromosom
menjadi kromatid kembar.
b. Zigoten
Zigoten adalah tahapan terjadinya kromosom homolog
berpasangan yang akan membentuk sinapsis.
c. Pakiten
Pakiten adalah tahapan dimana lengan lengan kromosom
menjati tetrad (ganda).
d. Diploten
Diploten adalah tahapan terjadinya pindah silang.
e. Diaekinesis
Diakinesis adalah proses terjadinya pembelahan sentrosom
menjadi dua sentriol yang bergerak menuju masing masing
kutub.

 Meiosis II
1. Profase II
Kromatid kembar masih melekat pada sentromer
2. Metafase II
Masing masing kromatid kembar berjejer di bidang ekuator.
3. Anafase II
Benang spindel menarik kromatid ke arah kutub pembelahan sel,
sehingga kromatid yang kembar terpisah.
4. Telofase II
Kromosom yang terletak di kutub pembelahan kemudian
dilanjutkan dengan sitokinesis menjadi 4 sel yang masing-masing
terdiri dari kromosom yang haploid.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pengamatan pembelahan sel mitosis pada akar
bawang merah (Allium cepa) preparat direndam dengan larutan
HCl dan asam asetat untuk melunakkan dindik sel agar mudah
ditekan/squash lalu diberi larutan staining atau aseto-carmin agar
dapat diserap oleh benang benang kromatin. Setelah diamai di
bawah mikroskop terlihat bahwa pembelahan sel profase benang
benang kromatin menjadi padat dan membentuk kromatid. Pada
tahap metaphase, hasil pengamatan menunjukkan kromatid mulai
bergerak menuju bidang ekuator dan mulai dihubungkan oleh
benang spindel. Tahapan anaphase pada pengamatan menunjukkan
kromosom mulai berjalan menuju kutub kutub yang berlawanan.
Pada tahapan terakhir yaitu telophase, hasil pengamatan
menunjukkan kedua sel mulai berpisah yang artinya sel anak
sudah memiiki kromosomnya sendiri. Pada tahapan telophase
adanya dinding pemisah yang belum sempurna memisahkan
kromosom kromosom yang sudah mencapai kutub. Setelahnya
pada pengamatan terlihat fase sitokinesis yang sudah membeah
menjadi dua sel anakan.
KESIMPULAN
Sel merupakan unit fungsional yang mampu bereproduksi, umumnya dikenal sebagai
mitosis dan meiosis. Mitosis berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel yang terdapat dalam
jaringan meristematic seperti akar bawang merah. Preparat yang sudah direndam larutan hcl
dan…. Berfungsi untuk melunakkan dinding sel. Serta diberi larutan asetocarmin agar benang
benang kromatin terlihat jelas. Pemmbelahan pada mitosis terdiri dari lima tahap yaitu
profase, metaphase, anaphase, dan telophase. Profase adalah fase di mana benang-benang
kromatin tampak memendek sehingga terlihat tebal dan menjadi kromosom. Pada metaphase ,
kromosom terletak berjajar di bidang tengah ekuator. Anaphase adalah tahapan kromatid akan
berpisah dari pasangannya dan akan bergerak menuju kutub yang arahnya berlawanan.
Sedangkan telophase adalah proses pembelahan sel dimana sel anakan terbentuk kembali. Proses
pindah silang pada meiosis tidak terjadi pada pembelahan mitosis tetapi sel anakan akan
identic seperti kromosom induknya. Hasil dari pembelahan mitosis adalah dua sel anakan
yang memiliki kromosom sama/identic dengan induknya.
LAMPIRAN
1. Jelaskan mengapa potongan akar bawang merah perlu dimaserasi menggunakan
HCl 1N dan asam asetat?
2= tujuannya adalah agar dinding sel melunak dan potongan akat bawang merah
dapat mudah ditekan (squash). Selain itu tujuannya adalah untuk secara paksa
menghentikan aktivitas sel dengan cara merusak protein dan asam nukleat.
Kromosom yang sudah difiksasi akan mengkerut, mengeras, dan posisinya tetap
berada di posisi yang sama ketika masih hidup. Lalu dapat meningkatkan indeks -
bias yang membuat kromosom terlihat lebih jelas di bawah mikroskop dan
mempercepat daya serap sel terhadap pewarna.

2. Bagaimana kesalahan dalam proses mitosis selama pembelahan sel dapat


memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme? Berikan contoh
penyakit atau gangguan yang mungkin terjadi akibat kesalahan mitosis!
= jika proses mitosis mengalami kesalahan atau adanya kegagalan maka akan
menghasilkan sel dengan jumlah kromosom yang tidak sesuai sehingga akan
menyebabkan mutasi. Contoh yang dapat terjadi adalah misalnya pada manusia adanya
kelainan yang disebut down sindrom. Kelainan ini terjadi karena pembelahan kromosom
21 tidak sempurna. Yang seharusnya menjadi 2 kromosom, namun kromosom tersebut
menjadi 3. Normalnya hanya memiliki 46 kromosom, karena pada kelainan ini kromosom
21 menjadi 3, akibatnya kromosom bertambah menjadi 47.

3. Mengapa digunakan bagian ujung akar bawang merah untuk mengamati


kromosom? Dapatkah kita mengamati kromosom secara jelas pada bagian pangkal
akar atau bagian lain dari tumbuhan? Mengapa demikian?
= karena pada ujung akar bawang merah sel selnya aktif membelah, dan juga karena
ujung akar bawang merah ukurannya cukup besar sehingga dapat mudah diamati di
bawah mikroskop. Selain pada ujung akar, kita dapat mengamati pada bagian lain seperti
pada bagian ujung batang dan pangkal akar karena pada bagian tersebut terdapat jaringan
merismatik yang menjadi tempat pembelahan mitosis.

4. Pada tahap apa dalam pembelahan sel, kromosom dapat dengan mudah/jelas
diamati? Jelaskan!
= sel kromosom pada pembelahan mitosis dapat terlihat jelas pada tahap metaphase.
Karena pada tahapan metaphase kromosom letaknya berjajar pada bidang ekuator.

5. Apa gunanya larutan aceto-carmin dalam percobaan ini? Mengapa dalam prosedur
pelaksanaannya, redaman ujung akan dalam larutan aceto-carmin harus
dipanaskan?
= Gunanya larutan aceto-carmin pada percobaan ini adalah sebagai pemberi warna pada
sel akar bawang agar dapat memudahkan melihat kromosomnya karena kromosom pada
ujung akar bawang merah mudah menyerap warna. Pemanasan pada redaman ujung akar
dilakukan agar sel sel di akar mati dan untuk mempercepat penyerapan aceto-carmin.
Selain itu pemanasan ini dilakukan agar posisi kromosom tidak berubah saat diamatin.
DAFTAR PUSTAKA
Komalasari, T. (2019). Pengaruh Konsentrasi Kolkhisin Terhadap Indeks Mitosis Bawang
Merah (Allium ascalonium var. Bima Brebes). Universitas Siliwangi.
Abdullah, F.N., Adi S.J., dan Widayat. 2017. Penentuan Waktu Perendaman Sel(fase mitosis)
Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Menggunakan Safranin untuk Mendukung
Praktikum Biologi. Jurnal Bioleuser.1(3): 91.
Budiman, M. S. (2018). Analisis Keseulitan Belajar Siswa Kela XII Ipa SMa Negeri 3
Pontianak Pada Materi reproduksi Sel. Jurnal Untan, 2.
Muhlisyah , N., Muthiadin, C., Wahidah, B. F., & Aziz, I. R. (2014). Preparasi Kromosom
Fase Mitosis Markisa Ungu (Passiflora edulis) Varietas Edulis Sulawesi Selatan.
Jurnal Ilmiah Biologi Uin alauddin, 2, 52.
Ulum, M. I. (n.d.). Studi Identifikasi Mitosis Akar bawang merah (Allium cepa)
Menggunakan Metode Squash Sebagai Media pembelajaran. ReaserchGate, 1.
Kusumawati, S. A., Dwiranti, A., & Salamah, A. (2018). Pengamatan Fase Mitosis Hibiscus
rosa sinensis L. Variasi Double Red pada Beberapa Waktu Pengamatan Pucuk Daun.
Proceeding of Biology Education, 2, 9–17.-

Anda mungkin juga menyukai