Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NURUL FATIHAH

NIM : G70122020
KELAS : MKDU 4

PEMBELAHAN SEL PADA BAKTERI

1. Replikasi DNA

Pembelahan sel pada bakteri memerlukan salinan atau duplikasi DNA. DNA
tersebut terdapat pada kromosom bakteri. Sel-sel bakteri memiliki kromosom
sirkuler tunggal yang dapat ditemukan pada daerah khusus yang disebut nukleoid.
Proses replikasi DNA dimulai pada suatu titik dalam kromosom yang disebut asal
replikasi (origin of replication).

Setelah DNA berhasil direplikasi, titik asal replikasi tersebut akan bergerak
menuju ujung-ujung sel yang saling berlawanan dan menarik sisa-sisa kromosom
bersama mereka. Proses replikasi masih berlanjut sampai seluruh kromosom
tersalin sehingga semakin lama, bagian kromosom dan DNA bakteri yang lengkap
akan terbentuk.

2. Pemanjangan Sel

Setelah dua kromosom lengkap dengan DNA terbentuk, kedua kromosom tersebut
akan berpindah ke ujung sel yang berlawanan yang mengakibatkan membran dan
dinding sel bakteri memanjang. Pada tahap ini, ukuran sel bakteri menjadi dua kali
ukuran semula dan terjadi pembagian sitoplasma dan distribusi bahan nukleus.

3. Pembentukan Septum (Dinding Pemisah)

Setelah dua kromosom bergerak menuju ujung sel yang berlawanan, muncul sekat
atau dinding pemisah di tengah-tengah sel yang disebut septum. Septum ini
terbentuk akibat pertumbuhan dinding sel bakteri yang melintang. Jadi, selain
menduplikasi DNA dan kromosom, bakteri juga melakukan regenerasi dinding sel
karena dinding sel ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi bakteri. Untuk
memahami fungsi dinding sel bakteri, baca artikel tentang struktur tubuh bakteri.
4. Pemisahan Menjadi 2 Sel Baru

Setelah pembentukan septum lengkap, sel induk terbelah menjadi dua sel anak
yang identik atau sama persis dengan sel induk. Kemudian kedua sel anak tersebut
akan dilepaskan untuk melanjutkan kehidupan mereka sebagai bakteri yang utuh.
Dalam waktu 20 – 30 menit, setiap sel anakan tersebut dapat mengulangi proses
pembelahan biner yang sama untuk menghasilkan bakteri baru sehingga tidak
heran, waktu generasi yang pendek ini memungkinkan populasi bakteri dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan secara cepat.

PEMBELAHAN SEL PADA TUMBUHAN

Pembelahan Mitosis

Tahap-tahap yang berlangsung pada pembelahan mitosis adalah sebagai berikut:

1 Profase

Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling lama dan paling
banyak memerlukan energi. Peristiwa yang berlangsung selama profase adalah
sebagai berikut: benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda
menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer, membran inti
dan nukleolus lenyap , sentrosom memisah menjadi dua sentriole, dan diantaranya
terbentang benang spindel

2 Metafase

Pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian sentromer
kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel.
Pada fase ini kromosom tampak paling jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah
diidentifikasi. Metafase adalah tahap yang memerlukan energi terkecil dan waktu
yang paling singkat.

3 Anafase

Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindel menarik kromosom


menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi
oleh enzim dynein.
4 Telofase

Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut: Kromosom berubah menjadi
benang kromatin, Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali, Terjadi
sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik
dengan sel semula.

Pembelahan meiosis 1

1 Profase 1

Profase 1 pada meiosis I waktunya lebih lama serta lebih kompleks dibandingkan
dengan profase pada mitosis. Tahapan ini terdiri dari beberapa tahap antara lain:

 Leptonema adalah tahapan terjadinya penggandaan kromosom menjadi kromatid


kembar (sister chromatids). Namun, dalam pengamatan mikroskop bentuknya
masih seperti benang tunggal tipis yang memanjang.
 Zigonema / Zigoten adalah tahapan terjadinya tiap kromosom homolog
berpasangan membentuk struktur bivalen yang dinamakan sinapsis. Tiap
kromosom mengalami penggandaan menjadi dua kromatid kembar yang mana
tiap bivalen terdapat empat kromatid kembar. Kompleks empat kromatid tersebut
dinamakan tetrad.
 Pakinema / Pakiten adalah tahapan terjadinya penampakan visual pertama kalinya
struktur tetrad. Tahapan ini juga mulai terjadi pindah silang (crossing over), yakni
pertukaran materi genetik antara kromatid paternal dengan kromatid maternal.
 Diplonema / Diploten adalah tahapan terjadinya penampakan secara visual tempat
terjadinya pindah silang yang disebut kiasma (jamak = kiasmata). 11
 Diakinesis adalah tahapan terjadinya perpindahan kiasma bergeser ke ujung
kromosom. Tiap kromatid anggota tetrad semakin pendek, menebal, dan bergerak
ke arah bidang ekuator sel. Nukleolus dan membran nukleus menghilang.
Mikrotubulus / benang spindel yang keluar dari sentriol semakin memanjang dan
menempel pada kinetokor.
2 Metafase1

Pada tahapan ini tetrad kromosom berada pada bidang tengah sel (ekuator). Pada
tahapan ini sususan kromosom meiosis dapat dibedakan dengan kromosom
mitosis yakni tidak adanya struktur tetrad pada kromosom mitosis.

3 Anafase1

Tahapan ini tiap kromosom homolog yang masing-masing terdiri atas dua
kromatid kembar bergerak ke kutub sel yang berlawanan.

4 Telofase I

Masing-masing kromosom homolog telah mencapai kutub sel yang berlawanan.


Pada tahapan ini diikuti sitokinesis dan interfase singkat yang langsung ke proses
meiosis II.

Pembelahan meiosis 2

1. Profase 2 : Kromatid kembar masih melekat pada sentromer

2. Metafase 2 : Tiap kromatid kembar berjejer di bidang ekuator pembelahan.


Terbentuk benang spindel yang menempel pada sentromer ke arah berlawanan di
kutub sel.

3. Anafase2 : Benang spindel menarik komatid menuju kutub pembelahan sel


sehingga menyebabkan kromatid kembar berpisah.

4. Telofase 2 : Kromosom berada di kutub pembelahan yang kemudian dilanjutkan


dengan sitokinesis menjadi 4 sel yang masing-masing sel terdiri dari kromosom
haploid (setengah dari jumlah kromosom induk).
PEMBELAHAN SEL PADA HEWAN

Pembelahan Mitosis

1. Profase

Profase menjadi tahap awal dari pembelahan mitosis. Pada tahap ini, sentrosom
direplikasi dan kemudian menghasilkan dua sentrosom. Dua sentrosom itu
kemudian bergerak ke masing-masing kutub inti sel yang lokasinya berlawanan
arah. Di sisi lain, mikrotubulus atau serat protein panjang juga mulai muncul di
antara dua sentrosom yang dihasilkan. Mikrotubulus ini kemudian membentuk
seperti benang yang disebut dengan benang spindel.Di sisi lain, benang-benang
kromatin juga menebal dan menghasilkan kromosom. Kromosom ini merupakan
tempat untuk benang-benang spindel menempel.Pada akhir tahapan profase,
membran inti mulai rusak dan menjadi bagian-bagian kecil dan seluruh sel telah
berada di tempat yang seharusnya.

2. Metafase

Setelah nukleus atau membran inti rusak atau tidak tampak,


kemudian kinetokor pada sentromer dihubungkan oleh benang spindel ke sau
sentronom. Dua kromatid itu kemudian mulai bergerak ke inti sel dan membentuk
sebuah lempeng yang bernama metafase.

3. Anafase

Pada tahap anafase ini, kromatid dan sentromer saling memisah dan kemudian
membentuk kromosom baru. Kromosom baru itu kemudian ditarik benang
spindel menuju kutub yang berlawanan. Jumlah yang berpindah ke kutub itu
memiliki jumlah yang sama. Pada tahap ini, terjadi fase pembelahan sitoplasma,
organel, dan membran selular. Fase itu disebut dengan sitokinesis.

4. Telofase

Telofase menjadi tahap paling akhir dari pembelahan mitosis. Pada tahap ini,
kromosom telah sampai ke kutubnya dan mulai merenggang, benang-benang
spindel yang menghubungkan mulai menghilang, serta membran inti atau nukleus
mulai bergabung satu sama lain.
Pembelahan Meiosis I dan II

Meiosis 1

Profase 1
 Benang-benang kromatin mulai menebal membentuk kromosom.
 Kromosom homolog saling menempel dan terbentuk tetrad (terdiri atas 4
kromatid), membran inti mulai menghilang, mulai terbentuk benang spindel,
dan sentriol mulai bergerak ke arah yang berlawanan.
 Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar ruas yang
disebut dengan peristiwa pindah silang. Titik pertemuan antar kromatid yang
saling menyilang disebut kiasma.
 Benang spindel mengikat kromosom pada bagian sentromer.

Metafase 1
 Kromosom terletak pada bidang ekuator karena tarikan benang spindel dari
arah yang berlawanan.

Anafase 1
 Kromosom homolog terpisah karena tarikan benang spindel.
 Kromosom mulai bergerak ke arah berlawanan.
 Kromosom yang tertarik adalah kromosom saudari (kromosom yang telah
mengganda saat interfase).

Telofase 1
 Kromosom telah sampai pada kutub masing-masing.
 Membran inti mulai terbentuk kembali dan mulai terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis).
 Sel baru yang terbentuk bersifat haploid (n) karena kromosom homolog telah
terpisah.
Meiosis 2

Profase 2
 Membran inti menghilang kembali.
 Sentriol bergerak ke arah berlawanan dan mulai terbentuk benang spindel.
 Benang spindel mengikat kromosom, yang masing-masing tersusun atas
2kromatid.

Metafase 2
 Kromosom terletak pada bidang ekuator.

Anafase2
 Kromosom tertarik ke arah yang berlawanan.

Telofase 2.
 Kromosom sampai pada kutub masing-masing.
 Membran inti terbentuk kembali dan mulai terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokinesis).
 Benang spindel mengikat kromosom pada bagian sentromer, tepatnya pada
bagian kinetokor dari sentromer. Sentromer adalah titik pertemuan antara
lengan-lengan kromosom. Dari 2 kali pembelahan tersebut terbentuk 4 sel
anak dengan jumlah kromosom separuh dari sel induk. Penggandaan
kromosom terjadi pada saat interfase sebelum meiosis 1, sehingga
menyebabkan terbentuknya tetrad pada profase. Tetrad adalah dua kromosom
homolog yang telah menempel dan masing-masing telah mengganda sehingga
ada 4 kromatid. Menjelang meiosis 2 tidak terjadi penggandaan kromosom
lagi dan saat meiosis 2 terjadi pemisahan pada kromosom saudari.

Anda mungkin juga menyukai